Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN JURNAL

“PEMUNGUTAN MINYAK ATSIRI MAWAR (Rose Oil)


DENGAN METODE MASERASI”

Disusun Oleh :
Veisy Dianty Lengkey
NIM 20617002

Program Studi Farmasi


Fakultas Sains dan Teknologi
Univeristas Prisma

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas cinta kasih dan rahmat-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan pengkajian jurnal penelitian ini dengan segala baik
dan tepat pada waktunya.

Proposal Penelitian yang berjudul “PEMUNGUTAN MINYAK ATSIRI MAWAR


(Rose Oil) DENGAN METODE MASERASI”. dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Kajian Pustaka.

Diucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pennyusunan
proposal ini. Terutama kepada Sir Jef Kalalo S.Farm M.Si Apt. selaku dosen pengampuh mata
kuliah ini yang telah memberikan arahan dan pelajaran .

Saya sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh
pembaca, demi kesempurnaan makalah ini. Namun besar harapan saya kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca, dan dapat menjadi bermanfaat bagi penelitian-penelitian
selanjutnya di bidang farmasi.

Kolongan, 17 April 2020

Penyusun

Veisy Dianty Lengkey


NIM : 20617002
Bab I
Pendahuluan
1.1.Judul Jurnal
“PEMUNGUTAN MINYAK ATSIRI MAWAR (Rose Oil) DENGAN METODE
MASERASI”

1.2. Penulis Jurnal


Astrilia Damayanti dan Endah Ayu Fitriana

1.3. Tahun
2012

1.4. Pulikasi
Jurnal Bahan Alam Terbarukan ISSN 2303-0623

1.5. Latar Belakang Penelitian


Iklim tropis di Indonesia memungkinkan berbagai jenis tumbuhan dapat di budidayakan
dengan baik, bahkan mampu menjadi komoditi ekspor. Ekspor minyak atsiri Indonesia masih
relatif kecil, apabila dilihat dari total ekspor non migas. Rendahnya nilai ekspor minyak atsiri
disebabkan komoditas minyak atsiri yang dikembangkan. Di Indonesia prospek industri minyak
bunga mempunyai beragam keuntungan, termasuk didalamnya perluasan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan petani, peningkatan devisa negara dan efi siensi dalam investasi
agroindustri. Berbagai keuntungan tersebut telah meningkatkan kebutuhan bunga mawar potong
maupun industri asih terbatas. minyak mawar merupakan salah satu produk minyak bunga yang
memungkinkan untuk diproduksi di Indonesia dengan kualitas ekspor.

1.6. Tujuan Jurnal


Jurnal penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen yang diperoleh dari minyak atsiri
mawar merah (Rosa damascena) melalui ekstraksi dengan pelarut etanol dan n-heksana,
mengetahui pelarut manakah yang memungut phenyl ethyl alcohol lebih banyak antara etanol
dan n-heksana, serta mengetahui komponen minyak atsiri mawar merah (Rosa damascena) yang
terambil dengan pelarut etanol dan n-heksana.
Bab II
Pembahasan
2.1. Dasar Teori
Dasar teori utama yang digunakan peneliti dalam jurnal ini ialah Minyak mawar dapat
diproduksi dengan menggunakan metode ekstraksi pelarut diantaranya adalah maserasi, menurut
(munawaroh,2009). Serta Komponen utama pada minyak mawar yang berupa cairan berwarna
kuning pucat mengandung fenil etil alkohol, geraniol dan sitronellol. Komponen utama tersebut
merupakan sisa metabolisme tanaman mawar dan mempunyai peran ganda, seperti menarik
serangga atau mengusir serangga menurut (Sudarmo dalam Amiarsi). Pemilihan pelarut dalam
ekstraksi minyak mawar yang harus diperhatikan adalah toksisitas, ketersediaan, harga, sifat
tidak mudah terbakar, rendahnya suhu kritis, dan tekanan kritis untuk meminimalkan biaya
operasi dan reaktivitas (Williams dan Yulianingsih). Dengan mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut, pelarut yang dipilih untuk ekstraksi pada penelitian ini adalah etanol dan n-heksana,
karena jumlah dan kualitas minyak yang dihasilkan paling baik (Atawia dalam Yulianingsih et
al. 2006).

