Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, makalah ini dapat terselesaikan. Dalam menyelesaikan makalah ini,
penyusun mengalami banyak kesulitan yang dihadapi. Namun, berkat bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya penyusun menyampaikan banyak terima kasih
kepada Dosen mata kuliah, orang tua, dan teman-teman serta semua pihak atas motivasi serta
bantuannya baik secara materil maupun spiritual. Makalah ini berisikan tentang Oksidasi
Piruvat, Siklus Krebs, dan Transport Elektron.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran, kritik yang bersifat
positif dalam penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, sebagai gerbang pembuka cakrawala
berpikir untuk kita.

Pekanbaru, 23 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR_____________________________________________________i
DAFTAR ISI____________________________________________________________ii
BAB 1 PENDAHULUAN__________________________________________________1
1.1 latar belakang_________________________________________________________1
1.2 Rumusan masalah______________________________________________________2
1.3 Tujuan_______________________________________________________________3
BAB II PEMBAHASAN___________________________________________________4
2. 1____________________________________________________________________
Pengertian Oksidasi Piruvat_____________________________________________4
2. 2____________________________________________________________________
Tahapan Oksidasi Piruvat_______________________________________________5
2. 3 Struktur Kimia Piruvat________________________________________________6
2. 4 Pengertian siklus Krebs________________________________________________6
2. 5____________________________________________________________________
Tahapan Siklus Krebs__________________________________________________7
2. 6____________________________________________________________________
Mengetahui Fungsi Siklus Krebs__________________________________________8
2. 7____________________________________________________________________
Pengertian Transpor Elektron____________________________________________9
2. 8____________________________________________________________________
Tahapan Transpor Elektron______________________________________________10
2. 9 Ciri ciri Transpor Elektron__________________________________________________11

BAB III PENUTUP_______________________________________________________13


3.1 Kesimpulan___________________________________________________________13
3.2 Saran________________________________________________________________13
DAFTAR PUSTAKA______________________________________________________14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia.
Senyawa ini merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut
glikolisis. Piruvat diperoleh dari oksidasi karbohidrat tetapi merupakan penyuplai utama dari
asetil – KoA untuk oksidasi di dalam siklus asam sitrat . Asam privat adalah cairan tak
berwarna , dengan bau yang mirip asam asetat . Asam piruvat bercampur dengan air , dan
larut dalam etanol dan dietil eter . Paa piruvat terjadi beberapa reaksi antara Lain reaksi
dekarboksilasi piruvat menjadi asetil KOA , reaksi pembentukan asam laktat , perubahan
piruvat menjadi alkohol .

Siklus kreb ditemukan oleh seorang ahli biokimia terkenal bernama Mr. Hans Krebs
Tahun 1973. Siklus kreb dikenal juga dengan istilah siklus asam sitrat, karena senyawa
pertama yang terbentuk adalah asam sitrat. Selain itu, seyawa penyusun pada awal
pembentukan siklus juga dapat berupa asam trikarboksilat (-COOH) yang merupakan gugus
asam sehingga siklus kreb disebut juga siklus asam trikarboksilat.

Pada prinsipnya, Siklus kreb ialah tahapan kedua reaksi aerob yang merupakan bagian
dari proses pernapasan yang panjang . Siklus kreb berlangsung di dalam mitokondria yang
membawa asetat aktif berupa Asetil Ko-A yang dengan oksidasi glukosa diubah menjadi
CO2 dan H2O menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP (adenosin trifosfat) sebagai
energi yang dibutuhkan jaringan.

