Anda di halaman 1dari 9

Reaksi Terang dan Gelap: Dua Tahapan Fotosintesis Tanaman

1. PENDAHULUAN
Hampir sebagian besar kehidupan di bumi bertenaga surya. Kompleks molekul
khusus dalam kloroplas menangkap energi cahaya yang telah menempuh 150 juta
km dari matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan dalam
gula dan molekul organik lainnya. Proses konversi cahaya matahari menjadi energi
kimia ini disebut dengan proses fotosintesis (Campbell et al., 2017). Kemudian
cahaya matahari digunakan tanaman sebagai sumber energi yang dibutuhkan dalam
dua tahapan reaksi fotosintesis.
Pada fotosintesis, reaksi yang terjadi meliputi reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang merupakan proses dalam fotosintesis yang menghasilkan ATP dan
reduksi NADPH2. Proses ini diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
(Alberts et al., 2002). Reaksi terang tidak menghasilkan gula (glukosa).
Pembentukan gula terjadi pada tahap kedua fotosintesis yaitu reaksi gelap atau
dikenal dengan siklus Calvin.
Tahapan kedua setelah reaksi terang adalah siklus Calvin (reaksi gelap). Reaksi
ini merupakan reaksi kimia untuk mengubah karbondioksida dan komponen lainnya
menjadi gliseraldehida 3-fosfat (G3P) yang kemudian digunakan untuk membentuk
glukosa (Panji Tok, 2019).
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mereview kembali hasil jurnal,
artikel, maupun website terkait dan menambah informasi tentang tahapan pada
proses fotosintesis, seperti apa saja reaksi yang terjadi dan bagaimana prosesnya.

2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses di mana karbon dioksida atmosfer
diasimilasi menjadi senyawa organik menggunakan energi cahaya (Sarah
Covshof, 2018). Dengan cara ini, energi elektromagnetik cahaya diubah
menjadi molekul organik tereduksi. Senyawa organik yang dihasilkan
dimetabolisme menjadi komponen struktural dan fungsional tanaman
untuk menghasilkan ATP dan mengurangi daya, melepaskan CO2.
Mengutip dari buku Fisiologi Tumbuhan: Sebuah Kata Pengantar,
dalam digilib.unimed.ac.id, fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat
organik (gula) dari zat anorganik (air, karbondioksida) dengan pertolongan
energi cahaya matahari. Karena bahan baku yang dipergunakan adalah zat
karbon (karbondioksida), maka dapat juga disebut asimilasi zat karbon.
Pada dasamya, proses fotosintesis merupakan kebalikan dari pemapasan.
Proses pemapasan bertujuan memecah gula menjadi karbondioksida, air
dan energi. Sebaliknya proses fotosintesis mereaksikan (menggabungkan)
karbondioksida dan air menjadi gula dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan
yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan ada sumber cahaya.

2.2 Tempat Terjadinya Fotosintesis


Semua bagian tanaman yang hijau, termasuk batang hijau dan buah
yang tidak matang, memiliki kloroplas, sebagian besar daunnya
merupakan lokasi utama untuk fotosintesis. Kloroplas banyak ditemukan
di sel mesofil, jaringan bagian dalam daun. Karbondioksida (CO2)
memasuki daun, lalu oksigen keluar melalui pori-pori mikroskopis yang
disebut stomata (dalam bahasa Yunani, stoma: tunggal, berarti 'mulut').
Sementara air diserap oleh akar dan dikirim ke daun melalui batang. Saat
sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energi dari
cahaya matahari tersebut. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna atau transparan, kemudian diteruskan menuju mesofil. Di mesofil
inilah sebagian besar proses fotosintesis terjadi. Energi tersebut kemudian
digunakan untuk mengubah air menjadi gula/glukosa (C6H12O6) dan
oksigen (O2). Setelah itu dari proses fotosintesis akan menghasilkan
makanan bagi tumbuhan. Sementara oksigen yang dihasilkan dikeluarkan
oleh tumbuhan lewat stomata. Oksigen ini kemudian berada di udara bebas
untuk dihirup oleh makhluk hidup lain yaitu manusia dan hewan.
Gambar 1. Perbesaran lokasi fotosintesis di
sebuah tanaman (sumber buku Biologi Campbell 11ed tahun 2017)

2.3 Tahapan Fotosintesis: Reaksi Terang dan Reaksi Gelap


Secara umum fotosintesis terbagi menjadi dua tahapan reaksi yang
langkah-langkahnya cukup rumit, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang adalah tahapan dalam fotosintesis yang mengubah energi
matahari menjadi energi kimia (Campbell et al., 2017). Pada tahap ini
molekul air terpisah dan menjadi sumber elektron dan proton (ion H+) dan
menghasilkan O2 sebagai by-product-nya.

