Ketika itu, protein dikenal sebagai molekul organik penting yang berperan
dalam proses perubahan suatu molekul kecil menjadi molekul kompleks.
Tahun 1878, teminologi enzim digunakan untuk menyebut katalis biologi
yang berperan untuk mempercepat proses biokimia pada sel.
Kemudian di tahun 1900, seorang ahli biokimia dari Jerman, Emil Fischer,
menyebut enzim sebagai protein atau bagian dari protein. Berikutnya,
penemuan struktur komponen asam nukleat sebagai materi genetik oleh
Watson dan Crick pun semakin memudahkan penelitian tentang molekul-
molekul materi genetik.
Protein terdiri dari rantai panjang asam amino, baik yang diatur dalam pola
linear atau dilipat dalam bentuk struktur yang kompleks. Berdasarkan
kompleksitas struktural, struktur protein dapat diklasifikasikan ke dalam
empat jenis, yakni primer, sekunder, tersier dan kuaterner. Protein yang di
dalamnya termasuk jenis asam amino ini juga memainkan peran penting
dalam menentukan ekspresi gen.
Sintesis protein
Sintesis protein terkadang juga disebut sebagai sintesa protein. Jadi, sintesa
protein maupun sistesis protein pada dasarnya sama yang dimaksudkan.
Dalam bahasa Inggris, hal ini disebut protein synthesis. Sistesis protein ini
dalam ilmu biologi terkadang juga disebut sebagai biosintesis protein.
Jadi, apa itu sistesis protein? Sistesis protein adalah prosedur biologis
sebagai proses pembentukan partikel protein yang dilakukan oleh sel-sel
hidup untuk membuat protein dengan melibatkan sistesis RNA yang
dipengaruhi oleh DNA (ADN).
Proses sintesis protein ini secara rinci memang sangat kompleks. Proses
sistesa protein ini dimulai dari produksi asam amino yang berbeda, dari yang
beberapa berasal dari sumber makanan.
Molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA. Nah,
molekul RNA inilah yang kemudian ditranslasi menjadi asam amino sebagai
penyusun protein. Jadi, dapat dikatakan bahwa sebenarnya, molekul RNA
lah yang terlibat secara langsung dalam proses sintesis protein.
Hubungan antara molekul DNA, RNA, dan asam amino dalam proses
pembentukan protein dikenal pula dengan istilah "Dogma sentral biologi”.
Dogma sentral biologi ini merupkana rangkaian proses DNA membuat DNA
dan RNA dan RNA membuat protein, yang dinyatakan dalam persamaan
DNA >> RNA >> Protein.
Dogma ini memang tidak berlaku mutlak karena terdapat pula pengecualian
pada proses pembentukan protein. Dogma ini akhirnya disebut sebagai
aturan.
Terdapat dua kelompok protein yang dibuat DNA, yaitu protein struktural
dan protein katalis.
Protein struktural membentuk sel, jaringan, dan organ hingga
penampakan fisik suatu individu. Protein struktural inilah yang menyebabkan
ciri fisik tiap orang berbeda satu sama lain.
Protein katalis membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar
terhadap proses metabolisme. Pada akhirnya, hal ini berpengaruh terhadap
sifat psikis, emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.
Proses ini melibatkan tiga hal. Zat yang terlibat dalam proses sintesa protein
yakni :
(1) asam ribonukleat (RNA),
a. asam ribonukleat messenger (mRNA),
b. asam ribonukleat ribosom (rRNA)
c. transfer asam ribonukleat (tRNA)
(2) asam deoksiribonukleat (DNA)
(3) satu set enzim.
Semua jenis asam ribonukleat, mRNA, rRNA, dan tRNA diperlukan untuk
sintesis protein.
Transkripsi
Transkripsi adalah bagian pertama dalam proses sintesis protein. Transkripsi
berlangsung di dalam inti sel, di mana asam deoksiribonukleat (DNA)
bertempat di kromosom. Perlu diketahui bahwa DNA adalah struktur heliks
ganda, yang mana masing-masing untaiannya berperan terpisah.
Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan
kodon inisiasi atau kodon start yaitu AUG. Kodon inilah yang mengkodekan
asam amino metionin atau berupa kode asam amino.
Jika satu molekul protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda
berupa kodon stop atau kodon terminasi, yaitu UGA, UAA, atau UAG.
Ada beberapa konsep penting dalam transkripsi yang perlu kamu pahami,
yakni :
(1) pasangan tiga basa nitrogen disebut triplet.
(2) triplet yang terdapat pada rantai sense ADN yang mencetak ARNd disebut
kodogen.
(3) triplet yang terdapat pada ARNd disebut kodon.
(4) triplet yang terdapat pada ARNt disebut antikodon.
Translasi
Bagian utama kedua dari proses sintesa protein ini adalah terjemahan.
Berbeda dengan transkripsi yang terjadi di dalam inti, terjemahan
berlangsung di dalam sitoplasma sel. Bagian ini dimulai segera setelah
mRNA ditranskripsi memasuki sitoplasma.
