Anda di halaman 1dari 2

Proses Replikasi Virus Influenza

(Rosyida Khusniatul Arifah/1106012432)

Virus influenza memiliki genom RNA sense negatif. Agar dapat bereplikasi, ini berarti pertama-tama virus harus memproduksi mRNA sense positif sehingga dapat memproduksi enzim yang dibutuhkan. Sekali enzim ditranslasikan, replikasi akan terjadi. cRNA sense positif kemudian dibuat dari RNA sense negatif menggunakan enzim. Progeni RNA sense negatif kemudian dibuat dari cRNA positif. Progeni virus ini seketika langsung bertunas di membran sel dan mengalami pelepasan virus baru yang siap menginfeksi sel-sel lain. Virua influenza memasuki sel inang setelah terlebih dahulu mengalami proses rekognisi membentuk ikatan hemaglutinin dengan asam sialik yang terdapat pada reseptor glikoprotein atau glikolipid sel inang. Sel kemudian mengendositosis virus. Di dalam endosom yang bersifat asam, virus berubah bentuk dan selubungnya berfusi dengan membran endosom. Hal ini diikuti oleh sinyal pelepasan nukleokapsid virus ke dalam sitoplasma sel inang. Dari sini nukleokapsis berjalan menuju nukleus sel inang.

Di dalam nukleus sel inang, virus melakukan transkripsi pertamanya untuk memproduksi protein yang dibutuhkan untuk replikasi. Transkripsi ini (transkripsi primer) melibatkan cap snatching, yang artinya, endonuklease virus (PB2) memotong ujung 5 metilguanosin serta 10-13 nukleotida RNA, RNA ini lalu digunakan sebagai primer untuk transkripsi protein PB1, transkriptase virus. Pada virus influenza A dan B, 10 protein merupakan hasil translasi delapan segmen genom, termasuk hemaglutinin, neuraminidase, PB1, PB2, nukleoprotein dan kompleks RNA polimerase lainnya, dua matriks protein, dan dua protein NS. Setelah protein inisial terbentuk, delapan pita RNA komplementer sense positif dibuat dari delapan segmen RNA sense negatif (setidaknya pada influenza A dan B, influenza C memiliki tujuh segmen). Pita ini kehilangan ujung primer 5 sebagaimana ekor 3 poli(A) pada mRNA. Dari cRNA ini, RNA sense negatif diproduksi. Berbagai macam protein kemudian membantu RNA sense negatif keluar dari nukleus menuju ke sitoplasma sel inang. Di sitoplasma, hemaglutinin dan neuraminidase melakukan glikosilasi, polimerisasi, dan asilasi. Hemaglutinin, neuraminidase, dan matriks protein 2 (M2) berjalan bersama-sama menuju membran sel. Di membran sel, protein bertemu dengan matriks protein lain (M1) dan memulai proses pertunasan. Sedikitnya ada delapan segmen RNA yang menuju lokasi pertunasan (mekanisme ini belum sepenuhnya diketahui). Lalu, terjadilah pelepasan virus baru. Neuraminidase akhirnya menghancurkan reseptor asam sialik pada membran sehingga mengizinkan virus meninggalkan sel.

sumber: http://www.stanford.edu/group/virus/1999/rahul23/replication.html

Anda mungkin juga menyukai