tentang hal yang sama pada tahun pada tahun 1720 bahwa terdapat faktor lain
yaitu udara.
Joseph Priestley yang merupakan ahli kimia dan sekaligus pendeta
bereksperimen menggunakan lilin, tikus dan toples serta tumbuhan. Dia
menyalakan lilin dalam sebuah toples beserta tikus didalamnya. Tikus tersebut
mati begitupun dengan lilinnya. Selanjutnya, berekperimen lagi dengan
menambahkan tumbuhan dalam toples. Lilin mati, akan tetapi tikus tidak mati. ia
menyimpulkan bahwa tumbuhan dapat menggantikan udara yang dibakar oleh
lilin tersebut sehingga tikus tetap dapat hidup.
Selanjutnya eksperimen oleh Jan Ingenhousz pada tahun 1778. Ia
menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat
memulihkan udara yang rusak. Selanjutnya, Jean , seorang ilmuwan prancis,
pada tahun 1796 menunjukkan bahwa udara yang dipulihkan dan merusak itu
adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Terakhir,
oleh Theodore de Saussure menghubungkan penelitian Stephen Hales dan
penelitian penelitian sebelumnya dan berhasil merumuskan persamaan umum
tentang bagaimana cara tumbuhan dapat menghasilkan makanan atau glukosa
dengan kata lain persamaan fotosintesis seperti dibawah ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Lebih dari 1017 kilokalori (4.2 x 1017 kJ) energi matahari yang tersimpan
karena fotosintesis di Bumi, yang berhubungan dengan asimilasi 1010 ton karbon
diubah menjadi karbohidrat dan bentuk organik lainnya.
Selanjutnya dalam proses fotosintesis reaksi terang fosforilasi non siklik, dua
elektron yang sampai pada komplek fotosistem II P700 mengalami peningkatan
energi sehingga terjadi rangkaian transport elektron kembali, dimulai dari A0 yang
merupakan bentuk klorofil yang berperan sebagai penghantar elektron kepada A1
yang merupakan phylloquinone. Kemudian elektron dihantarkan ke kompleks
protein iron-sulfur lalu ke feredoksin (ferredoxin). Hingga akhirnya menuju karier
elektron terakhir yaitu NADP+. Oleh karena NADP+ mendapatkan kiriman
elektron, maka NADPH terbentuk. Berikut rumus reaksi kimia yang terjadi dalam
proses transport elektron terakhir sehingga terbentuk NADPH.
Fd(reduced)+NADP++2H+2Fd(oxidized)+NADPH+H+
Fotofosforilasi siklik
Kalian tahu, Apa yang dilakukan tumbuhan hijau ketika mengalami
kelebihan atau berkecukupan NADH, akan tetapi kekurangan ATP? Jawabannya
adalah proses fotofosforilasi siklik dalam reaksi terang fotosintesis.
Aliran
elektron
dalam
proses
fotosintesis
dalam
reaksi
terang
Dalam proses ini, dihasilkan hanya ATP, bukan oksigen ataupun NADPH. Dalam
proses reaksi terang fotofosforilasi siklik ini, hanya terjadi pada fotosistem I saja.
Ketika elektron tereksitasi oleh P700, dibawa oleh rangkaian transport
elektron, akan tetapi eletron tersebut tidak mencapai NADP+, ketika elektron
mencapai feredoksin, mereka ditransfer ke kompleks sitokrom bf. Kemudian
dalam proses perpindahan elektron ke plastosianin, terjadi pembentukan ATP oleh
ADP dan Pi. Dari karier plastosianin, elektron kembali ke P700+(P700 yang
teroksidasi). Reaksi ini disebut sebagai fotofosforilasi siklik yang berfungsi dalam
memproduksi ATP dari ADP dan fosfat anorgaik dengan proses pompa proton
yang terjadi disepanjang membran tilakoid.
Semua sel yang melakukan fotosintesis termasuk juga sel bakteri
fotosintetik memiliki fotosistem I dan hanya (hingga sekarang ini diketahui)
tumbuhan tingkat tinggi, alga dan cyanobakteria yang mengandung kedua
fotosistem (I dan II).