Bagian terjemahan ini pun selesai dan rantai polipeptida dilepaskan. Dalam
fase terjemahan, ribosom dan tRNA menempel pada mRNA, yang membaca
informasi kode dalam rantai tersebut. Dengan demikian sintesis protein dari
urutan asam amino tertentu terjadi.
Hal ini karena setiap ARNt yang membawa asam amino akan berpasangan
tepat sama dengan ARNd membentuk pasangan kodon – antikodon. Dengan
cara ini, sangat kecil kemungkinan ARNt ‘salah membawa’ asam amino.
Ada beberapa konsep penting yang perlu kamu pahami dalam translasi
sistesa protein ini, yakni :
(1) ARNt memiliki triplet yang merupakan pasangan kodon dan disebut
antikodon.
(2) setiap ARNt hanya dapat mengikat satu jenis asam amino sesuai yang
dikodekan oleh kodon.
(3) Dalam translasi terjadi penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd
(kodon) oleh ARNt (antikodon) dengan cara ARNt mengikat satu asam amino
yang sesuai.
Dalam setiap harinya masing-masing makhluk hidup membutuhkan makanan demi kelangsungan
hidupnya. Makanan yang mereka makan nantinya akan dicerna dalam sistem pencernaan mereka
yang nantinya akan diolah menjadi energi dalam tubuh. Dalam proses pencernaan makanan ada
istilah yang disebut dengan sintesis protein.
Sintesis protein adalah proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear menjadi
protein dalam tubuh. Pada proses ini memerlukan peran dari DNA & RNA serta enzim. Hasil
dari proses ini adalah sebuah protein yang telah diproses secara mekanik dan kimiawi yang
terdapat di dalam sel makhluk hidup. ( baca : Peran DNA dan RNA Dalam Sintesa Protein )
Tahap atau proses sintesis protein pertama kali dipraktekkan oleh Paul Zamecnik pada tahun
1950 silam. Awal mulanya Paul menggunakan tikus sebagai bahan percobaan untuk mengamati
proses tersebut, caranya adalah dengan memasukkan asam amino radioaktif ke dalam tubuh
tikus. Hasil dari percobaan tersebut adalah ditemukannya tempat terjadinya proses sintesis
protein. ( baca : Organel Sel )
Setelah melakukan percobaan diatas, Paul kemudian melakukan penelitian kembali bersama
Mahlon dan mendapatkan kesimpulan bahwa molekul RNA pemindah (RNA t) berperan dalam
proses sintesis tersebut. Namun, pada akhirnya Francis Crick menemukan sesuatu yang penting,
yaitu RNA pemindah terlebih dahulu harus mengenal urutan dari nukleotida untuk dapat disusun
sebagai asam amino, dimana kemudian akan dibawa oleh RNA pembawa.
Artikel terkait : Perbedaan DNA dan RNA – Fungsi DNA dan RNA
Secara umum, proses sintesis protein terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut :
Jadi, pengertian dari replikasi adalah proses sintesis DNA baru yang terjadi di dalam nukleus sel.
Pada proses replikasi DNA ini membutuhkan bantuan dari enzim helikase yang bertugas untuk
melepaskan basa dan ikatan hidrogen yang terdapat pada rangkaian DNA. Pada saat proses
replikasi berlangsung, induk DNA akan membentuk anak DNA yang memiliki bentuk yang sama
dengan induknya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa induk DNA memiliki tugas untuk
membentuk DNA baru. Artikel terkait : Jenis-jenis Enzim
Baltimore, Muzushima dan Temin (1970) berpendapat bahwa dari sekian banyak virus, terdapat
beberapa virus yang ternyata dapat mensintesis DNA yang berasal dari RNA dengan hasil rantai
tunggal. Enzim yang bertugas dalam proses sintesis tersebut dinamakan DNA polimerase.
2. Tahap Transkripsi
mRNA
tRNA
rRNA
Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan rantai ganda
yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase.
Pata tahap ini terdapat rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain
yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi sendiri terbagi
atas 3 tahap, yaitu tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.
Artikel terkait : Metabolisme Protein – Metabolisme Asam Amino
Pada saat proses replikasi terdapat daerah yang disebut sebagai pangkal replikasi, lalu pada
proses transkripsi juga dikenal nama promoter yang merupakan wilayah DNA yang digunakan
sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk melakukan transkripsi. Terdapat proses
dimana RNA kemudian akan melekat dengan promoter, kemudian promoter akan mengikat
kumpulan protein yang kemudian proses ini disebut sebagai faktor transkripsi. Dari sini, RNA
polimerase, promoter dan faktor transkripsi akan disebut sebagai kompleks inisiasi transkripsi.
Dimana selanjutnya RNA polimerase akan bertugas membuka rantai ganda yang dimiliki oleh
DNA.
Tahap Pemanjangan
Ketika RNA polimerase suah membuka rantai ganda DNA, maka RNA tersebut akan menyusun
uraian nukleotida-nukleotida RNA dengan ketentuan arah 5′ ke 3′. Pada tahap ini, RNA akan
mengalami pemanjangan diri seiring dengan proses pembentukan pasangan DNA dengan basa
nitrogen.
