Anda di halaman 1dari 13

SIKLUS KREBS

DOSEN PENGAJAR :
SUHRAWARDI, S.KM., M.PH

DISUSUN OLEH :
1. ENDANG RIZKY APRILIA P07124119029
2. FIRDA PRISKA P07124119026
3. HUSNUL KHOTIMAH P07124119031
4. MEYLINDA AISYAH p07124119047
5. MEINA AZMALIA PUTRI P07124119046
6. NORHIDAYAH NOVITA SARI P07124119061
KELAS 1 B
SEMESTER I

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


BANJARMASIN DIPLOMA III KEBIDANAN TAHUN
AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah hirobil’alamin, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta


alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Siklus Krebs” disusun untuk
memenuhi salah satu tugas dari Dosen kami Bapak Suhrawardi, S.KM., M.PH.
Makalah ini berisi pengenalan lebih dalam tentang siklus krebs. Dalam
penyusunannya kami meminta bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terimakasih atas segala dukungan yang diberikan untuk
menyelesaikan masalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, akan tetapi saya menyadari bahwa
makalah ini sangat banyak kekurangan dan masih jauh dari kata membangun diri
dari para pembaca.
Besar harapan saya dapat menjadi inspirasi atau sarana pembantu
masyarakat dalam mengetahui fungsi dan proses siklus krebs.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Banjarbaru, 16 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ..................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................. 2
C. TUJUAN ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SIKLUS KREBS............................. . 3
B. FUNGSI SIKLUS KREBS ........................................ 4
C. TAHAPAN SIKLUS KREBS ................................... 4
D. ENERGI YANG DIHASILKAN ............................. 8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ..................................................... 9
B. SARAN .................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup pasti melakukan metabolisme dalam hidupnya. Siklus
metabolisme ini terdiri atas pembentukan ataupun penguraian.
Pembentukan senyawa yang sederhana menjadi senyawa yang lebih
kompleks dengan menggunakan energi disebut sebagai anabolisme,
sedangkan metabolisme yang merombak zat simpan (karbohidrat) dan
menghasikan energi untuk melakukan aktivitas disebut dengan
katabolisme. Siklus kreb ditemukan oleh seorang ahli biokimia terkenal
bernama Mr. Hans Krebs Tahun 1973. Siklus kreb dikenal juga dengan
istilah siklus asam sitrat, karena senyawa pertama yang terbentuk adalah
asam sitrat. Selain itu, senyawa penyusun pada awal pembentukan siklus
juga dapat berupa asam trikarbosilat (-COOH) yang merupakan gugus
asam sehingga siklus kreb disebut juga siklus asam trikarbosilat.
Pada prinsipnya, siklus kreb ialah tahapan kedua reaksi aerob yang
merupakan bagian dari proses pernapasan yang panjang. Siklus kreb
berlangsung di dalam mitokondria yang membawa asetat aktif berupa
Asetil Ko-A yang dengan oksidasi glukosa diubah menjadi CO2 dan H2O
menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP (adenosin trifosfat)
sebagai energi yang dibutuhkan jaringan.
Jadi siklus kreb merupakan jalus metabolisme utama dari berbagai
senyawa hasil metabolisme yang mengikuti proses glikolisis (
mengkonversi lemak dan karbohidrat ) menjadi ATP sebagai sumber
utama energi tubuh. Siklus asam sitrat merupakan rangkain reaksi didalam
mitokondria yang menyebabkan metabolisme residu asetil, dengan
membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang oksidasi menyebabkan
pelepasan dan penangkapan sebagian besar energi yang tersedia di bahan
bakar jaringan, dan bentuk asetil Ko-A (CH3-CO-S-KoA,asetat aktif)
suatu ester koenzim A. Ko-A mengandung vitamn asam pantotenat.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Siklus Kreb?
2. Apa fungsi Siklus Kreb?
3. Bagaimana tahapan-tahapan Siklus Kreb?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Menambah pengetahuan tentang metabolisme energi secara umum
2. Mengetahui dan menambah wawasan tentang pengertian energi,proses
pembentukan dan penguraian energi dan contoh reaksi yang
menghasilkan energy.
3. Memenuhi tugas mata kuliah biologi dasar (Biokimia)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Kreb