Siklus asam sitrat (siklus kreb, siklus asam dikarboksilat) merupakan rangkaian reaksi
didalam mitokondria yang menyebabkan metabolisme residu asetil, dengan membebaskan
sejumlah ekuivalen hidrogenyang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan
sebagian besar energi yang tersedia di bahan bakar jaringan, dalam bentuk ATP. Residu asetil
ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3−CO~S−KoA, asetat aktif) suatu ester koenzim A.
Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat.
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula
menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Tujuan respirasi adalah untuk
mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa gula diperoleh dari proses
fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalam jaringan dan organ penyimpan cadangan
makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukoa fosfat di dalam sitoplasma sel.
Kemudian glukosa fosfat akan dipecah menjadi piruvat dan masuk ke dalam siklus Krebs.
Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2 yang akan

1
dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan berdifusi akan terkumpul dalam rongga-
rongga antarsel dan bila tekanan telah cukup akan keluar dari jaringan.

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O


glukosa oksigen karbon dioksida air

 Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan
potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah pada tingkat seluler. Pada
respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik dan akan
menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin
trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari
molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan
mengangkut biomolekul atau ion melalui
membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi. Secara garis besar, respirasi sel
melibatkan proses-proses yang disebut glikolisis, siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan
rantai transpor electron
Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan glikolisis
dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul lain. Energi yang
dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk membuat ATP.

1.2 Rumusan masalah

1. pengertian oksidasi piruvat

2. tahapan oksidasi piruvat

3. struktur kimia piruvat

4. pengertian siklus Kreb

5. Mengetahui fungsi utama dari Siklus Kreb

6. reaksi Siklus Kreb

7. pengertian transpor elektron

8. Sistem transpor elektron

9. Ciri ciri transpor elektron

2
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian oksidasi piruvat

2. Untuk mengetahui tahapan oksidasi piruvat

3. Untuk mengetahui struktur kimia piruvat

4. Untuk mengetahui pengertian siklus Krebs

5. Untuk mengetahui fungsi utama dari Siklus Krebs

6. Untuk mengetahui tahapan Siklus Krebs

7. Untuk mengetahui pengertian transpor elektron

8. Untuk mengetahui Sistem transpor elektron

9. Untuk mengetahui Ciri ciri transpor elektron

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian oksidasi piruvat


Oksidasi piruvat adalah konversi piruvat menjadi asetil-KoA oleh enzim piruvat
dehidrogenase. Oksidasi piruvat merupakan langkah yang menghubungkan glikolisis dan
siklus Krebs. Karena dalam glikolisis, molekul glukosa (6 karbon) dibagi menjadi 2 piruvat
(masing-masing 3 karbon), proses ini terjadi dua kali untuk setiap molekul glukosa yang
digunakan dalam glikolisis. 2 molekul asetil-KoA kemudian dapat memasuki siklus Krebs.

Ion dan molekul penghasil energi seperti asam amino dan karbohidrat memasuki Siklus
Krebs sebagai asetil koenzim A dan mengoksidasi dalam siklus. Kompleks piruvat
dehidrogenase (PDC) mengkatalisasi dekarboksilasi piruvat yang menghasilkan sintesis
asetil-KoA, CO2, dan NADH. PDS menghubungkan glikolisis dan Siklus Krebs. Pada
eukariota, kompleks enzim ini mengatur metabolisme piruvat dan memastikan homeostasis
glukosa selama metabolisme keadaan absorpsi dan pasca absorpsi. Siklus Krebs terjadi di
dalam mitokondria sehingga piruvat yang dihasilkan selama glikolisis dalam sitosol perlu
memasuki membran mitokondria.

Jika oksigen tersedia, respirasi aerobik akan maju. Dalam sel eukariotik, molekul piruvat
yang dihasilkan pada akhir glikolisis dipindahkan ke mitokondria, yang merupakan tempat
respirasi seluler. Di sana, piruvat akan diubah menjadi gugus asetil yang akan diambil dan
diaktifkan oleh senyawa pembawa yang disebut koenzim A (CoA).

4
Matriks Mitokondira adalah Tempat dimana terjadi oksidasi piruvat

Senyawa yang dihasilkan disebut asetil KoA. CoA terbuat dari vitamin B5, asam pantotenat.
Asetil KoA dapat digunakan dalam berbagai cara oleh sel, tetapi fungsi utamanya adalah
untuk mengantarkan gugus asetil yang berasal dari piruvat ke tahap selanjutnya dari jalur
katabolisme glukosa.

Gambar 1. Saat memasuki matriks mitokondria, kompleks multi-enzim mengubah piruvat


menjadi asetil KoA. Dalam prosesnya yang dihasilkan pada tahap oksidasi piruvat adalah
karbon dioksida dilepaskan dan satu molekul NADH terbentuk.

2.2 Tahapan oksidasi piruvat

Agar piruvat (yang merupakan produk glikolisis) untuk memasuki Siklus Asam Sitrat (jalur
selanjutnya dalam respirasi seluler), piruvat harus mengalami beberapa perubahan. Oksidasi
piruvat melalui proses tiga tahap berikut ini.

Langkah 1:

Gugus karboksil dihilangkan dari piruvat, melepaskan molekul karbon dioksida ke dalam
media di sekitarnya. Hasil dari langkah ini adalah gugus hidroksietil dua karbon yang terikat
pada enzim (piruvat dehidrogenase). Ini adalah yang pertama dari enam karbon dari molekul
glukosa asli yang akan dihilangkan. Langkah ini berlangsung dua kali (ingat: ada dua
molekul piruvat yang diproduksi di akhir glikolisis) untuk setiap molekul glukosa yang
dimetabolisme; dengan demikian, dua dari enam karbon akan dihilangkan pada akhir kedua
langkah.

Langkah 2:

5
NAD + direduksi menjadi NADH. Gugus hidroksietil dioksidasi menjadi gugus asetil, dan
elektron diambil oleh NAD +, membentuk NADH. Elektron berenergi tinggi dari NADH
akan digunakan nanti untuk menghasilkan ATP.

Langkah 3:

Gugus asetil dipindahkan ke konenzim A, menghasilkan asetil KoA. Gugus asetil yang terikat
enzim ditransfer ke CoA, menghasilkan molekul asetil CoA.

Perhatikan bahwa selama tahap kedua metabolisme glukosa, setiap kali atom karbon
dilepaskan, ia terikat pada dua atom oksigen, menghasilkan karbon dioksida, salah satu
produk akhir utama respirasi seluler.

Reaksinya adalah:

1 piruvat + 1 NAD + + CoA → 1 asetil-KoA + NADH + CO2 + H +

2.3 Struktur kimia piruvat

Piruvat memiliki rumus kimia C3H4O3.  Piruvat yang terbentuk dari alfa-keto asam yang
dalam memainkan Fungsi yang signifikan dalam pengembangan biokimia . Piruvat
merupakan anion karbol silat dari asam piruvat , yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen dalam siklus Krebs . Piruvat Juga dapat
diubah menjadi oksaloasetat melalui reaksi anaploretik yang kemudian dipecah menjadi
molekul molekul karbon dioksida .

2.4 Pengertian Siklus Krebs


Siklus krebs ialah proses perlahan metabolisme tubuh yang meliputi asetil KO-A dengan
penggabungan asam oksaloasetat yang timbul seketika sesudah selesai proses glikosilis
didalam jaringan tubuh. Proses ini disebut juga sebagai siklus asam sitrat yang mendominasi
yaitu bekerja sebagai pusat dari 500 proses yang dialami oleh metabolisme tubuh.
Adanya reaksi pada siklus Kreb petama kalinya dipelajari, dipraktikan dan kemudian
diumumkan pada dunia ialah pada tahun 1930 oleh seorang ilmuwan biokimia bernama
Albert Szent-Gyogyi yang akhirnya mendapat penghargaan tertinggi berupa nobel pada tahun
1937 atas dedikasinya yang sudah mempelopori tentang pelajaran yang berhubungan dengan
asam fumarat yaitu sejenis komponen utama dari siklus krebs yang sebenarnya ialah ciptaan
dari nama penemu awalnya yang bernama Sir. Hans Adolf Krebs yang sudah menemukannya
pada tahun 1937.
Semua komponen siklus krebs berasal dari bakteri anaerob yang sudah bermutasi yang
mengembangkan dengan yang kemungkinan sudah berkembang lebih dari 2 kali. Siklus

6
krebs adalah tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama orang yang
menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini disebut juga
siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali dengan adanya 2 molekul asam piruvat yang dibentuk
pada glikolisis yang meninggalkan sitoplasma masuk ke mitokondria. Sehingga, siklus krebs
terjadi di dalam mitokondria

Siklus Krebs
2.5 Tahapan Siklus Krebs
Tahap I : Sitrat Sintase
Proses yang terjadi ditahap ini dinamai hidrolisis. Pada tahap ini terjadi penggabungan
molekul Asetil Ko-A dengan oksaloasetat yang membangun asam sitrat didukung dengan
enzim asam sitrat sintase.
Tahap II: Isomerase Sitrat
Pada tahap ini, asam sitrat yang sudah terbentuk diubah menjadi isositrat dengan bantuan
enzim akotinase yang mengandung Fe2+.
Tahap III: Isositrat Dehidrogenase
Pada tahap ini, terjadilah proses dekarboksilasi atau perombakan pertama. Isositrat yang
terbentuk pada tahap sebelumnya akan dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat enzim
dengan enzim isositrat dehidrogenase. Dan juga, isositrat diubah menjadi α-ketoglutarat oleh
enzim isositrat dehidrogenase dan dibantu NADH.
Tahap IV: α-Ketoglutarat Dehidrogenase Kompleks
Pada tahap ini terjadi proses pengubahan α-ketoglutarat menjadi suksinil Ko-A dilakukan
oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Tahap V: Suksinat Thikonase

7
Pada tahap ini, terjadinya transmutasi suksinil Ko-A menjadi suksinat. Dan proses
pengubahan ini tidak hanya didukung dengan enzim tetapi juga membutuhkan Mg2+ dan
GDP dengan Pi (Fosfat) akan membentuk GTP. GTP inilah yang nantinya akan diubah
sebagai ATP.
Tahap VI: Suksinat Dehidrogenase
Suksinat yang sudah diciptakan pada ini akan didehidrigenase menjadi fumarat dengan
bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
Tahap VII: Hidrasi
Pada tahap ini terjadi proses hidrasi, yakni proses penambahan atom hidrogen pada ikatan
ganda karbon (C=C) yang berada pada fumarat sehingga menciptakan malat.
Tahap VIII: Regenerasi Oksaloasetat
Pada tahap ini, akan terjadi pengubahan malat oleh enzim malat dehidrogenase membentuk
oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk menangkap Asetil-KoA maka proses siklus
kreb dapat berlangsung kembali.
Untuk mencukupi kebutuhan energi, siklus kreb harus terjadi sebanyak dua kali. Hal tersebut
dikarenakan reaksi oksidasi pada molekul glukosa untuk sekali proses siklus kreb hanya akan
menghasilkan 2 molekul Asetil Ko-A.

2.6 Fungsi utama Siklus Kreb


1. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai
pernapasan untuk produksi ATP
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan pada
sintesis asam lemak.
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.
5. Melakukan pengendalian langsung (produk → bakal produk) atau tidak
langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen-komponen siklus.

Hasil akhir dari siklus krebs ialah 2 molekul asetil ko-A. Apabila diuraikan maka, ATP
yang berjumlah 2 molekul, FADH2 yang berjumlah 2 molekul menghasilkan 4 ATP, NADH
yang berjumlah 6 molekul menciptakan 18 ATP dan juga CO2 dengan jumlah 2 molekul.
Juga dihasilkan 8 molekul hydrogen yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. Hasil
dari siklus krebs ini dipakai dalam tahapan transport electron seperti FADH2 dan NADH.

8
2.7 Pengertian Transpor Elektron

Transfer elektron atau transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari
NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus
krebs. Transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh kelompok-
kelompok protein yang terdapat pada membran tersebut. Proses ini disebut juga dengan
fosforilasi oksidatif dan ditemukan pada tahun 1948 oleh Eugene Kennedy dan Albert
Lehninger.

