Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN IPA 1

“FOTOSINTESIS”

Oleh :

FERA LINDRA ISMAWANTI

NIM 19070795037

PENDIDIKAN SAINS-D

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PASCASARJANA

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN SAINS

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup membutuhkan energi, baik manusia, hewan, maupun

tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Pada manusia dan hewan mereka

memperoleh makanan dan energinya dari mahkluk hidup lain, sedangkan tumbuhan

merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri yaitu melalui

proses fotosintesis. Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat membuat

makanannya sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri adalah

tumbuhan yang mempunyai klorofil. Hampir semua makhluk hidup sangat

bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting

bagi kehidupan di bumi. Pada makalah ini akan disajikan bagaimana proses

terjadinya fotosintesis

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang diatas, kita dapat menarik suatu rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis?

2. Bagaimana proses fotosintesis?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses fotosintesis?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripskan apa yang dimaksud dengan fotosintesis

2. Untuk mendeskripsikan proses fotosintesis

3. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Fotosintesis

Fotosintesis adalah pengubahan energi cahaya menjadi energi kimiawi yang

disimpan dalam glukosa atau senyawa organik lainnya yang terjadi pada tumbuhan,

algae, dan prokariotik tertentu (Campbell, 2006). Hampir semua makhluk hidup

bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis, sehingga fotosintesis

menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis menggambarkan

sebuah proses dari konversi energi sinar matahari, dimana pada prosesnya senyawa

anorganik dan energi cahaya dikonversi menjadi senyawa organik. Proses

fotosintesis dapat terjadi pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni dapat

membuat makanannya sendiri.

B. Tempat Berlangsungnya Fotosintesis

Secara umum fotosintesis terjadi di bagian daun, namun ada tumbuhan yang

bagian batangnya bahkan seluruh bagian tubuhnya mengandung klorofil. Klorofil

terdapat dalam kloroplas, kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan

ruang yang disebut stroma. Stroma dibungkus oleh dua lapisan membrane, dimana

membrane stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar

membran yang disebut lokuli. Membran tilakoid ini tersusun dari lapisan fosfolipid

bilayer yang diatur menjadi lapisan-lapisan pipih yang ditumpuk jadi satu.

Tumpukan tilakoid yang berselubung membran dalam kloroplas disebut grana

(tunggal, granum), grana berfungsi dalam reaksi terang fotosintesis. Klorofil berada

di dalam membran tilakoid (Campbell, 2010)

2
3

Gambar 2.1 Bagian-bagian kloroplas (Campbell, 2017)

Klorofil berfungsi menyerap foton (energi matahari) yang kemudian diubah

menjadi energi kimia. Pada saat molekul klorofil menyerap foton, maka elektron

akan tereksitasi sehingga menjadi energi potensial elektron yang lebih tinggi.

Elektron tersebut berfungsi untuk menghasilkan energi ATP yang digunakan untuk

reaksi fotosintesis. Pigmen selain klorofil yaitu karotenoid yang semuanya

memiliki kemampuan yang baik untuk mengabsorpsi panjang gelombang cahaya

matahari.

C. Proses Fotosintesis

Fotosintesis dapat digambarkan sebagai reaksi reduksi-oksidasi yang

dikendalikan oleh energi cahaya yang diserap oleh klorofil, dimana CO2 dan air

dikonversi menjadi karbohidrat dan O2. Konversi tersebut dapat dibagi menjadi dua

tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

1. Reaksi terang

Reaksi terang terjadi jika ada cahaya, misalnya cahaya matahari, lampu.

Reaksi terang terjadi di dalam grana, persisnya di membran tilakoid. Energi

ditangkap oleh klorofil dan digunakan untuk memecah molekul air, dan

pemecahan ini disebut fotolisis. Reaksi terang adalah proses untuk

menghasilkan ATP dan mereduksi NADPH. Reaksi terang disebut juga


4

fotofosforilasi. Hasil dari reaksi terang yakni berupa energi ATP dan

NADPH2 yang akan digunakan untuk reaksi gelap.

Reaksi ini diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai

antena, antena penangkap cahaya matahari yang disebut fotosistem. Ketika

suatu molekul pigmen menyerap energi cahaya, energi itu dilewatkan dari

suatu molekul pigmen ke molekul pigmen lainnya hingga mencapai pusat

reaksi. Klorofil a merupakan pusat reaksi bagi fotosistem. Setelah energi

sampai di P700 atau di P680 pada pusat reaksi, sebuah elektron kemudian

dilepaskan menuju tingkat energi lebih tinggi. Elektron berenergi ini akan

disumbangkan ke akseptor elektron.

Gambar 2.1 arah pergerakan elektron dari foton ke fotosistem

Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai

pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.

a. Fotosistem I (PI) memiliki pusat reaksi yang dikenal dengan P700 karena

pigmennya mampu menyerap panjang gelombang 700 nm.

b. Fotosistem II (PII) memiliki pusat reaksi yang dikenal dengan P680

karena pigmennya mampu menyerap panjang gelombang 680 nm.