Pada RNA tidak memiliki yang namanya basa pirimidin timin (T), akan tetapi memiliki urasil
(U). Maka dari itu, RNA kemudian akan membentuk pasangan basa urasil dengan bantuan
adenin yang terdapat pada rantai DNA. Dalam rantai RNA terdapat 3 jenis basa, yaitu guanin,
sitosin dan adenin, dimana nantinya 3 basa ini akan berpasangan dengan basa komplemen yang
sudah ditetapkan sesuai dengan aturan pasangan basa. Pada tahap ini, adenin nantinya akan
berpasangan dengan urasil, sedangkan guanin akan berpasangan dengan sitosin.
Tahap Akhir
Setelah tahap transkripsi selesai, rantai DNA akan menyatu kembali seperti semula, lalu RNA
polimerase akan lepas dari rantai DNA. RNA yang terlepas dari DNA tersebut kemudian akan
membentuk RNA m yang baru.
Di dalam sel prokariotik, RNA hasil dari transkripsi akan berperan aktif sebagai RNA m. Akan
tetapi, RNA yang dihasilkan dari transkripsi kode akan menjadi RNA m yang akan aktif setelah
melalui tahap tertentu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pada rantai tunggal RNA m memiliki
beberapa urutan basa nitrogen. Tiap 3 jenis urutan dari basa nitrogen yang terdapat pada
nukleotida RNA m hasil dari transkripsi akan disebut sebagai kodon atau triplet. ( baca : Teori
Abiogenesis )
3. Tahap Translasi
Translasi adalah proses menerjemahkan kode
kodon yang berasal dari RNA m untuk menjadi asam amino yang nantinya akan membentuk
protein. Masing-masing urutan dari basa nitrogen yang berbeda nantinya akan diterjemahkan
menjadi asam amino yang berbeda pula. Contohnya disini adalah asam amino fenilalanin yang
merupakan terjemahan dari kodon UUU (3 basa urasil), asam amino glisin (CGC), asam amino
serin (UCA) dan asam amino triptofan (UGG).
Pada tahap ini setidaknya terdapat 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat
membentuk protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Selanjutnya, beberapa dari asam
amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan nantinya akan
membentuk protein yang spesifik pula. Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap :
Tahap Awal
Pada tahap awal translasi, unit kecil dari ribosom akan mengikat pada mRNA yang sudah
membawa kode genetik untuk asam amino yang akan dibuat, juga akan mengikat bagian inisiator
dari tRNA. Kemudian, molekul dari ribosom akan mengikat bersama 3 molekul tersebut dan
membentuk komplek inisiasi. Langkah selanjutnya adalah molekul dari tRNA tersebut akan
mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dengan bantuan enzim dan
energi GTP. ( baca : Fungsi Ribosom )
Masing-masing ujung tRNA akan membawa 1 antikodon dan 1 asam amino. Langkah
selanjutnya adalah asam amino akan diaktifkan oleh tRNA dan menghubungkan antara kodon
dan antikodon pada mRNA.
Tahap Pemanjangan
Setelah asam amino diaktifkan, maka akan dihubungkan lagi oleh ikatan peptida yang
membentuk polipeptida di ujung tRNA yang membawa asam amino. Contohnya adalah tRNA
membawa sebuah asam amino fenilalanin, dengan demikian antikodonnya akan AAA yang
kemudian akan berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Pada proses ini, rantai polipeptida
akan memanjang, hal ini disebabkan oleh adanya menambahan dari asam amino.
Tahap Terminasi
Tahap akhir adalah ketika antikodon yang dibawa oleh tRNA bertemu dengan kodon UAA, UGA
dan UAG. Hal tersebut dikarenakan rantai polipeptida yang sudah terbentuk akan dilepaskan dari
ribosom dan diolah untuk menjadi protein yang fungsional.
Itulah sintesis protein beserta detail tahap-tahap dalam siklus pembentukan protein dalam tubuh
mahkluk hidup. Semoga materi ini menambah wawasan Anda.
FBTwitterWALinePinterestG+LinkedIn
DNA, enzim, fungsi, materi, membran sel, nukleus sel, organel sel, pengertian, proses, RNA, sel, tahap
Latar Belakang
Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara pengendalian ini berkaitan
dengan aktivitas nukleus memproduksi protein, dimana protein ini merupakan penyusun utama
dari semua organel sel maupun penggandaan kromosom. Contoh protein yang dapat dihasilkan
seperti protein struktural yang digunakan sebagai penyusun membran sel dan protein fungsional
(misalnya enzim) yang digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dalam
sel.