Energi yang diperlukan untuk aktivitas setiap sel tubuh tersimpan dalam bentuk ATP
yang dihasilkan melalui respirasi aerob maupun respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan
proses pemecahan glukosa menghasilkan energi dengan adanya oksigen yang akan
menghasilkan sisa air dan karbondioksida. Sedangkan repirasi anaerob merupakan
pemecahan glukosa menghasilkan energi tanpa adanya oksigen dengan hasil akhir berupa
asam laktat (pada hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan alkohol (pada jamur bersel
satu / yeast).

Energi yang dihasilkan dari respirasi aerob lebih banyak (36 / 38 ATP) dibandingkan
energi yang dihasilkan melalui respirasi anaerob (2 ATP). Oleh karena itu, tubuh selalu
mengutamakan terjadinya respirasi aerob dibandingkan anaerob. Respirasi aerob terjadi
melalui empat tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer
elektron.

Transfer elektron merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob yang nantinya akan
menghasilkan ATP dan H2O sebagai hasil akhirnya. Dalam transfer elektron, oksigen
berperan sebagai penerima elektron terakhir yang nantinya akan membentuk H2O yang akan
dikeluarkan dari sel.

Disebut dengan transfer elektron karena dalam prosesnya terjadi transfer elektron dari
satu protein ke protein yang lain. Elektron yang ditransfer berasal dari NADH dan
FADH2 yang telah terbentuk sebelumnya.  Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi

9
menuju tingkat energi yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi yang akan
digunakan untuk membentuk ATP.

Pada membran dalam mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II,
ubiquinon (Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV. Elektron
akan ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk ATP. Sedangkan
molekul O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir yang nantinya akan berubah
menjadi H2O.  ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP sintase melalui proses yang disebut
kemiosmosis.

2.8 Tahapan transpor elektron :

NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini
membebaskan energi yang memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju ruang
antar membran. NADH yang telah kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD+.

Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.

Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu dipompanya
H+ keluar menuju ruang antar membran.

Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.

10
Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan memicu dipompanya
H+  keluar menuju ruang antar membran.

Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian berikatan dengan 2
ion H+  membentuk H2O.

Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu dipompanya 3
H+  keluar menuju ruang antar membran. H+  atau proton tersebut akan kembali menuju
matriks mitokondria melalui enzim yang disebut ATP sintase.

Lewatnya H+  pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP secara
bersamaan. Karena terdapat 3 H+  yang masuk kembali ke dalam matriks, maka terbentuklah
3 molekul ATP.

Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan kemiosmosis.

2.9 Ciri – Ciri Transport Elektron


1. terdapat akseptor Elektron terakhir berupa O2 yang membentuk H2O 
[Elektron (e-) + H+ + O2 → H2O]
2. berlangsung secara aerob 
3. terjadi di krista mitokondria 
4. terdapat beberapa faktor yang berperan penting, yaitu: 
a. Akseptor Elektron, yaitu: NADH2, FADH2, O2 
b. Koenzim Q 
c. Sitokrom oksidasi a, b, c 
5. terjadi perombakan NADH2 dan FADH2 menjadi ATP, dengan: 
a. 1 NADH dirombak menjadi 3 ATP 
b. 1 FADH dirombak menjadi 2 ATP 
6. menghasilkan: 
a. 12 molekul H2O 
b. 34 molekul ATP yang diperoleh dari perombakan: 
1) 2 NADH2 dari Glikolisis = 2 x 3 ATP = 6 ATP
2) 2 NADH2 dari Dekarboksilasi Oksidatif = 2 x 3 ATP = 6 ATP 
3) 6 NADH2 dari Siklus Krebs = 6 x 3 ATP = 18 ATP
4) 2 FADH2 dari Siklus Krebs = 2 x 2 ATP = 4 ATP 

11
Berikutnya akan dihitung jumlah ATP yang terbentuk pada tahapan transpor elektron.
Pada tahapan glikolisis, banyaknya NADH yang dihasilkan adalah 2 molekul. Tahapan
dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 NADH. Sedangkan pada siklus krebs molekul yang
dihasilkan adalah 6 NADH dan 2 FADH2.
Jadi, total NADH yang dihasilkan sebanyak 10 molekul dan FADH2 yang dihasilkan
sebanyak 2 molekul.
Pada bahasan proses transpor elektron respirasi aerob di atas, didapat kesimpulan bahwa
untuk setiap 1 NADH menghasilkan 3 ATP dan setiap 1 FADH2 menghasilkan 2 ATP.

