REAKSI GELAP
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
YETIN
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
Segala kemampuan serta upaya maksimal telah kami usahakan untuk menyelesaikan makalh ini, namun
tanpa adanya peran serta dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terselesaikan. Menyadari bahawa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh Karena itu segala bentuk kritik dan saran untuk
2i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………. 10
3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah peristiwa penyusun (Sintesis) zat organik (gula) dari zat anorganik (air dan
karbondioksida) dengan bantuan energi cahaya (poton) matahari. Dalam fotosintesis dihasilkan
glukosa (karbohidrat) dan oksigen. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada hasil fotosintesis
sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu
Fotosintesis dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama yang disebut reaksi terang, dimana energi
cahaya ditangkap oleh molekul klorofil dan diproses untuk membuat senyawa energi tinggi yang
digunakan nanti dalam reaksi gelap (tercakup dalam bagian yang berikut). Tahap kedua yang dikenal
sebagai siklus calvin setelah penemuannya juga dikenal sebagai reaksi gelap, karena menggunakan
energy yang diciptakan dalam reaksi cahaya untuk ikatan rantai korban bersama-sama untuk
4
BAB II
PEMBAHASAN
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis yang merupakan
reaksi pembentukan gula dari bahan dasar CO 2 dan energi. Salah satu substansi penting dalam proses
ini adalah senyawa gula beratom karbon lima yang transforforiasi yaitu ribulosa fosfat. Rekasi gelap
hanya berlangsung jika tersedia energi kimia (ATP dan MADPH) serta proton (H+) yang di hasilkan
oleh reaksi terang tanpa didahului reaksi terang. Reaksi gelap tidak akan berlangsung.
Pada fase ini molekul CO2 dari udara difikasi atau ditautkan pada Riborosa 1,5 – Bifosfat
(RUBP) dengan bantuan enzim RUBP Karboksilase (Rubiseo) dan menggunakan energy dari
ATP serta MADPH yang dihasilkan dari reaksi terang. Reaksi ini menghasilkan senyawa
intermediet berkarbon enam yang tidak stabil, sehingga dengan tepat terurai menjadi dau molekul
b. Fase Reduksi
Pada reaksi ini suatu enzim mentransfer gugus fosfat dari Atp ke setiap molekul 3-
Dalam fase ini untuk setiap tiga molekul CO 2 terdapat enam molekul C3P, tetapi hanya
satu molekul dari gula berkarbon tiga ini dapat dihitung dari selisih perolehan karbohidrat.
5
c. Fase regenerasi Akseptor CO2 (Ribulosa bifosfat RUBP)
Rangka karbon yang terdiri dari lima molekul C3P disusun kembali oleh langkah terakhir
calvis menjadi RUBP. Siklus ini memerlukan tiga molekul ATP. Akhirnya RUBP terbentuk dan
siap menerima CO2 kembali, dan siklus berlanjut untuk selisih molekul C3P siklus calvin secara
Fotorespirasi (atau “respirasi cahaya”) adalah respirasi pada tumbuhan yang dibangkitkan oleh
penerima cahaya yang diterima oleh daun. Diketahui pula bahwa kebutuhan energi dan ketersediaan
oksigen dalam sel juga mempengaruhi fotosintesis. Proses ini sering dipandang sebagai bentuk
inefisiensi dalam metabolisme tumbuhan karena mengoksidasi langsung produk fotosintesis dalam
1. Tanaman C3
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk
setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3,3 – fotosgliserat. Kebanyakan tumbuhan yang
menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Padi, gandum, dan kedelai merupakan
contoh-contoh tumbuhan C3 yang penting dalam pertanian. Kondisi lingkungan yang mendorong
fotorespirasi ialah hari yang panas, kering, dan terik kondisi yang menyebabkan stomata tertutup.
Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi
fotorespirasi. Dalam spesies tumbuhan tertentu, ada cara lain fiksasi karbon yang meminimumkan
fotorespirasi. Dua adaptasi fotosintetik yang paling penting ini ialah fotosintesis C4 dan CAM.
