Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH ASAM NUKLEAT

MATA KULIAH REKAYASA BIOKIMIA

Dosen Pembimbing : Panca Nugrahini, S.T,M.T

Disusun oleh : Kelompok 3

Ketrine Shapa Vitaloka (NPM 1915041039)


Muhammad Akbar Pambudi (NPM 1915041045)
Septiana Ekandari (NPM 1915041047)
Galuh Saputra (NPM 1955041003)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah Kami
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tidak lupa Kami sampaikan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan banyak
bimbingan yang bermanfaat dalam perkuliahan Rekayasa Biokimia. Kemudian, rasa terima kasih juga hendak
Kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun Kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang makalah ini, namun Kami
menyadari bahwa di dalam makalah yang telah Kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Sehingga Kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah
yang lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata, Kami berharap makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi
para pembaca dan juga untuk memenuhi penilaian tugas Kami.

Bandar Lampung, 10 Desember 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................................................................
2.1 Pengertian Asam Nukleat...........................................................................................................................................
2.2 Struktur Asam Nukleat..............................................................................................................................................
2.3 Fungsi Asam Nukleat.................................................................................................................................................
2.4 Jenis – Jenis Asam Nukleat........................................................................................................................................
2.5 Struktur DNA dan RNA.............................................................................................................................................
2.5.1 DNA (deoxyribonucleic acid).............................................................................................................................
2.5.2 RNA (Ribonukleat acid)......................................................................................................................................
2.6 Fungsi DNA dan RNA...............................................................................................................................................
2.7 Mekanisme Replikasi Genetika..................................................................................................................................
BAB III................................................................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................................................................
KESIMPULAN...................................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida.
Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam
nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekulbiokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi,
dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah
Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA).Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup
serta pada virus.Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel.
Pada tahun 1879, Albrecht Kossel menemukan asam nukleat yang tersusun oleh suatu gugus gula, gugus
fosfat, dan gugus basa. Asam nukleat berbentuk rantai linier yang merupakan gabungan monomer nukleotida
sebagai unit pembangunnya.Molekul ini menyimpan informasi pertumbuhan sel dan reproduksi.Monomer
nukleotida sebagai struktur primer asam nukleat diperoleh dari hasil hidrolisis asam nukleat. Proses hidrolisis
lebih lanjut dari monomer nukleotida akan dihasilkan asam fosfat dan nukleosida. Proses hidrolisis ini dilakukan
dalam suasana basa. Jika hidrolisis dilanjutkan kembali terhadap senyawa nukleosida dalam larutan asam berair
akan dihasilkan molekul gula dan basa nitrogen dengan bentuk heterosiklik.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan asam nuklear ?


2. Struktur Asam Nukleat
3. Apa fungsi dari asam nukleat ?
4. Struktur DNA dan RNA
5. Fungsi DNA dan RNA
6. Mekanisme Replikasi Genetika

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari asam nukleat


2. Untuk mengetahui dan memahami struktur asam nukleat
3. Untuk mengetahui dan memahami fungsi asam nukleat
4. Untuk mengetahui dan memahami struktur DNA dan RNA
5. Untuk mengetahui dan memahami fungsi DNA dan RNA
6. Untuk mengetahui dan memahami replikasi genetika
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Nukleat

Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida.
Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam
nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika
terdiridari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). (Rahmadina, 2019)
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida
mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang
berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi
adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti
sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA
maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA
pirimidin selalu sitosin dan timin. (Rahmadina, 2019)
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat
dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi
terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1 M. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat
diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau
alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein. (Rahmadina,
2019)
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misal
tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat.
Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam
nukleat itu sendiri. (Rahmadina, 2019)
Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk
furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-
bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna
biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi asam nukleat. (Rahmadina, 2019)
2.2 Struktur Asam Nukleat

Struktur asam nukleat Asam nukleat terbentuk dari polimerisasi nukleotida-nukleotida. Nukleotida terbentuk
dari nukleosida dan asam fosfat. Sebuah nukleosida tersusun dari basa purin/pirimidin dengan sebuah molekul
ribosa/deoksiribosa. (Eddy Sulistyowati, 2010)
(Eddy Sulistyowati, 2010)

(Eddy Sulistyowati, 2010)


Sehingga senyawa yang terkandung dalam:
(Eddy Sulistyowati, 2010)
Ribonukleosida yang umum terdapat di alam adalah: rantai 4 nukleosida yang membentuk RNA. (Eddy
Sulistyowati, 2010)

Deoksiribonukleotida yang paling umum di alam: rantai 4 nukleosida yang membentuk DNA.
(Eddy Sulistyowati, 2010)
Sebuah nukleosida bila berikatan dengan fosfat akan membentuk nukleotida. Dari struktur kimianya dapat
disebutkan bahwa nukleotida adalah ester fosfat dari nukleosida. Ikatan ester terbentuk anatara gugus OH C-5
ribosa dengan asam fosfat. Sehingga ester fosfat disebut juga nukleosida-5 fosfat atau 5-nukleotida. Nukleotida
yang diturunkan dari adenosin disebut adenilat. Yang diturunkan dari guanosin disebut guanilat. (Eddy
Sulistyowati, 2010)

(Eddy Sulistyowati, 2010)


Asam Nukleat terbentuk dari polimerisasi nukleotida-nukleotida. Polimerisasi terbentuk melalui ikatan fosfat
pada OH no C-% dan Oh pada Atom C-3 dari pentosa. (Eddy Sulistyowati, 2010)
(Eddy Sulistyowati, 2010)
Dua rantai polimer nukleotida dapat berikatan melalui ikatan hidrogen yang terbentuk antara basa-basa pada
kedua rantai. Ikatan hidrogen ini terbentuk antara atom-atom hidrogen dari sebuah basa rantai pertama dengan
atom nitrogen dari basa pada rantai nukleotida lainnya, sehingga akibatnya terbentuk struktur heliks dari 2 rantai
nukleotida.

(Eddy Sulistyowati, 2010)


(Eddy Sulistyowati, 2010)
2.3 Fungsi Asam Nukleat

Fungsi Asam Nukleat DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. DNA
mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.). Ribosomal
RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA)
merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan
yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang
lain, di antaranya fungsi-fungsi katalis. Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus
yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang
menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan , tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel,
apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah. (Rahmadina, 2019)
Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi
genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa
energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi
oksidasi reduksi. (Rahmadina, 2019)
Asam nukleat merupakan salah satu molekul biokimia yang sejajar dengan karbohidrat, protein, dan lemak.
Asam nukleat sendiri adalah bagian dari RNA (Asan Ribonukleat), dan DNA (Asam Deokridibonukleat). Kedua
jenis asam itu terkandung karbon, oksigen, nitrogen, hydrogen, bahkan fosfor di dalamnya. Dan ternyata
mesikpun semua jenis senyawa biokimia mengandung unsure karbon, oksigen, hydrogen, dan protein, namun
hanya asam nukleat satu-satunya senyawa yang mengandung unsure fosfor. Asam nukleat sendiri terdiri dari
rantai molekul yang memiliki ukuran sangat kecil, dan biasanya disebut nukleotida. Selain itu ada juga yang
perlu anda ketahui tentang efek samping antibiotik. Berikut akan membahas 9 fungsi asam nukleat yang sering
diremehkan, ternyata sangat berperan penting untuk membantu sel dalam hal membentuk protein. Anda
disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam nukleat agar asupan fosfor dan mineral
lainnya dapat dipenuhi dalam tubuh anda. sehingga kesehatan anda dapat terjaga dan juga akan menghindarkan
anda dari resiko terserang berbagai penyakit dan menyesuaikan dengan jenis antibiotik. Berikut adalah
ulasannya. (Suharsono Hamong, 2018)
1. Menyimpan Informasi Genetik
Fungsi asam nukleat yang pertama adalah menyimpan informasi genetic. Selain itu, asam nukleat juga akan
mentransfer kepada keturunanya. Sehingga kandungan mineral, fosfor yang ada dalam asa nukleat akan
membantu anda dalam menjaga genetic dalam sel-sel tubuh. Dengan demikian, tubuh anda akan terhindar dari
segala serangan macam penyakit. Seperti kita ketahui bahwa fosfor merupakan salah satu mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh dalam hal perkembangan gigi dan tulang. Selain itu, juga untuk meningkatkan kognitif
dalam hal perkembangan otak. Oleh karena itu, disarankan untuk anda agar mencukupi asupan makanan yang
mengandung asam nucleat ini. Waspadai juga tentang penyebab mata merah. (Suharsono Hamong, 2018)
2. Menggunakan Informasi Genetik
Fungsi selanjutnya adalah untuk menggunakan informasi genetic dalam proses pembentukan protein baru.
Seperti kita ketahui bahwa protein merupakan nutrisi yang sangat penting untuk tubuh kita. Tubuh memerlukan
protein untuk mendukung semua organ bekerja dengan baik. Selain itu, protein juga baik untuk perkembangan
otak terutama untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung asam nukleat untuk mencukupi protein yang sangat dibutuhkan untuk tubuh anda. Dengan
demikian, anda akan terhindari dari segala bentuk serangan penyakit yang mengancam kesehatan anda dan juga
mengetahui tentang ciri-ciri alergi. (Suharsono Hamong, 2018)
3. Tempat untuk Informasi Genetik dalam Sel
Dengan adanya penyimpanan genetic yang baik hal itu akan mendukungdalam pembentukan sel-sel baru di
dalam tubuh dan akan menggantikannya dengan sel baru. Dalam tubuh tertimbun sel telah mati, jika sel mati
tersebut tidak segera diperbaruhi dengan mengganti sel baru, maka akan menumpuk menjadi racun. Hal itu akan
meningkatkan resiko tumbuhnya virus yang akan menjadi penyakit. Anda disarankan untuk mencukupi asupan
makanan yang mengandung asam nukleat yang cukup agar tubuh dapat menyimpan genetic dalam sel.
Disarankan anda juga mengetahui tentang lensa kontak untuk mata. (Suharsono Hamong, 2018)
4. Mengontrol Sintesis RNA dalam Sel
Asam nukleat mengandung unsure DNA yang akan mengontrol fungsi tersebut. Hal ini memungkinkan untuk
membantu dalam proses pembentukan sel baru dalam tubuh. Sehingga sel mati akan diperbaruhi degan adanya
sel baru. Jadi tidak akan sampai mengendap menjadi racun yang berpotensi untuk menjadi virus penyakit dalam
tubuh. Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam nukleat yang cukup tinggi agar
fungsi ini dapat bekerja. (Suharsono Hamong, 2018)
5. Pembentukan Protein dalam Sel
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu organ dalam tubuh bekerja dengan baik. Sehingga
dengan protein dalam sel itu memungkinkan untuk tubuh dapat tercukupi asupan protein yang dibutuhkan. Anda
disarankan untuk mencukupi protein dengan mengonsumsi makanan yang mengandungan asupan asam nukleat
yang tinggi. Dengan demikian organ dapat bekerja dengan baik dan akan menghindarkan anda dari gangguan
segala penyakit. (Suharsono Hamong, 2018)
6. Menentukan Protein yang Sintesis
Proses tersebut dapat berjalan dengan urutun basa nitrogen yang ada dalam tulang punggung DNA inilah
yang akan berperan untuk menentukan protein yang sintesis. Sehingga asupan protein sintesis dapat tercukupi
dengan baik di dalam tubuh. Anda disarankan untuk memenuhi makanan yang mengandung asam nukleat yang
baik sehingga asupan protein yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi. Anda juga disarankan mewaspadai
tentang blefaritis. (Suharsono Hamong, 2018)
7. Mengarahkan Proses Sintesis Protein
Fungsi ini akan dimainkan oleh RNA yang terkandung dalam asam nukleat. Setelah asam nukleat
menentukan protein sintesis, asam nukleat juga akan mengarahkan asam nukleat sampai pada organ yang
membutuhkan protein sintesis. Kondisi ini akan membantu asupan protein sintesis yang dibutuhkan oleh tubuh.
Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung proses sintesis agar proses sintesis dapat
sampai pada organ yang membutuhkan protein tersebut. (Suharsono Hamong, 2018)
8. Mengambil Pesan Genetik dari RNA
Asam nukleat adalah senyawa yang mengandung RNA yang akan menyampaikan pesan gentik yang sangat
dibutuhkan oleh sel tubuh untuk dapat bekerja. Sehingga kondisi ini akan memungkinkan sel tubuh dapat bekerja
dengan baik. (Suharsono Hamong, 2018)
9. Mengaktifkan Asam Amino
Fungsi asam nukleat selanjutnya adalah untuk mengaktifkan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Seperti
kita ketahui bahwa tubuh memerlukan asupan asam amino yang baik untuk organ dapat bekerja dengan baik.
(Suharsono Hamong, 2018)
2.4 Jenis – Jenis Asam Nukleat

Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan
RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya
terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan
antara protein danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein
tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleotida asam nukleat bebas adalah ATP yang
berfungsi sebagai pembawa energi. (Rahmadina, 2019)
2.5 Struktur DNA dan RNA

Asam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri dari monomer nukleotida,dimana nukleotida
ini biasanya tersusun atas gugus fosfat, basa nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin dan piridin
seperti: adenine, guanine, sitosin, timin dan danurasil. (Rahmadina, 2019)
2.5.1 DNA (deoxyribonucleic acid)

Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama
lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh
ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus
fosfat. (Rahmadina, 2019)
Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan lain.
Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A - T),
sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin. (Rahmadina,
2019)

(Rahmadina, 2019)
1. Kromasomal

Secara umum, DNA membentuk gen dan kemudian gen membuat kromosom. Kromosom adalah
struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu DNA dan protein. Manusia baik laki-laki
maupun perempuan memiliki 23 pasang kromosom - total 46 kromosom. 22 pasang merupakan
kromosom autosom yang bersifat somatik, sedangkan satu pasang lainnya merupakan kromosom seks .
Kromosom ke 23 ini tentunya bergantung pada jenis kelamin seseorang, jadi kromosom seks pria tentu
berbeda dengan wanita. Wanita memiliki kromosom XX, sedangkan pria kromosom XY.
Kromosom X berukuran lebih besar dan memiliki wilayah euchromatin lebih aktif daripada
kromosom Y. Euchromatin adalah bentuk ringan dikemas kromatin (DNA, RNA dan protein) yang kaya
akan konsentrasi gen. Sedangkan kromosom Y mewakili sekitar 2% dari total DNA sel manusia.
Kromosom Y manusia mengandung 86 gen, yang merupakan kode untuk hanya 23 protein yang berbeda.
Sifat yang diwariskan melalui kromosom Y disebut sifat holandric.
Selain kromosom seks, manusia juga memiliki pasangan kromosom autosomal yang tidak
bergantung pada jenis kelamin. 22 dari 23 kromosom pada manusia merupakan DNA Autosomal DNA
Autosomal merupakan istilah yang digunakan dalam silsilah genetika untuk menggambarkan DNA yang
diwariskan dari kromosom autosomal. Autosom yang adalah pasangan kromosom yang diturunkan
masing-masing 1 dari ayah dan 1 dari ibu. Proses bersatunya kromosom dari ayah dan ibu secara tidak
teratur dinamakan recombination. Kromosom autosomal dapat menjadi genetic record karena akan terus
mengalami recombination dari setiap generasi

2. Organisme

Virus

Asam nukleat pada virus dapat berupa untaian atau rantai tunggal (RNA) ataupun ganda (DNA).
Sama seperti pada organisme lainnya, DNA pada virus juga berperan sebagai materi genetik. Banyaknya
jenis virus dan jenis sel yang diinfeksi oleh beragam virus tersebut, digunakan DNA yang telah
direkayasa atau dimodifikasi genetiknya untuk membawa DNA asing ke sebuah sel. Ini membawa
pengaruh yang besar sebagai ekspirimen terapi gen.
Virus harus berada dalam sel inang untuk dapat mereplikasi dirinya. Pada replikasi virus, dikenal tahap
litik dan lisogenik. Pada pertengahan tahap infeksi oleh lisogenik , beberapa virus dapat tinggal dalam
jangka panjang dalam DNA sel inangnya , bahkan hingga bertahun-tahun tanpa banyak mengganggu
kerja sel itu sendiri (silent virus). Virus yang memiliki kecendrungan tersebut dapat menyebabkan efek
jangka panjang yang amat serius. Karena mereka dapat mengganggu gen yang mengontrol siklus
kehidupan normal sel , virus tersebut dapat mengakibatkan kanker di kemudian hari . Contohnya HPV
(Human Papilloma Virus) yang sangat terkait dengan kanker serviks, atau dapat mengganggu gen yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan , seperti HIV yang mengganggu fungsi sel – T.
Pada tahap tengah hingga akhir fase lisogenik, DNA virus akan ditranskripsi dan diterjemahkan
oleh RNA dan protein yang diproduksi pada tahap awal dan pertengahan untuk menghasilkan :
- Eksemplar dari DNA virus itu sendiri
- Protein yang membentuk kapsid kosong yang mengandung DNA virus jika tidak dalam
sel
- Packaging protein, yang akan menempatkan keduanya bersama-sama, dan pada tahap
akhir akan mentranskripsi dan menterjemahkan enzim litik yang dapat merobek
membran sel dan melepaskan virus salinan hasil replikasi .

Seperti kebanyakan DNA, fungsi dari DNA virus yang intinya ialah untuk mereplikasi diri atau
membuat lebih banyak virus. DNA yang dimiliki virus lisogenik , seperti apa yang dijelaskan di atas
, memiliki manfaat dalam dunia medis serta bioteknologi. Jika pembentukan kode DNA virus biasanya
menghasilkan DNA tinggal lama pada kromosom sel inang, hal ini dapat memungkinkan berbagai
macam gen yang berbeda dimasukkan ke dalam organisme inang. Hal ini dapat dilihat pada produksi
insulin manusia menggunakan bakteri E. coli, serta implementasi terapi gen untuk mengobati penyakit
seperti cystic fibrosis dengan mengganti gen mutan dengan gen normal.

2.2 Prokariotik dan Eukariotik

Pada hampir semua sel eukariotik, DNA berada dalam inti sel, menempati sekitar 10% dari
volume total sel. Bagian ini dibatasi oleh membran nukleus, yang dibentuk oleh dua membran lipid
bilayer konsentris pada interval pori-pori nucleus (tempat transportasi antara inti dan sitosol). Sedangkan
pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti,
misalnya bakteri dan ganggang.
Fungsi utama DNA pada prokariotik sama seperti pada sel manusia, yaitu transkripsi menjadi
asam ribonukleat (RNA) yang diikuti oleh penerjemahan menjadi asam amino dan berikutnya,
menyambung asam amino-asam amino tersebut menjadi protein (fungsi heterokatalitis), dan fungsi
autokatalis

3. Mitokondria

Sebagian besar DNA terletak dalam kromosom pada nukleus, namun pada mitokondria juga
terdapat sejumlah kecil DNA. Materi genetik ini dikenal sebagai DNA mitokondria atau mtDNA. Pada
manusia, DNA mitokondria meliputi sekitar 16.500 ( pasangan basa ), yang mewakili sebagian kecil dari
total DNA dalam sel.

DNA mitokondria mengandung 37 gen, yang seluruhnya penting untuk fungsi mitokondria
normal. Tiga belas dari seluruh gen tersebut memberikan instruksi dalam pembuatan enzim yang terlibat
dalam fosforilasi oksidatif. Fosforilasi oksidatif adalah proses yang menggunakan oksigen dan gula
sederhana untuk membuat adenosin trifosfat (ATP), sumber energi utama sel . Gen-gen yang tersisa
memberikan instruksi untuk membuat molekul yang disebut RNA transfer (tRNA) dan RNA ribosom
(rRNA) yang membantu transformasi asam amino menjadi protein yang fungsional.

DNA mitokondria rentan terhadap mutasi somatik , yang merupakan jenis mutasi yang tidak
menurun. Mutasi somatik terjadi dalam DNA sel-sel tertentu selama seumur hidup seseorang dan
biasanya tidak diteruskan ke generasi berikutnya. Mutasi somatik pada DNA mitokondria dapat dikaitkan
dengan berbagai penyakit kanker, seperti kanker payudara, usus besar, lambung, hati, serta tumor ginjal.

DNA mitokondria umumnya diuji untuk berbagai keperluan yang menyangkut masalah
keturunan. DNA mitokondria merupakan untai DNA yang sensitif dan mutasi pada DNA tersebut dapat
menyebabkan penyakit menurun. DNA mitokondria juga memungkinkan kita untuk melacak ratusan
generasi. Dalam forensik, mtDNA digunakan untuk mengidentifikasi mayat dan sisa-sisa kerangka yang
biasanya digunakan untuk melacak identitas seseorang yang terlibat dalam tindakan criminal. DNA
menjadi lebih penting setelah ditemukannya teknologi kloning.

DNA mitokondria sangat berperan dalam produksi energi yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup sel. DNA mitokondria memiliki fungsi khusus seperti semua DNA lainnya yaitu mengatur kerja
sel.

2.5.2 RNA (Ribonukleat acid)

Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekulmolekul ribonukleotida. Seperti
DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada
molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul
RNA :
(Rahmadina, 2019)

Meskipun banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks ganda, tetapi berupa rantai
tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak mengandung Timin.
Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan
bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak
harus sama dengan Urasil. Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan
rRNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya
secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein. (Rahmadina, 2019)

Sebagian besar sel prokariotik dan sel eukariotik juga memiliki asam nukleat yang lain yaitu
RNA. RNA singkatan dari ribonucleic acid atau asam ribonukleat. RNA merupakan hasil transkripsi dari
suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. RNA
juga dapat berfungsi sebagai katalis reaksi biokimia (dalam perannya sebagai ribozyme).

RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA non- genetik.
Pada prinsipnya, RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa
informasi genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki
DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi
genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel. RNA non-genetik tidak berperan sebagai pembawa
keterangan genetik sehingga RNA jenis ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA.

Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non-genetik terbagi lagi menjadi :

1. Messenger RNA (mRNA)


mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu
urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal linier dan
disintesis oleh DNA di dalam nukleus. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang
pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida
itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA
bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa
kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila
diperlukan dan jika tugasnya selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma.
Setiap gen pada DNA berisi petunjuk untuk membuat satu protein spesifik dengan urutan asam amino
dikode oleh urutan yang tepat dari amina heterosiklik pada nukleotida

2. Transfer RNA (tRNA) atau ARNt (ARN transfer)


Transfer RNA dibentuk di dalam nukleus, tetapi kemudian terletak dalam sitoplasma. tRNA
merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA, dan mentranslasinya
menjadi asam amino lalu menyusunnya menjadi sebuah protein
Transfer RNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari
mRNA yang juga berfungsi mengikat asam-asam amino di dalam sitoplasma yang akan disusun
menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon
dinamakan antikodon.

3. Ribosomal RNA (rRNA) atau ARNr (ARN ribosomal)


RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus.
RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA.
Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke satu arah
sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%. Dalam sitoplasma, RNA
ribsomal (rRNA) dan protein bergabung membentuk nukleoprotein yang disebut ribosom. Ribosom
menempel pada m-RNA dan menyediakan struktur menstabilkan untuk menampung semua zat dalam
posisi sebagai protein disintesis. Beberapa ribosom dapat menempel pada RNA tunggal pada setiap
saat. Di sudut kanan atas adalah sub satuan 30S dengan mRNA dan tRNA terpasang.

4. MicroRNA (miRNA)
Pada dasarnya, miRNA merupakan pelengkap bagi bagian dari satu atau lebih messenger RNA
(mRNAs). MiRNA juga berperan sebagai pendukung kerja RNAi. miRNA juga memiliki peranan
penting yakni terlibat dalam ekspresi gen. miRNA berukuran sangat kecil (sebagian besar hanya panjang
sekitar 25 nukleotida). Sebagian Mirna mencegah transkripsi gen tertentu dan jika mereka hilang, gen-
gen akan terekspresi.

5. Transfer messenger RNA (tmRNA)

Transfer messenger RNA (tmRNA) memiliki beberapa fungsi, seperti memperbaiki atau
memperbaharui kerja ribosom, menambahkan proteolysis-inducing tag ke polipeptida yang belum selesai
terbentuk, dan membantu degradasi messenger RNA yang tidak sesuai. Pada kebanyakan bakteri, fungsi-
fungsi ini dilakukan oleh satu tmRNAs. Dalam spesies bakteri lainnya, gen ssrA yang telah mengalami
permutasi menghasilkan dua tmRNA di mana dua rantai RNA yang terpisah berpasang-pasangan.
RNA yang stabil ini mengurangi jumlah ribosom yang tidak dapat menyelesaikan sintesis protein
pada mRNA yang kurang kodon stop.

6. Small nucleolar RNAs (snoRNAs)

Small nucleolar RNAs (snoRNAs) merupakan kelas molekul RNA kecil yang terutama
membimbing modifikasi kimia RNA lain, terutama RNA ribosom, dan RNA transfer. Kemajuan terbaru
dalam bioinformatika telah menghasilkan algoritma baru dan dapat dengan cepat mengidentifikasi RNA
noncoding umumnya dan khususnya di snoRNAs genomic. snoRNAs juga dapat berfungsi sebagai
miRNAs. Baru-baru ini, telah ditemukan bahwa snoRNAs dapat memiliki fungsi yang tidak berkaitan
dengan rRNA.
7. RNA Interface

RNAi memiliki tugas penting yaitu mengendalikan aktivitas sel, serta menghentikan proses
transkripsi sehingga tidak berlanjut ke proses translasi. RNAi berperan penting dalam sistem pertahanan
terhadap informasi genetik asing (virus), mengatur proses perkembangan, dan dalam sejumlah aspek
ekspresi gen lainnya .
RNAi sering disebut sebagai teknologi revolusioner karena membuka pintu untuk
mengembangkan terapi baru untuk kanker dan penyakit lainnya berdasarkan membungkam gen tertentu.
RNAi dapat memungkinkan kita mengeksplorasi fungsi dari setiap gen, sehingga kita dapat menentukan
bagaimana hal itu cocok ke dalam proses penyakit. Menggunakan RNAi, peneliti dapat mematikan gen
individu, satu per satu, dalam rangka untuk mencari tahu mana fungsi mereka kontrol. Setelah peneliti
medis tahu, misalnya, bahwa sebuah gen tertentu merupakan penyumbang utama untuk proses penyakit
tertentu, mereka dapat membuat target untuk pengembangan obat masa depan, ia menjelaskan.
Berdasarkan penelitian RNAi awal, uji klinis telah dimulai di Amerika Serikat untuk beberapa
penyakit, termasuk hepatitis C dan leukemia. Teknologi ini juga saat ini sedang digunakan untuk
mengeksplorasi degenerasi makula, penyebab utama kebutaan pada orang tua.

8. SiRNA

SiRNAs memiliki kemungkinan besar dapat berkembang sebagai respon kekebalan primitif
ditimbulkan oleh adanya asam nukleat asing. sRNA memiliki tugas utama sebagai pendukung miRNA,
dalam hal ini siRNA membantu pembelahan miRNA. siRNA atau molekul seperti siRNA terwakili di
hampir setiap kingdom.
Selain kemampuan yang berguna untuk membungkam gen melalui penghambatan translasi, fungsi
selular utama siRNA adalah perlindungan dari asam nukleat asing. Penemuan ini telah menyebabkan
meluasnya penggunaan teknologi ini untuk mempelajari fungsi gen mamalia termasuk gen yang relevan
secara klinis, menyinggung aplikasi terapi yang berbasis teknologi RNAi.
9. Non-coding RNA (ncRNA)

Istilah non - coding RNA (ncRNA) umumnya digunakan untuk RNA yang tidak mengkode
protein, tapi ini tidak berarti bahwa RNA tersebut tidak mengandung informasi atau memiliki fungsi.
Meskipun telah umum diasumsikan bahwa informasi genetik yang paling ditransaksikan oleh protein,
bukti terbaru menunjukkan bahwa mayoritas genom mamalia dan organisme kompleks lainnya adalah
sebenarnya ditranskripsi menjadi ncRNAs , banyak yang alternatif disambung dan / atau diolah menjadi
produk yang lebih kecil . NcRNAs ini termasuk microRNAs dan snoRNAs (banyak jika tidak sebagian
besar yang masih harus diidentifikasi), serta kelas-kelas lain kemungkinan belum
- to-be - ditemukan RNA peraturan kecil, dan puluhan ribu transkrip lagi (termasuk pola-pola kompleks
jalinan dan rasa tumpang tindih dan transkrip antisense ), sebagian besar yang fungsinya tidak diketahui.

10. XistRNA (X Inactive transcript RNA)

XistRNA merupakan RNA yang terdapat dalam kromosom X, dan berperan penting dalam
proses penonaktifkan kromosom X. Penonaktifan kromosom X ini melibatkan Xic (X inactivation
centre), Xist, dan Tsix.