Gambar 2. Reaksi Terang (sumber:


https://www.generasibiologi.com/2018/04/reaksi-fotosintesis-gelap-dan-
terang.html)
Penangkapan energi cahaya pada reaksi terang melibatkan dua
sistem cahaya (fotosistem) yaitu fotosistem 1 dan fotosistem 2. Fotosistem
adalah molekul protein kompleks yang terdapat di dalam membran
tilakoid. Klorofil yang terdapat di dalam fotosistem I (PS I) akan menyerap
foton (energi cahaya) dengan maksimal panjang gelombang 700 nm
sedangkan klorofil pada fotosistem II (PS II) akan menyerap maksimal
panjang gelombang cahaya 680 nm.
1. Pada mulanya, foton akan diserap oleh klorofil di PS II. Ketika
foton diserap oleh 1 klorofil, energi yang diperoleh dilepaskan
ke pigmen.
2. Energi yang dilepaskan ke pigmen akhirnya sampai di pusat
reaksi.
3. Elektron di dalam PS II menjadi tereksitasi (berubah menjadi
energi yang lebih tinggi). Elektron tersebut menjadi tidak stabil
dan akan ditangkap oleh PS II lain yang menyebabkan PS II yang
kehilangan elektron menjadi bermuatan positif. Elektron yang
hilang diganti dengan cara pemecahan molekul air.
4. Menghasilkan produk sampingan berupa O2 (oksigen) dan
elektron H+. oksigen akan dilepas ke udara sedangkan elektron
H+ akan digunakan di dalam PS I. Melalui rantai elektron
transpor, tiap elektron yang tereksitasi akan ditransfer ke PS I.
5. Elektron tersebut akan menyediakan energy untuk pembentukan
ATP. Foton yang diserap oleh PS 1 akan mengeksitasi elektron
yang selanjutnya akan ditangkap oleh aseptor elektron.
6. Elektron selanjutnya dibawa ke NADP reduktase untuk
mereduksi NADP+ menjadi NADPH.
Reaksi terang juga menghasilkan ATP melalui proses kemiosmosis
untuk menambahkan gugus fosfat ke ADP (disebut fotofosforilasi). Jadi
energi cahaya pada awalnya dirubah menjadi energi kimia dalam bentuk
NADPH (sumber elektron yang dapat memberikan elektron kepada
penerina elektron) dan ATP (energi sel). Reaksi terang tidak menghasilkan
gula. Pembentukan gula terjadi pada tahap kedua fotosintesis yaitu siklus
Calvin.
Siklus Calvin dimulai dengan penggabungan CO2 dari udara dengan
molekul organik yang sudah tersedia dalam kloroplas. Penggabungan
karbon dengan komponen organik ini disebut fiksasi karbon. Siklus karbon
kemudian mereduksi karbon terfiksasi menjadi karbohidrat dengan
menambahkan elektron-elektron. Energi pereduksi disediakan oleh
NADPH yang mendapatkan elektron dari reaksi terang. Untuk mengubah
CO2 menjadi karbohidrat, siklus Calvin juga membutuhkan energi kimia
dalam bentuk ATP yang juga dihasilkan melalui reaksi terang.
Jadi, siklus Calvin membuat gula dengan bantuan NADPH dan ATP
yang dihasilkan oleh reaksi terang. Langkah-langkah metabolik siklus
Calvin ini kadang-kadang disebut sebagai reaksi gelap atau light-
independent reactions karena langkah-langkah/reaksi di dalam siklus ini
tidak membutuhkan cahaya secara langsung. Siklus Calvin pada tanaman
berlangsung selama siang hari dimana reaksi terang menyediakan NADPH
dan ATP yang dibutuhkan oleh siklus Calvin. Tilakoid dari kloroplas
merupakan tempat terjadinya reaksi terang sedangkan siklus Calvin terjadi
dalam stroma. Di dalam tilakoid molekul NAD+ dan ADP mengambil
elektron dan gugus fosfat, dan kemudian NADPH dan ATP dilepaskan
dalam stroma.
Pada bagian ini, terdapat seluruh perangkat untuk reaksi-reaksi
penyusunan zat gula. Siklus ini mereduksi CO2 menjadi
(CH2O)6 (karbohidrat). Selain ATP dan NADPH dari reaksi terang, reaksi
ini membutuhkan molekul CO2.
Gambar 3. Siklus Calvin (Reaksi Gelap) (sumber:
https://www.generasibiologi.com/2018/04/reaksi-fotosintesis-gelap-dan-
terang.html)

