DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2/KELAS A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
berkatnya,sehingga kami kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
daur asam trikaboksilat. Sehingga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca.kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen dan
teman teman yang telah membimbing dan membantu kami dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan dalam penyusunanya.
Oleh karena itu,kami membutuhkan kritik dan saran dari Bapak/Ibu agar dalam
penyusunan dan penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs
atau siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein. HA Krebs (1937) yang telah memberikan
sumbangan percobaan eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat
dipahami. Siklus Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang
sebenarnya; bahan yang masuk berasal dari karbohidrat dan keluar membentuk
lemak. sedangkan bahan yang masuk berasal dari asam amino dan keluar
membentuk karbohidrat. Namun, jarang sekali dari lemak menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi menjadi
asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA
selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai
ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam prses fosforilasi oksidatif. Enzim
enzim yang berperan pada siklus asam sitrat terdapat didalam mitokondria.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus asam sitrat
(bahasa Inggris: citric acid cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, Krebs
cycle. Szent-Györgyi-Krebs cycle) adalah sederetan jenjang reaksi
metabolisme pernafasan selular yang terpacu enzim. Siklus asam sitrat
juga bisa didefinisikan sebagai jalur bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid, dan protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian
besar asam amino dimetabolisme menjadi asetil koenzim A (KOA) atau
zat-zat pada siklus ini. Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena
menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis,liogenesis, dan
interkonversi asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung di
sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat
semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang
timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada
hepatitis akut atau diganti oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis).
Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam sitrat yang pernah
dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut
siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal siklus
krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu
merupakan gugus asam (-COOH).
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama
untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat
yang ada dalam siklus tersebut.
siklusnya. Reaksi ini dikatalisis enzim citrate synthase. Reaksi awal dalam siklus asam
sitrat ini merupakan titik dimana atom klarbon dimasukkan ke dalam siklus sebagai
asetil CoA. 2. Pengaturan kembali sitrat menjadi bentuk isomemnya supaya lebih
mudah untuk dioksidasi nantinya. Aconitase mengubah sitrat, alcohol tersier yang tidak
siap untuk dioksidasi, menjadi senyawa alcohol sekunder, isositrat, merupakan
senyawa yang lebih mudah dioksidasi. Reaksi ini melibatkan dehidrasi diikuti oleh
hidrasi. Dalam hal ini gugus hidroksil sitrat ditransfer ke karbon yang berdekatan
NADH dan pembebasan CO2. Reaksi ini dikatalisis enzim isositrat dehidrogenase. 4. a-
ketoglutarat selanjutnya didekarboksilasi membentuk suksinil CoA oleh multienzim a
ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini melibatkan reduksi kedua NAD+ menjadi NADH
dan membebaskan molekul CO2 kedua. Sampai titik ini, 2 mol CO2 sudah dihasilkan
sehingga hasil bersih oksidasi gugus asetil telah lengkap. Perhatikan bahwa atom C
dari
5. Suksinil CoA selanjutnya diubah menjadi suksinat oleh suksinil CoA sinthetase.
Energi bebas dari ikatan thioester ini disimpan dalam bentuk senyawa berenergi tinggi
GTP dari GDP dan Pi.
6. Reaksi selanjutnya dalam siklus ini adalah oksidasi suksinat menjadi oksaloasetat
kembali untuk persiapan putaran berikutnya dalam siklus. Syuksinat dehidrogenase
mengkatalisis oksidasi suksinat menjadi fumarat diiringi oleh reduksi FAD menjadi
FADH2.
Akibat oksidasi yang dikatalisis oleh berbagai dehidrogenase pada siklus asam sitrat,
dihasilkan tiga molekul NADH dan FADH, untuk setiap molekul aseti-KoA yang
dikatabolisme per satu kali putaran siklus. Ekuivalen pereduksi ini dipindahkan ke rantai
respiratorik, tempat reoksidasi masing-masing NADH menghasilkan pembentukan -3
ATP. dan FADH₂,-2 ATP. Selain itu, terbentuk 1 ATP (atau GTP) melalui fosforilasi
tingkat substrat yang dikatalisis oleh suksinat tiokinase.
G. Vitamin Berperan Penting Dalam Siklus Asam Sitrat
Empat vitamin B merupakan faktor esensial dalam siklus asam sitrat sehingga juga
penting dalam metabolism penghasil energi: 1. Ribovilamin, dalam bentuk flavin adenin
dinukleotida (FAD), suatu kofaktor untuk
suksinat dehidrogenase;
4. Asam pantotenat, sebagai bagian dari koenzim A, kofaktor yang melekat pada residu
fungsinya dalam proses oksidatif dan sintesis, siklus ini bersifat amfibotik.
L. Siklus Asam Sitrat Ikut Serta Dalam Glukoneogenesis, Transaminasi, Dan Deaminasi
Semua zat antara pada siklus berpotensi glukogenik karena dapat menghasilkan
oksaloasetat, dan karenanya mampu menghasilkan glukosa (di hati dan ginjal, organ
yang melaksanakan glukoneogenesis). Enzim kunci yang mengkatalisis pemindahan
netto keluar siklus untuk menuju glukoneogenesis adalah fosfoenolpiruvat
karboksikinase yang mengatalisis dekarboksilasi oksaloasetat menjadii fosfoenolpiruvat
dengan GTP yang bekerja sebagai donor fosfat.
Pemindahan netto ke dalam siklus terjadi melalui beberapa reaksi. Di antara berbagai
reaksi anaplerotik tersebut, yang penting adalah pembentukan oksaloasetat melalui
karboksilasi piruvat yang dikatalisis oleh piruvat karboksilase. Reaksi ini penting dalam
mempertahankan konsentrasi oksaloasetat yang memadai untuk reaksi kondensasi
dengan asetil-KoA. Jika terjadi penimbunan asetil-KoA, zat ini akan berfungsi sebagai
aktivator alosterik piruvat karboksilase dan inhibitor piruvat dehidrogenase, sehingga
pasokan oksaloasetat terjamin. Laktat, suatu substrat penting untuk glukoneogenesis,
memasuki siklus melalui oksidasi menjadi piruvat dan kemudian mengalami karboksilasi
menjadi oksaloasetat.
J. Peran anabolisme dalam siklus krebs ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:
1. Sitrat
Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi gangguan
atau hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga sitrat menumpuk
misalnya, maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat meningkatkan kolesterol
atau asam lemak
2. a-ketoglutarat
Melalui proses transaminasi menghasilkan asam amino glutamat. Purin jika terlalu
banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat, bisa meningkatkan konsentrasi
asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksida
endogen.
3. Succynil Co-A
Digunakan untuk mensitesis hem. Hem+protein globin → hemoglobin. Kalau di dalam
tanaman, succynil Co-A digunakan untuk pembentukan klorofil.
Rumus hem dan rmus klorofil sama persis, bedanya kalau hem mengikat logam dil
tengahnya adalah Fe, sedangkan klorofil logam di tengahnya adalah Mg.
4. Oksalo asetat
purin dan
+ NACH
Contoh:
• a-ketoglutarat +alanin
→glutamat + piruvat
oksaloasetat + alanin
→ aspartat + piruvat
CH₂
+NAD +
COA-SH-0=C-S-COA
Succinyl-CoA
+ CO₂
AG-335 kJ/mol
a-Ketoglutarate
Ketoglutarat DH compleks
Suksinal-Co A,
Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat yang berikatan
dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali siklus Krebs,
karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa hanya dihasilkan 2 molekul asetil
koenzim A, maka siklus Krebs harus berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih
dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO: serta 8 pasang atom
H
yang akan masuk ke rantai transpor elektron. Persamaan berikut ini menunjukkan
rangkuman reaksi kimia siklus Krebs: 2CO: + KOASH+3NADH +H+
+FADH₂+GTP0Asetil KoA +3NAD ++ FAD + GDP + Pi 2H20 Untuk setiap molekul asetil
KoA yang mengalami pembakaran dalam siklus krebs, 12 mol
GTP
=JATP +
TOTAL = 12ATP
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat adalah satu seri reaksi yang
terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl,
membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan
pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan. Residu
asetyl tersebut. dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif), suatu
ester koenzim A (KOA). Koenzim A (KOA) mengandung vitamin asam
pantotenat.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama
untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat
yang ada dalam siklus tersebut.
Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat
yang berikatan dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung
kembali siklus Krebs, karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa
hanya dihasilkan 2 molekul asetil koenzim A. maka siklus Krebs harus
berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa
akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO₂ serta 8 pasang atom H yang akan masuk ke
rantai transpor elektron. Untuk setiap molekul asetil KoA yang mengalami
pembakaran dalam siklus krebs, menghasilkan 12 mol ATP.
B. Saran