Anda di halaman 1dari 10

 Pengertian Metabolisme lemak

Metabolisme lemak merupakan proses yang dimana asam lemak dicerna, dipecah
untuk energi, atau disimpan dalam tubuh manusia untuk penggunaan energi di
masa depan. Asam lemak ini merupakan sebuah komponen trigliserida yang
membentuk sebagian besar lemak makan dalam makanan seperti minyak nabati
dan produk hewani.

 Proses Metabolisme Lipid (Lemak)- Lipid (lemak) terdapat dalam semua bagian
tubuh manusia terutama dalam otak. Lipid (lemak) mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses metabolisme secara umum. Beberapa peranan biologi dari
lipid sebagai berikut.

1. Sebagai komponen struktur membran.


2. Sebagai lapisan pelindung pada beberapa jasad.
3. Sebagai bentuk energi cadangan.
4. Sebagai komponen permukaan sel yang berperan dalam proses kekebalan
jaringan.
5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran

Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh  untuk menghasilkan energi dari


asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam
memetabolisme lemak menjadi  energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari
karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis
setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk
ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga
bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida.
(trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).

Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran
lipid yang sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol,
fosfolipid, sfingolipid, dan lilin) berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam
mulut dan lambung, lipid tadi belum mengalami pemecahan yang berarti. Setelah
berada dalam intestin, lipid kompleks terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh
lipase menjadi asam lemak bebas dan sisa. Enzim lipase diaktifkan oleh hormon
epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam empedu (terutama asam kholat dan
taurokholat) yang disekresikan oleh hati. Fungsi garam tersebut ialah mengemulsi
makanan berlemak sehingga terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil. Oleh
karena itu, permukaan lipid menjadi lebih besar dan lebih mudah dihirolisis oleh
lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna. Reaksi hidrolisisnya
berlangsung sebagai berikut.
Reaksi hidrolisisnya :

Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa
menghidrolisis ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak
bebas dan monoasil gliserol. Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam
lemak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks
yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. Senyawa-
senyawa tersebut selanjutnya menembus membran sel mukosal dan masuk ke
dalamnya. Miselmisel garam empedu melepaskan diri dan meninggalkan permukaan
sel mukosal.

Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali
menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-
lain membentuk siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam
darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum
masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan
gliserol oleh lipoprotein lipase. Katabolisme adalah proses penguraian dan
pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas
panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya. Asam lemak
mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:
 pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai
komponen membran biologi
 sebagai molekul sumber energi.

Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke


dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim.
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian
diangkut oleh pembuluh getah bening. Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan
adiposa (jaringan lemak). Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk
lesitin yang dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol
diaktifkan oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti
glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam mitokondria sehingga dihasilkan
asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam Siklus Krebs.

 Jenis-Jenis Lemak :
1. Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
 Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga
asam lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau
plastisin(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).

 Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan
lemak.Contoh lemak campuran adalah lipoprotein(gabungan antara lipid dan
dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta
fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).

 Lemak Asli (Derivat Lemak)


Derivat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis
lipid.misalnya kolesterol dan asam lemak.

2. Berdasarkan Kejenuhannya
 Asam lemak Jenuh
Asam lemak jenuh, bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan
pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari
lemak hewani,misalnya mentega.

 Asam lemak tidak jenuh


Asam lemak tak jenuh bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh
dan umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari
lemak nabati,misalnyya minyak goreng.

Sumber dan Fungsi Lemak :

 Sumber Lemak :
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu :
 Lemak yang berasal daari tumbuhan(lemak Nabati)
Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah
kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
 Lemak yang berasal dari hewan( lemak hewani)
Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani adalah daging,keju,susu,ikan
segar,telur,dll.

 Fungsi Lemak :
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi
umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang
tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak
lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi
penting,diantaranya adalah:

 Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah


 Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
 Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu
sebagai bantalan lemak
 Sebagai penghasil energi tertinggi
 Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila
pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
 Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
 Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
 Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan
hormon seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial

 Proses Pencernaan Lemak Dalam Tubuh


Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut
tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah
lemak.Pencernaan lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi
sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas
jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran
besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih
kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang
dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi
menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran
cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan
jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim
yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada
waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding
usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-
partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut
menuju hati.

 Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH


Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu:
 Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap
 Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu
atau lebih ikatan rangkap

 Lemak Netral (Gliserida netral)


Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar
dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus
sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika
berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam
lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari
sumber lipid.
Struktur trigliserida sebagai lemak netral Lemak dan minyak keduanya merupakan
trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:
Lemak :
 Umumnya diperoleh dari hewan
 Berwujud padat pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak jenuh

Minyak :
 Umumnya diperoleh dari tumbuhan
 Berwujud cair pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak tak jenuh

Fosfogliserida dan Lipid kompleks


Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi
ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:

1. Sebagai komponen penyusun membran sel


2. Sebagi agen emulsi

Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul
lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein
dan glikolipid.
Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan
protein. Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein)
merupakan contoh dari lipid kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing
tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:

1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid
dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
– 1) VLDL (very low – density lypoproteins) VLDL
mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya
menuju jaringan lemak
– 2) IDL
– 3) LDL (low – density lypoproteins) LDL berperan
mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
– 4) HDL (high – density lypoproteins) HDL mengikat
kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
2. Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam
lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol.
Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid,
steroid, kolesterol dan malam.
3. Sifingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari
lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah
sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada
manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.
4. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi
bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan
dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque
pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan
kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan
dapat menyebabkan infark miokard dan stroke. Steroid
beberapa hormon reproduktif merupakan steroid,
misalnya testosteron dan progesteron.

Metabolisme Lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya
adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol
dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam
lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak


larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk
besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida
segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul
berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi
darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju
hati dan jaringan adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera


dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya
asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan
trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita
membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-
sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak
jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan  oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). 
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan
adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari
karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.

Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari


karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak
dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan
lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta
dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil
KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil
KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi
sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil
KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi
kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam
lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton
(aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian.

Proses Metabolisme Lemak


Untuk langkah pertama dalam metabolisme lemak ialah
konsumsi dan pencernaan trigliserida yang ditemukan baik
dalam sebuah makanan nabati seperti buah zaitun, kacang-
kacangan dan alpukat dan makanan hewani seperti daging,
telur dan produk susu. Lemak ini berjalan melalui saluran
pencernaan ke usus dimana mereka tidak dapat diserap dalam
bentuk trigliserida.
Sebaliknya, mereka dibagi melalui enzim yang disebut lipase
menjadi asam lemak, dan yang paling sering, monogliserida
yang merupakan asam lemak rantai tunggal yang melekat
pada gliserol. Trigliserida yang bercabang kemudian dapat
diserap melalui usus dan disusun kembali menjadi bentuk
aslinya sebelum diangkut oleh kilomikron, jenis zat yang mirip
dengan kolesterol yang dikenal sebagai lipoprotein ke dalam
sistem getah bening.

Dari sistem getah being trigliserida masuk ke dalam aliran


darah, dimana proses metabolisme lipid atau lemak
diselesaikan dalam satu dari tiga cara, karena mereka juga
diangkut ke hati, sel-sel otot atau sel-sel lemak, yang dimana
mereka disimpan atau digunakan untuk energi. Jika mereka
berakhir di sel-sel hati, mereka diubah menjadi jenis kolestrol
“jahat” yang dikenal sebagai very-low-density lipoprotein
(VLDL) dan dilepaskan ke dalam aliran darah dimana mereka
bekerja untuk mengangkut lipid lain.
Trigliserida dikirim ke sel-sel otot dapat dioksidasi dalam
mitokondria sel-sel untuk energi, sedangkan yang dikirim ke
sel-sel lemak akan disimpan sampai mereka dibutuhkan untuk
energi di lain waktu. Hal ini menyebabkan peningkatan
ukuran sel-sel lemak, terlihat pada seseorang sebagai
peningkatab lemak tubuh.

Pencernaan dan Penyerapan di Usus


Tahap Pencernaan di Usus, sebagai berikut :
Setelah makanan tinggal di lambung selama beberapa saat,
makanan kemudian didorong oleh kontraksi otot ke bagian
usus kecil yang pertama, yang disebut duodenum. Ketika
makanan masuk ke duodenum, tahap pencernaan usus
dimulai. Tahap ini merupakan tahap utama terjadinya
pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak ke dalam bentuk
yang dapat diserap. Makanan yang sudah setengah dicerna
yang datang dari lambung harus cukup asam agar dapat
memicu pengeluaran enzim-enzim pencernaan yang
bertanggung jawab atas pemecahan utama dari makanan.

Enzim-enzim ini adalah protease chymotripsin dan tripsin


untuk memecah protein; amilase dan saccharidase untuk
memecah berbagai bentuk lemak. Enzim-enzim ini diproduksi
oleh pankreas, dan produksinya oleh pankreas dipengaruhi
oleh hormon secretin dan cholecystokinin yang dikeluarkan
oleh lapisan duodenum. Pelepasan kedua hormon ini
dipengaruhi oleh keasaman muatan usus. Jika makanan yang
berasal dari lambung tidak cukup asam karena lambung tidak
cukup mengeluarkan asam, maka mungkin hormon yang
dilepaskan tidak akan cukup untuk merangsang pelepasan
enzim-enzim pencernaan utama dalam jumlah yang cukup,
sehingga menghasilkan maldigesti atau malabsorpsi. Sangat
jelas bahwa sekresi asam lambung sangat penting untuk
efektifitas penyerapan zat gizi, dan kemampuan untuk
menghasilkan asam lambung ini seringkali menurun sejalan
dengan usia, sehingga banyak usia lanjut yang mengalami
masalah pencernaan.
Tahap penyerapan di usus merupakan tahap yang sangat vital,
dan prosesnya dibantu oleh kecukupan zat-zat gizi tertentu
seperti seng, asam panthotenic, dan vitamin A. Rasa nyeri di
usus akibat peradangan lapisan permukaan dalam usus, dapat
terjadi karena kekurangan zat-zat gizi ini, disamping bisa juga
disebabkan oleh candida yang tidak terkendali. Serat dalam
makanan juga diketahui memperbaiki kapasitas penyerapan
di usus.

Anda mungkin juga menyukai