Anda di halaman 1dari 14

Makalah Biokimia Reaksi Gelap

DosenPengampu :
Pak yudi

DisusunOleh :
1. Candra Meiliana Rusadi (K4315012)
2. Dewi Rahmawati (K43150)
3. Dzahra Maratul Fitri (K43150)
4. Errisa Nur Widya Octavia (K4315020)
5. Gusti Febrianti Pradani (K4315024)
6. Muhammad Ikhsan (K4315038)
7. Pujiastuti (K4315046)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Penyusun juga panjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan
keridoan-nya Makalah Reaksi Gelap ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan lengkap ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membutuhkan.

Surakarta, Maret 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke
dalam kerajaanPlantae. Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh
mengandung selulosa. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni
memproduksi energi sendiri dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang
disebut fotosintesis dalam organel sel bernama kloroplas.
Dalam kelangsungan hidupnya tumbuhan sangat membutuhkan energi dan makanan.
Tumbuhan dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses yang disebut
fotosintesis. Pada Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast.
Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan makanan dan memperoleh energinya
demi kelangsungan hidupnya.Proses fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses pertama
merupakan proses yang tergantung pada cahaya matahari ( reaksi terang), yaitu reaksi yang
membutuhkan energi cahaya matahari langsung dan molekul-molekul energi cahaya tersebut
belum dapat digunakan untuk proses berikutnya.Proses kedua adalah proses yang tidak
membutuhkan cahaya ( Reaksi Gelap) yang terjadi ketika produk dari reaksi terang
digunakan untuk membentuk ikantan kovalen C-C dari karbohidrat. Pada proses ini CO2
atmosfer ditangkap dan dimodifikasi oleh penambahan hidrogen menjadi bentuk karbohidrat.
Reaksi gelap biasanya dapat terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang
tersedia. Reaksi gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas.
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi
ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut
stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan
CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6),
yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin dan
Andrew Benzone, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin- Benzone. Reaksi gelap
tidak harus berlangsung pada malam hari. Kata "gelap" disini hanya menggambarkan bahwa
reaksi gelap ini tidak memerlukan cahaya matahari dalam prosesnya.

B. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan reaksi gelap
2. Mengetahui tahapan siklus kelvin
3. Mengetahui perbedaan reaksi gelap dan reaksi terang
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya reaksi gelap pada tumbuhan?
2. Bagaimana perbedaan reaksi gelap dan terang?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Fotosintesis adalah proses untuk memproduksi gula (karbohidrat) pada tumbuhan,


beberapa bakteri dan organisme non-seluler ( seperti jamur, protozoa) dengan menggunakan
energi matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi tersebut akan dikonversi ke
dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan seluruhnya oleh organisme tersebut.

Proses fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses pertama merupakan proses


yang tergantung pada cahaya matahari ( reaksi terang), yaitu reaksi yang membutuhkan
energi cahaya matahari langsung dan molekul-molekul energi cahaya tersebut belum dapat
digunakan untuk proses berikutnya.Proses kedua adalah proses yang tidak membutuhkan
cahaya ( Reaksi Gelap) yang terjadi ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk
membentuk ikantan kovalen C-C dari karbohidrat. Pada proses ini CO2 atmosfer ditangkap
dan dimodifikasi oleh penambahan hidrogen menjadi bentuk karbohidrat. Reaksi gelap
biasanya dapat terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang tersedia. Reaksi
gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas.
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi
ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut
stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan
CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6),
yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin dan
Andrew Benzone, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin- Benzone.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima
yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka
dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2
dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu
fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa
ribulosa 1,5 bifosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-
phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur
ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini
dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack
disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah
oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase.

B. Sejarah

Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap
disebut juga reaksi Calvin-Benson

