Anda di halaman 1dari 16

Tugas Ujian Akhir Semester

MAKALAH BIOKIMIA

SIKLUS KREBS

Oleh

Erika Putri Aprilia 185080300111017

KELAS T01

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan limpahan Rahmat serta Hidayah-Nya semata, tugas mata kuliah “Siklus
Krebs” yang digunakan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah
BIOKIMIA Hasil Perikanan dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang reaksi siklus asam sitrat pada metabolism karbohidrat ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Malang, 29 April 2019

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
BAB I.................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
2.1 Sejarah Siklus Krebs ..................................................................................... 3
2.2 Pengertian Siklus Krebs atau asam sitrat ............................................... 3
2.3 Reaksi Siklus Krebs ...................................................................................... 4
2.4 Energi yang Dihasilkan Siklus Krebs ....................................................... 5
2.4.1 Jumlah ATP yang dihasilkan dari TCA ................................................... 5
2.5 Tahapan Siklus Krebs ................................................................................... 6
2.6 Fungsi Siklus Krebs ...................................................................................... 7
2.7 Pembentukan Energi pada Siklus Krebs ................................................. 8
2.8 Peranan Tahapan Reaksi dalam Siklus Krebs ....................................... 9
2.9 Ciri Siklus Krebs............................................................................................. 9
2.10 Inhibitor pada Siklus Trikarboksilat ........................................................ 10
BAB III ............................................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12
Lampiran Pertanyaan .................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs
atau siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein. Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam
reaksi pernafasan sel. Siklus Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs (1900-1981).
Reaksi pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam sitrat atau daur
asam trikarboksilat. Hans Krebs (1937) yang telah memberikan sumbangan
percobaan eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami. Siklus
Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya, bahan yang
masuk berasal dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak, sedangkan
bahan yang masuk berasal dari asam amino dapat keluar membentuk
karbohidrat. Namun, teramat jarang ialah dari lemak menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi
menjadi asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA
selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai
ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Enzim-
enzim yang berperanan pada siklus asam sitrat terdapat di dalam mitokondria.
Siklus asam sitrat adalah jalur bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid, protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian besar asam
amino dimetabolisme menjadi asetil-koA atau zat-zat antara siklus ini. Siklus ini
juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, lipogenesis, dan interkonversi
asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung disebagian besar jaringan,
tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan
tingkat yang signifikan. Jadi, akibat yang timbul dapat parah jika, contohnya,
sejumlah besar sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti oleh
jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim
siklus asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat
karena sangat terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.

1
1.2 Rumusan masalah

Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui :

1. Sejarah Siklus Krebs


2. Siklus Asam sitrat
3. Reaksi Siklus Krebs
4. Energi yang dihasilkan Siklus Krebs
5. Tahapan Siklus Krebs
6. Fungsi Siklus Krebs
7. Pembentukan Energi pada Siklus Krebs
8. Peranan Tahapan Reaksi dalam Siklus Krebs
9. Ciri Siklus Krebs
10. Inhibitor Siklus Krebs

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah siklus krebs
2. Untuk mengetahui pengertian siklus asam sitrat
3. Untuk mengetahui reaksi siklus krebs
4. Untuk mengetahui energi yang dihasilkan siklus krebs
5. Untuk mengetahui tahapan siklus krebs
6. Untuk mengetahui fungsi siklus krebs
7. Untuk mengetahui pembentukan energi pada siklus krebs
8. Untuk mengetahui peranan tahapan reaksi dalam siklus krebs.
9. Untuk mengetahui ciri siklus krebs
10. Untuk mengetahui inhibitor siklus krebs

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Siklus Krebs

Beberapa komponen dari reaksi siklus krebs ditemukan pada tahun 1930
oleh seorang peneliti bernama Albert Szent-Gyorgyi. Beliau menerima hadiah
Nobel pada tahun 1937 untuk penemuannya yang berkaitan dengan asam
fumarat. Asam fumarat adalah komponen kunci dari siklus krebs. Istilah “siklus
krebs” diambil dari nama penemunya Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981) yang
menemukannya pada tahun 1937. Beliau adalah seorang ahli biokimia Jerman,
di mana dia menerima hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1953.
Dia mengemukakan bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam
mitokondria sel dengan suatu siklus yang dinamakan siklus krebs.

