2.Helicase;
menyempurnakan proses membukanya double heliks, setelah
gulungan supercoil dihilangkan oleh topoisomerase. Dua untai
DNA ini secara alami ingin berikatan satu sama lain karena
adanya afinitas ikatan hidrogen, dengan demikian, aktivitas
helikase memerlukan energi dalam bentuk ATP untuk
memisahkan menjadi dua untai DNA.
3.DNA polymerase:
mengkatalisis pembentukan ikatan hidrogen antara nukleotida
baru yang akan membentuk untai baru dengan nukleotida pada
untai DNA lama yang berfungsi sebagai pencetak (template
strand).
mengkatalisis reaksi antara 5' phosphate pada nukleotida baru
dan 3' OH bebas pada polinukleotida yang sedang dibentuk
(ikatan phosphodiester). Sebagai hasilnya, untai baru DNA hanya
dapat bertambah panjang pada arah dari 5' ke 3‘. Sekali lagi,
untuk diketahui bahwa ikatan phosphodiester dibentuk antara
gugus 3' OH pada gula dengan gugus 5' phosphate dari nukleotida
yang baru.
Terdapat beberapa bentuk polymerase DNA; DNA polymerase III
bertanggungjawab dalam proses sintesis untai DNA baru.
DNA polymerase adalah kelompok yang terdiri dari beberapa sub-
unit protein yang berbeda (disebut holoenzyme). Enzim ini
memiliki aktivitas proofreading, yaitu dapat memastikan bahwa
enzim ini menyisipkan basa nitrogen yang tepat, dan memiliki
aktivitas sebagai 3'à 5' exonuclease (excision of nucleotides)
dengan demikian enzim ini dapat memotong bila terjadi kesalahan.
Arah replikasi