1. Blackman
Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan karbon dioksida (CO2)
menjadi glukosa (C6H12O6) berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering
disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian dalam fotosintesis ada dua macam
reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill) adalah
fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman) adalah reduksi karbon dioksida.
Gabungan antara reaksi terang dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi
fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya berhasil menemukan urutan
reaksi/proses yang berlangsung pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus
menerus dan disebut siklus Calvin.
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti
karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi
tempat bergantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu
reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan
bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbon dioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat
autotrof. Artinya, keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-
molekul organik kaya energi dari prekursor anorganik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan
dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplai senyawa-senyawa organik dari
lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat.
Karena itu, hewan dan manusia sangat bergantung pada organisme autotrof.
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada
mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membran tilakoid.
Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan pigmen
hijau rumput (grass green pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan.
Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis yang akan dijelaskan pada
bagian berikutnya. Klorofil b merupakan pigmen hijau kebiruan yang mampu menyerap
cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang
hijau, dan beberapa bakteri autotrof.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin.
Karotenoid mampu menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan, dan memantulkan
cahaya merah, kuning, dan jingga. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan
biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga, sedangkan fikobilin banyak ditemukan pada
kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.
Berikut adalah reaksi fotosintesis secara singkat

Seorang fisiologis berkebangsaan Inggris, F. F. Blackman, mengadakan percobaan dengan


melakukan penyinaran secara terus-menerus pada tumbuhan Elodea. Ternyata, ada saat
dimana laju fotosintesis tidak meningkat sejalan dengan meningkatnya penyinaran. Akhirnya,
Blackman menarik kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses berlainan yang terlibat:
1. Suatu reaksi yang memerlukan cahaya
2. Reaksi yang tidak memerlukan cahaya
Yang terakhir dinamai reaksi gelap, walau dapat berlangsung terus saat keadaan terang.
Blackman berteori bahwa pada intensitas cahaya sedang, reaksi terang membatasi atau
melajukan seluruh proses. Dengan kata lain, pada intensitas ini reaksi gelap mampu
menangani semua substansi intermediat yang dihasilkan reaksi cahaya. Akan tetapi, dengan
meningkatnya intensitas cahaya pada akhirnya akan tercapai suatu titik dimana reaksi gelap
berlangsung pada kapasitas maksimum.

Teori ini diperkuat dengan mengulangi percobaan pada temperatur yang agak lebih tinggi.
Seperti diketahui, kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu lebih tinggi
(sampai suhu tertentu). Pada suhu 35C, laju fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas
cahaya yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi gelap kini berjalan lebih cepat.
Faktor bahwa pada intensitas cahaya yang rendah laju fotosintesis itu tidak lebih besar pada
35C dibandingkan pada 20C juga menunjang gagasan bahwa yang menjadi pembatas pada
proses ini adalah reaksi terang. Reaksi terang ini tidak tergantung pada suhu, tetapi hanya
tergantung pada intensitas penyinaran. Laju fotosintesis yang meningkat dengan naiknya
suhu tidak terjadi jika suplai CO2 terbatas. Jadi, konsentrasi CO2 harus ditambahkan sebagai
faktor ketiga yang mengatur laju fotosintesis itu berlangsung.

C. Tahapan Siklus Calvin

1 Fase Fiksasi Karbon


Satu molekul CO2 dikonversi dari bentuk inorganiknya menjadi molekul organik
(fixation) melalui pengikatan ke gula 5C (ribulose bisphosphate atau RuBP).
Dikatalisasi oleh enzim RuBP carboxylase (Rubisco).
Bentuk gula 6C dipecah menjadi 2 senyawa 3-phosphoglycerate
2 Fase Reduksi
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3- fosfat bereaksi dengan ATP, membentuk
asam fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2 yang berasal dari
NADPH2. Siklus reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu
6 senyawa gliseraldehid 3-fosfat.
3 Fase regenerasi
Regenerasi atau pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP)
digunakan untuk mengikat CO2. Pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat
(RuBP) dan pecah menjadi 2 senyawa (G3P) bereaksi dengan ATP membentuk
asam fosfogliseraldehid dan NADPH2. Siklus reaksinya berjalan 3 kali, dan
kembali regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa maka
dibutuhkan sebanyak 6 kali siklus ( siklus calvin) dengan menangkap sebanyak 6
molekul 6CO2.
6CO2+ 6 H2O -> C6H12O6 + 6O2