Siklus Krebs merupakan saran pengaruh bermacam zat yang berasal
dari berbagai jalur metabolisme menjadi beberapa macam zat antara yang
lazim berperan pada jalur katabolisme dan anabolisme. Beberapa enzim
berperan sebagai alat bantu, mengkatalisis berbagai reaksi anaplerotik
untuk mempertahankan dan atau mengisi kembali komponen-komponen
siklus krebs. Kepentingan siklus krebs erat rangkaiannya dengan rantai
pernapasan serta dihasilkan ATP yang diperlukan padagerakan,
transportasi, dan biosintesis. (Setyawati AN, 2010)
Siklus Krebs adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria
yang membawa katabolisme residu asetil, membebaskan ekuivalan
hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan
ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
Siklus asatm sitrat adalah sederetan jenjang reaksi metabolisme
pernapasan selular yang terpacu enzim yang terjadi setelah proses
glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi
metabolisme yang terjadi di dalam sel.
Siklus krebs disebut juga siklus asam trikarbosilat atau siklus sitrat
merupakan jalur lingkar metabolisme dimana asetat (khususnya asetil-
KoA) dipecah menjadi dua molekul CO2 dan air dengan menggunakan
oksigen.
Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah
pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil Ko-A dengan asam
oksaloasitat untuk membentuk asam sitrat. Siklus ini juga berperan sentral
dalam glukogenesis, liogenesis, dan interkonversi asam-asam amino.
Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jarngan, tetapi hati adalah
satu-satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang
signifikat. Jadi, akibat yang timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah

4
sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti dengan jaringan ikat
(seperti pada sirosis). Beberapa efek genetik pada enzim-enzim siklus
asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat
karena sangat terganggunya pembentukan ATP disistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut
siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal siklus
krebs, senyawa yang tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat
merupakan gugus asam (-COOH).

B. Fungsi Siklus Krebs


Fungsi siklus krebs adalah merupakan jalur akibat oksidasi
karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat, lemak, protein semua akan
dimetabolisme menjadi asetil Ko-A. Fungsi Siklus Krebs antara lain:
1. Menghasilkan sebagian besar CO2.
2. Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa
phospat atau P3 ( pentosa phospat pathway) atau kalau di harper
heksosa monofosfat.
3. Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong RR (rantai respirasi).
4. Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk
sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbuanan lemak.
5. Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang
diperlukan dalam sintesis berbagai molekul.
6. Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung
untuk lain-lain sistem enzim.

C. Tahapan Siklus Krebs


Selama proses oksidasi asetil Ko-A di dalam siklus, akan terbentuk
ekuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil
kegiatan enzim dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini
kemuadian mamasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP
dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Pada keadaan tanpa oksigen

5
(anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada
siklus tersebut.
Enzim- enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria,
baik dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam
membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan unsur
ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi, yang
bertempat di dalam membran interna motikondria.
Dalam mekanismenya melalui depan tahap reaksi. Setiap satu molekul
asetil Ko-A yang masuk ke lintas siklus dihasilkan dua molekul CO2,tiga
NADH, satu FADH2 dan satu GTP. Delapan tahap reaksi dalam siklus
krebs adalah sebagai berikut:
1. Reaksi Kondensasi. Reaksi tahap satu dari siklus krebs terjadi
konsensasi antara senyawa berkarbon. Kondensasi awalasetil Ko-A
dengan oksaloasetat membentuk sitrat, dikatalisir oleh enzim sitrat
sintase menyebabkan sintesis ikatan karbon ke karbon di antara atom
karbon metilpada asetil Ko-A dengan atom karbon karbonil pada
oksaloasetat. Reaksi kondensasi, yang membentuk sitril Ko-A, diikuti
oleh hidrolisi ikatan tioester Ko-A yang disertai dengan hilangnya
energi bebas dalam bentuk panas dalam jumlah besar, memastikan
reaksi tersebut selesai dengan sempurna. Sitrat + Ko-A
Asetil Ko-A + Oksaloasetat + H2O à Sitrat + Ko-A
Asetil Ko-A dengan senyawa bekarbon 4 yaitu oksaloasetat
membentuk senyawa berkarbon 6, yaitu sitrat. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim sitra sintase dan merupakan reaksi yang tidak dapat balik (
irreversible).
2. Reaksi isomerisasi 11 Pada reaksi ini terjadi melalui 2 tahap yaitu: 1).
Molekul air dibuang dari satu karbon;dan 2). Air ditambahkan ke
karbon yang berbeda. Hasilnya adalah gugus –H dan –OH bertukar
posisi. Produknya adalah isositrat oleh enzim ekonitase ( akonitat
hidratase) yang mengandung besi Fe2+. Konversi berlangsung dalam 2
tahap, yaitu: dehidrasi menjadi sis-akonitat dan rehidrasi menjadi