2.2 Pengertian Siklus Krebs atau asam sitrat

Siklus asam sitrat (siklus krebs, siklus asam trikarboksilat) adalah


serangkaian reaksi di mitokondria yang mengoksidasi gugus asetil pada asetil-
koA dan mereduksi koenzim yang teroksidasi melalui rantai transport elektron
yang berhubungan dengan pembentukan ATP.
Siklus diawali dengan reaksi antara gugus asetil pada asetil-koA dan
asam dikarboksilat empat-karbon oksaloasetat yang membentuk asam
trikarboksilat enam-karbon, yaitu sitrat. Pada reaksi-reaksi berikutnya, terjadi
pembebasan dua molekul CO2 dan pembentukan ulang oksaloaasetat.
Siklus asam sitrat adalah bagian integral dari proses penyediaan energi
dalam jumlah besar yang dibebaskan selama oksidasi bahan bakar terjadi.
Selama oksidasi asetil-koA, koenzim-koenzim mengalami reduksi dan kemudian
direoksidasi di rantai respiratorik yang dikaitkan dengan pembentukan ATP. jalur
katabolik utama untuk asetil-KoA pada organisme aerob. Aseti-KoA, produk
katabolisme karbohidrat, protein, dan lipid, dibawa ke siklus asam sitrat dan
dioksidasi menjadi CO2 disertai pembebasan ekuivalen pereduksi (2H). Oksidasi
2H selanjutnya di rantai respiratorik menyebabkan fosforilasi ADP menjadi
ATP.Untuk satu putaran siklus, dihasilkan 11 ATP melalui fosforilasi oksidatif dan
1 ATP dihasilkan di tingkat substrat dari perubahan suksinil-KoA menjadi
suksinat. Proses ini bersifat aerob yang memerlukan oksigen sebagai oksidan

3
terakhir dari koenzim-koenzim yang tereduksi. Enzim-enzim pada siklus asam
terletak di matriks mitokondria, baik bebas maupun terikat pada membran dalam
mitokondria serta membran krista, tempat enzim-enzim rantai respiratorik berada.

2.3 Reaksi Siklus Krebs

Siklus reaksi diawali dengan reaksi antara asetil KoA dan (2C) dan asam

oksaloasetat (4C) yang menghasilkan asam trikarboksilat, sitrat. Selanjutnya


sejumlah 2 molekul atom CO2 dirilis dan teregenerasi. Sebenarnya hanya sedikit
oksaloasetat yang dibutuhkan untuk menginisiasi siklus asam sitrat sehingga
oksaloasetat dikenal dengan perannnya sebagai agen katalitik pada siklus
Krebs.Siklus Krebs, pertama-tama asetil ko-A hasil dari reaksi antara
(dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam
oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah “mengantar” asetil masuk ke
dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus.
Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul
air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi
dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan
melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam
alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu
molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali
mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan
tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-
A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat.
Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat

4
menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu
gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat
mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh
FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air
kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan
(ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi
asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan
satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan
asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan
kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs. Dari siklus
Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2,
dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan
menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

2.4 Energi yang Dihasilkan Siklus Krebs

2.4.1 Jumlah ATP yang dihasilkan dari TCA


a. Perubahan dari piruvat menjadi Asetil Co-A memerlukan NAD+ dan
akan menghasilkan NADH + H+ NADH tersebut akan menghasilkan 3 ATP.

b. Perubahan isositrat menjadi oxalosuksinat juga menghasilkan NADH


yang juga akan menghasilkan 3 ATP.

c. Perubahan dari alpha ketoglutarate menjadi suksinil-CoA dengan


adanya enzim alpha ketoglutarat dehydrogenase complex juga akan
menghasilkan NAD yang setara dengan 3 ATP.

d. Perubahan dari suksinil-CoA menjadi asam suksinat dengan enzim


suksinat tiokinase akan menghasilkan 1GTP yang setara dengan 1 ATP.

e. Perubahan dari suksinat menjadi fumariat akan menghasilkan FADH2


yang setara dengan 2 ATP.

f. Perubahan dari malat menjadi oxaloasetat akan menghasilkan NADH


yang setara dengan 3 ATP.

Jumlah ATP yang dihasilkan akan berjumlah : 3+3+3+1+2+3 = 15 ATP

5
2.5 Tahapan Siklus Krebs

Tahap I:

Sitrat Sintase Proses yang berlangsung ditahap ini dikenal dengan


hidrolisis. Pada tahap ini terjadi penggabungan molekul Asetil Ko-A dengan
oksaloasetat membentuk asam sitrat dibantu oleh enzim asam sitrat sintase.

Tahap II:
Isomerase Sitrat Pada tahap ini, asam sitrat yang sudah terbentuk diubah
menjadi isositrat dengan bantuan enzim akotinase yang mengandung Fe2+.
Tahap III:
Isositrat Dehidrogenase Pada tahap ketiga ini, berlangsung proses
dekarboksilasi (perombakan) pertama sekali. Isositrat yang terbentuk pada
tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat enzim oleh
enzim isositrat dehidrogenase. Selain itu, pada tahap ini isositrat juga diubah
menjadi α-ketoglutarat oleh enzim yang sama dan dibantu NADH.
Tahap IV: α-Ketoglutarat Dehidrogenase Kompleks :
Dalam tahap ini terjadi proses pengubahan α-ketoglutarat menjadi
suksinil Ko-A oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Tahap V: Suksinat Thikonase
Pada tahap kelima ini, terjadinya konversi suksinil Ko-A menjadi suksinat.
Proses pengubahan ini berbeda dengan tahapan-tahapan sebelumnya. Pada
tahap ini proses konversi tidak hanya dibantu oleh enzim saja, melainkan juga
memerlukan Mg2+ dan GDP yang dengan Pi (Fosfat) akan membentuk GTP.
GTP inilah yang akan dirubah sebagai ATP sehingga menjadi energi yang
dibutuhkan jaringan.
Tahap VI: Suksinat Dehidrogenase
Suksinat yang telah dihasilkan pada tahap kelima kan didehidrigenase
menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
Tahap VII: Hidrasi
Hidrasi ialah penambahan atom hidrogen pada ikatan ganda karbon
(C=C) yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
Tahap VIII: Regenerasi Oksaloasetat

Tahap kedelapan ini merupakan tahap akhir dari siklus kreb. Pada tahap
ini, terjadi pengubahan malat oleh enzim malat dehidrogenase membentuk

6
oksaloasetat. Oksaloasetat ini berperan untuk menangkap Asetil-KoA sehingga
proses siklus kreb dapat berlangsung kembali. Untuk mencukupi kebutuhan
energi, siklus kreb harus berlangsung dua kali. Hal tersebut dikarenakan reaksi
oksidasi pada molekul glukosa untuk sekali proses siklus kreb hanya
menghasilkan 2 molekul Asetil Ko-A.

2.6 Fungsi Siklus Krebs

Fungsi siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk
oksidasi karbohidrat, lipid, dan protein, hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak, dan banyak asam amino di metabolisme menjadi asetil KoA menjadi
intermediet yang ada didalam siklus tersebut. Siklus asam sitrat juga mempunyai
peranan penting dalam proses glukoneogenesis, transaminasi, deaminasi,
lipogenesis. Fungsi utama siklus krebs adalah :
1. Menghasilkan karbon dioksida terbanyak pada jaringan manusia.
2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai
pernapasan untuk produksi ATP.
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk
digunakan pada sintesis asam lemak.
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam
nukleat.
5. Melakukan pengendalian langsung atau tidak langsung (alosterik)
terhadap sistem enzim lain melalui komponen-komponen siklus.

Kepentingan piruvat pada siklus Krebs Yaitu:

1. Energi yang terkandung pada pada karbohidrat memasuki siklus melalui


piruvat, sumber utama asetil KoA.
2. Kompleks enzim yang mendekarboksilasi piruvat menjadi asetil KoA
sangat mirip dari segi lokasi subsel, komposisi dan mekanisme kerja
dengan α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks.

