Anda di halaman 1dari 5

1

Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Ayam


(Effect of Physical Activity on Changes in Chicken Body Temperature)
Nuri Maharani
Fisiologi Hewan Kelas A
Program Studi Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
e-mail : nurimaharani79@yahoo.co.id

Abstrak
Ayam merupakan hewan yang termasuk kedalam hewan homoiterm. Ayam memiliki suhu yang stabil terhadap
perubahan lingkungan terlebih lagi karena dia memiliki system termoregulasi dalam tubuhnya. Untuk dapat
membuktikan bahwa ayam dapat menjaga dan mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan, maka yang akan
diteliti disini yaitu mengenai pengaruh berbagai faktor terhadap suhu tubuh hewan. Adapun ayam yang
digunakan dalam praktikum kali ini adalah ayam jantan dewasa, ayam betina dewasa, ayam jantan remaja, ayam
betina remaja, ayam anak-anak betina dan ayam anak-anak jantan. Masing-masing ayam tersebut diberi dua
perlakuaan yang berbeda yakni perlakuan pertama ayam dibiarkan berlari-lari selama 5 menit kemudia diukur
suhu tubuhnya dan dilakukan tiga kali pengulangan. Perlakuan yang kedua dengan meredam ayam hingga batas
leher dengan waktu 5 menit kemudian ukur suhu tubuhnya lakukan 3 pengulangan juga.

Kata Kunci : Termoregulasi, homoioterm, suhu tubuh.

Abstract
Chickens are animals that included into warm-blooded animals. Chickens have a stable temperature to changes
in the environment even more because he has in his body thermoregulation system. To be able to prove that the
chicken can maintain and regulate its body temperature to remain constant, then that will be examined here is
the influence of various factors on the animal's body temperature. The chicken used in this lab is an adult
rooster, hen adult, juvenile roosters, hens teens, chicken female chicks and chickens male children. Each of
these chickens are given two different perlakuaan the first treatment of chickens allowed to run for 5 minutes
later measured his body temperature and do three repetitions. The second treatment with chicken muffle up the
neck with a time limit of 5 minutes and then measuring the body temperature also doing three repetitions.

Key word : Thermorgulation, Homoioterm, Body Temperature

PENDAHULUAN perlahan dan mengakibatkan sedikit perubahan

Habitat hewan, umumnya dapat terbagi suhu [1]. Suhu penting bagi hewan karena dalam

menjadi 3 kategori yaitu, darat, air, dan udara. batas-batas tertentu, peningkatan suhu

Hewan yang hidup didaratan, memiliki masalah meningkatkan laju reaksi fisik dan kimia yaitu

serius mengenai temperatur. Hal ini dikarenakan metabolisme. Suhu mempengaruhi energi kinetik

panas dari radiasi matahari, dapat mengakibatkan dari molekul, dan peningkatan energi kinetik,

panas lingkungan mencapai batas yang mematikan. kemungkinan molekul reaktan individu

Udara memiliki panas spesifik yang rendah, bertabrakan, dan memungkinkan peningkatan

sehingga dapat dengan mudah untuk menyimpan reaksi yang diperlukan terjadi [2]. Ditinjau dari

maupun melepaskan panas. Sementara itu, hewan kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh,

yang hidup di lautan tidak begitu memiliki masalah hewan dapat digolongkan menjadi dua yaitu

serius mengenai temperatur. Hal ini dikarenakan air poikiloterm dan homeoterm. Hewan poikiloterm

memiliki panas spesifik yang tinggi, sehingga air yaitu hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah

dapat menyimpan maupun kehilangan panas secara seiring dengan berubahnya suhu lingkungan.
2

Sementara, hewan homeoterm yaitu hewan yang pengaruh gerakan terhadap suhu tubuh ayam.
suhu tubuhnya selalu konstan/ tidak berubah Mengusahakan agar ayam tersebut lari
sekalipun suhu lingkungannya sangat berubah. berterbangan selama 5 menit dan mengukur suhu
Hewan poikiloterm juga dapat disebut sebagai setelah berlari dengan melakukan pengulangan
ektoterm karena suhu tubuhnya ditentukan dan sebanyak 5 kali pengulangan dengan waktu yang
dipengaruhi oleh suhu lingkungan eksternalnya. sama. Setelah selesai, melakukan pencatatan pada
Sementara, homeoterm dapat disebut endoterm tabel pengamatan.
karena suhu tubuhnya diatur oleh produksi panas Selanjutnya melakukan percobaan pengaruh
yang terjadi didalam tubuh [3]. rendaman terhadap suhu tubuh ayam. Dimana
METODOLOGI sebelum melakukan perendaman ayam, terlebih

Pada praktikum kali ini menggunakan alat- dahulu dilakukan pengukuran suhu awal ayam

alat berupa timbangan, termometer suhu, ember sebelum direndam. Dengan menggunakan air yang

dan tali rafia. Sedangkan bahan yang dipergunakan diisikan pada ember yang berukuran sesuai dengan

yaitu ayam jantan dan betina dari anak-anak sampai tubuh ayam, merendam ayam pada air tersebut

dewasa. Prosedur kerja dari praktikum ini yaitu, selama 5 menit. Setelah 5 menit kemudian

mengukur suhu masing-masing ayam kemudian dilakukan kembali pengukuran terhadap suhu yang

dilakukan pencatatan suhu awal ayam pada tabel terukur setelah perendaman. Kegiatan perendaman

hasil pengamatan. Setelah itu melakukan percobaan ini diulang sebanyak 3 kali.

HASIL PENGAMATAN

Pengaruh Pergerakan

Jenis Suhu Tubuh Ayam Menit Ke-


No Berat Badan Umur
Kelamin Awal 5 10 15
1 Betina 83, 9 gram Anak-anak 41, 5° 40, 5° 40, 5° 40, 9°

2 Jantan 0, 3 ons Remaja 41° 41° 40° 40°

3 Betina 2, 5 kg Remaja 41, 5° 41, 7° 41, 9° 42°

4 Jantan 1, 5 kg Pemuda 39, 7° 40° 40, 5° 42°

5 Betina 0, 75 kg Pemudi 42° 41, 5° 41, 5° 41, 6°

6 Betina 2kg Dewasa 42° 41, 5° 41, 8° 42°

7 Jantan 2 kg Dewasa 40, 6° 41, 9° 39, 4° 41, 4°

8 Jantan 202 gram Anak-anak 39° 41, 2° 40, 5° 41°

Pengaruh Perendaman
3

Jenis Suhu Tubuh Ayam Menit Ke-


No Berat Badan Umur
Kelamin Awal 5 10 15
1 Betina 83, 9 gram Anak-anak 41, 3° 35° 34, 5° 34°

2 Jantan 0, 3 ons Remaja 40° 36° 36, 4° 36, 5°

3 Betina 2, 5 kg Remaja 41° 36, 5° 35, 1° 35°

4 Jantan 1, 5 kg Pemuda 39, 4° 34° 34° 34°

5 Betina 0, 75 kg Pemudi 42° 38, 8° 37, 9° 36, 9°

6 Betina 2kg Dewasa 42° 36, 2° 36, 3° 35, 9°

7 Jantan 2 kg Dewasa 40° 36, 4° 36, 2° 36, 1°

8 Jantan 202 gram Anak-anak 41° 36° 35° 35°


Walaupun hasil pengamatan menunjukkan adanya
kenaikan maupun penurunan suhu saat
PEMBAHASAN
dibelakukannya kedua perlakuan tersebut, namun
Pada praktikum kali ini yang berjudul
fluktuasi suhu yang terjadi tidak begitu jauh. Hal
“Suhu Tubuh Hewan”, memiliki tujuan praktikum
ini dapat terjadi karena ayam termasuk hewan
yaitu mengetahui pengaruh beberapa faktor
homoiokiloterm, yaitu hewan yang mempunyai
terhadap suhu tubuh hewan. Terdapat 2 perlakuan
temperature tubuh konstan meskipun hidup pada
dalam percobaan ini yaitu dengan pengaruh
temperature lebih rendah atau lebih tinggi daripada
gerakan terhadap suhu tubuh ayam dan pengaruh
temperature tubuhnya. Temperature tubuh unggas
perendaman terhadap suhu tubuh ayam. Untuk
sendiri umumnya berkisar pada 390C-410C [5].
hewan yang digunakan adalah ayam jantan dan
Namun demikian, keseimbangan suhu tubuh
betina dengan aneka rentang usia mulai dari anak-
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang
anak, remaja, pemuda pemudi, dan ayam dewasa.
mempengaruhi produksi panas dan faktor yang
Pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh system
mempengaruhi pengeluaran panas. Panas tersebut
pengaturan suhu tubuh yang pada dasarnya
berasal dari aktivitas metabolik dengan jalan
tersusun atas 3 komponen yaitu thermoregulasi dan
pemecahan karbohidrat, lemak dan protein. [6].
syaraf aferen, hypothalamus, syaraf aferen dan
Dari perlakuan berupa pergerakan
efektor thermoregulasi. Sistem mempunyai fungsi
terhadap ayam di peroleh hasil yang sebagaimana
utama untuk menjaga supaya suhu selalu berada
terlampir dalam tabel hasil pengamatan. Dalam
dalam zona thermoneutral dan hypothalamus
tabel tersebut, tampak adanya aneka perubahan
sebagai pusat kontrolnya. Ketika hypothalamus
suhu dari berbagai tingkat usia pada ayam baik
terganggu maka mekanisme pengaturan suhu tubuh
pada ayam jantan maupun ayam betina. Secara
juga akan terganggu dan mempengaruhi thermostat
umum, hasil pengamatan tidak menunjukkan
tubuh [4].
kesesuaian yang ada, dimana pergerakan ataupun
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa
aktivitas akan meningkatkan suhu tubuh. Pada hasil
perendaman dan gerakan tidak memiliki pengaruh
pengamatan, suhu tubuh ayam mengalami kenaikan
yang tidak begitu besar terhadap suhu tubuh ayam.
4

dan pengurunan secara tidak stabil. Sementara dikontrol oleh pusat termoregulasi yang berlokasi
menurut teori yang ada aktivitas otot merupakan di hipotalamus. Tubuh secara normal mampu
salah satu usaha di dalam penambahan produksi mempertahankan temperatur karena pusat
panas, dimana lebih dari 80% panas tubuh termoregulasi adalah hipotalamus yang berperan
diproduksi di dalam otot skelet selama terjadi menyeimbangkan produksi panas berlebih yang
aktivitas otot, tetapi gambaran tersebut jauh lebih dihasilkan dari aktivitas metabolisme di otot dan
rendah apabila sedang istirahat [6]. Sehingga hepar dengan kehilangan panas dari kulit dan paru
bilamana dilihat dari teori tersebut, maka aktivitas [9].
akan memberikan pengaruh berupa kenaikan suhu Faktor faktor yang mempengaruhi
pada tubuh ayam. Selain itu, ayam merupakan perubahan suhu pada hewan (ayam) di pengaruhi
hewan regulator, yakni hewan yang memiliiki oleh faktor jenis kelamin, usia, berat badan,
kemampuan untuk mempertahankan kondisi pergerakan dan perendaman. Untuk faktor yang
homeostatis dalam dirinya. Dengan demikian, pertama yaitu faktor jenis kelamin dimana ayam
seharusnya suhu tubuh ayam setelah diberi jantan lebih besar perubahan suhunya karena
perlakukan berupa gerakan adalah adanya kenaikan aktifitas ayam jantan yang lebih aktif daripada
suhu dengan rentang yang tidak begitu jauh, ayam betina sehingga metabolismenya juga lebih
ataupun tidak ada kenaikan suhu. Keadaan yang cepat. Kemudian faktor usia dimana usia
demikian ini dapat dikarenakan saat dilakukan mempengaruhi perubahan suhu, usia remaja ayam
percobaan, ayam yang digunakan dalam kondisi leih aktif daripada usia dewasa dan untuk yang
tidak sehat, atau mungkin saat melakukan anak-anak ketahanan tubuhnya belum seoptimal
mengukura suhu, terdapat kesahalan pembacaan yang remaja sehingg usia mempengaruhi suhu
termometer. tubuh terhadap lingkungan. Berat badan ayam
Sedangkan untuk hasil pengamatan dipengaruhi oleh usia ayam sehingga masih belum
dengan perlakuan perendaman diperoleh hasil bisa dikatakan bahwa ayam yang memiliki berat
sebagaimana terlampir dalam tabel pengamatan. badan lebih berat memiliki suhu yang rendah
Secara umum, hasil pengamatan yang diperoleh terkait dengan sedikitnya aktivitas yang dilakukan
telah sesuai dengan teori yang ada. Teori tersebut oleh ayam, sehingga dalam praktikum ini
menyatakan bahwa suhu lingkungan akan berpengaruh terhadap perubahan suhu tubuh ayam.
berpengaruh terhadap aktivitas metabolisme
didalam sel tubuh. Apabila terjadi suatu
peningkatan suhu tubuh pada hewan, maka akan
terjadi peningkatan laju reaksi dalam sel, dan
sebaliknya apabila terjadi penurunan suhu maka
akan mengalami peningkatan desaturasi yang akan
berpengaruh terhadap asam lemak tidak jenuh yang
dihasilkan [7]. Termoregulasi adalah suatu
mekanisme mahluk hidup untuk mempertahankan
suhu internal agar berada didalam kisaran yang
dapat ditolerir [8]. Temperatur tubuh bervariasi
setiap saat pada suatu rentang normal yang
KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan
bahwa suhu tubuh ayam dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti, usia, jenis kelamin dan
lingkungan. Hewan berjenis kelami njantan
umumnya akan cepat mengalami kenaikan suhu
karena metabolismenya lebih cepat. Untuk usia,
semaki muda usia hewan, maka semakin aktif pula
kenaikan suhu tubuhnya. Ayam termasuk hewan
homeotermik karena suhu tubuhnya relatif stabil.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rastogi, S.C. 2007. Essential of Animal


Physiology. New Delhi: New Age
International .

[2] Kay, Ian. 2000. Introduction to Animal


Physiology. UK: Bios scientifc publishers.

[3] Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.


Yogyakarta: Kanisius.

[4] Daud, M. 2005. Performan Ayam Pedaging


yang Diberi Probiotik danPrebiotik dalam
Ransum. Jurnal Ilmu Ternak. Volume 5
Nomor 2 (75 – 79)

[5] Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas.


Yogyakarta: Kanisius.

[6] Melviyanti, Mita Tyas. 2013. Penggunaan


Pakan Fungsional Mengandung Omega 3,
Probiotik Dan Isolat Antihistamin N3
Terhadap Bobot Dan Indeks Telur Ayam
Kampung. Jurnal Ilmiah
Peternakan. Vol 1 No (2) : 677 – 683

[7] Hendartono, Nugroho. 2012. Pengaruh


Pemberian Tetraselmis Chuii dan
Skeletonema costatum Dengan Dosis yang
Berbeda Terhadap Profil Asam Lemak
Tidak Jenuh Pada Kerang Totok
Polymesoda erosa. Journal Of Marine
Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun
2012, Halaman 17.

[8] Andriyani, Rika. 2015. Reproduksi dan


Perkembangan. Yogyakarta : Deepublish

[9] Susanti, Nurlaili.2012. Efektifitas Kompres


Dingin Dan Hangat Pada
Penataleksanaan Demam. SAINSTIS.Vol 1
no1.

Anda mungkin juga menyukai