D. Tanaman C3, C4 dan CAM


1. Tanaman C3

Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk
setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan
yang menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Dalam fotosintesis pada C3 karbon
dioxida masuk ke siklus calvin secara langsung. Struktur kloroplas pada tanaman C3
homogen. Tanaman C3 mempunyai suatu peran penting dalam metabolisme, tanaman C3
mempunyai kemampuan fotorespirasi yang rendah karena mereka tidak memerlukan energi
untuk fiksasi sebelumnya. Tanaman C3 dapat kehilangan 20 % carbon dalam siklus calvin
karena radiasi, tanaman ini termasuk salah satu group phylogenik. Konsep dasar reaksi gelap
fotosintesis siklus Calvin (C3) adalah sebagai berikut: CO2 diikat oleh RUDP untuk
selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil yang pada akhirnya
dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12 NADPH.Siklus ini terjadi
dalam kloroplas pada bagian stroma.Untuk menghasilkan satu molekul glukosa diperlukan 6
siklus C3.
Berikut tahap-tahap secara lengkap yang terjadi pada tahapan siklus Calvin pada
tanaman C3:
Fase 1: fiksasi karbon, Siklus calvin memasukkan setiap molekul CO 2dengan menautkannya
pada gula berkarbon 5 yang dinamai ribose bifosfat(RuBP). Enzim yang mengkatalis langkah
ini adalah rubisko.produknya adalah intermediet berkarbon 6 yang demikian tidak stabil
hinggga terurai separuhnya untuk membentuk 2 molekul 3-fosfogliserat.
FaseII: reduksi, setiap molekul3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru. Suatau enzim
mentransfer gugus fosfat dari ATP membentuk 1,3-bifosfogliserat sebagai produknya.
Selanjutnya sepasang electron disumbangkan oleh NADPH untuk mereduksi 1,3-
bifosfogliserat menjadi G3P. G3P ini berbentuk gula berkarbon 3. Hasilnya terdapat 18
karbon karbohidrat , 1molekulnya keluar dan digunakan oleh tumbuhan dan 5 yang lain
didaur ulang untuk meregenerasi 3 molekul RuBP
FaseIII: Regenerasi RuBP, Dalam suatu rangkaian reaksi yang rumity, rangkaian karbon yang
terdiri atas 5 molekul G3P disusun ulang oleh langkah terakhir siklus Calvin menjadi 3
molekul RuBP. Untuk menyelesaikan ini, siklus ini menghabiskan 3 molekul ATP . RuBP ini
siap menerima CO2 kembali. Contoh kelompok tumbuhan C3 adalah kacang tanah, kedelai,
kentang, dahlia krisan, sebagian besar pepohonan
2. Tanaman C4
Tumbuhan C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin
yang menghasilkan asam berkarbon -4 sebagai hasil pertama fiksasi CO 2 dan yang
memfiksasi CO2 menjadi APG di sebut spesies C3, sebagian spesies C4 adalah monokotil
(tebu, jagung, dll). Reaksi dimana CO2 dikonfersi menjadi asam malat atau asam aspartat
adalah melalui penggabugannya dengan fosfoeolpiruvat (PEP) untuk membentuk
oksaloasetat dan Pi. Enzim PEP-karboksilase ditemukan pada setiap sel tumbuhan yang hidup
dan enzim ini yang berperan dalam memacu fiksasi CO 2 pada tumbuhan C4. enzim PEP-
karboksilase terkandung dalam jumlah yang banyak pada daun tumbuhan C 4, pada daun
tumbuhan C-3 dan pada akar, buah-buah dan sel sel tanpa klorofil lainnya ditemukan suatu
isozim dari PEP-karboksilase. Reaksi untuk mengkonversi oksaloasetat menjadi malat
dirangsang oleh enzim malat dehidrogenase dengan kebutuhan elektronnya disediakan oleh
NHDPH. Oksaleasetat harus masuk kedalam kloroplas untuk direduksi menjadi malat.
Pembentukkan aspartat dari malat terjadi didalam sitosol dan membutuhkan asam amino lain
sebagai sumber gugus aminonya. Proses ini disebut transaminasi.
Pada tumbuihan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni
1. sel mesofil

2. sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.


Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar
berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel
mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam
senyawa organic dalam mesofil.
Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk membentuk
produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase
menambahkan CO2 pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP
karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan atom
CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang
berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam
materi organic oleh robisco dan siklus Calvin.
Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan
produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari
yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.
Pada tumbuhan ini senyawa pertama yang terbentuk setelah jangka waktu pelaksanaan
fotosintesis yang sangat pendek, bukanlah senyawa 3-C asam fosfogliserat (PGA), melainkan
senyawa 4-C asam oksaloasetat (OAA). Metode alternatif fiksasi karbon dioksida untuk
fotosintesis ini disebut jalur Hatch-Slack. Tumbuhan yang menggunakan jalur ini disebut
tumbuhan C4 atau tumbuhan 4 karbon.
Sintasis C4 diawali fiksasi CO2 oleh enzim karboksilase PEP ke PEP (fosfenol
piruvat) di khloroplast jaringan mesofil. Produk fiksasi CO2 pada tanaman C 4 adalah asam
oksaloasetat (AOA) yaitu asam berkarbon empat:
PEP + CO2 asam oksaloasetat
Oksaloasetat diubah menjadi malat, aspartat asam malat, atau aspartat, kemudian
ditranspor dari khloroplast ke berkas selubung. Malat kemudian diubah menjadi piruvat
dengan membebaskan CO2. Molekul CO2 masuk ke dalam siklus Calvin,sedangkan piruvat
berdifusi ke jaringan mesofil dan bergabung dengan sebuah fosfat yang berasal dari ATP
untuk memperbaharui PEP.Pada suhu 45C atau lebih tinggi,tumbuhan dengan sintesis C4
menghasilkan enam kali lebih banyak glukosa daripada tumbuhan C3 pada lingkungan yang
kekurangan air dan nutrisi yang terbatas.
3. TANAMAN CAM
Berbeda dengan gerakan stomata yang lazim, stomata tumbuhan CAM membuka
pada malam hari, tetapi menutup pada siang hari. Pada malam hari jika kondisi udara kurang
menguntungkan untuk transpirasi, stomata tumbuhan CAM membuka, karbon dioksida
berdifusi ke dalam daun dan diikat oleh sistem PEP karboksilase untuk membentuk AOA dan
malat. Malat lalu dipindahkan dari sitoplasma ke vakuola tengah sel-sel mesofil dan di sana
asam ini terkumpul dalam jumlah besar. Sepanjang siang hari stomata menutup, karena itu
berkuranglah kehilangan airnya, dan malat serta asam organik lain yang terkumpul
didekarboksilasi agar ada persediaan karbon dioksida yang langsung akan diikat oleh sel
melalui daur Calvin.Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan
kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari
dan menutupnya pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis
sukulen yang tumbuh da daerah kering. Dengan menutup stomata pada siang hari membantu
tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu
beradaptasi pada daerah kering tersebut.Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu
terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organic.
Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase,atau crassulacean acid
metabolism (CAM).
Dinamakan demikian karena metabolisme ini pertama kali diteliti pada tumbuhan dari famili
crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae,
Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih dahulu
dimasukkan kedalam senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida ini memasuki
siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua langkah ini terjadi pada
ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua
langkah dipisahkan untuk sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus
calvin berlangsung selama siang hari.
Berikut beberapa perbedaan dalam Fiksasi CO2 oleh tanaman C3,dan C4.

No Sifat-sifat C3 C4
1 Jalur utama fiksasi CO2 C3 C3 + C 4
2 Hasil pertama fiksasi CO2 PGA Oksaloasetat
3 Molekul penerima CO2 RuBP PEP
4 Enzim pada fiksasi CO2 RuBP karboksilase PEP karboksilase
5 O2 sebagai penghambat fotosintesis Ya Tidak
6 Fotorespirasi Tinggi Rendah
7 Fotosintesis maksimum 10 40 ppm 30 90 ppm
8 Suhu opt. Fotosintesa 15 30 oC 30 45 oC
9 Kebutuhan cahaya untuk fotosintesis 10 40 % chy. Mthr. Pnh Cahaya matahari penuh
10 Reaksi stomata thd CO2 Kurang peka Lebih peka
D. Perbedaan Reaksi Gelap dan Terang
Perbedaan Reaksi Terang dan Reaksi Gelap Reaksi terang adalah reaksi fotolisis yang
memecah air (H2O) menjadi ion hidrogen dan oksigen dengan bantuan cahaya
matahari. Reaksi ini terjadi di bagian kloroplas yang bernama grana. Reaksi terang
selain menghasilkan oksigen, juga menghasilkan ATP dan NADPH2 sebagai sumber
energi yang dibutuhkan dalam reaksi gelap. Reaksi gelap adalah reaksi lanjutan
setelah reaksi terang. Reaksi gelap adalah reaksi fiksasi yang mengikat
karbondioksida dan menggabungkannya dengan Hidrogen hasil dari fotolisis reaksi
terang. Reaksi yang berlangsung pada bagian kloroplas bernama stroma ini
menggunakan energi berupa ATP dan NADPH2 yang berasal dari reaksi terang.
Reaksi gelap menghasilkan energi dalam bentuk karbohidrat sederhana. Dari
pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan 4 perbedaan reaksi terang dan reaksi
gelap. Perbedaan tersebut telah kami sajikan dalam bentuk tabel sebagaimana berikut:

1. Perbedaan Tempat Berlangsung Perbedaan pertama terletak pada tempat terjadinya kedua
reaksi. Reaksi terang terjadi di bagian kloroplas yang bernama Grana, sementara reaksi gelap
terjadi di bagian kloroplas yang bernama stroma. Letak kedua tempat reaksi fotosintesis ini
dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini.

2. Perbedaan Sumber Energi Perbedaan reaksi terang dan reaksi gelap selanjutnya terletak
pada sumber energi keduanya. Reaksi terang di namai demikian karena ia menggunakan
cahaya matahari sebagai sumber energi utamanya,pada reaksi terang melibatkan dua
fotositem yaitu fotosistem I berupa P700 dan fotosistem II yaitu P680. Sedangkan reaksi
gelap tidak menggunakan cahaya, melainkan menggunakan energi dalam bentuk ATP dan
NADPH2 hasil dari reaksi terang.
3. Perbedaan Proses Terjadinya Reaksi terang dan reaksi gelap juga berbeda dalam prosesnya.
Proses reaksi terang adalah proses fotolisis yang memecah air menjadi ion H+ dan oksigen,
sementara proses reaksi gelap adalah reaksi fiksasi yang mengikat karbondioksida di udara
dengan ion H+ yang dihasilkan dari reaksi terang. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob

4. Perbedaan Hasil Perbedaan reaksi terang dan reaksi gelap yang terakhir terdapat pada
hasilnya. Reaksi terang menghasilkan O2, dan enerti berupa ATP dan NADPH2, sementara
reaksi gelap menghasilkan energi berupa karbohidrat sederhana.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas
yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan
dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas danmenghasilkan glukosa
(C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan
oleh Melvin dan Andrew Benzone, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-
Benzone. Dengan tahapan sebagai berikut:

Fase Fiksasi Karbon


Satu molekul CO2 dikonversi dari bentuk inorganiknya menjadi molekul organik
(fixation) melalui pengikatan ke gula 5C (ribulose bisphosphate atau RuBP).
Dikatalisasi oleh enzim RuBP carboxylase (Rubisco). Bentuk gula 6C dipecah
menjadi 2 senyawa 3-phosphoglycerate

Fase Reduksi
Selanjutnya 2 senyawa gliseraldehid 3- fosfat bereaksi dengan ATP, membentuk asam
fosfogliseraldehid yang masih berikatan dengan H2 yang berasal dari NADPH2.
Siklus reaksinya harus berjalan 3 kali, baru terbentuk hasil akhir yaitu 6 senyawa
gliseraldehid 3-fosfat.

Fase regenerasi
Regenerasi atau pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) digunakan
untuk mengikat CO2. Pembentukan kembali senyawa rebulosa bifosfat (RuBP) dan
pecah menjadi 2 senyawa (G3P) bereaksi dengan ATP membentuk asam
fosfogliseraldehid dan NADPH2. Siklus reaksinya berjalan 3 akli, dan kembali
regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa maka dibutuhkan sebanyak
6 kali siklus ( siklus calvin) dengan menangkap sebanyak 6 molekul 6CO2.
CO2+ 6 H2O -> C6H12O6 + 6O2
Terdapat perbedaan pada reaksi gelap dan reaksi terang diantaranya adalah Tempat
berlangsungnya pada reaksi gelap pada kloroplas bagian grana sedangkan pada reaksi
gelap terjadi pada stroma. Berdasarkan sumber energi reaksi terang mengandalkan
cahaya sementara reaksi gelap mengandalkan ATP dan NADPH2. Perbedaan Proses
Terjadinya Reaksi terang dan reaksi gelap juga berbeda dalam prosesnya. Proses
reaksi terang adalah proses fotolisis yang memecah air menjadi ion H+ dan oksigen,
sementara proses reaksi gelap adalah reaksi fiksasi yang mengikat karbondioksida di
udara dengan ion H+ yang dihasilkan dari reaksi terang. Reaksi terang menghasilkan
O2 ,ATP dan NADPH2, sementara reaksi gelap menghasilkan karbohidrat sederhana.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai