Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA Biokimia

Kode Mata Kuliah : GJ533014

SKS : 3 SKS

A. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Mahasiswa mampu bekerjasama merencanakan konsep dasar IPA di Sekolah Dasar
secara bertanggungjawab untuk memperkaya penguasaan materi IPA dengan benar
B. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mahasiswa mampu membuktikan fotosintesis tumbuhan hijau dan tempat tumbuhan hijau
menyimpan cadangan makanannya
C. Materi Pokok
Fotosintesis
D. Pendahuluan
Makhluk hidup membutuhkan makanan atau nutrisi agar dapat menghasilkan
energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hewan dan manusia memperoleh energi
melalui makanan dan nutrisi dari makhluk hidup lain, sedangkan tumbuhan mampu
menghasilkan makanannnya sendiri. Proses tumbuhan untuk menghasilkan makanan
sendiri disebut dengan fotosintesis. Namun fotosintesis tidak akan terjadi apabila semua
syaratnya belum terpenuhi. Secara lengkap tentang komponen yang terlibat dan
dihasilkan, serta reaksi yang terjadi pada fotosintesis akan dibahas pada materi dibawah
ini.
FOTOSINTESIS

A. Pengertian
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan untuk membentuk zat makanan dan oksigen
dengan bantuan sinar matahari. Zat makanan yang dimaksud adalah karbohidrat yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Oleh karena itu,
proses fotosintesis sangat penting untuk menjaga keberlangsungan makhluk hidup di bumi.
Tumbuhan yang dapat menghasilkan zat makanannya sendiri disebut dengan autotrof. Dalam
menghasilkan zat makanan melalui fotosintesis, terjadi pada tumbuhan yang mengandung
klorofil atau zat hijau daun. Komponen-komponen yang terlibat pada fotosintesis adalah
klorofil, sinar matahari, air, dan karbondioksida.
Klorofil berfungsi menangkap sinar matahari yang kemudian diolah menjadi zat makanan
berupa karbohidrat dan oksigen. Klorofil terletak pada kloroplas yang terletak pada daun,
sehingga fotosintesis terjadi pada daun. Tumbuhan yang tidak memiliki klorofil maka
memperoleh zat makanan untuk bertahan hidup dengan menguraikan sisa-sisa makhluk hidup
yang sudah mati. Contohnya jamur, jamur akan mengeluarkan zat untuk menguraikan sisa
makhluk hidup kemudian menyerap sari-sarinya sebagai makanan. Oleh karena itu, jamur juga
disebut sebagai parasit.

Zonasiswa.com
Gambar 1. Penampang daun tempat terjadinya fotosintesis
Sinar matahari berfungsi sebagai sumber energi utama fotosintesis. Sinar matahari
merupakan spektrum warna ungu, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah. Klorofil menyerap
cahaya merah, jingga, dan biru, tetapi membiarkan cahaya hijau lewat, sehingga daun tampak
hijau. Tumbuhan yang memiliki klorofil menyerap sinar matahari sehingga dapat merubah
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dalam reaksi fotosintesis menjadi karbohidrat (C6H12O6)
dan oksigen (O2).
Air juga sangat penting untuk tumbuhan melakukan fotosintesis. Air sebagai bahan utama
fotosintesis dibawa dari akar oleh pembuluh xilem ke daun. Keberadaan air juga berpengaruh
pada kinerja stomata. Bila tanaman kekurangan air, stomata akan menutup sehingga CO₂ tidak
dapat masuk. Karbondioksida diatmosfer diantaranya merupakan hasil respirasi makhluk hidup
yang merupakan bahan baku utama juga pada fotosintesis. Karbondioksida masuk melalui
stomata yang berada pada daun. Bila H₂O dan CO₂ tidak ada, maka proses fotosintesis tidak
dapat dilakukan.