Siklus asam sitrat sangat berperan penting dalam metabolisme, Siklus


asam sitrat tidak saja merupakan jalur untuk oksidasi unit dengan dua karbon,
tetapi juga merupakan jalur utama untuk pertukaran berbagai matabolit yang
berasal dari transaminasi dan deaminasi asam amino, serta menghasilkan
substrat untuk sintesis asam amino melalui transaminasi, serta untuk

7
glukoneogenesis dan sintesis asam lemak. Karena fungsinya dalam proses
oksidatif dan sintesis, siklus ini bersifat amfibolik.

2.7 Pembentukan Energi pada Siklus Krebs

Ada 8 enzim dalam siklus asam sitrat yang mengkatalisis serangkaian


reaksi yang secara keseluruhan adalah oksidasi gugus asetil menjadi 2 mol CO 2
diikuti dengan pembentukan 3 NADH, 1 FADH dan GTP. Reaksitersebut adalah:

1. Kondensasi asetil CoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, sesuai


dengan nama siklusnya. Reaksi ini dikatalisis enzim citrate synthase.
Reaksi awal dalam siklus asam sitrat ini merupakan titik dimana atom
klarbon dimasukkan ke dalam siklus sebagai asetil CoA.
2. Pengaturan kembali sitrat menjadi bentuk isomernya supaya lebih mudah
untuk dioksidasi nantinya.Aconitase mengubah sitrat, alkohol tersier yang
tidak siap untuk dioksidasi, menjadi senyawa alkoholsekunder, isositrat,
merupakan senyawa yang lebih mudah dioksidasi. Reaksi ini melibatkan
dehidrasi diikuti oleh hidrasi. Dalam hal ini gugus hidroksil sitrat ditransfer
ke karbon yang berdekatan.
3. Oksidasi isositrat membentuk asam keto intermedier, oksalosuksinat
disertai dengan reduksi NAD+menjadi NADH. Oksalosuksinat selanjunya
didekarboksilasi menghasilkan a ketoglutarat. Ini merupakantahap
pertama dimana oksidasi diiringi dengan terbentuknya NADH dan
pembebasan CO2. Reaksi inidikatalisis enzim isositrat dehidrogenase.
4. Aketoglutarat selanjutnya didekarboksilasi membentuk suksinil CoA oleh
multienzim a ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini melibatkan reduksi
kedua NAD+ menjadi NADH dan membebaskan molekulCO2 kedua.
Sampai titik ini, 2 mol CO2 sudah dihasilkan sehingga hasil bersih
oksidasi gugus asetil telahlengkap. Perhatikan bahwa atom C dari CO2
bukan berasal dari asetil CoA.
5. Suksinil CoA selanjutnya diubah menjadi suksinat oleh suksinil CoA
sinthetase. Energi bebas dari ikatan thioester ini disimpan dalam bentuk
senyawa berenergi tinggi GTP dari GDP dan Pi.
6. Reaksi selanjutnya dalam siklus ini adalah oksidasi suksinat menjadi
oksaloasetat kembali untuk persiapan putaran berikutnya dalam siklus.

8
Syuksinat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi suksinatmenjadi fumarat
diiringi oleh reduksi FAD menjadi FADH2.
7. Fumarase selanjutnya mengkatalisis hidrasi ikatan rangkap fumarat
menjadi malat.
8. Tahapan terakhir adalah membentuk kembali oxaloasetat melalui
moksidasi malat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada tahap ini juga
dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.

2.8 Peranan Tahapan Reaksi dalam Siklus Krebs

Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan menggunakan bahan utama


berupa asetil-CoA, yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif. Ada
delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus Krebs.

1. Kondensasi
2. Isomerase sitrat
3. Produksi CO2
4. Dekarboksilasi oksidatif kedua
5. Fosforilasi tingkat substrat
6. Dehidrogenasi
7. Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat

2.9 Ciri Siklus Krebs

Ciri siklus krebs, tertutupnya jalur lemak untuk dapat diubah menjadi
glukosa. Ciri siklus Krebs terkait dengan jumlah atom karbon memiliki 2
kekhasan :

1. Masuknya dua karbon ke dalam siklus Krebs sebagai asetil KoA dan
keluarnya 2 atom karbon sebagai CO2 memberikan makanya tidak ada
hasil bersih atom karbon.
2. Atom karbon yang keluar sebagai CO2 tidak sama dengan yang masuk
sebagai asetil KoA.

Asam lemak yang umum banyak didapatkan pada asupan, asam lemak
dengan atom karbon genap tidak memberikan atom karbonnya untuk disintesis
menjadi metilmalonil KoA untuk terisomerisasi menjadi suksinil KoA bahan

9
oksaloasetat yang diperlukan sebagai bahan sintesis glukosa. Asam lemak
dengan atom karbon ganjil pada katabolisme akan menghasilkan beberapa
molekul asetil KoA dan satu molekul proprionil KoA. Proprionil KoA dapat
mengalami karboksilasi menjadi metilmalonil KoA yang seterusnya akan
terisomerisasi menjadi suksinil KoA. Suksinil KoA merupakan bahan bakal
oksaloasetat. Karena itu berbeda, dengan gugus asetil, gugus proprionil dapat
memberi hasil bersih berupa atom karbon yang dapat digunakan pada sintesis
KoA. Namun demikian secara umum hanya sedikit jumlah asam lemak dengan
jumlah atom karbon ganjil dan asam lemak berantai panjang. Sehingga,
pandangan umum bahwa sintesis asam lemak hanya sedikit yang berperan
untuk memperoleh hasil bersih sintesis glukosa

2.10 Inhibitor pada Siklus Trikarboksilat


1. Fluoro asetat : dengan koenzim A membentuk fluoroasetil ko A , lalu
fluoroasetil ko A berkondensasi dengan oksaloasetat membentuk fluoro
sitrat (dikatalis dengan sintase), lalu fluoro sitrat menghambat akonitase
terjadi akumulasi sitrat fluoroastetat di dapatkan misalnya pada pestisida.
2. Malonat : menghambat subsinat dehidogenase.
3. Arsenit : menghambat asam ketoglutarat dehydrogenase kompleks

Siklus Krebs atau Siklus Trikarboksilat yang memiliki fungsi utama


menghasilkan energi perlu penghambat atau inhibitor untuk mengendalikan
produksi energi pada siklus krebs.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Siklus Krebs seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa
katabolisme residu asetil, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan
oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan
energi jaringan. Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi
Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan
dimetabolisme menjadi Asetil-KoA. Protein merupakan senyawa yang
mempunyai peran dalam siklus krebs, yaitu dapat dihirolisis sehingga terbentuk
asam amino yang nantinya akan berguna dalam tubuh.

11
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Y. 1974. Biokimia Bag I. Yayasan Dharma Graha : Jakarta

Murray K. R, 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta

http://artikelkimia.com/siklus-krebs-daur-asam-sitrat.html

http://sukabio.wordpress.com/2009/07/30/siklus-krebs/

http://rahmahcetriz.blogspot.com/2012/03/makalah-biokimia-siklus-krebs-
sebagai_31.html

http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengertian-proses-siklus-krebs-
siklus-asam-sitrat/

http://hanscorp.web.id/siklus-krebs-sebagai-rangkaian-aksi-untuk-oksidasi-
lengkap-bahan-makanan/

12
Lampiran Pertanyaan

1. Dengan adanya inhibitor sebagai penghambat reaksi siklus krebs, apakah


reaksi dapat tetap berjalan?
2. Dimana letak terjadinya siklus krebs?

Jawaban :

1. Reaksi dapat tetap berjalan. Siklus Krebs atau Siklus Trikarboksilat yang
memiliki fungsi utama menghasilkan energi perlu penghambat atau
inhibitor untuk mengendalikan produksi energi pada siklus krebs.
2. Di mitokondria.

13

Anda mungkin juga menyukai