Protein merupakan polipeptida ( gabungan dari beberapa asam amino). Maka untuk.
membentuk suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino. Polipeptida dikatakan
protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira 10.000. Di dalam ribosom, asam
amino-asam amino dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan enzim tertentu. Polipeptida
dapat terdiri atas 51 asam amino (seperti pada insulin) sampai lebih dari 1000 asam amino
(seperti pada fibroin, protein sutera). Macam molekul polipeptida tergantung pada asam amino
penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida. Seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk jutaan
macam kemungkinan polipeptida.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA
tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan
dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan
asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA
untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam aminoyang spesifik. Protein yang dibentuk
melalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur,
proteksi, dan enzim (biokatalisator). Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita
hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya enzim dalam
tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang berasal dari proses sintesis protein.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah di dalam makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Sintesis Protein ?
2. Bagaimana proses-proses sintesis protein ?
3. Apakah tujuan dari proses sintesis protein?
4. Apa sajakah perbedaan antar proses-proses dalam sintesis protein
5. Bagaimana hubungan antara proses-proses dalam sintesis protein dengan
kandungan Al-Quran/nilai-nilai religius?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah adalah agar mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian sintesis protein
2. Mengidentifikasi proses-proses sintesis protein
3. Mengidentifikasi tujuan sel melakukan sintesis protein.
4. Mengidentifikasi perbedaan proses-proses dalam sintesis protein.
5. Mendeskripsikan hubungan antara proses-proses dalam sintesis protein dengan kandungan Al
Qur’an/nilai-nilai keIslaman yang relevan.
BAB II
PEMBAHASAN
b) DNA
DNA merupakan materi genetik di dalam kromosom yang berperan penting dalam proses
sintesis protein di dalam sel.
Proses sintesis protein melibatkan dua peristiwa penting yaitu proses transkripsi (pemindahan
informasi genetik dari DNA ke RNA ) dan translasi (pemindahan informasi genetik dari RNA ke
protein ) (Suryo: 109).
1) Transkripsi
Transkipsi adalah sintesis RNA di bawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya ditranskipsi, atau disalin, dari satu
molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer baru
saat replikasi DNA, untai DNA juga dapat berperan sebagai cetakan untuk merakit sekuens
nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode protein, molekul RNA yang dihasilkan
merupakan transkip akurat dari intruksi pembangun protein yang dikandung oleh gen. Molekul
RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe molekul RNA ini disebut RNA duta
(mesengger RNA, mRNA) karena mengandung pesan genetik dari DNA ke mekanisme
penyintesis protein sel.
b. Elongasi
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun
untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´. Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada
RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U), oleh karena itu RNA akan
membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain,
yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya
masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil
dan guanin dengan sitosin.
Gambar 2. Tahap Elongasi
c. Terminasi
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di daerah
terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA
polymerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah mRNA yang
baru. Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai mRNA.
2) Translasi
Translasi merupakan pemindahan informasi genetik dari RNA dan membentuk
protein yang sesuai. Pada proses ini terjadi penerjemahan informasi genetik yang berupa
serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Setiap
molekul tRNA menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. tRNA akan
terus datang membawa asam amino ke ribosom dan menyatukan asam aminonya sehingga
terbentuk polipeptida yang makin panjang. Setiap molekul tRNA akan dilepaskan dari ribosom
setelah memberikan asam aminonya. Peristiwa ini berlanjut hingga kodon “stop” mencapai
ribosom. Kodon “stop” berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
Translasi berlangsung di dalam ribosom. Ribosom disusun oleh molekul-molekul rRNA dan
beberapa macam protein. Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit kecil dan subunit
besar. Pada jasad prokaryot, subunit kecil mempunyai koofisien sedimentasi sebesar 30S (unit
Svedberg) sedangkan subunit besar berukuran 50S, tetapi pada saat kedua unit tersebut
bergabung, koofisien sedimentasinya adalah 70S.pada jasad eukaryote, subunit kecil berukuran
40S, sedangkan subunit besar berukuran 60S, tetapi sebagai suatu kesatuan, ribosom eukaryote
mempinyai koofisien sedimentasi sebesar 80S.
b. Elongasi
Elongasi pemanjangan polipeptida terjadi tiga tahap. Pertama pengelanan kodon, antikodon
dari tRNA yang datang akan berpasangan basa dengan kodon mRNA komplementer di situs A.
Hidrolisi GTP meingkatkan akurasi dan efisiensi dari langkah ini. Kedua pembentukan ikatan
peptida, molekul rRNA subunit ribosom besar menganalisis pembentukan sebuah ikatan peptida
di antara asam amino baru di situs A dan ujung karboksil polipeptida yang sedang tumbuh di
situs P. Langkah ini menyingkirkan polipeptida dari tRNA di situp P dan melekatkannya ke asam
amino pada tRNA di situs A. Ketiga translokasi. Ribosom mentranslokasikan tRNA kosong di
situs P. tRNA kosong di situp P bergerak ke situs E, dan dilepaskan. mRNA bergerak terus
bersama tRNA yang berikatan dengannya, membawa kodon berikutnya untuk ditransfer ke
dalam situs A.
c. Terminasi
Terminasi translasi terjadi melalui tiga tahapan. Pertama, ketika ribosom mencapai kodon
stop di mRNA, situs A ribosom menerima sebuah faktor pelepas yaitu protein yang berbentuk
seperti tRNA, sebagai ganti tRNA yang membawa asam amino. Kedua, faktor pelepas
menghidrolisis ikatan antara tRNA di situs P dan asam amino terakhir pada rantai polipeptida.
Polipeptida pun terlepas dari ribosom. Ketiga, kedua subunit ribosom dan komponen rakitan lain
memisahkan diri.
Gambar 6. Terminasi Translasi
Selama translasi, urutan kodon di sepanjang molekul mRNA dikode, atau ditranslasi menjadi
urutan asam amino yang menyusun suatu rantai polipeptida. Setiap kodon di sepanjang mRNA
menentukan yang mana dari ke-20 asam amino itu yang akan dimasukkan pada posisi yang
sesuai di sepanjang polipeptida.
Tabel 1. Kamus Genetik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan aktivitas
protein ditentukan oleh urutan asam amino yang menyusunnya. Setiap macam protein
mempunyai urutan asam-asam amino yang spesifik.
Emil Fisher merupakan orang yang pertama berhasil menyusun molekul protein dengan
cara menggandeng-gandengkan 15 molekul glisin dengan molekul leusin sehingga diperoleh
suatu polipeptida. Asam amino yang satu dengan asam amino yang lain dihubungkan dengan
suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada dalam otot, seperlima ada
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya ada di dalam
cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat –zat gizi dan darah,
matriks intraselular dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk
protein bertindak sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa laindalam jalur
metabolisme) sebagian besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang
esensial untuk kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi
lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Potein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung unsur nitrogen (N).
Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain seperti lemak dan karbohidrat, protein
jauh lebih kompleks karena selain mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
adapula sebagian protein yang mengandung S. Bahkan terkadang ada pula yang mengandung
P,Fe, dan Cu.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sintesis protein
Dalam setiap tubuh makhluk hidup terdapat berjuta – juta sel. Sel merupakan komponen
terkecil penyusun makhluk hidup.Dalam setiap sel terdapat nukleus.Dalam nukleus terdapat
benda – benda yang mengatur seluruh kegiatan metabolisme tubuh.Benda – benda tersebut
disebut kromosom. Kromosom adlah struktur padat yang terdiri atas dua kompenen molekul ,
yaitu protein dan asam nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA .pada DNA terdapat
gen yang mengatur metabolisme dalam tubuh.
1. Kromosom
Kromosom terdiri dari benang – benang kromatin yang mudah menyerap warna.
Kromosom mudah diamati menggunakan mikroskop saat sel mengalami pembelahan pad tahap
metafase.
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.Kromonema
merupakan benang – benang spiral kromatid yang terlihat selama profase atau kadang – kadang
terlihat pada tahap metafase.Kromer adalah struktur berbentuk manik – manik yang merupakan
akumulasi mteri kromatin yang kadang – kadang terlihat saat interfase.
Sentromer adalah bagian yang menyempit atau daerah pelekukan pada kromosom.Pada
sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan tempat
melekatnya benang – benang spindel selama pembelahan inti.Satelit adalah bagian ujung
kromosom yang berbentuk bulat.Tidak semua kromosom memiliki satelit.Telomer adalah bagian
terujung kromosom yang berfungsi untuk menjaga agar DNA didaerah tersebut tidak terurai.
Dalam setiap sel tubuh , kromosom selalu berpasangan. Pasangan kromosom itu disebut
kromosom homolog. Kromosom homolog bersifat diploid karen terdiri atas dua sel kromosom.
Kromosom dalam sel kelamin tidak berpasangan sehingga bersifat haploid ( 1 set kromosom ).
Ada dua tipe kromosom dalam setiap sel tubuh, yaitu autosom dan gonosom.
1. Autosom (kromosom tubuh) : tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya disingkat A
2. Gonosom (kromosom kelamin) : menentukan jenis kelamin dan terdiri atas kromosom X dan
Y.Gonosom ini berfungsi untuk menentukan jenis kelamin individu yang bersangkutan.
Setiap nukleus manusia mempunyai kromosom berjumlah 46 yang terdiri atas 44
autosom dan 2 gonosom. Penulisan simbol kromosom pada laki – laki = 22 AA + XY, sedangkan
pada perempuan = 22 AA + XX atau 44 A + XX, Jumlah kromosom pada sel telur yaitu 22 A + X
dan jumlah kromosom pada sperma yaitu 22 A + X atau 22 A + Y. penyusun kromosom
berdasarkan panjang , jumlah , dan bentuk kromosom disebut kariotipe.
2. Gen dan Alel
Apabila diamati menggunakan mikroskop elektron kromosom terdiri atas substansi
genetik yang dapat menentukan sifat individu.Substansi tersebut terdiri atas DNA dan
RNA.DNA dan RNA membawa informasi genetik berupa basa – basa nitrogen. Segmen DNA
tertentu akan mengkode sifat – sifat tertentu. Segmen – segmen DNA tersebut dinamakan gen.