5

Tahap reaksi terang diawali ketika cahaya ditangkap oleh fotosistem,

ketika sinar foton mengenai fotosistem, salah satu elektronnya akan tereksitasi

keluar dan ketika elektron kembali pada kedudukan semua, elektron tersebut

mengeluarkan energi. Setelah fotosistem menyerap energi, maka energi ini

digunakan untuk memecah air. Air akan pecah menjadi ion hidrogen, O2, dan

elektron. Ion hidrogen 2H+ ditangkap NADP+ menjadi NADPH. O2 dilepas ke

udara, dan elektron bebas yang terbentuk akan mengalami pemindahan atau

transfer elektron menjadi fosforilasi siklik atau non siklik.

Foton dari cahaya yang mengenai fotosistem akan menyebabkan elektron

tereksitasi dan keluar dari fotosistem. Elektron yang dihasilkan ini akan keluar

dan masuk ke sistem transfer elektron. Reaksi tranfer elektron ini dapat

dibedakan menjadi rekasi non siklin dan reaksi siklik.

a. Reaksi non siklik

Mekanismenya terjadi ketika fotosistem II menyerap cahaya,

sehingga elektron tereksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi didalam

klorofil. Elektron berenergi tinggi ini meninggalkan pusat reaksi, sehingga

fotosistem II kehilangan elektron dan menyebabkan muatan menjadi tidak

stabil. Untuk menstabilkan kembali, fotosistem II akan mengambil elektron

dari H2O yang ada disekitarnya. Dimana molekul H2O diuraikan oleh ion

mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim menjadi 2 ion hidrogen dan 1

atom O2 kemudian melepaskan O2. Proses ini disebut fotolisis yang melalui

reaksi H2O→2H+ + 2e- + ½ O2.


6

Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.

Masing-masing elektron yang tereksitasi oleh cahaya, ditangkap oleh

akseptor elektron primer fotosistem II ke fotosistem I kemudian dikirim ke

sistem transport elektron. Rantai transport elektron, terdiri dari plastoquinon

(Pq), kompleks sitokrom, dan sebuah protein yang mengandung tembaga,

yang disebut plastosianin (Pc). Energi eksitasi tersebut tepatnya diserahkan

kepada plastokuinon yang merupakan pembawa elektron pertama. Elektron

yang berasal dari plastokuinon selanjutnya diberikan kepada sitokrom lalu

melewatkan elektron menuju plastosianin. Ketika bergerak dalam sistem

transport elektron tersebut, elektron akan melepas energi yang kemudian

energi akan digunakan untuk pembentukan ATP. ATP terbentuk karena

adanya penambahan gugus fosfat P pada senyawa ADP. Dimana reaksinya

yaitu ADP + P → ATP.

Elektron berenergi tinggi yang mengalir menurun dari fotosistem II

ke fotosistem I, selanjutnya ketika fotosistem I menyerap energi cahaya,

elektron berenergi tinggi meninggalkan pusat reaksi dan ditangkap oleh

akseptor primer menuju feredoksin. Jika cahaya diserap oleh fotosistem I,

elektron yang berenergi tinggi yang dikeluarkan dari pusat reaksi mengalir

di sepanjang rantai pembawa elektron menuju NADP+, elektron tersebut

digunakan untuk mereduksi NADP+, kemudian NADP+ mengikat ion H+

membentuk NADHP2 seperti reaksi NADP+ + 2E- + 2H+ → NADPH +

H+
7

Gambar 2.3 Reaksi Non siklik

b. Reaksi siklik

Fotofosforilasi siklik hanya melibatkan fotosistem 1. Elektron yang

terdapat pada pusat reaksi fotosistem 1 tereksitasi dan di tangkap oleh

aseptor penerima elektron primer P430 oleh pemberian cahaya pada FS 1,

karena elektron pada siklus ini energinya tidak mencukupi maka dari itu

elektron kembali menuju ke sitokrom melalui jalan pintas kemudian

dipindahkan menuju plastosianin dan kembali ke pusat reaksi fotosistem

1. Elektron yang kembali akan segera menggantikan elektron yang

tereksitasi akibat foton sinar matahari.

Ketika bergerak dalam sistem transport elektron tersebut, elektron

akan melepaskan energi tang kemudian diguanakn untuk pembentukan

ATP. ATP terbentuk karena adanya penambahan gugus fosfat P pada

senyawa ADP. Dimana reaksinya sebagai berikut : ADP + P → ATP.

Pembentukan ATP yang terjadi melalui rute transport elektron siklis

disebut sebagai fotofosforilasi siklik.


8

2. Reaksi Gelap

Reaksi ini disebut juga dengan siklus calvin. Reaksi gelap merupakan

reaksi pembentukan gula dari bahan dasar CO2 dan energi yang tidak

memerlukan cahaya secara langsung. Reaksi ini menghasilkan glukosa,

fruktosa, dan amilum. CO2 yang digunakan berasal dari udara bebas,

sedangkan energi yang berupa ATP dan NADPH merupakan hasil dari reaksi

terang. Produk akhir dari siklus gelap yaitu diperoleh glukosa yang dipakai

tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi. Reaksi

ini melalui 3 tahapan, yaitu:

a. Fiksasi karbon (CO2) oleh RuBP (ribulosa 1,5-bifosfat)

Pada fase ini, CO2 diikat (fiksasi) oleh rebulosa bifosfat (RuBP) yang

memiliki atom C sebanyak 5 dengan bantuan enzim RuBP karboksilase

(Rubisco), karena hanya mengikat satu atom C maka terbentuk senyawa

RuBP dengan atom C sebanyak 6 dalam keadaan yang tidak stabil.