6
isositrat. Pembentukan isositrat dari sitrat melalui sis-akonitat,
dikatalisis oleh enzim akonitase.
3. Oksidasi isositrat menjadi α-ketoglutarat dan CO2 Isositrat mengalami
dekarboksilasi oksidatif menjadi α-ketoglutarat melalui pembentukan
senyawa antara oksalosuksinat yang berikatan dengan enzim isositrat
dehidrogenase dengan NAD+ berperan sebagai koenzimnya, Mula-
mula isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan
mengubah NAD+ menjadi NADH. Kemudian terjadi dekaroboksilasi,
menghasilkan senyawa berkarbon 5 yaitu α ketoglutarat. Pada reaksi
ini dihasilkan satu molekul NADH dan dilepaskan satu molekul CO2.
Isosirat + 𝑵𝑨𝑫+ << Oksalosuksinat << µ -Ketogluratarat +
CO2 + NADH + 𝑯+
( terikat enzim)
Kemudian terjadi dekarboksilasi menjadi µ -ketoglurat yang juga
dikatalisir oleh enzim isositrat dehidrogenasi. 𝑀𝑛2+ atau 𝑀𝑔2+
berperan penting dalam reaksi dekarbosilasi.
4. Oksidasi α- ketolutarat menjadi suksinil – KoA α-ketoglutarat
didekarboksilasi oleh kompleks enzim α-ketoglutarat dehidrogenase
menjadi suksinil-KoA. Pada reaksi ini dihasilkan satu molekul NADH
dan dilepaskan satu molekul CO2.
µ - ketoglutarat + 𝑵𝑨𝑫+ + KoA à Suksinil KoA + CO2 +
NADH + H +
5. Pengubahan suksinil –KoA menjadi Suksinat Ikatan reaksi reaksi yang
mirip dengan yang terjadi pada glikolisis, ikatan ini memisah. Energi
yang dilepaskan dapat digunakan untuk phosphorilasi guanosin
diphosphat (GDP) menjadi guanosin triphosphat (GTP). GTP siap
diubah menjadi ATP. Fragmen berkarbon 4 yang terbentuk disebut
suksinat. Pada reaksi ini suksinil –KoA menjadi suksinat, dikatalisis
oleh suksinil –KoA sintetase. Pada reaksi ini suksinil –KoA
melepaskan koenzimA –nya dengan dirangkaikan reaksi pembentukan
GTP dari GDP dan phosphat anorganik.
Suksinil KoA + P ͥ + ADP << Suksinat + ATP + KoA

