Anda di halaman 1dari 7

TAHAP-TAHAP PROSES FOTOSINTESIS

Di Susun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Biologi Umum

Dosen Pengampu : HJ. Nur Khasanah, S.Pd, M. Kes.,

Di Susun Oleh : Kelompok 1

1. Zahrotul Lailatin Khoiro (1708086004)


2. Noor Rohmah (1708086008)
3. Siti Alfiyatur Rohma (1708086009)
4. Erna Sulistyawati (1708086026)
5. Anisatuz Zahro’ (1708086027)
6. Vivit Kumala Sari (1708086029)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
1. Pengertian Fotosintesis

Proses fotosintesis ialah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO


klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dengan pertolongan cahaya. Peristiwa ini
disebut juga anabolisme karbohidrat. Peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :

6CO2 + 6H2O + cahaya + klorofil C6H12O6 + 6O2

Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut


bersisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel
terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar oleh klorofil
dimulai pada proses fotosintesis.

Kloroplas dibungkus oleh dua lapisan (membran). Membran dalam berupa


suatu membran yang kompleks. Pada membran ini terdapat beberapa lapisan kantong
yang rata, disebut granum. Di dalam granum terdapat zat warna klorofil dan molekul-
molekul yang membantu penangkapan energi sinar matahari. Di dalam seluruh
granum terdapat larutan protein yang disebut stroma.

2. Tahap-tahap Fotosintesis
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung melalui dua tahap
reaksi, yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan
cahaya).
a. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya, misalnya cahaya matahari. Selama
tahap ini, klorofil di dalam membran granum menyerap cahaya merah dan nila
yang memiliki gelombang panjang. Energi ditangkap oleh klorofil dan digunakan
untuk memecah molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis
menyebabkan molekul air pecah menjadi hidrogen dan oksigen. Reaksi fotolisis
dapat ditulis sebagai berikut : 2H2O cahaya matahari
2H2O + O2

Bahwa O2 hasil fotosintesis ini berasal dari peristiwa fotolisis. H2 yang


terlepas ditampung oleh koenzim NADP+. Dalam hal ini, NADP+ bertindak
sebagai aseptor H2. Bentuknya berubah menjadi NADPH. Oksigen (O2) tetap
dalam keadaan bebas. Bentuk lengkap persamaan reaksi terang adalah sebagai
berikut :

2H2O + 2NADP+ + cahaya matahari 2NADPH + 2H+ + O2

Dalam membran tilakoid terdapat dua jenis fotosistem yaitu fotosistem I


dan fotosistem II. Klorofil pusat reaksi fotosistem I disebut P700, pigmen ini
paling baik dalam menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang 700 nm.
Kolorofil pada pusat reaksi fototsistem II disebut P680, pigmen ini paling baik
dalam menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang 680 nm. Selama
reaksi terang fotosintetis terdapat dua kemungkinan rute untuk alira elektron,
yaitu nonsiklik dan siklik.

1. Aliran elektron nonsiklik

Aliran elektron nonsiklik merupakan rute fosforilasi yang utama. Proses


aliran elektron nonsiklik diuraikan sebagai berikut :

a. Pada saat fotosistem II nyerap cahaya elektron akan tereksitasi ketingkat


energy yang lebih tinggi dalam klorofil pusat reaksi (P680). Elektron ini
ditangkap oleh aksetor elektron primer.
b. Suatu enzim mengekstraksi elektron dari air dan mengirimnya ke P680 untuk
menggantikan elektron yang keluar dari molekul klorofil ketika molekul ini
menyerap energi cahaya. Dalam reaksi ini, molekul air terurai menjadi dua ion
hirogen dan satu atom oksigen. Atom oksigen akan bergabung dengan atom
oksigen lain membentu O2. Ini merupakan langkah penguraian air pada
fotosintesis yang melepaskan O2.
c. Setiap elektron terfotoeksitasi mengalir dari akseptor elektron primer
fotosistem II ke fotosistem I melalui rantai transfor elektron. Rantai transfor
elektron dalam kloroplas terdiri atas satu pembawa elektron yang disebut
plastokinom (Pq) yang terdiri dari dua sitokrom, dan protein mengandung
tembaga yang disebut plastosianin (pC).
d. Saat elektron menuruni rantai transport elektron, ekserbonik yang “jatuh” ke
tingkat energi yang lebih rendah diambil oleh membrane tilakoid untuk
menghasilkan ATP. Sintesis ATP ini disebut fotofosforilasi. ATP ini akan
menyediakan energi bagi sintesis gula.
e. Setelah elektron mencapai ”dasar” rantai transport elektron, elektron ini
mengisi kekurangan elektron di P700, yaitu molekul klorofil a di pusat reaksi
fotosistem I.
f. Akseptor elektron primer fotosistem I melewatkan elektron terfotoeksitasi ke
rantai transport elektron kedua, yang menyalurkannya ke feredoksin (Fd).
Feredoksin adalah protein yang mengandung besi. Enzim yang disebut NADP
tereduktase. Kemudian menyalurkan elektron dari Fd ke NADP + ini
merupakan reaksi redoks yang menyimpan elektron berenergi tinggi dalam
NADPH. NADPH merupakan molekul yang akan menyediakan tenaga
pereduksi untuk sintesis gula dalam siklus Calvin.
2. Aliran Elektron Siklik

Aliran elektron siklik merpakan hubungan yang singkat. Aliran elektron


siklik menggunakan fotosistem I, tetapi tidak menggunakan fotosistem II.
Prosesnya yaitu elektron dari feredoksi ke kompleks sitokrom dan berlanjut ke
klorofil P700. Peristiwa ini disebut fosforilasi siklik. Pada proses tersebut tidak
ada produksi NADPH dan tidak ada pelepasan oksigen. Aliran siklik
menghasilkan ATP.
Aliran elektron nonsiklik mengahsilkan ATP dan NADPH dalam jumlah
yang hampir sama, tetapi siklus Clavin mengonsumsi lebih banyak ATP daripada
NADPH. Aliran elektron siklik menutupi kekurangan ATP pada aliran elektron
nonsiklik.

b. Reaksi Gelap

Reaksi gelap adalah tahap kedua dalam proses fotosintesis yang disebut juga
dengan nama siklus Calvin. Reaksi gelap menggunakan karbondioksida (CO 2)
untuk membentuk gliseraldehida 3 fosfat (G3P) yang merupakan gula berkarbon
3.

Dalam sekali siklus Calvin akan dikeluarkan 1 molekul G3P, tumbuhan perlu
melakukan 2 kali siklus untuk menghasilkan 2 molekul G3P yang kemudian akan
disatukan menjadi glukosa (Gula berkarbon 6).
Langkah-langkah reaksi dalam siklus Calvin terbagi menjadi 3 fase, yaitu fiksasi,
reduksi, dan regenerasi.

Fase pertama: fiksasi karbon


Karbondioksida akan ditangkap dan disatukan dengan ribulosa bifosfat (RuBp)
oleh enzim rubisco. Rubisco adalah protein enzim yang paling banyak terdapat di
dalam kloroplas. Dalam tahap ini ribulosa bifosfat akan mengikat karbondioksida
dan hasilnya adalah molekul dengan 6 karbon yang tidak stabil dan segera pecah
menjadi 2 molekul 3 fosfogliserat. Dalam sekali siklus terdapat 3 molekul
ribulosa bifosfat yang menangkap 3 molekul karbondioksida dan akan diubah
menjadi 3 molekul berkarbon 6 yang tidak stabil sehingga langsung pecah
menjadi 6 molekul 3 fosfogliserat.

Fase kedua: reduksi


Masing-masing molekul 3 fosfogliserat akan menerima fosfat dari ATP sehingga
berubah menjadi 1,3 difosfogliserat. Dibutuhkan 6 ATP untuk merubah 6
molekul 3 fosfogliserat menjadi 6 molekul 1,3 difosfogliserat. Molekul 1,3
difosfogliserat akan mengalami reduksi oleh NADPH sehingga berubah menjadi
gliseraldehida 3 fosfat (G3P), dibutuhkan 6 molekul NADPH dalam sekali siklus
Calvin. Hasil dari tahap reduksi adalah 6 molekul gliseraldehida 3 fosfat dengan
1 molekul tersebut akan dikeluarkan untuk bahan baku glukosa sehingga tersisa 5
molekul G3P.

Fase ketiga: regenerasi


Tahapan ini merupakan pembuatan kembali ribulosa bifosfat (molekul dengan 5
atom C) dari sisa gliseraldehida 3 fosfat (molekul dengan 3 atom C). Pada
tahapan ini 5 molekul gliseraldehida 3 fosfat akan diubah menjadi 3 molekul
ribulosa bifosfat yang dapat digunakan kembali untuk menangkap
karbondioksida. Dalam reaksi ini terdapat 3 molekul ATP yang mendonorkan
fosfatnya.

Reaksi gelap terjadi pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap disebut siklus
karena reaksi-reaksi yang berlangsung berjalan berputar-putar dan kembali
menjadi molekul asalnya. Disebut reaksi gelap karena dalam tahap-tahap
reaksinya tidak membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi.

Anda mungkin juga menyukai