Kemudian pecah menjadi 2 senyawa 3-fosforgliseradehida (3-PGA).

b. Reduksi APG (3-asam fosfogliserat) menjadi PGAL (1,3

fosfogliseraldehida) oleh NADPH2

Pada reaksi ini 2 senyawa dalam 3-fosforgliseradehida (3-PGA)

bereaksi atau difosforilasi oleh ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat.

Kemudian sepasang elektron sumbangan dari NADPH mereduksi 1,3-

bifosfogliserat menjadi G3P/PGAL (gliseraldehid-3-fosfat) yang

dikatalisis oleh G3P dehidrogenase. Dalam fase ini untuk setiap tiga

molekul CO2, terdapat enam molekul G3P. Satu molekul G3P akan keluar
9

sebagai molekul gula atau glukosa dan senyawa organik lain, sedangkan 5

molekul G3P yang lain akan masuk ke tahapan regenerasi.

c. Regenerasi RuBP (ribulosa 1,5-bifosfat) dari DAHP (dihiroksiaseton

fosfat)

Tahap ini adalah tahap pembentukan kembali RuBP. 5 G3P atau 10

PGAL yang tersisa dari tahap reduksi akan menerima gugus fosfat dari

ATP dan membentuk RuBP. Dengan terbentuknya RuBP, maka RuBP siap

untuk mengikat CO2 kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut kembali.

Dengan demikian, molekul gula tidak akan terbentuk hanya dengan reaksi

terang atau siklus Calvin saja. Namun, siklus reaksinya harus berjalan 3

kali, dan kembali regenerasi lagi. Jadi untuk membentuk 1 molekul glukosa

maka dibutuhkan sebanyak 6 kali siklus (siklus Calvin) dengan menangkap

sebanyak 6 molekul 6 CO2, reaksinya : 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Cahaya. Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi yang

diserap tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang

cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi

2. Kadar air. kekeringan dapat menyebabkan stomata tertutup, dan

menghambat penyerapan.

3. Suhu. Suhu dapat mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis.

4. O2. Tinggi O2 dapat menghambat fotosintesis sebab O2 komponen respirasi

5. Klorofil. Jika kekurangan klorofil dapat menurunkan laju fotosintesis.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Energi matahari penting untuk kelangsungan makhluk hidup terutama bagi

tumbuhan. Makhluk hidup sebagian besar bergantung pada tumbuhan, karena

tumbuhan penyedia makanan, oksigen, dll melalui proses fotosintesis. Fotosintesis

merupakan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan

dalam glukosa atau senyawa organik lainnya yang terjadi pada tumbuhan, algae,

dan prokariotik tertentu. Fotosintesis terjadi pada daun atau organ tumbuhan yang

mengandung klorofil. Dimana klorofil terdapat pada kloroplas.

Proses fotosintesis terbagi menjadi dua reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi

gelap. Reaksi terang terjadi di grana yang melibatkan cahaya. Rekasi terang ini

mengalami seaksi tranfer elektron yang dapat dibedakan menjadi rekasi non siklin

dan reaksi siklik. Hasil akhir dari reaksi terang ini yaitu ATP, NADPH2, dan O2.

Sedangkan rekasi gelap disebut juga siklus calvin, dimana siklus ini terjadi di

stroma dan tidak bergantung pada cahaya. Reaksi ini melalui 3 tahapan yaitu

fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Hasil akhir dari reaksi gelap yaitu glukosa.

B. Saran

Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan. Selain

itu sebagai manusia merawat tumbuhan dengan baik tidak mengeksplotasi secara

berlebihan karena manusia bergantung kepada tumbuhan. Tumbuhan merupakan

penyedia oksigen dan makanan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ardra. 2020. Reaksi Terang dan Reaksi Gelap (online). https://ardra.biz/reaksi-


terang-gelap-proses-fotosintesis/. Diakses pada 27 Februari 2020.

Campbell N. A., Mitchell LG., Reece J.B. 2006. Biologi, Jilid 1 Edisi kedelapan.
Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Campbell N.A. 2010. Biologi Jilid 1 edisi kedelapan. Terjemahan: Damaring Tyas
Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Dwijoseputro, D. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta : Gramedia.

Kimball, J., siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari. 1983. Biologi. Jakarta: erlangga.

Pustekkom Kemendikbud. 2016. Fotosintesis (online).


https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Fotosi
ntesis-2016-2016/menu4.html. diakses pada 26 Februari 2020.

Sudarwanto, Putut. 2007. Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap. Surabaya : Giri


Utama

10

Anda mungkin juga menyukai