2.2. Metodologi Penelitian


Dalam jurnal penelitian ini digunakan metode ekstraksi maserasi. Maserasi merupakan
cara ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara merendam bahan dalam pelarut selama
beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Proses ini digunakan untuk
mengekstraksi minyak bunga mawar yang menghasilkan rendemen minyak yang rendah.
Keuntungan dari metode ini adalah peralatan yang digunakan sederhana.

2.2.1. Alat
Pisau , Batang pengaduk, labu Erlenmeyer, gelas kimia, pipet volume, pipet ukur, pipet
tetes, rotary vacuum evaporator, toples (wadah untuk maserasi) .

2.2.2. Bahan
Bunga Mawar, Etanol, Aquadest, n-heksana.

2.3. Prosedur Penelitian


Siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Bunga mawar dan
pelarutnya dibeli . kemudian prosedur pertama yaitu memisahkan bunga mawar segar dari
tangkai dan kelopaknya, dan dipilih mahkotanya. Mahkota mawar kemudian dipotong kecil-kecil
menggunakan pisau direndam kedalam pelarut dengan perbandingan 1: 3, 1 untuk berat mahkota
mawar dan 3 untuk volume pelarut yang digunakan. Kemudian dilakukan proses maserasi,
dengan pengadukan selama 1 menit secara manual pada suhu ruang dan tanpa terkena cahaya
(ditempat tertutup dan gelap) didiamkan selama 12 jam. Kemudian ekstrak mawar dipisahkan
dengan cara penyaringan dan pemerasan sehingga diperoleh ampas dan filtrat. Filtrat yang
mengandung minyak bunga mawar dievaporasi dengan rotary vacuum evaporator pada suhu 50-
60ºC, untuk memisahkan antara pelarut dengan minyak mawar concrete. Setelah didapatkan
minyak mawar concrete, dihitung rendemen dan dilakukan uji GCMS.

2.3.1. Diagram Penelitian

Siapkan alat dan bahan

Pemisahan bunga
mawar dengan tangkai

Maserasi (selama 12
jam)

Pengambilan Ekstrak,
penyaringan

Filtrat dievaporasi dengan


rotary vacuum evaporator

Uji GCMS
3.4. Hasil dan Pembahasan
Pada proses perlakuan bahan, bahan yang digunakan adalah bunga mawar tabur merah
dengan tingkat kemekaran bunga 50-70% (setengah mekar). Bunga mawar dipotong kecil-kecil
dengan menggunakan pisau. Proses pengecilan ukuran bertujuan agar kelenjar minyak pada
bunga dapat terbuka sebanyak mungkin sehingga laju penguapan minyak atsiri pada proses
ekstraksi bahan menjadi cepat. Setelah diperoleh potongan bunga mawar, kemudian dilakukan
proses maserasi. Proses maserasi ini menggunakan pelarut menguap. Proses pemungutan minyak
bunga mawar dilakukan dengan metode maserasi menggunakan 2 jenis pelarut organik yaitu
etanol dan n-heksana, dengan perbandingan bahan dan pelarut yaitu 1:3 . Pada maserasi minyak
mawar ini menggunakan alat rotary vacuum evaporator untuk memisahkan antara pelarut dan
minyak mawar. Penggunaan alat ini dipilih karena mampu menguapkan pelarut dibawah titik
didih sehingga zat yang terkandung didalam minyak tidak rusak oleh suhu tinggi.

Pada proses pemungutan minyak mawar dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol
teknis 96% sebanyak 150

Anda mungkin juga menyukai