DOGMA SENTRAL
Merupakan penyalinan DNA menjadi utas RNA sehingga terbentuknya protein. Yang dimana
informasi genetik dipindahkan dari:
1. DNA ke DNA (replikasi)
2. DNA ke RNA lalu protein (Transkripsi, translasi)
A. REPLIKASI
- Garpu
replikasi
akan
membuka
secara
bertahap
dimulai dari
titik awal
replikasi, dan
akan
bergerak
sepanjang
DNA induk
yang
direplikasi.
- Salah satu untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi
akan dapat dilakukan secara kontinu = Leading Strand.
- Sintesis untaian DNA yang berlawanan arah dengan garpu replikasi dilakukan
secara bertahap (diskontinu), hal ini terjadi karena proses polimerisasi pad
auntai DNA hanya dapat dilakukan setelah DNA cetakan membuka seiring
dengan membukanya garpu replikasi = Lagging Strand.
Pada untai leading strand, polimerisasi berlangsung secara kontinu sehingga molekul
DNA yang baru disintesis merupakan 1 unit.
Pada untai lagging strand, polimerisasi dilakukan fragmen demi fragmen, yang harus
disatukan oleh enzim ligase agar menjadi 1 unit yang utuh fragmen okazaki
B. TRANSKRIPSI
Pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA yang terjadi pada inti sel.
Membutuhkan: DNA, RNA polymerase, ATP, dan Transcription Factors (TF2A,
TF2B, TF2D, TBP)
Proses pembentukan RNA dari DNA template:
- Untai DNA yang menjadi cetakan dinamakan sense
- DNA komplementer yang tidak dicetak dinamakan antisense
Tahap transkripsi:
1) Inisiasi
- Pengikatan RNA polimerase tepat didepan gen yang akan ditranskripsi
- Tempat pertemuan DNA dengan RNA polimerase disebut ‘promotor’
2) Elongasi
RNA polimerase bergerak sepanjang molekul DNA, membuka double helix dan
merangkai ribonukleotida ke ujung 3’ RNA yang sedang dibentuk.
3) Terminasi
Terdisosiasinya enzim RNA polimerase dari DNA. mRNA yang terbentuk
dilepaskan, keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti.
Bagian DNA
- Intron : yang tidak diekspresikan
- Exon : yang diekpresikan.
Jumlah ekson biasanya lebih banyak dari pada jumlah intron. Jumlah intron dalan
suatu gen sangat bervariasi, meskipun jumlah ekson lebih banyak daripada intron,
namun sekuens intron lebih panjang.
Setelah dibentuk mRNA, maka terjadi pemrosesan pada mRNA pascatranskripsi.
Peristiwa pemotongan segmen sekuens intron dan pembentukan mRNA matang
(mature) dari penggabungan dari berbagai sekuens ekson disebut sebagai RNA
splicing.
Kompleks spliceosome
C. TRANSLASI