B. Mekanisme Fotosintesis
Fotosintesis pada tumbuhan merupakan proses kunci untuk menyediakan makanan bagi
makhluk hidup di bumi. Fotosintesis berlangsung melalui dua proses yaitu rekasi terang dan
reaksi gelap. Reaksi terang menghasilkan ATP dan NADPH yang merupakan energi untuk
reaksi gelap dan menghasilkan oksigen, reaksi gelap menghasilkan karbohidrat sederhana
berupa glukosa. Secara rinci mekanisme reaksi terang dan reaksi gelap dijelaskan sebagai
berikut.
1. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi di grana yang terdapat pada kloroplas. Klorofil yang terdapat
pada grana menangkap foton dari sinar matahari. Penangkapan foton tersebut menyebabkan
pelepasan elektron dari klorofil. Elektron tersebut memecah molekul air yang telah diangkut
oleh pembuluh xilem dari akar ke daun. Elektron yang terlepas dari aktifnya klorofil juga
untuk menghasilkan ATP melalui reaksi siklik dan non siklik. Proses pemecahan molekul air
dengan bantuan sinar matahari tersebut disebut dengan fotolisis. Fotolisis menghasilkan
terbentuknya ion H+, elektron, dan oksigen, sebagaimana persamaan berikut.

Ion H+ tersebut diikat oleh koenzim NADP di daun sehingga menjadi NADPH. NADP
(Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat) merupakan koenzim yang berperan pada proses
oksidasi reduksi dan terdapat dalam sel hidup. Gas oksigen yang dihasilkan pada fotolisis,
selanjutnya dilepaskan ke udara yang membantu respirasi hewan dan manusia.

2. Reaksi gelap
Reaksi gelap terjadi di stroma yang terdapat pada kloroplas. Berbeda dengan reaksi
terang, reaksi gelap tidak memerlukan bantuan sinar matahari. Reaksi gelap juga disebut
dengan siklus Calvin-Benson sesuai dengan nama penemunya yang ahli biokimia yaitu
Melvin Calvin, James Bassham, dan Andrew Benson di University of California, Berkeley
(USA). Pada reaksi gelap ini berlangsung berjalan berputar-putar dan kembali menjadi
molekul asalnya yang berupa serangkaian proses pembentukan karbohidrat sederhana yaitu
glukosa.

Quipper.com
Gambar 2. Siklus Calvin
Reaksi gelap ini terdiri dari 3 tahap, yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi yang secara
rinci dijelaskan sebagai berikut.
 Fiksasi
Tahap fiksasi ini diawali dengan pengikatan (fiksasi) karbondioksida dan senyawa
ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim rubisco. Pengikatan ini akan mengakibatkan
terbentuknya molekul 6 atom karbon yang tidak stabil. Kemudian, molekul ini
pecah menjadi 12 molekul asam fosfogliserat (PGA)
 Reduksi PGA
Tahap reduksi senyawa PGA, fosfat akan diterima PGA dari ATP. Hal itu
mengakibatkan terbentuknya senyawa 1,3 bifosfogliserat. Lalu, senyawa 1,3
bifosfogliserat akan direduksi oleh NADPH menjadi senyawa fosfo gliseraldehid-
3P (PGAL). PGAL yang terbentuk akan digunakan sebagai bahan baku glukosa
dan pembentukan RuBP.
 Regenerasi RuBP
Senyawa PGAL yang menerima fosfat dari ATP akan diubah kembali menjadi
RuBP. Tahapan ini merupakan pembuatan kembali ribulosa bifosfat (molekul
dengan 5 atom C) dari sisa gliseraldehida 3-fosfat (molekul dengan 3 atom C).
Pada tahapan ini 5 molekul gliseraldehida 3 fosfat akan diubah menjadi 3 molekul
ribulosa bifosfat yang bisa digunakan kembali untuk menangkap karbondioksida.
Dalam reaksi ini terdapat 3 molekul ATP yang menyokong fosfatnya.
Oleh karena itu, produk akhir dari reaksi gelap adalah glukosa yang merupakan hasil dari
siklus Calvin.. Glukosa merupakan karbohidrat sederhana ini yang dsimpan dalam bentuk
amilum sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan ini dapat disimpan pada akar, buah, biji,
atau batang. Secara ringkas mekanisme fotosintesis dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3. Ringkasan mekanisme fotosintesis