Gen merupakan satuan terkecil substansi genetik. Gen terletak pada kromosom secara
teratur dalam satu deretan , Gen berfungsi :
a. Mengatur proses metabolisme individu
b. Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear. Gen – gen yang
terletak pada lokus yang bersesuaian pada pasangan kromosom homolog disebut alel. Setiap gen
bertanggung jawab mengontrol satu sifat khusus. Suatu gen biasanya dituiskan dengan simbol
huruf. Huruf kapital untuk gen pembawa sifat dominan dan huruf kecil untuk pembawa sifat
resesif. Susunan gen dalam suatu individu disebut genotip, sedangkan sifat yang tampak disebut
fenotip.
3. Asam Nukleat
Kromosom terdiri atas asam nukleat dan protein.Ada dua macam asam nukleat, yaitu DNA
dan RNA.
a. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA terdiri dari banyak nukleotida (polinukleotida).Setiap nukleotida terdiri atas tida
bagian.
1) Gugusan gula ( gula pentosa yang dikenal sebagai deoksiribosa).
2) Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula)
3) Basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin dari olongan
pirimidin).
DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin membentuk double helix.
Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan
hidrogen. Adenin (A)selalu dihubungkan dengan tmin (T) oleh dua ikatan hidrogen.
Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia dengan deoksiribosa menjadi
suatu molekul yang disebut nukleosida atau deoksiribonukleusosida.Nukleosida ini berperan
sebagai prekursor elementer untuk sintesis DNA.Akan tetapi, sebelum nukleosida membentuk
suatu molekul DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk suatu
nukleotida atau deoksiribonukleotida.
DNA dapat bersifat heterokatalitik.DNA bersifat heterokatalitik karena mampu
membentuk RNA melalui sintesis protein.DNA bersifat autokatalitik karena dapat melakukan
replikasi mengasilkan DNA baru.
Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA , sebagai berikut :
1. Helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai tunggal
mononukleotida.
2. Polimerase berfungsi untuk merangkai rantai – rantai mononukleotida untuk membentuk DNA
baru.
3. Ligase berfungsi untuk menymbung ulir tunggal DNA yang terbentuk.
b. RNA ( Ribonucleic Acid )
RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul gula D-ribosa (pentosa), gugus
fosfat, dan basa nitrogen.Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas basa purin yang meliputi adenin
(A) dan guanin (G) serta basa primidin yang meliputi urasil (U) dan sintosin (C). Ada tiga tipe
RNA sebagai berikut :
1. rRNA (Ribosoma RNA) atau RNA Ribosom rRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
dalam sintesin protein. rRNA dapat mencapai 80% dari jumlh RNA sel. rRNA berfungsi untuk
mempermudah perkataan yang spesifik antara antikodon trna dengan kodom Mrna selama sitesis
protein.
2. mRNA (Messenger RNA) atau RNA Duta mRNA berupa rantai tunggal yang reatif panjang.
mRNA dibentuk dalam nukleus dan berfugsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ke
ribosom.
3. tRNA (Transfer RNA ) atau Rantai Terpendek tRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke
ribosom.Pada salah satu ujung tRNA terdpat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon. Salah
satu asam amino tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang berseberangan dengan ujung
antikkodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam amino sesuai
dengan urutan kodon pada mRNA.
4. Kode Genetik Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA
untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik
ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan sususan asam amino.
Namun, para ahli Genetika memandang bahwa komponen – komponen kode genetiks berupa
molekul – molekul mRNA. Kode genetika bersifat degeneratif karena 18 dari 20 macam asam
amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon yang disebut kodon sinonimus.Hanya metionin dan
triptofan saja yang memiliki kodon tunggal.
Ekspresi gen merupakan proses penerjemahan en menjadi urutan asam amino. Peristiwa
ini terjadi pada saat sintesis protein.Ada dua tahap dalam sintesis protein.Tahap pertama, kode
genetika dalam DNA disalin dan menghasilkan satu rantai molekul RNA. Proses ini disebut
transkripsi. Transkripsi berlangsung di dalam inti sel. Tahap kedua merupakan sintesis
polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada tahap pertama,
proses ini disebut translasi.
a. Transkripsi
Sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yang disebut sense (rantai cetakan). Adapun
rantai DNA komplomennya disebut rantai antisense.Rentangan DNA yang di transkripsi menjadi
molekul RNA disebut unit transkripsi.Transkripsi terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi,
dan terminasi.
1) Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan tempatmelekatnya RNA
polimerase. Promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi yaitu adanya nukleotida yang
menunjukkan dimulainya sintesis protein (kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan
tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai
cetakan.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA ,pilinan ganda Dnterbuka secara
berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang seddang
tumbuh disepanjang rantai DNA, Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali
dan molekul RNA bru terlepas dari cetakkannya.
3) Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator. Terminator adalah urutan
DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodom terminasi)
b. Translasi
Dalam translasi, terjadi pamelekatan antara Trna dengan asam amino. Tiap asam amino
digbungnkan dengan trna yang sesuai oleh enzim aminoasl-Trna sintetase. Ribosom
memudahkan pelekatan yang spesifik antara anti kodon trna dengan kodon mrna selama sintesi
protein .ada tiga tahap dalam translasi sebagai berikut :
1) Inisiasi
Ribosom kecil mengikatkan diri pada mrna dan trna inisiator. Ribosom melekat pada
salah satu ujung mrna. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG (yang membawa
kode untuk membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses
tanslasi.
2) Elongasi
Selanjutnya terbentuk asam – asam amino yang berikatan dengan metionin. Molekul rrna
dari ribosom subunit besar berfungsi sebagai ezim. Enzim itu mengkatalis pembentukkan ikatan
pepida yang menghubungkan polipeptida ke asam amino yang dibawa trna. Setelah itu, trna
keluar dari ribosom. Ribosom dan mrna bergerak dengan arah yang sama, kodon demi kodon.
Peristiwa ini belangsung sampai terbentuk polipeptida.
3) Terminasi
Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop yaitu
UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
Selanjutnya , polipeptida yang terbentuk lepas ribosom.
C. Pengertian Kode Genetik
genetik ialah kode yang dibawa oleh ARN duta (ARNd) untuk disampaikan kepada ARN
transfer (ARNt). Kode genetik di bentuk sesuai dengan urutan basa dalam rantai ADN.
Peran ADN selain sebagai pengendali faktor-faktor keturunan, juga mengatur penyusunan
protein yang kegiatannya di atur oleh enzim-enzim tertentu. Enzim itu sendiri adalah protein
yang bekerjanya sangat khas.
Sebagai tempat membangun protein-protein itu dalah didalam ribosom. Selanjutnya ADN
menyampaikan informasi kepada ribosom untuk sintesis protein yang di perlukan.
Adapun kode-kode perintah atau informasi yang tercermin pada urutan dan pengulangan
basa-basa nitrogen yang teratur dalam ADN dibawa oleh ARN. ARN yang menerima perintah
dari ADN segera meninggalkan inti pergi ke ribosom, tempat penyusunan protein.
Penemu kode genetik yang pertama adalah Marshall Warren Nirenberg (pakar
biokimia Amerika Serikat)dan Heinrich Matthaei pada tahun 1960. Eksperimentnya adalah
mengamati proses sintesis protein pada bakteri Escherichia colli. Berdasarkan eksperimen di atas
serta diperkuat oleh pendapat G.H. Khorara, diketahui bahwa kode genetik merupakan urutan 3
basa nitrogen yang membentuk suatu triple dan disebut kodogen aau kodon.
Nirenberg dan Matthaei (1960) orang yang pertama kali telah berhasil mengemukakan
hubungan antara ADN dengan ARN dan kemudian memberi arah kepada pengkodean dengan
sistem 3 huruf, dengan mengadakan percobaan-percobaan.
Caranya adalah sebagai berikut : mereka mencampurkan urasil (salah satu basa nitrogen
pada ARN) dengan enzim pembentuk ARN.
Dari percampuran ini dihasilkan ARN yang terdiri dari urasil yang disebut poli-U.
Selanjutnya bila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan terbentuklah
fenilalanin (sejenis asam amino). Dari kejadian ini dapatah ditarik kesimpulan, bahwa kode
Urasil-Urasil-Urasil (UUU) yang dibawa oleh ARN itu berarti; “bentuklah protein dari asam
amino fenilalanin.” UUU ini kemudian disebut kodon untuk fenilalanin.
Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa N yang letaknya berurutan pada ARNd.
Kodon-kodon pada ARNd tersebut harus diterjemahkan oleh ARNt, agar dapat diketahui macam
asam amino yang harus diangkutnya.
Contoh : bila kodon pada ARNd berbunyi Urasil-Urasil-Urasil (UUU) maka ARNt harus
mengangkut asam amino fenalalanin.
Apabila ADN membentuk kode genetik AUU-CCU-GAC-AGA maka polipeptida yang
dapat dibentuk tersusun dari asam-asam amino isoleusin-prolin-aspartik-arginin. Kode genetik
untuk seluruh organisme bersifat universal, artinya kode genetik suatu organisme dapat
diterjemahkan oeh organisme lain dan membentuk asam amino yang sama.
Contoh : kodon AAA pada sel tubuh manusi pada sel bakteri sama menghasilkan lisin.
F. Macam Asam Amino
Di dalam tubuh manusia terdapat 20 macam asam amino dengan kode genetik yang
berbeda-beda. Didalam ARN tidak dijumpai timin, tetapi berdasarkan pola ADN, asam amino
tersebut disusun dan dirangkaikan menjadi protein.
c. Translasi
Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan
menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi protein.
Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah ribosom. Setelah ribosom
melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan membawakan asam
amino yang sesuai pada kodon.
Dalam langkah kedua pada sintesis protein, ribosom dan kompleks tRNA-metionin (disebut
metionil tRNA “bermuatan”) melekat didekat ujung 5’ molekul mRNA pada kodon start atau
kodon inisiasi (AUG) pertama dan mulai mentranslasikan sekuens ribonukleotidanya menjadi
sekuens asam amino protein. Ribosom terdiri atas tiga molekul rRNA berbeda dan sekitar 50
protein berbeda. Masing-masing asam amino dikodekan oleh setidaknya satu molekul tRNA.
Karena kode genetik berdegenerasi, sebenarnya dalam sintesis protein terlibat jauh lebih banyak
dari 20 tRNA. Masing-masing asam amino menjadi dilekatkan atau dimuatkan (pada ujung
karboksilnya) ke ujung 3’ jenis tRNA-nya sendiri oleh suatu enzim spesifik (amino-asil
sintetase). Dengan demikian, ada setidaknya 20 sintetase berbeda, dan tRNA yang “terisi”
disebut teraktivikasi atau bermuatan.
Lengkungan (loop) basa-basa yang tak berpasangan di dekat bagian tengah tRNA
mengangkut sebuah triplet basa-basa yang bersebelahan, disebut antikodon. Bagian-bagian lain
tRNA diduga membentuk pasangan-pasangan basa komplementer dengan rRNA ribosom selama
sintesis proein atau berperan sebagai situs-situs pengenala bagi amino-asil sintetase spesifik.
Translasi kebanyakan protein diawali oleh kodon start 5’ AUG 3’, yang menspesifikasikan
asam amino metionin. Terdapat dua situs di ribososm bagi rRNA teraktivasi: situs peptidil (situs
P) dan situs amino-asil (situs A). Situs P akan dimasuki oleh tRNA bermuatan metionin yang
menjadi penginiasi translasi (barangkali dengan melewati situs A). Antikodon 3’ UAC 5’ tRNA
berpasangan dengan kodon 5’ AUG 3’ komplementer pada mRNA. Ribosom memegang semua
reaktan dalam urutan yang sesuai selama translasi. Situs A dimasuki oleh tRNA bermuatan yang
kedua (misalnya, yang dimuati oleh treonin), lagi-lagi melalui perpasangan basa kodon-
antikodon yang spesifik. Sebuah ikatan peptida terbentuk di antara dua asama amino
bersebelahan melalui kerja suatu bagian enzimatik ribosom yang disebut peptidil transferase.
Pada bakteri, tampaknya RNA ribosomal-lah yang bertanggung jawab bagi pembentukan
ikatan peptida. Ini adalah sebuah contoh aktifitas ribozim. Ikatan amino-asil yang
menghubungkan metionin dengan tRNA-nya apatah ketika ikatan peptida terbentuk. Metionil-
tRNA yang kini “tak bermuatan” di situs P pun terlepas (biasanya akan teraktivasi lagi). Ribosom
bergeser (bertranslokasi) sejauh tiga nukleotida di sepanjang mRNA menuju posisi kodon
terbuka baru yang terletak di situs A yang kosong, seraya menggerakkan tRNA bermuatan-thr
(yang kini melekat ke sebuah dipeptida) dari situs A ke situs P. Situs A dimasuki oleh tRNA
ketiga (misalnya, yang dimuati oleh fenilalanin); terbentuk ikatan peptida di antara asam amino
kedua dan ketiga; tRNA kedua dari situs P; translokasi ribosom di sepanjang mRNA
menampakkan kodon berikutnya bagi arginin di situs A seraya menggeser tRNA bermuatan-phe
(yang kini membawa sebuah tripeptida) dari situs A ke situ P; dan demikian seterusnya. Pada
akhirnya, sistem tersebut mencapai satu atau lebih kodon nonsense atau kodon stop (UAA, UAG
atau UGA), sehingga rantai polipeptida dilepaskan dari tRNA terakhir, tRNA terakhir dilepaskan
dari ribosom, dan ribosom dilepaskan dari mRNA. Dengan demikian, ujung 5’ mRNA sama
dengan ujung amino rantai polipeptida; ujung 3’ mRNA sama dengan ujung karboksil rantai
polipeptida.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNAsebagai
media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon.
Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signaldari luar akan kebutuhan
suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan,
metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan.
2. DNA terdiri dari dua sulur
- utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar sulur
- utas nukleotida berikatan pada basa N Ikatan H3.
3. Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasiatau
penggandaan DNA.
4. Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein
enzim. Ekspresi genmeliputi proses transkripsi dan translasi.5. Informasi dalam gen
dicetak ke dalam molekul messenger Rio Nucleic Acid (mRNA ) melalui proses trankripsi,
mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalamsitoplasma, Ribosom kemudian
melakukan proses penerjemahan (translation) denganmenggunakan informasi cetakan tersebut untuk
mensintesis protein.
5. Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi adalah proses
duplikasi DNA secara akurat . Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif karena semua
DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Translasi
merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang trejadi berdasarkan arahan mRNA.
Siklus urea merupakan bagian dari siklus nitrogen, yang meliputi reaksi konversi amonia
menjadi urea.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan kritik yang membangun untuk
menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.
DAFTAR PUSTAKA