Sehingga energi yang dihasilak akan setara dengan,

 10 NADH = 30 ATP
 2 FADH2 = 4 ATP

Jadi, seluruh ATP yang dihasilkan pada tahapan transpor elektron adalah 34 ATP.

Selain ATP, pada proses transpor elektron juga dihasilkan 6 molekul air/H2O
Jadi, hasil akhir dari tahapan transpor elektron respirasi aerob adalah 34 ATP dan 6 H2O.

Total ATP yang terbentuk pada proses respirasi adalah 38 ATP (2 ATP dari Glikolisis, 2 ATP
dari Siklus Krebs, dan 34 ATP dari Transpor Elektron).

12
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Piruvat adalah konversi piruvat menjadi asetil-KoA oleh enzim piruvat dehidrogenase.
Oksidasi piruvat merupakan langkah yang menghubungkan glikolisis dan siklus Krebs.
Karena dalam glikolisis, molekul glukosa (6 karbon) dibagi menjadi 2 piruvat (masing-
masing 3 karbon), proses ini terjadi dua kali untuk setiap molekul glukosa yang digunakan
dalam glikolisis. 2 molekul asetil-KoA kemudian dapat memasuki siklus Krebs.
Piruvat juga dapat diubahmenjadi oksaloasetat melalui reaksi anaploretik yang kemudian dipe
cahmenjadi molekul-molekul karbondioksida

Siklus Krebs menghilangkan energi dari asam sitrat dalam langkah-langkah kecil,
menyimpannya dalam molekul pembawa energi yang beragam: ATP, NADH dan FADH 2.
Asam sitrat juga produk pertama yang terbentuk dalam siklus Krebs, dan karena itu asam ini
terjadi dalam metabolisme hampir semua makhluk hidup.
Siklus Krebs sendiri sebenarnya dimulai ketika asetil-CoA bergabung dengan molekul
empat karbon yang disebut OAA (oksaloasetat) (lihat Gambar di atas). Ini menghasilkan
asam sitrat, yang memiliki enam atom karbon. Inilah sebabnya mengapa siklus Krebs disebut
juga siklus asam sitrat. Setelah asam sitrat terbentuk, ia pergi melalui serangkaian reaksi yang
melepaskan energi. Energi akan ditangkap oleh molekul NADH, ATP, dan FADH 2 yaitu
senyawa lain pembawa energi. Karbon dioksida juga dirilis sebagai produk limbah dari reaksi
ini. Langkah terakhir dari siklus Krebs meregenerasi OAA, molekul yang mengawali siklus
Krebs. Molekul ini diperlukan yang pada giliran berikutnya kembali melalui siklus. Dua
putaran diperlukan karena glikolisis menghasilkan dua molekul asam piruvat ketika.
Rantai transferr elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob. Transfer
elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor
elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria. Molekul yang
berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga
berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c,dan
sitokrom-a

13
3.2 Saran

Dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari
penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penuls harapkan dari pembaca agar
makalah yang akan dibuat kedepannya lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk, Biologi Edisi Kelima-Jilid I. Jakarta: Erlangga,2003

Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa Unipress

http://www.pelajaran.co.id/2017/08/pengertian-fungsi-tahapan-dan-hasil-siklus-krebs.html

https://www.academia.edu/35036788/MAKALAH_BIOKIMIA_SIKLUS_KREBS

https://infostudikimia.blogspot.com/2017/09/transpor-elektron_12.html

14

Anda mungkin juga menyukai