7
6. Oksidasi suksinat menjadi fumarat pada tahap reaksi oksidasi suksinat
menjadi fumarat, dikatalisis oleh enzim suksinat dehidrogenase yang
berikatan dengan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) sebagai
koenzimnya. Dalam reaksi ini FAD berperan sebagai akseptor
hydrogen. Pada reaksi ini dihasilkan satu molekul FADH2.
Suksinat + FAD << Fumarat + FADH2
7. Hidratasi fumarat menjadi malat pada reaksi tahap hidratasi ini terjadi
penambahan satu molekul air ke ikatan rangkap fumarat, menghasilkan
malat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fumarase.
Fumarat + H2O << L- malat
8. Oksidasi malat menjadi oksaleosetat pada tahap akhir siklus krebs ini,
malat dioksidasi menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase
yang berikatan dengan NAD+. Pada reaksi ini dihasilkan satu molekul
NADH. Oksaleosetat berkarbon empat dapat bergabung dengan gugus
asetil berkarbon dua yaitu asetil- KoA dan siklus krebs kembali
berulang. Siklus Krebs merupakan seri reaksi dalam mitkondria yang
merupakan oksidasi residu asetil menjadi CO2 serta membebaskan
hidrogen ekivalen yang akhirnya membentuk air. Residu asetil ini
dalam bentuk asetil-KoA yang merupakan ester dari koenzim A.
Produksi siklus krebs adalah 1 molekul ATP permolekul asetil-KoA
dan banyak elektron yang dapat diberikan ke transport elektron (3
NADH dan 1 FADH2) untuk mensintesis lebih banyak ATP (11 ATP).
Asetil-KoA merupakan titik sentral jalur-jalur metabolik utama.
Hampir semua molekul karbohidrat dan lemak membentuk asetil-KoA
selama katabolisme oksidatifnya, demikian pula beberapa asam amino
hasil pemecahan protein. Disamping itu asetil-KoA berperan sebaga
sumber unit asetil dalam proses anabolisme untuk sintesis asam lemak
rantai panjang, kolesterol, steroid dan benda keton. Fungsi utama
siklus Krebs adalah sebagai jalur akhir oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein, karena glukosa, asam lemak dan beberapa asam amino
dimetabolisme melalui asetil-KoA. Disamping itu asetil-KoA
merupakan mekanisme pembebasan energi bebas dari karbohidrat,

8
lipid, dan protein. Selama oksidasi ini ekivalen reduksi dalam bentuk
hidrogen atau elektron terbentuk akibat aktivitas dehidrogenase.
Ekivalen reduksi ini kemudian masuk ke rantai respirasi dimana
sejumlah besar fosfat berenergi tinggi dihasilkan dalam proses
fosforilasi oksidatif. Enzim-enzim yang dibutuhkan oleh siklus ini
terdapat dalam matriks motikondria, baik dalam keadaan bebas atau
terikat pada membran bagian dalam mitokondria. Transfer ekivalen
reduksi ke enzim-enzim pada rantai respirasi berlangsung pada bagian
dalam membran mitokondria.
L-Malat + 𝑵𝑨𝑫+ << oksaloasetat + NADH + 𝑯+

D. Energi Yang Dihasilkan Dalam Siklus Kreb’s


Pada proses oksidasi asetil KoA, dihasilkan 3 molekul NADH dan 1 FADH2.
Sejumlah ekuivalen pereduksi dipindahkan ke rantai respirasi dalam membran
interna mitokondria. Ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan 3 ikatan fosfat
berenergi tinggi (esterifikasi ADP menjadi ATP). FADH2menghasilkan 2 ikatan
fosfat berenergi tinggi. Fosfat berenergi tinggi juga dihasilkan pada tingkat siklus
(tingkat substrat) saat suksinil KoA diubah menjadi suksinat.
Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat
adalah:
1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 X 3P = 9P
2. Satu molekul FADH2, menghasilkan : 1 x 2P = 2P
3. Pada tingkat substrat = 1P
Jumlah = 12P
Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P= 12P.
Kalau hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s,
akan dapat dihitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan
menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P
Jumlah : 38P

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Siklus Krebs seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang
membawa katabolisme residu asetil, membebaskan ekuivalen
hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
2. Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi
Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein
semua akan dimetabolisme menjadi Asetil-KoA.
3. Protein merupakan senyawa yang mempunyai peran dalam siklus
krebs, yaitu dapat dihirolisis sehingga terbentuk asam amino yang
nantinya akan berguna dalam tubuh. Protein menghasilkan urea
dalam proses siklus krebs.

B. SARAN
Semoga dengan pembelajaran ini, bias meningkatkan pengetahuan dan
wawasan tentang bagaimana reaksi siklus krebs. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://biohikmah.blogspot.com/
https://youtu.be/qtzq3syytJ0
https://www.google.com/amp/s/www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/materi-
siklus-krebs/amp/

11

Anda mungkin juga menyukai