Kemudian memecah molekul berkarbon menjadi CO2. Proses ini disebut fotorespirasi. Akan
6
tetapi tidak seperti respirasi sel, fotorespirasi tidak menghasilkan makanan tapi menurunkan
Sintesis C3 diawali dengan fiksasi CO2 yaitu menggabungkan CO2 dengan sebuah
molekul ekseptor karbon, akan tetapi di dalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula berkarbon 5
yaitu ribulosa bifosfat (RUBP) oleh enzim karboksilase RUBP (rubisko). Molekul berkarbon 6
yang berbentuk tidak stabil dan secara berpisah menjadi 2 molekul fosfogliserat (P6A), molekul
P6A merupakan karbohidrat stabil berkarbon 3 yang pertama kali terbentuk sehingga cara
tersebut dinamakan C3. Molekul P6A bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul P6A
mengandung energy yang kecil dibandingkan dengan suatu molekul RUBP. Hal tersebut
menjelaskan alasan fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak memerlukan energy dari
reaksi cahaya.
2. Tanaman C4
Tumbuhan C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus calvin yang
menghasilkan asam berkarbon 4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan yang memfiksasi CO2
menjadi AP6 disebut spesies C3 sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung dan lain-
lain). Reaksi dimana CO2 dikonversi menjadi asam malat atau asam aspartate adalah melalui
pertama ialah Penambahan CO2 pada fosfoenolfirusfat (PEP) untuk membentuk produk
berkarbon 4 yaitu oksaloasetat, enzim PEP, karboksilase menambahkan CO2 pada PEP.
Karbondioksida difikasi pada sel misofil oleh enzim PEP karboksilase senyawa berkarbon 4
malat, dalam hal ini menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang berkas pembuluh melalui
plasmodesmata. Dalam sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon 4 melepaskan CO2
yang di asimilasi ulang kedalam materi organic oleh rubisco dan siklus calvin. Dengan cara ini
fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula, adaptasi ini sangat
7
bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti
Pada jenis tumbuhan yang hidup didaerah panas seperti jagung, tebu, rumput-rumputan
memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk
mengurangi kehilangan air melalui evaporasi atau transpirasi. Ini berakibat terjadinya penuruan
jumlah CO2 yang masuk ke stomata logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis. Tumbuhan
C4 teramat khusus beradaptasi pada habitat dengan suhu siang yang tinggi, kelembaban tanah
yang rendah dan sinar matahari yang terik. Dan tumbuhan C4 memiliki ciri-ciri khusus yang
disebut anatomi krans daun tersebut mengandung mesofil dan berkas sel selubung. Kedua jenis
sel tersebut mengandung kloroplas. Berkas sel selubung pada tanaman C3 dan CAN tidak
mengandung kloroplat.
3. Tanaman CAN
Berbeda dengan gerakan stomata yang lazim, stomata tumbuhan CAN membuka pada
malam hari, tetapi menutup pada malam hari. Pada mala hari jika kondisi udara menguntungkan
untuk transpirasi, stomata tumbuhan CAN membuka CO2 berdifusi kedalam daun dan diikat oleh
system PEP karboksilase untuk membentuk OAA dan malat. Malat lalu dipindahkan dari
sitoplasma ke vakuola tengah sel-sel mesofil dan disana asam ini terkumpul dalam jumlah besar.
CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan
diubah menjadi malat pada siang hari. Malat berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan
mengalami dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari
yaitu daun calvin melakukan proses yang sama dengan C4 pada malam hari yaitu daun hatch dan
slack.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis yang
merupakan reaksi pembentukan gula dari bahan dasar CO 2 dan energi. Reaksi gelap hanya
berlangsung jika tersedia energi kimia (ATP dan MADPH) serta proton (H+) yang di
hasilkan oleh reaksi terang tanpa didahului reaksi terang. Reaksi gelap tidak akan
berlangsung. Proses pada reaksi gelap yaitu awalnya karbondioksida diikat oleh RUBP
(Ribulosa bifosfat yang terdiri atas 5 karbon) menjadi 6 senyawa karbon yang labil. Senyawa
menerima gugus prosfat dari ATP dan menerima hydrogen serta e- dari MADPH. Rekasi ini
dihasilkan 12 PGAL.
9
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. N A.,.J.B. Reece, dan L.G. Mithchell. 2005. Biologi. Edisi Kelima. Terj. Dari : Biology 5th ed.
Oleh manalu. W. Jakarta : Erlangga
Dermawan dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia
Kimbal, John W. 1994. Biologi. Jilid 1, 2 dan 3. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
10