11. Small nuclear RNA (snRNA)

snRNA Ditemukan dalam nukleus sel eukarIot. snRNA memiliki panjang sekitar 150 nukleotida.
snRNA memproses pre-mRNA (hnRNA) menjadi mRNA dalam nukleus (proses splicing), serta
mengatur / menjaga telomer. Fungsi lain yang dimilikinya ialah membantu regulasi (transcription factor,
RNA polymerase II), membentuk snRNP dengan protein, dan ikut serta dalam splicing (penyambungan)
RNA.

12. Heterogonous nuclear RNA (hnRNA)

hnRNA merupakan precursor RNA yang mengandung kodon. hnRNA ini merupakan transkripsi
dari DNA genomik. Selain itu, hnRNA yang diproses dengan snRNA juga menghasilkan mRNA.
hnRNA Merupakan transkripsi dari DNA genomik yang terbentuk di nukleus.
2.6 Nukleotida dan Nukleosida

Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul
nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau
pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein,
asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut ini akan memperjelas hasil
hidrolisis suatu nukleoprotein. (Lehniger, A.L.1982.)

Pentosa yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah
ribose. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan
timin. Dari RNA akan diperoleh adenin, guanin, sitosin dan urasil. (Lehniger, A.L.1982.)
yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim.

Pada PH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam entuk keto. Nukleosida terbentuk
dari basapurin atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat
padapentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah
suatunukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan glikosidik ini
sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hidrogen pada atom N-9 dari basa purin
dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1
berikatandengan atom H pada atom N-1. (Lehniger, A.L.1982.)
Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa
pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah yang membentuk dari
basa purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa ;

Adenin nukleosida atau Adenosin

Guanin nukleosida atau Guanosin

Urasil nukleosida atau Uridin

Timin nukleosida atau Timidin

Sitosin nukleosida atau Sitidin

Apabila pentose yang diikat oleh deoksiribosa,maka nama nukleosida diberi


tambahandeoksi di depanya.Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya.
Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam nukleat, ada
pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk nukleosida. Hipoksantin
dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau inosin. DNA pada bakteri ternyata
mengandung hidroksimetilsitosin.
Demikian pula tRNA (transfer RNA) mengandung derivat metal basa purin atau
basapirimidin, misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N- dimetilguanin.

Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut
nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama
nukleotida membentuk asam nukleat.Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh
pentosa pada atom C-5. (Lehniger, A.L.1982.)
Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut :
Adenin nukleotida atau Adenosinmonofosfat (AMP) (asam adenilat)
Guanin nukleotida atau Guanosinmonofosfat (GMP) (asam guanilat)
Hipoksantin nukleotida atau Inosinmonofosfat (IMP) (asam inosinat)
Urasil Nukleotida atau Uridinmonofosfat (UMP) (asam uridilat)
Sitidin nukleotida atau Sitidinmonofosfat (SMP) (asam sitidilat)
Timin nukleotida atau Timidinmonofosfat (TMP)(asam timidilat)
Pentosa yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa.
Apabila pentosanya deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut
misalnya deoksiadenosin-monofosfat atau disingkat dAMP.
Ada beberapa nukleotida yang mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya
adenosintrifosfat dan uridintrifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh

Pada rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas.
Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP). Pada
hidrolis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP.Oleh karena itu
ikatan antara gugus fosfat dinamakan “ikatan berenergi tinggi” dan diberi tanda ~. Dalam tubuh,ATP
dan UTP berfungsi sebagai penyimpan energi yang diperoleh dariproses oksidasi senyawa-senyawa
dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila energi tersebut diperlukan. ( Lehniger,
A.L.1982.)
2.7 Fungsi DNA dan RNA

DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. DNA
mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter,
operator, dll.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin
biologis pembuat protein Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa
informasi genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang
menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memiliki
fungsi-fungsi yang lain, di antaranya fungsi-fungsi katalis.
Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus yaitu,
menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya.

Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan ,
tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel
otot maupun sel darah.
Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan
mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan
reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam
asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi
reduksi.
2.8 Mekanisme Replikasi Genetika

Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polimerase- menggunakan sebagai
template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi dimulai dengan pengikatan
enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya ditemukan "upstream" dari gen).
DNA helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim kemudian berlanjut sepanjang
untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan molekul RNA komplementer dengan elongasi terjadi
di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA juga menentukan di mana berakhirnya sintesis RNA akan terjadi. RNA
sering dimodifikasi oleh enzim setelah transkripsi. Misalnya, poli dan topi 5 'ditambahkan ke mRNA
eukariotik intron pra-dan dikeluarkan oleh spliceosome.
Ada juga sejumlah polimerase RNA RNA-tergantung yang menggunakan RNA sebagai template
mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh, sejumlah virus RNA (seperti virus polio)
menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi genetik mereka. Juga, RNA-dependent RNA
polimerase merupakan bagian dari jalur interferensi RNA di banyak organisme.
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense,
sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi
molekul RNA disebut unit transkripsi.
Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari aktifitas
enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka
pilinan kedua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA polimerase
merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5‟ ? 3‟, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang
cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di
sepanjang DNA menandai dimana transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri.
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu : inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi
(pengakhiran) rantai mRNA.

1) Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter.
Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua
untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga
terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA- nya.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut
terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai
sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada
akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA.
Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di
dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong
hingga terlepas dari enzim tersebut.
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA yaitu proses perbanyakan bahan genetic.
Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik (DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul
anakan yang sangat identik.
Model replikasi DNA secara semikonservatif menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas
pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA hasil sintesis baru.

Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai
cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru. Model ini memberikan gambaran bahwa
untaian DNA induk berperanan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru.

Komponen utama Replikasi, adalah sebagai berikut :


1. DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi.
2. Molekul deoksiribonukleotida yaitu dATP, dTTP, dCTP dan dGTp.
Deoksiribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu:
(i) basa purin atau pirimidin
(ii) gula 5-karbon( deoksiribosa)
(iii) gugus fosfat.
3. Enzim DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisi proses
polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA.
4. Enzim primase, yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk
memulai replikasi DNA.
5. Enzim pembuka ikatan untaian DNA induk, yaitu enzim helikase dan enzim
lain yang membantu proses tersebut yaitu enzim girase.
6. Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah
terbuka,yaitu protein SSB (single strand binding protein).
7. Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung fragmen- fragmen DNA.
Meknisme dasar replikasi, adalah sebagai berikut :
1. Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk,
2. Peng-"awal"-an( initiation, inisiasi) sintesis DNA.
3. Pemanjangan untaian DNA,
4. Ligasi fragmen-fragmen DNA, dan
5. Peng-"akhir"-an (termination, terminasi) sintesis DNA.

Sintesis untaian DNA yang baru akan dimulai segera setelah kedua untaian DNA induk terpisah
membentuk garpu replikasi Pemisahan kedua untaian DNA induk dilakukan oleh enzim DNA helikase.
Sintesis DNA berlangsung dengan orientasi 5'-P  3'-OH. Oleh karena ada dua untaian DNA cetakan
yang orientasinya berlawanan, maka sintesis kedua untaian DNA baru jugaberlangsung dengan arah
geometris yang berlawanan namun semuanya tetap dengan orientasi 5'  3'.
Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi dapat berlangsung
tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini
disebut sebagai untaian DNA awal (leading strand). Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan
pembukaan garpu replikasi dapat berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian DNA
yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut sebagai untaian DNA awal (leading strand).

Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara kontinu sehingga molekul DNA
baru yang disintesis merupakan satu unit. Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara
kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu unit. Fragmen-fragmen DNA
pendek yang disintesis tersebut disebut fragmen Okazaki, karena fenomena sintesis DNA secara
diskontinu tersebut pertama kali iungkapkan oleh Reiji Okazaki pada tahun 1968.

2.9 Transkripsi dan Translasi


2.9.1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA meniadi molekul
RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya akan muncul
sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul RNA digunakan sebagai
cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang komptementer.

Mekanisme Dasar Transkripsi adalah sebagai berikut :


• Transkripsi (sintesis RNA) dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Faktor-faktor yang mentendalikan transkripsi menempel pada bagian promoter.
2. Penempelan faktor-faktor pengendali transkripsi menyebabkan terbentuknya kompleks
promoter yang terbuka (open promoter complex).
3. RNA pofimerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai melakukan pengikatan
nukleotida yang komplementer dengan cetakannya.
4. Setelah terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis, selanjutnya diikuti
dengan proses pengakhiran (terminasi) transkripsi yang ditandai dengan pelepasan RNA
polimerase dari DNA yang ditranskrips.

Karakter Kimiawi Transkripsi adalah sebagai berikut :


1. Prekursor untuk sintesis RNA adalah empat macam ribonukleotida yaitu
5'-trifosfat ATP GTP CTP dan UTP (pada RNA tidak ada thymine).
2. Reaksi polimerisasi RNA pada prinsipnya sama dengan polimerisasi
DNA, yaitu dengan arah 5'  3'.
3. Urutan nukleotida RNA hasil sintesis ditentukan oleh cetakannya yaitu urutan DNA yang
ditranskripsi. Nukleotida RNA yang digabungkan adalah nukleotida yang komplementer dengan
cetakannya. Sebagai contoh, jika urutan DNA yang ditranskripsi adalah ATG, maka urutan
nukleotida RNA
yang digabungkan adalah UAC.
4. Molekul DNA yang ditranskripsi adalah molekul untai-ganda tetapi yang
berperanan sebagai cetakan hanya salah satu untaiannya.
5. Hasil transkripsi berupa molekul RNA untai tunggal.
2.9.2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi
rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA
yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip
(salinan) urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca
terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat
berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan
menjadi rantai polipeptida.
Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap tiga nukleotida
sebagai satu kodon untuk satu asam amino dan pembacaan dimulai dari urutan kodon metionin (ATG
pada DNA atau AUG pada RNA).

Kodon (kode genetik)

Kodon (kode genetik) adalah urutan nukleotida yangterdiri atas 3 nukleotida yang berurutan (sehingga
sering disebut sebagai triplet codon, yang menjadi suatu kodon asam amino tertentu, misalnya urutan
ATG (AUG pada mRNA) mengkode asam amino metionin, Kodon inisiasi translasi merupakan kodon
untuk asam amino metionin yang mengawali struktur suatu polipeptida (protein). Pada prokaryot, asam
amino awal tidak berupa metionin tetapi formil metionin (fMet).

Ada beberapa aspek yang perlu diketahui mengenai kode genetik, yaitu:

a. Kode genetik bersifat tidak saling tumpang-tindih (non-overlappind kecuali pada kasus tertentu,
misalnya pada bakteriofag
b. Tidak ada sela (gap) di antara kodon satu dengan kodon yang lain.
c. Tidak ada koma di antara kodon.
d. Kodon bersifat degenerotea, buktinya ada beberapa asam amino yang
mempunyai lebih dari satu kodon.
e. Secara umum, kodon bersifat hampir universal karena pada beberapa organel jasad tinggi ada
beberapa kodon yang berbeda dari kodon yang
digunakan pada sitoplasm.
f. Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang
sesuai yang terdapat pada molekul tRNA.
g. Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai komplemennya
dalam bentuk antikodon UAC yang terdapat pada tRNAMet
h. Pada waktu tRNA yang membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada ribosom, maka bagian
antikodonnya berpasangan dengan kodon yang sesuai
yang ada pada sisi A tersebut.
i. Oleh karena itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan
ke dalam polipeptida yang sedang disintesis di dalam ribosom

Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang sesuai yang terdapat pada
molekul tRNA. Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai komplemennya dalam bentuk
antikodon UAC yang terdapat
pada tRNAMet.

Pada waktu tRNA yang membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada ribosom, maka bagian
antikodonnya berpasangan dengan kodon yang sesuai yang ada pada sisi A tersebut. Oleh karena itu,
suatu kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan ke dalam polipeptida yang sedang
disintesis di dalam ribosom.