Reaksi Gelap (Siklus Calvin-Benson) | Fotosintesis
Reaksi gelap terjadi dalam stroma. Disebut reaksi gelap karena tidak
membutuhkan energi cahaya dalam prosesnya akan tetapi menggunakan ATP
sebagai energi dan NADPH sebagai sumber elektron untuk mengubah
CO2 menjadi karbohidrat (Jangan salah sangka kalau reaksi gelap terjadi ditempat
gelap yah, reaksi gelap dalam proses fotosintesis terjadi di siang hari pada
kebanyakan tumbuhan (baik pada tumbuhan C3, tumbuhan C4, dan juga CAM,
walaupun pada CAM terdapat perbedaan proses masuknya CO2 yaitu diwaktu
gelap/malam.
Fotosintesis bertanggung jawab dalam membuat NADPH dan ATp dan
siklus Calvin Benson-Bassham (CBB) menggunakan molekul energi tinggi (ATP)
tersebut untuk memproduksi gliseraldehide-3-phosphate (G-3-P). Selanjutnya, G3-P tersebut dapat digunakan untuk mensintesis gula heksosa yang merupakan
nutrisi utama bagi organisme heterotrof.
(3-fosfogliserat)
phosphoglycerate
Bisphosphoglycerate.
difosforilasi
kinase untuk
menggunakan
membentuk
1,3-
menghasilkan
NADP+
dan
Glyceraldehyde-3-Phosphate
dehydrogenase (gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase).Satu
Sedoheptulose-1,7-bisphosphate
(Sedoheptulosa-1,7-
penyusunan
oleh
terbentuklah Xylulose-5
6. Phosphate (Xelulosa-5-fosfat /X5P) dan Ribose-5-phosphate (Ribosa-5
fosfat / R5P).
7. Terakhir dalam reaksi gelap ini, X5P dan R5P diisomerasi mengunakan
enzim Phosphopentose epimerase dan phosphopentose isomerase untuk
menghasilkan ribulose-5-phosphate (ribulosa-5-fosfat) yang kemudian
dapat mengulang kembali siklus Calvin-Benson-Bassham.
jamur
daratan
(terrestrial
fungi)
dilakukan
dengan
Proses reproduksi seksual dimulai dengan bertemunya hifa (+) dan hifa (-) .
Kedua hifa tersebut akan membentuk struktur gametangia yang di dalamnya
mengandung banyak inti. Gametangia akan terpisah dari hifa melalui
pembentukan septa. Sel gametangia akan melebur melalui plasmogami yang
menyebabkan bersatunya plasma kedua gametangia.
Peristiwa di atas diikuti dengan peleburan dari inti-inti haploid yang
bersesuaian (kariogami) sehingga terbentuk zigot berinti diploid. Zigot akan
membentuk zigospora di dalam suatu kantong yang disebut zigosporangium.
Kantong tersebut dapat berisi zigospora lebih dari satu. Meiosis terjadi saat
zigospora membentuk kecambah.
b) Ascomycota
Reproduksi seksual dicirikan melalui pembentukan kantong askus yang berisi
askospora dan terdapat di dalam tubuh buah (askokarp). Sel vegetatif atau hifa
jamur ini bersifat heterokairot (inti berbeda muatan) atau homokairot (inti
bermuatan sejenis). Sel atau hifa yang bersesuaian, askogonia (betina) dan
anteridia (jantan) akan bertemu dan melebur (plasmogami kemudian diikuti
kariogami) sehingga membentuk kantong askus berisi zigot. Zigot mengalami
meiosis dan diikuti dengan mitosis sehingga terbentuk 8 askospora atau
kelipatannya.
c) Basidiomycota
Basidiomycota sering direpresentasikan dengan jamur makroskopis yang biasa
disebut mushroom. Contohnya, jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur
kuping (Auricularia auricula), atau jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
Reproduksi seksual dimulai dengan bertemunya dua hifa homokariot yang
bersesuaian dan melebur (terjadi peristiwa plasmogami) membentuk satu
kompartemen sel berinti dua (dikariotik) yang berbeda muatannya (heterokairot).
Sel dikariotik tersebut akan berkembang membentuk miselium sekunder yang
memiliki inti heterokairot yang bersesuaian.
Miselium sekunder dengan inti dikariot berkembang membentuk tubuh buah
(basidiokarp). Sel berinti dikariot membelah secara mitosis sehingga membentuk
struktur reproduksi (basidium). Pada saatnya inti dikariotik akan melebur
(kariogami) membentuk zigot berinti diploid. Selanjutnya, inti diploid akan
mengalami proses meiosis menjadi haploid yang dikemas dalam basidiospora.