No. BP : 2010421013
Kelas :A
Fotosintesis
a. Fotosistem I
Fotosistem I memuat klorofil a dan klorofil b dengan perbandingan 12 : 1. Panjang
gelombang cahaya yang mampu ditangkap oleh fotosistem I ini adalah 700 nm.
Itulah sebabnya fotosistem I biasa disebut P700.
b. Fotosistem II
Fotosistem II memuat klorofil a dan klorofil b dengan perbandingan 1 : 2. Panjang
gelombang cahaya yang mampu ditangkap oleh fotosistem ini adalah 680 nm. Oleh
karena itu, fotosistem II disebut juga P680.
a. Aktivasi klorofil
Aktivasi klorofil diawali dengan penangkapan foton dari cahaya matahari oleh
klorofil. Hal itu akan memicu pelepasan elektron (eksitasi) dari klorofil. Akibatnya,
klorofil menjadi tidak stabil.
b. Fotolisis air
Fotolisis air merupakan proses pecahnya molekul air oleh elektron yang berasal
dari fotosistem II. Pemecahan ini menghasilkan terbentuknya ion H+, elektron, dan
O2. Untuk O2 selanjutnya akan dilepaskan ke udara.
Secara ringkas, urutan reaksi terang berdasarkan bagan di atas adalah sebagai berikut.
Jalur Serine
Jalur serin untuk asimilasi unit C1 ke dalam material sel oleh bakteri metilotrof
Tipe II. Produk dari daur ini, yaitu asetil‐CoA, digunakan sebagai titik awal dalam
pembentukan material sel yang baru. Enzim kunci yang penting pada daur ini
adalah serin transhidroksimetilase.
Reaksi sederhana:
Formaldehida + CO2 + CoA + 2 NADH = 2 H+ + 2 ATP Acetyl CoA + 2
NAD+ + 2 ADP + 2 Pi + 2 H2O
Siklus Hidroksipropionat
Daur hidroksipropionat merupakan mekanisme autotrofik pada bakteri
nonsulfur hijau Chloroflexus. Asetil‐CoA dikarboksilasi dua kali untuk
menghasilkan metilmalonil‐CoA. Senyawa antara (intermediet) ini disusun
ulang untuk menghasilkan asetil‐CoA dan glioksilat. Pada akhirnya, kedua
senyawa tersebut akan diubah menjadi material sel yang mungkin terjadi
melalui senyawa antara yaitu serin atau glisin.
Reaksi:
2CO2 + 4H+ + 3ATP
Glyoxyl
ateBakteri: Chloroflexus
aurantiacus
DAUR CALVIN
Tahapan pertana: Fiksasi karbon
Proses yang terjadi pada tahapan pertama ini adalah penangkapan
karbondioksida (CO2) dari udara bebas. CO2 yang berhasil ditangkap kemudian
akan disatukan dengan Ribulosa Bifosfat (RuBp) oleh enzim rubisco yang paling
banyak terdapat di dalam kloroplas. Hasil dari pengikatan 3 molekul RuBp dan 3
molekul CO2 berupa 3 molekul yang memiliki 6 karbon tidak stabil dan segera
pecah menjadi 2 molekul 3 fosfogliserat (PGA).
Molekul glukosa (c6H12O6) terdiri atas 6 karbon. Hasil dari proses fiksasi pada
satu kali siklus Calvin adalah 1 molekul PGAL (memiliki 3 atom karbon).
Sehingga, jalannya proses Siklus Calvin yang diperlukan untuk menghasilkan
satu buah molekul glukosa adalah 2 kali siklus Calvin.
Pada malam hari, CO2 masuk melalui stomata yang tebuka dan kemudian
ditambahkanke PEP (phosphoenolpiruvat) oleh enzim PEP karboksilase. Reaksi ini
kemudian menghasilkan oksaloasetat. oksaloasetat dengan bantuan NADH dan
NAD+ malic dehidrogenase kemudian membentuk senyawa malat yang akan
disimpan di dalam vakuola tumbuhan dalam bentuk asam malat.
Keesokan harinya ketika siang hari, stomata tertutup dan reaksi kembali
dilanjutkan.Asam malat di dalam vakuola dikeluarkan dan membentuk malat.
Malat kemudian memasuki kloroplas dan membentuk piruvat dan CO2. Senyawa
piruvat kemudian digunakan untuk membentuk pati sedangkan CO2 kemudian
memasuki siklus Calvin.
Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Ada 4 faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis :
1. Klorofil
Tumbuhan harus memiliki klorofil atau zat hijau daun untuk bisa melakukan proses
fotosintesis dan menghasilkan makanan sendiri. Klorofil adalah zat penghijau
tumbuhan yang paling penting dalam proses fotosintesis. Jika suatu tumbuhan tidak
memiliki klorofil, maka dapat dipastikan bahwa kelompok tersebut tidak
menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis. Namun bisa dengan cara
lainnya, seperti parasitdengan tumbuhan lain dan sebagainya.
2. Cahaya Matahari
Cahaya matahari menentukan proses fotosintesis bisa terjadi atau tidak. Dapat
dikatakan bahwa tumbuhan tidak akan bisa melakukan fotosintesis jika tidak ada
cahaya matahari. Karena itulah fotosintesis selalu terjadi pada siang hari. Tepat
dimana cahaya matahari sedang terik-teriknya. Semakin tinggi intensitas cahaya
matahari, maka semakin cepat mekanisme fotosintesis yang terjadi. Dan semakin
banyak pula zatmakanan yang dihasilkan.
3. Air (H2O)
Air juga sangat penting untuk tumbuhan melakukan fotosintesis. Namun jika
tumbuhan tidak mendapatkan air yang cukup dari hujan, setidaknya masih ada akar
yang bisa menyerap sisa-sisa air di tanah. Kemudian, jika tumbuhan mengalami
kekeringan, maka jaringan stomata pada daun akan tertutup. Dan hal itu akan
membuatfotosintesis tidak berjalan dengan sempurna.
4. Karbon dioksida (CO2)
Komposisi untuk fotosintesis akan lengkap jika kebutuhan karbondioksida sudah
terpenuhi. Dimana karbondioksida yang digunakan adalah hasil sisa respirasi dari
manusia dan juga hewan. Jadi semakin banyak karbondioksida yang diserap oleh
jaringan stomata tumbuhan, maka semakin sering tumbuhan melakukan fotosintesis