Reaksi gelap dan reaksi terang merupakan dua tahapan pada proses fotosintesis. Reaksi gelap
memanfaatkan energi yang diciptakan oleh reaksi terang untuk prosesnya, sehingga kedua rekasi
ini saling melengkapi. Secara umum perbedaan proses antara reaksi gelap dan terang tercantum
pada tabel berikut.
Tabel 1. Perbedaan Reaksi gelap dan Reaksi terang
Reaksi Tempat Bahan yang dibutuhkan Hasil
Terang Grana Cahaya dan H2O (air) ATP,
NADPH,
dan O2
Gelap Stroma CO2, ATP, dan NADPH Glukosa

Berdasarkan penjelasan diatas, maka diperoleh reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut.

C. Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis


Pada mekanisme fotosinesis, terdapat beberapa bahan yang digunakan pada proses
fotosintesis untuk menghasilkan oksigen dan cadangan makanan. Selain bahan, proses
fotosintesis juga dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung. Proses fotosintesis peka terhadap beberapa kondisi
lingkungan meliputi intensitas cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida
(CO2). Beberapa faktor utama yang merupakan faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis adalah sebagai berikut.
1. Intensitas cahaya. Intensitas cahaya merupakan banyaknya sinar matahari yang tersedia
untuk proses fotosintesis. Laju fotosintesis maksimum ketika intensitas cahaya tinggi,
begitu pula sebaliknya.
2. Konsentrasi karbon dioksida. Kontenstrasi karbondioksida ini sebagai bahan baku
reaksi gelap. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapat digunakan tumbuhan untuk menghasilkan cadangan makanan berupa glukosa.
3. Suhu. Proses reaksi bahan-bahan fotosintesis membutuhkan enzim. Enzim-enzim yang
bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya
laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim.
4. Kadar air. Air sebagai bahan baku fotosintesis dan juga mempengaruhi membuka
menutupnya stomata. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar hasil fotosintesis. Jika kadar hasil fotosintesis seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai ienuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan. Laju fotosintesis lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini dikarenakan tumbuhan berkecambah
memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Beberapa faktor tersebut mempengaruhi laju fotosintesis sehingga untuk memperoleh laju
fotosintesis yang optimum pada tumbuhan, perlu memperhatikan faktor tersebut.

D. Fotosintesis tumbuhan C3, C4, dan CAM


Fotosintesis merupakan proses penting bagi tumbuhan untuk menghasilkan cadangan
makanan yang diperlukan untuk membangun tubuh. Sebagaimana yang telah dijelaskan
diatas, bahwa proses fotosintesis terbagi menjadi dua tahapan yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Fotosintesis pada tumbuhan C3, C4, dan CAM hanya berbeda pada beberapa langkah-
langkah yang terjadi. Perbedaan ini terdapat pada tahapan reaksi gelap, sedangkan reaksi
terangnya memiliki proses yang serupa. Penjelasan tentang tumbuhan C3. C4 dan CAM
adalah sebagai berikut.
 Tumbuhan C3
Sebagian besar tumbuhan di bumi merupakan tipe C3, contohnya adalah padi, gandum,
dan kedelai. Disebut tumbuhan C3 karena pada reaksi gelap enzim rubisco akan
menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan ribulosa bifosfat menjadi 3-fosfogliserat
yang merupakan molekul berkarbon 3. Molekul berkarbon 3 ini selanjutnya akan
menjalani serangkaian proses siklus calvin dan melepaskan glukosa sebagai hasilnya.
Pada siang hari tumbuhan C3 akan menutup sebagian stomata untuk mengurangi
penguapan. Ketika menjalani proses fotosintesis, tanaman C3 dapat memasukan secara
langsung karbon dioksida ke dalam siklus calvin. Perjalanan siklus terhadap tanaman C3
ini terjadi di bagian stroma pada kloroplas.

 Tumbuhan C4
Tumbuhan yang masuk kategori C4 adalah jagung, tebu, dan keluarga rumput-
rumputan lainnya. Tumbuhan C4 umumnya hidup di tempat dengan kondisi cuaca yang
panas dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Disebut tumbuhan C4 karena pada
reaksi gelap enzim PEP karboksilase akan menangkap CO2 dan menggabungkannya
dengan fosfoenolpiruvat menjadi oksaloasetat yang merupakan molekul berkarbon 4.
Penangkapan CO2 ini terjadi di mesofil daun, kemudian molekul berkarbon 4 tersebut
akan diubah menjadi malat dan menuju sel seludang pembuluh untuk melepaskan CO 2.
Setelah dilepaskan, CO2 akan menjalani siklus Calvin di sel seludang pembuluh tersebut
dan menghasilkan karbohidrat. Jadi reaksi gelap dalam tumbuhan C4 terjadi di 2 sel yang
berbeda. Penangkapan CO2 terjadi di sel mesofil daun, sedangkan siklus calvin terjadi di
sel seludang pembuluh.

 Tumbuhan CAM
Tumbuhan yang masuk kategori CAM adalah kelompok sukulen (menyimpan air)
seperti lidah buaya, kaktus, dan nanas yang umumnya hidup di lingkungan kering. CAM
adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism, karena proses ini petama dijumpai
pada keluarga Crassulaceae. Tumbuhan CAM akan menangkap CO2 dan digabungkan
dengan molekul lain menghasilkan asam organik. Stomata tumbuhan CAM akan terbuka
di malam hari dan akan tertutup di siang hari. Ketika malam hari CO 2 akan ditangkap
untuk membentuk asam organik yang kemudian disimpan hingga pagi tiba. Ketika pagi
dan stomata mulai menutup, CO2 akan dilepaskan untuk menjalani siklus Calvin
menghasilkan karbohidrat.
Tumbuhan C4 dan CAM memiliki kemiripan dimana CO2 yang masuk tidak
langsung menjalani siklus calvin tetapi ditangkap untuk membentuk molekul lain terlebih
dahulu. Namun pada tumbuhan C4 penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi di sel yang
berbeda, sedangkan pada tumbuhan CAM penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi
pada waktu yang berbeda. Perbedaan mekanisme fotosintesis tumbuhan C3, C4 dan CAM
secara umum dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Mekanisme fotosintesis tumbuhan C3,C4 dan CAM

Rangkuman
Fotosintesis merupakan proses tumbuhan untuk membentuk zat makanan dan oksigen
dengan bantuan sinar matahari. Dalam menghasilkan zat makanan melalui fotosintesis, terjadi
pada tumbuhan yang mengandung klorofil atau zat hijau daun. Komponen-komponen yang
terlibat pada fotosintesis adalah klorofil, sinar matahari, air, dan karbondioksida. Fotosintesis
berlangsung melalui dua proses yaitu rekasi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang menghasilkan
ATP dan NADPH yang merupakan energi untuk reaksi gelap dan menghasilkan oksigen, reaksi
gelap menghasilkan karbohidrat sederhana berupa glukosa, sehingga secara umum rekasi
fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut.

Proses fotosintesis juga dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung. Proses fotosintesis peka terhadap beberapa kondisi lingkungan
meliputi intensitas cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Di
alam terdapat tumbuhan C3, C4, dan CAM yang mengalami proses fotosintesis yang berbeda.
Perbedaan ini terdapat pada tahapan reaksi gelap, sedangkan reaksi terangnya memiliki proses
yang serupa. Pada tumbuhan C3 dapat memasukan secara langsung karbon dioksida ke dalam
siklus calvin. Tumbuhan C4 dan CAM memiliki kemiripan dimana CO 2 yang masuk tidak
langsung menjalani siklus calvin tetapi ditangkap untuk membentuk molekul lain terlebih
dahulu. Namun pada tumbuhan C4 penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi di sel yang
berbeda, sedangkan pada tumbuhan CAM penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi pada waktu
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai