Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN

( ANOMALI PADA STRUKTUR BATANG )

Oleh:

Tri Utami Mila S 2123025003

Dosen Pengampu:
1. Dr. Tri Jalmo, M. Si
2. Dr. Dewi Lengkana, M. Sc
3. Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si

MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA LAMPUNG
2021

i
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-Nya,
Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
ajaran agama sebagai anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penyusun sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah dengan judul
“Anomali Pada Struktur Batang” yang menjadi tugas akhir matakuliah Struktur
dan Perkembangan. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penyusun mengucapkan terima kasih kyepada Bapak Dr. Tri Jalmo,
M.Si, Ibu Dr. Dewi Lengakana , M.Sc dan Ibu Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd.,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Struktur dan Perkembangan yang
telah memberikan bimbingan selama perkuliahan berlangsung sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penyusun tekuni.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penyusun
untuk perbaikan tugas makalah selanjutnya. Atas segala bimbingan dan
masukannya, penyusun mengucapakan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, 11 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iv

I. PENDAHULUAN.......................................................................................1

II. PEMBAHASAN
II.1 Struktur Batang.....................................................................................2
II.2Anomali Pertumbuhan Sekunder...........................................................4
II.3Anomali Struktur Batang.......................................................................4
II.4Faktor Yang Mempengaruhi Anomali Pada Batang..............................4

III. PENUTUP...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Anatomi batang dikotil dan monokotil....................................2


Gambar 2. Batang dikotil dan monokotil..................................................3
Gambar 3. Struktur protoxilem, metaxilem dan floem..............................3
Gambar 4. Anomali pertumbuhan sekunder pada Bougenvilea dan
Amaranthus.............................................................................5
Gambar 5. Kambium abnormal pada Sarjania ichthyoctoma...................5
Gambar 6. Aktivitas abnormal pada kambium Aristolochia.....................6
Gambar 7. Pertumbuhan sekunder pada batang Boerhavia sp.................7
Gambar 8. Kambium asesoris pada tanaman  Boerhavia sp.....................7
Gambar 9. Floem diantara Xylem pada Acorus sp...................................7
Gambar 10. Tidak Adanya Trakea pada xylem.........................................8
Gambar 11. Berkas pengangkut pada Peperomia.....................................8
Gambar 12. Floem dan xilem ekslusif pada Cuscuta...............................9
Gambar 13. Berkas pengangkut medular pada Piper betle.......................9
Gambar 14. Berkas pembuluh yang berada pada (empelur) Piper betle...9
Gambar 15. Berkas pengangkut korteks pada Begoniaceae.....................10
Gambar 16. Floem intraxilar batang Pomegranate...................................10
Gambar 17. Lingkaran tumbuhan pada Avena sp......................................11
Gambar 18. Pertumbuhan sekunder pada batang Dracaena sp.................11
I. PENDAHULUAN

Batang merupakan bagian dari tubuh tumbuhan sebagai tempat perlekatan daun,
bunga, dan buah yang berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat
mineral yang terkandung didalamnya . Batang juga merupakan sumbu tubuh
tumbuhan yang memiliki susunan anatomi yang beraneka ragam bergantung pada
golongan tumbuhan yang bersangkutan. Perbedaan susunan anatomi batang
terdapat pada lingkat ordo, famili maupun spesies tumbuhan yang biasanya
terletak pada rnacam sel atau jaringan yang terdapat pada bagian epidermis,
korteks dan stele.

Pada bebcrapa tumbuhan di daerah stele mempunyai anatomi yang menyimpang


atau disebut dengan anomali. Istilah 'anomali' yang berarti tidak
normal. Pertumbuhan sekunder anomali adalah hasil penyimpangan aktivitas
kambium dari tipe normal yang ditemukan di sebagian besar dikotil. Kambium
adalah meristem lateral yang biasanya terdapat di daerah vaskular.

Jika kelainan pertumbuhan sekunder berhubungan dengan kebiasaan atau fungsi


fisiologis maka pertumbuhan sekunder tersebut disebut anomali pertumbuhan
sekunder adaptif. Jika kelainan pertumbuhan sekunder tidak ada hubungannya
dengan kebiasaan atau fungsi fisiologis maka disebut anomali pertumbuhan
sekunder Non Adaptif.

Anomali yang terjadi pada batang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan
dibahas secara merinci pada bab selanjutnya.
II. PEMBAHASAN

2.1 Struktur Batang

Batang merupakan bagian dari tubuh tumbuhan sebagai tempat perlekatan


daun, bunga, dan buah yang berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan
zat-zat mineral yang terkandung didalamnya.

Struktur Primer batang terdiri dari epidermis, korteks dan jaringan


pembuluh primer. Pada korteks biasanya terdapat jaringan parenkim,
kadang-kadang ada kolenkim, serat dan skelereid. Pada kebanyakan
tumbuhan dikotil dan gymnospermae, floem terletak sebelah luar dari xilem,
tetapi pada beberapa famili Asteraceae dan beberapa tumbuhan lain terdapat
endodermis pada batang. Stele atau silinder pembuluh terdiri atas beberapa
jaringan yaitu endodermis, jaringan pengangkut dan empelur. Beberapa tipe
stele yaitu Protostele (primirif), sifostele (paku), diktistele (paku), eustele
(konifer dan dikotil), atactostele (monokotil)

Gambar 1. Anatomi batang dikotil dan monokotil


( Sumber: Evert,2006)
Gambar 2. Batang dikotil dan monokotil ( Sumber: Starr et al., 2009)

Adanya jalan daun (leaf trace) menunjukkan hubungan antara ikatan


pembuluh batang dengan ikatan pembuluh pada daun. Pada setiap nodus,
suatu atau beberapa ikatan pembuluh pada daun melebar kearah daun.
Pelebaran dari vascular system batang kearah daun disebut jalan daun (leaf
trace). Satu daun dapat mempunyai satu atau lebih jalan daun. Pada daun
yang mempunyai 3 jalan daun, biasanya terdiri dari jalan median dan 2 jalan
daun lateral. Pada bagian nodus dimana jalan daun menjauh dari vascular
silinder kearah dasar daun terdapat jaringan parenkim yang disebut celah
daun (leaf gap). Hal yang sama terdapat juga pada cabang yang
disebut branch trace atau branch gap.

Gambar 3. Struktur protoxilem, metaxilem dan floem (Eames dan Mc.


Daniels, 1947 )
2.2 Anomali Pertumbuhan Sekunder
Istilah 'anomali' berarti tidak normal. Pertumbuhan sekunder anomali adalah
hasil penyimpangan aktivitas cambium dari tipe normal yang ditemukan di
sebagian besar dikotil. Kambium adalah meristem lateral yang biasanya
terdapat di daerah vaskular. Pada batang dikotil penyatuan kambium
fasikular dan kambium antar fasikula menjadi pembentukan cincin
kambium. Cincin kambium menghasilkan lebih banyak xilem ke arah dalam
dan jumlah floem lebih sedikit menuju sisi luar.

Setiap penyimpangan atau perubahan dalam pertumbuhan sekunder normal


disebut sebagai ' Anomali atau ' Pertumbuhan sekunder yang tidak normal '.
Jika kelainan pertumbuhan sekunder berhubungan dengan kebiasaan atau
fungsi fisiologis, seperti: Pertumbuhan sekunder anomali
disebut pertumbuhan sekunder anomali adaptif. Jika kelainan pertumbuhan
sekunder tidak ada hubungannya dengan kebiasaan atau fungsi fisiologis,
seperti: pertumbuhan sekunder anomali disebut pertumbuhan sekunder
anomali Non Adaptive.

2.3 Anomali Struktur Batang

Kebanyakan tumbuhan mempunyai struktur stele yang normal tetapi


beberapa tumbuhan mempunyai struktur yang menyimpang. Penyimpangan
struktuktur ini dinamakan anomali. Pada tumbuhan tertutup banyak
ditemukan berbagai macam anomali. Pada beberapa tanaman
seperti Leptodenia, Tunbergia alata. floem tidak hanya dibentuk kearah
luar, tetapi juga kearah dalam dari batang. Beberapa monokotil juga
mengalami pertumbuhan sekunder seperti pada tanaman  Cordyline,
Dracaena, dan Sansiviera.

Pada Bougenvillea sp terdapat anomali pertumbuhan, dimana kambium


terdapat tersebar di dalam batang dan kambium yang normal tidak terlihat.
Pada batang Amaranthaceae, suatu seri dari kambium muncul kearah luar
dari sumbu batang, masing-masing membentuk xilem ke arah dalam dan
floem ke arah luar. Pada Cordyline, cambium dibentuk disebelah luar berkas
pembuluh primer dan menghasilkan berkas pembuluh sekunder serta
parenkim ke arah dalam dan sejumlah kecil parenkim kearah luar.

Gambar 4. Anomali pertumbuhan sekunder pada Bougenvilea (A) dan


Amaranthus (B) (Dickson,  2000; Dutta, 1968)

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Anomali pada Batang

Anomali batang berasal dari peristiwa seperti berikut:

1. Pertumbuhan sekunder yang tidak normal pada tumbuhan dikotil. 

a. Posisi kambium yang abnormal.

Gambar 5. Kambium abnormal pada Sarjania ichthyoctoma


Pada Sarjania ichthyoctoma, kambium aslinya muncul dalam
beberapa pita yang terpisah, masing-masing mengelilingi bagian-
bagian xilem dan floem primer, tipe batang ini tampak terbentuk dari
beberapa batang yang melebur.

b. Aktivitas abnormal dari kambium yang normal

Gambar 6. Aktivitas abnormal pada cambium Aristolochia

Pada Aristolochia (tumbuhan liana), beberapa segmen hanya


menghasilkan sel-sel parenkima baik ke arah sisi luar maupun ke
dalam sehingga dihasilkan parenkima seperti jejari. Xilem terlihat
seperti bercelah.

c. Pembentukan kambium asesoris dan aktivitasnya.

Biasanya satu cincin kambium bertanggung jawab atas pertumbuhan


sekunder dikotil sepanjang hidup. Akan tetapi di beberapa tanaman
seperti Boerhaavia, Bougainvillea, Achyranthus dll, lebih dari satu
aksesori cincin kambium terbentuk selama pertumbuhan sekunder
yang merupakan anomali
Gambar 7. Pertumbuhan sekunder pada batang Boerhavia sp

Gambar 8. Kambium asesoris tanaman Boerhavia sp

Pada tanaman Boerhavia sp, beberapa kambium muncul berturut-turut


dengan arah sentrifugal. Timbul lingkaran-lingkaran berkas vaskuler
konsentris yang terbenam dalam jaringan penghubung.

d. Floem diantara xylem

Gambar 9. Floem diantara Xylem pada Acorus sp


Pada Acorus sp, floem intersiler selalu sekunder dan terdapat sebagai
pulau-pulau yang tenggelam di dalam xilem sekunder.

2. Tidak Adanya Trakea pada xilem.


contoh: Drimys,  Trochodendrom, Hydrilla, Ceratohyllum.

Gambar 10. Tidak Adanya Trakea pada xylem

3. Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil.


contoh: Peperomia, Piper, Nymphaea.

Gambar 11. Berkas pengangkut pada Peperomia

4. Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri).


contoh: Cuscuta, Paeonia.
Gambar 12. Floem dan xilem ekslusif pada Cuscuta

5. Adanya berkas pengangkut medular. yaitu berkas pembuluh yang


berada pada pith (empelur) .
contoh: Piper betle, Piper excelsum, Mirabilis sp, Bougenvillea sp.

Gambar 13. Berkas pengangkut medular pada Piper betle

Gambar 14. Berkas pembuluh yang berada pada (empelur) Piper betle
6. Adanya berkas pengangkut korteks.
contoh: Begoniaceae, Cactaceae, Casuarinaceae, Cucurbitaceae,
Proteaceae, Oleaceae.

Gambar 15. Berkas pengangkut korteks pada Begoniaceae

7. Adanya floem intraxilar.


Dalam jenis anomali ini, floem interxylar  berkembang dalam aktivitas
kambium, selama pertumbuhan sekunder tetap dikelilingi oleh xilem
sekunder. Contoh: Asclepindaceae, Convolvulaceae, Punicaceae,
Loganiaceae, Solanaceae, Apocynaceae, Lythraceae.

Gambar 16. Floem intraxilar batang Pomegranate

8. Berkas pengangkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan


monokotil. Contoh: Oryza sp, Avena sp.
Gambar 17. Lingkaran tumbuhan pada Avena sp.

9. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil.

Anomali ini terjadi karena pada bundel vaskular monokotil tertutup,


sehingga tidak ada kambium. Contohnya pada pertmbuhan
sekunder: Agave sp, Aloe sp, Sanseiviera sp, Yucca sp, Dracaena sp.

Gambar 18. Pertumbuhan sekunder pada batang Dracaena sp


III. PENUTUP

Istilah 'anomali' yang berarti tidak normal. Pertumbuhan sekunder anomali adalah


hasil penyimpangan aktivitas kambium dari tipe normal yang ditemukan di
sebagian besar batang dikotil. Pada tumbuhan berbiji tertutup banyak ditemukan
berbagai macam anomali, contohnya pada tanaman seperti Leptodenia dan
Tunbergia Alata.  Tumbuhan monokotil yang juga mengalami pertumbuhan
sekunder, seperti pada tanaman  Cordyline, Dracaena, dan Sansiviera.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anomali pada batang, diantaranya adalah
karena adanya pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil dimana posisi
kambium pada batang yang tidak normal, aktivitas abnormal dari kambium yang
normal, pengaruh pembentukan kambium asesoris dan aktivitasnya, adanya floem
diantara xilem, tidak adanya trakea pada xylem, adanya berkas pengangkut
tersebar pada tumbuhan dikotil, adanya berkas pengangkut medular, adanya
berkas pengangkut korteks, adanya floem intraxilar, berkas pengangkut tersusun
seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil serta pengaruh pertumbuhan sekunder
pada tumbuhan monokotil.
DAFTAR PUSTAKA

Benson,L. 1957. Plant classification.: Health and company.

Burkardt, Ammer. 2021. Difference in Stem Form and bark Anamalies of


Northern Red Oak Trees in Forest Stands in Canada an Germany. Canadian
Journal of Forest Research.

Campbell, N A., Urry, L A., Cain, M L., Wesserman, S A. Minorsky, P V., Orry,
R B. 2021. Biologi 12th Edition. New York: Pearsson.

Dickson, W. C. 2000. Integrative Plant Anatomy. A Harcourt Science and


Technology Company. California.

Dobbins David. 1981. Anomalous Secondary Growth In Lianas Of The


Bignoniaceae Is Correlated With The Vascular Pattern. American Journal
Of Botany.68 (1), 142-144.
Evert, R F., Eichhorn, S E. 2006. Esau’s Plant Anatomy 3rd Edition. Madison:
Wiley-Interscience.

Fahn, A. 1989. Plant Anatomy. Pegamon Press. New York.

Furuta KM, Hellmann E, Helariutta Y. 2014. Molecular control of cell


specification and cell differentiation during procambial development.
Annual review of plant biology. 65:607-638.

Gerolamo. Interspesific Anatomical Differences Result in Similar Highly Flexibel


Stems in Bignoniaceae Lianas. American Journal Of Botany. 107(12) 1622-
1634.

Hadisunarso. 2003. Morfologi Tumbuhan. 133. Penebar Swadaya. Jakarta.

Juliyanti , Emilia. 2018. Analisis Struktur Anatomi Batang Anyelir (Dianthus


caryophyllus L.) dan Kontribusinya Terhadap Sistematik Ordo
Caryophyllales. Jurnal Saintek Lahan Kering.
Jura, Morawiec. 2017. Atypical Origin Structure and Arrangement of Secondary
Tracheary Elements in the Stem of the Monocotyledonous Dragon Tree
Draceana Draco. Planta. 245(1), 93-99.

Mikesell Jan. 1979. Anomalous Secondary Thickening In Phytolacca Americana


L. (Phytolaccaceae) . American Journal Of Botany. 66 (9), 997-1005.

Miller, R B. 2002. Encyclopedia os Science and Technology. United States of


America: McGraw-Hill.

Ragni, Greb. 2018. Secondary Growth as a Determinant of Plant Shape and


Form. Seminars in Cell & Development Biology. 79. 58-67.

Szymanska. 2014. A Novel Insught Into the Structure of Amphivasal Secobdary


Bundles on The Exeample of Dracaena Draco L Stem. Springer. 28(3), 871-
877.

Tamaio. 2021. Development of Successive Cambia and Structure Of Secondary


Xylem in the Stems and Roots od Distimaek Tuberous ( Convolvulaceae).
Flora. 279.

Toon, Greb. 2017. Radial Plant Growth. Current Biology. 27 (17),878-882.

Yang, Chen & Chen. Cambial Variants Combine Successive Cambia and
Intraxylary Phloem In Convolvulacea in Taiwan. American Journal of Plant
Sciences.11(3), 437-453.

Anda mungkin juga menyukai