Disusun Oleh :
Veisy Dianty Lengkey
NIM 20617002
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas cinta kasih dan rahmat-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan pengkajian jurnal penelitian ini dengan segala baik
dan tepat pada waktunya.
Diucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pennyusunan
proposal ini. Terutama kepada Sir Jef Kalalo S.Farm M.Si Apt. selaku dosen pengampuh mata
kuliah ini yang telah memberikan arahan dan pelajaran .
Saya sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh
pembaca, demi kesempurnaan makalah ini. Namun besar harapan saya kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca, dan dapat menjadi bermanfaat bagi penelitian-penelitian
selanjutnya di bidang farmasi.
Penyusun
1.3. Tahun
2012
1.4. Pulikasi
Jurnal Bahan Alam Terbarukan ISSN 2303-0623
2.2.1. Alat
Pisau , Batang pengaduk, labu Erlenmeyer, gelas kimia, pipet volume, pipet ukur, pipet
tetes, rotary vacuum evaporator, toples (wadah untuk maserasi) .
2.2.2. Bahan
Bunga Mawar, Etanol, Aquadest, n-heksana.
Pemisahan bunga
mawar dengan tangkai
Maserasi (selama 12
jam)
Pengambilan Ekstrak,
penyaringan
Uji GCMS
3.4. Hasil dan Pembahasan
Pada proses perlakuan bahan, bahan yang digunakan adalah bunga mawar tabur merah
dengan tingkat kemekaran bunga 50-70% (setengah mekar). Bunga mawar dipotong kecil-kecil
dengan menggunakan pisau. Proses pengecilan ukuran bertujuan agar kelenjar minyak pada
bunga dapat terbuka sebanyak mungkin sehingga laju penguapan minyak atsiri pada proses
ekstraksi bahan menjadi cepat. Setelah diperoleh potongan bunga mawar, kemudian dilakukan
proses maserasi. Proses maserasi ini menggunakan pelarut menguap. Proses pemungutan minyak
bunga mawar dilakukan dengan metode maserasi menggunakan 2 jenis pelarut organik yaitu
etanol dan n-heksana, dengan perbandingan bahan dan pelarut yaitu 1:3 . Pada maserasi minyak
mawar ini menggunakan alat rotary vacuum evaporator untuk memisahkan antara pelarut dan
minyak mawar. Penggunaan alat ini dipilih karena mampu menguapkan pelarut dibawah titik
didih sehingga zat yang terkandung didalam minyak tidak rusak oleh suhu tinggi.
Pada proses pemungutan minyak mawar dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol
teknis 96% sebanyak 150