1. Siklus calvin dimulai dengan penggabungan senyawa


CO2 dengan senyawa gula berantai karbon 5 (RuBP-ribulosa
bifosfat) menghasilkan 2 senyawa 3-PGA (forfogliserat)
yang masing-masing berantai karbon 3.
2. 6 senyawa 3-PGA diubah menjadi 6 senyawa G3P
(gliseraldehid 3 fosfat) dengan bantuan 6 ATP dan 6
NADPH.
3. 5 senyawa G3P akan mengalami siklus berulang membentuk
RuBP dan diubah kembali menjadi 3-PGA dan seterusnya.
4. 1 senyawa G3P akan diubah menjadi glukosa (C6H12O6) dan
senyawa lainnya. Glukosa maupun senyawa lainnya akan
digunakan sebagai sumber energi bagi tumbuhan.
Gambar 4. Dua Tahapan Kerja Sama Reaksi Terang dan Reaksi
Gelap (sumber buku Biologi Campbell 11ed tahun 2017)

2.4 Perbedaan Reaksi Terang dan Reaksi Gelap

Gambar 5. Tabel Perbedaan Reaksi Terang dan Reaksi Gelap


(https://biofar.id/pengertian-dan-tahapan-siklus-calvin/)

3. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Fotosintesis adalah proses pengkonversian energi cahaya matahari menjadi
energi kimia dalam bentuk glukosa dan molekul organik lainnya. Dalam
fotosintesis sendiri memiliki dua tahapan reaksi yang masing-masing
langkahnya rumit dan memiliki pembeda tersendiri. Kedua reaksi itu adalah
reaksi terang dan reaksi terang. Perbedaan keduanya yaitu, reaksi terang tidak
menghasilkan gula, tetapi pembentukan gula terjadi pada tahap kedua
fotosintesis yaitu siklus Calvin.

Saran
Cahaya sangat berperan penting dalam proses fotosintesis ini terutama pada
reaksi terang. Usahakan tanaman berada di tempat yang cukup cahaya karena
dapat mempercepat fotosintesis dan pertumbuhan tanaman tersebut. Dalam
data yang terlampir masih jauh dari kata cukup, sebaiknya pencarian jurnal
lebih luas dan terbaru.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B Reece, L.A Urry, M.L Cain., S.A Wasserman, P.V. Minorsky.
2017. Campbell Biology 11th Edition. New York: Pearson Higher Education.
Campbell, N.A., J.B Reece, L.A Urry, M.L Cain., S.A Wasserman, P.V. Minorsky.
2018. Biology A Global Approach 11th Edition. New York: Pearson Higher
Education.
Yustiningsih, Maria. 2019. Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis pada
Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. BIO-EDU: Jurnal
Pendidikan Biologi. JBE 4(2), 44-49.
http://jurnal.unimor.ac.id/JBE/article/view/385/207.
Sarah Covshoff. 2018. Photosynthesis: Methods and Protocols, Methods in
Molecular Biology, Humana Press: Springer Nature, vol. 1770,
https://doi.org/10.1007/978-1-4939-7786-4_3.
J.B Reece, Taylor MR, Simon EJ, Dickey JL. 2012. Biology: Concept and
connections. Campbell 7th edition. San Fransisco (US): Pearson Education, Inc.
Ai, Nio Song. 2012. Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Universitas Sam
Ratulangi: Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12(1).
Harahap, Fauziyah. 2012. Fisiologi Tumbuhan: Suatu Pengantar (BAB
VIII). Medan: Unimed Press.
Sularno. 2009. Reaksi Penangkapan Energi dan Reaksi Fiksasi Carbon Sebagai
Istilah Alternatif Pengganti Reaksi Gelap dan Terang dalam Proses Fotosintesis.
Menara Ilmu: Vol 1(15). https://doi.org/10.31227/osf.io/6crdm.
Drs. Suyitno Al MS. 2005. Fotosintesis. Pendalaman Materi Biologi Siswa-Siswi
SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. 29 Oktober 2005, Yogyakarta, Indonesia. Hal 1-6.
Alberts et al. 2002. Molecular Biology of The Cell 4th Edition. New York: Garland
Publishing.
Manggabarani, A. M. 2018. Reaksi Fotosintesis Gelap dan Terang.
https://www.generasibiologi.com/2018/04/reaksi-fotosintesis-gelap-dan-
terang.html . Diakses 16 Juni 2020.
Tok, Panji. 2015. Reaksi Gelap Fotosintesis Siklus Calvin.
https://www.edubio.info/2015/05/reaksi-gelap-fotosintesis-siklus-calvin.html.
Diakses pada 16 Juni 2020.

Anda mungkin juga menyukai