Sebelum inisiasi translasi di lakukan, diperlukan molekul tRNA (aminoasil


tRNA) yang berfungsi membawa asam amino spesifik.
Inisiasi translasi (eukariyot)

• Kodon inisiasi adalah metionin

• Molekul tRNA inisiator disebut sebagai tRNAiMet.

• Ribosom bersama-sama dengan tRNAiMet dapat menemukan kodon awal dengan cara berikatan
dengan ujung 5' (tudung), kemudian melakukanpelarikan (scanning) transkrip ke arah hilir
(dengan arah 5'  3') sampai menemukankodon awal (AUG).
• Menurut model scanning tersebut, ribosom memulai translasi pada waktu menjumpai sekuens AUG
yang pertama kali

• Meskipun demikian, penelitian pada 699 mRNA eukaryot menunjukkan bahwa sekitar 5-1
0% AUG yang pertama bukanlah kodon inisiasi.
• Pada kasus semacam ini, ribosom akan melewati satu atau dua AUG sebelum melakukan inisiasi
translasi.
• Sekuens AUG yang dikenali sebagai kodon inisiasi adalah sekuens yang terletak pada sekuens
konsensus CCRCCAUGG (R adalah purin: A atau G).
• Pengenalan sekuens AUG sebagai kodon inisiasi banyak ditentukan oleh tRNAiMet.

• Perubahan antikodon pada tRNA iMet menyebabkan dikenalinya kodon lain sebagai kodon
inisiasi.
Pemanjangan polipeptida

• Proses pemanjangan polipeptida disebut sebagai proses elongation yang secara umum mempunyai mekanisme
yang serupa pada prokaryot dan eukaryot.

• Proses pemanjangan terjadi dalam tiga tahapan, yaitu: (1) pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A yang ada di
ribosom,( 2) pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh dari tRNA yang ada pada sisi P ke arah sisi A
dengan membentuk ikatan peptida, dan (3) translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya
yang ada di sisi A. Di dalam kompleks ribosom, molekul fMet- tRNAiMet menempati sisi P (peptidil).

• Sisi yang lain pada ribosom, yaitu sisi A (aminoasil), masih kosong pada saat awal sintesis protein.

• Molekul tRNA pertama tersebut (fMet- tRNA iMet ) berikatan dengan kodon AUG (atau GUG)
pada mRNA melalui antikodon-nya.
• Tahap selanjutnya adalah penyisipan aminoasil-tRNA pada sisi A. Macam tRNA (serta asam
amino yang dibawa) yang masuk pada sisi A tersebut tergantung pada kodon yang terletak pada sisi
A.
• Penyisipan aminoasil-tRNA yang masuk ke posisi A tersebut dilakukan oleh suatu protein yang
disebut faktor pemanjangan Tu (elongotion factor Tu, EF-Tu).

Terminasi

• Translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari ketiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG)
yang ada pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom.
• Dalam keadaan normal tidak ada aminoasil-tRNA yang membawa asam amino sesuai dengan
ketiga kodon tersebut.
• Oleh karena itu, jika ribosom mencapai salah satu dari ketiga kodon terminasi tersebut, maka
proses translasi berakhir.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua
Informasi genetika, yaitu seperangkat “cetak biru” tentang karakteristik aktual dan
potensial yang diterima oleh suatu organism dari generasi sebelumnya, untuk
kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.

DNA memiliki struktur, yaitu gula pentosa (deosiribosa), fosfat dan basa
nitrogen yang meliputi basa purin (guanin dan adenin) dan basa pirimidin (timin dan
sitosin) dan RNA tersusun atas molekul-molekul, yaitu gula ribosa, fosfat, dan basa
nitrogen yang terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin).

Proses replikasi DNA dan RNA dimulai ketika enzim DNA polimerase
memisahkan dua pita DNA heliks ganda. Setiap pita DNA yang “lama” sekarang
berfungsi sebagai cetakan yang menentukan urutan nukleotida di sepanjang pita DNA
komplementer baru yang bersesuain. Nukleotida baru tersebut disambung satu sama
lain untuk membentuk tulang punggung gula fosfat pita DNA baru.

Asam nukleat memiliki fungsi, yaitu menyimpan, menstransmisi, dan


mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism) dan
reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam
asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi
reduksi.

Sintesis RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polimerase-


menggunakan sebagai template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi
transkripsi dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya
ditemukan "upstream" dari gen). Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA
yaitu proses perbanyakan bahan genetic. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetik(
DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.

Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan
DNA meniadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-
sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah
satu untaian molekul RNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul
RNA yang komptementer.
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul
mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau
protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak
ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun
suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka). Molekul
rRNA adalah salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat
berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan
disambungkan menjadi rantai polipeptida.
DAFTAR PUSTAKA

Girindra, A. 1990. Biokimia I. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta Hawab HM. 2003. Pengantar Biokimia.
Malang (ID): Bayumedia.

Hamong, Suharsono. 2018. Asam Urat Akibat Gangguan Metabolisme Asam Nukleat. Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/b02e09109a015001c1890f789f775e08.pdf.
Diakses pada tanggal 07 Desember 2020

K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lehniger, A.L.1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Penerbit Gelora Aksara Pertama,
Erlangga.

Nelson DL, Cox MM.2005. Lehninger Principles of Biochemistry 4th edition. W.H. Freeman and Company. New York.

Poedjiadi, A .,Supriyanti,T., ,Soemodimedjo, P.2006. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Rahmadina. 2019. Modul Ajar Biokimia dalam Keidupan. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara. http://repository.uinsu.ac.id/9140/1/Modul%20Ajar%20Biokimia.pdf. Diakses pada tanggal 07 Desember
2020

Sulistyowati, Eddy. 2010. Diktat Kuliah Biokimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yoygakarta. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131121716/pendidikan/Diktat+Biokim.pdf. Diakses pada tanggal 07
Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai