Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

DAUR ASAM TRIKABOKSILAT

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2/KELAS A

A. Rajul Islam Mubarak NH0520001


Aderensy S. Padaunan NH0520002
Afifah Rachman NH0520003
Afriani jumadi NH0520004
Alvina Rahmadhani NH0520005
Amelia Lantimu NH0520006
Anastasya A Sitania NH0520007
Annisya Q. Munawara NH0520008
Asti ananda NH0520009
Ayu Ernita NH0520010
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN
MAKASSAR

2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
berkatnya,sehingga kami kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
daur asam trikaboksilat. Sehingga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca.kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen dan
teman teman yang telah membimbing dan membantu kami dalam makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan dalam penyusunanya.

Oleh karena itu,kami membutuhkan kritik dan saran dari Bapak/Ibu agar dalam
penyusunan dan penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Makassar, 24 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul

Kata pengantar …………………………………………………………………………………..

Daftar isi …………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang ……………………………………………………………………………..

B.Rumusan masalah ………………………………………………………………………….

C.Tujuan penulisan …………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

A. Etika dalam Sistem Informasi……………………………………………………………


B. Keamanan Sistem Informasi……………………………………………………………
C. Pengendalian Sistem Informasi…………………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs
atau siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein. HA Krebs (1937) yang telah memberikan
sumbangan percobaan eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat
dipahami. Siklus Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang
sebenarnya; bahan yang masuk berasal dari karbohidrat dan keluar membentuk
lemak. sedangkan bahan yang masuk berasal dari asam amino dan keluar
membentuk karbohidrat. Namun, jarang sekali dari lemak menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi menjadi
asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA
selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai
ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam prses fosforilasi oksidatif. Enzim
enzim yang berperan pada siklus asam sitrat terdapat didalam mitokondria.

Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah


pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam
oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Siklus ini juga berperan sentral
dalam glukoneogenesis, liogenesis, dan interkonversi asam asam amino.
Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah
satu satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang
signifikan. Jadi akibat yang timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati
rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti oleh jaringan ikat (seperti pada
sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam sitrat yang
pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut siklus
asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs,
senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan
gugus asam (-COOH). Kelebihan asetil-KoA dalam hati digunakan untuk
menghasilkan benda keton, yang mengarah ke keadaan ketosis. Selama proses
ini, konsentrasi glukagon tinggi hadir dalam serum, yang inactivates heksokinase
dan fosfofruktokinase-1 (regulator dari glikolisis) secara tidak langsung.
menyebabkan sel-sel yang paling dalam tubuh untuk menggunakan asam lemak
sebagai sumber energi utama mereka. Otak

B. Rumusan Masalah

1. Apakah jenis-jenis Asam Amino yg terkait dalam Siklus Krebs?


2. Apakah definisi siklus krebs?
3. Apa Tujuan dan Fungsi Siklus krebs?
4. Bagaimana tahap-tahap reaksi siklus krebs?
5. Bagaimana Hasil akhir dari siklus krebs serta energy yang dihasilkan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis Asam Amino yg terkait dalam Siklus Krebs?


2. Untuk mengetahui definisi siklus krebs?
3. Untuk mengetahui Tujuan dan Fungsi Siklus krebs?
4. Untuk mengetahui tahap-tahap reaksi siklus krebs?
5. Untuk mengetahui Hasil akhir dari siklus krebs serta energi yang
dihasilkan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

Masuknya asam amino ke dalam siklus Krebs Transaminasi asam amino


oksaloasetat dan a-ketoglutarat mengandung rantai karbon yang homolog
dengan asam amino aspartat dan glutamat. Piruvat juga homolog dengan
alanin. Persediaan asam amino ini melebihi keperluan biosintesis protein,
kelebihannya dapat segera diubah menjadi zat-antara siklus Krebs dan oksidasi
kerangka karbonnya dapat menghasilkan energi.
Sebaliknya, asam-asam amino ini diperlukan misalnya untuk biosintesis.
pembentukannya menggunakan analog asam keto yang didaur Krebs.
Sehingga, demikian. daur Krebs yang biasa diartikan sebagai jalur katabolik
dalam keadaan tertentu mempunyai fungsi anabolik. Interkonversi reversible
antara asam a-amino dan a-keto dikatalisis oleh transaminase,
aminotransferase yang berperan sebagai perantara pertukaran gugus karbonil
dan gugus amino antara oksaloasetat glutamat dan piruvat glutamat. Reaksi-
reaksi anaplerotik.
Pengisian kekurangan/reaksi anaplerotik dibutuhkan untuk menjamin
kecukupan zat antara siklus Krebs. Hal ini diperlukan karena siklus Krebs dapat
mengalami kekurangan zat intermidiet, diakibatkan karena peningkatan
biosintesis aspartat dan glutamat. Keperluan akan zat antara dapat meningkat
akibat jika terdapat sejumlah besar piruvat atau asetil KoA sehingga menipiskan
oksaloasetat sebagai reseptor yang diperlukan pada sintesis sitrat.
B. Siklus Krebs

1. Definisi Siklus Krebs

Penemu siklus krebs adalah seorang ahli biokimia terkenal,


ilmuwan Jerman Inggris, beliau bernama Mr. Hans Krebs. Krebs
mendeskripsikan sebagian besar jalur metabolik ini pada tahun 1930-an.
Krebs juga menemukan metabolisme karbohidrat. Siklus krebs adalah
satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawat
katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang
dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
kebutuhan energi jaringan. Residu asetyl tersebut dalam bentuk asetyl-
KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A(KoA). Koenzim
A (KOA) mengandung vitamin asam pantotenat. Siklus krebs. ini terjadi
didalam mitokondria.

Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus asam sitrat
(bahasa Inggris: citric acid cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, Krebs
cycle. Szent-Györgyi-Krebs cycle) adalah sederetan jenjang reaksi
metabolisme pernafasan selular yang terpacu enzim. Siklus asam sitrat
juga bisa didefinisikan sebagai jalur bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid, dan protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian
besar asam amino dimetabolisme menjadi asetil koenzim A (KOA) atau
zat-zat pada siklus ini. Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena
menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis,liogenesis, dan
interkonversi asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung di
sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat
semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang
timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada
hepatitis akut atau diganti oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis).
Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam sitrat yang pernah
dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.

Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut
siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena hampir di awal-awal siklus
krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu
merupakan gugus asam (-COOH).

2. Tujuan Siklus Krebs

Adapun tujuan dari siklus krebs adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur


biokimia utama katabolisme tenaga.
2. Menggambarkan bahwa CO₂ tidak hanya merupakan hasil akhir
metabolisme, namun dapat berperan sebagai zat antara, misalnya untuk
proses lipogenesis.
3. Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-
jalur metabolik tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.
3. Fungsi Siklus Krebs.

Fungsi siklus krebs adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan sebagian besar CO₂


2. Metabolisme lain yang menghasilkan CO₂ misalnya jalur pentosa phospat
atau P3 (pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa
monofosfat.
3. Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi).
4. Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk
sintesis lemak. sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak.
5. Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang
diperlukan dalam Sintesis berbagai molekul.
6. Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung
untuk lain-lain sistem enzim.

Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama
untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat
yang ada dalam siklus tersebut.

Kepentingan piruvat pada siklus Krebs Yaitu:

1) Energi yang terkandung pada karbohidrat memasuki siklus melalui


piruvat, sumber utama asetil KoA.

2) Kompleks enzim yang mendekarboksilasi piruvat menjadi asetil KoA


sangat mirip dari segi lokasi subsel, komposisi dan mekanisme kerja dengan a-
ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Dekarboksilasi piruvat melibatkan piruvat dehidrogenase kompleks, suatu
gugus enzim yang tersusun atas 3 komponen yaitu :

El 24 mol piruvat dehidrogenase Kofaktor: TPP (tiamin pirofosfat)

E2 24 mol dihidrolipoil transasetilase Lipoate, koenzim A

E3 12 mol dihidrolipoil dehidrogenase FAD, NAD+

Tahap-tahap Daur Siklus Krebs


Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)

E. Pembentukan Energi Pada Siklus Krebs


Ada 8 enzim dalam siklus asam sitrat yang mengkatalisis serangkaian reaksi yang
secara keseluruhan adalah oksidasi gugus asetil menjadi 2 mol CO2 diikuti dengnan
pembentukan 3 NADH, I FADH dan GTP. Reaksi tersebut adalah 1. Kondensasi asetil
CoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, sesuai dengan nama

siklusnya. Reaksi ini dikatalisis enzim citrate synthase. Reaksi awal dalam siklus asam
sitrat ini merupakan titik dimana atom klarbon dimasukkan ke dalam siklus sebagai
asetil CoA. 2. Pengaturan kembali sitrat menjadi bentuk isomemnya supaya lebih
mudah untuk dioksidasi nantinya. Aconitase mengubah sitrat, alcohol tersier yang tidak
siap untuk dioksidasi, menjadi senyawa alcohol sekunder, isositrat, merupakan
senyawa yang lebih mudah dioksidasi. Reaksi ini melibatkan dehidrasi diikuti oleh
hidrasi. Dalam hal ini gugus hidroksil sitrat ditransfer ke karbon yang berdekatan

3. Oksidasi isositrat membentuk asam keto intermedier, oksalosuksinat disertai dengan


reduksi

NAD+menjadi NADH. Oksalosuksinat selanjunya didekarboksilasi menghasilkan at

ketoglutarat. Ini merupakan tahap pertama dimana oksidasi diiringi dengan


terbentuknya

NADH dan pembebasan CO2. Reaksi ini dikatalisis enzim isositrat dehidrogenase. 4. a-
ketoglutarat selanjutnya didekarboksilasi membentuk suksinil CoA oleh multienzim a
ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini melibatkan reduksi kedua NAD+ menjadi NADH
dan membebaskan molekul CO2 kedua. Sampai titik ini, 2 mol CO2 sudah dihasilkan
sehingga hasil bersih oksidasi gugus asetil telah lengkap. Perhatikan bahwa atom C
dari

CO2 bukan berasal dari asetil CoA.

5. Suksinil CoA selanjutnya diubah menjadi suksinat oleh suksinil CoA sinthetase.
Energi bebas dari ikatan thioester ini disimpan dalam bentuk senyawa berenergi tinggi
GTP dari GDP dan Pi.

6. Reaksi selanjutnya dalam siklus ini adalah oksidasi suksinat menjadi oksaloasetat
kembali untuk persiapan putaran berikutnya dalam siklus. Syuksinat dehidrogenase
mengkatalisis oksidasi suksinat menjadi fumarat diiringi oleh reduksi FAD menjadi
FADH2.

7. Fumarase selanjutnya mengkatalisis hidrasi ikatan rangkap fumarat menjadi malat

8. Tahapan terakhir adalah membentuk kembali oxaloasetat melalui moksidasi enzim


malat dehidrogenase. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD F. Satu
Putaran Siklus Asam Sitrat Menghasilkan Dua Belas Atp:

Akibat oksidasi yang dikatalisis oleh berbagai dehidrogenase pada siklus asam sitrat,
dihasilkan tiga molekul NADH dan FADH, untuk setiap molekul aseti-KoA yang
dikatabolisme per satu kali putaran siklus. Ekuivalen pereduksi ini dipindahkan ke rantai
respiratorik, tempat reoksidasi masing-masing NADH menghasilkan pembentukan -3
ATP. dan FADH₂,-2 ATP. Selain itu, terbentuk 1 ATP (atau GTP) melalui fosforilasi
tingkat substrat yang dikatalisis oleh suksinat tiokinase.
G. Vitamin Berperan Penting Dalam Siklus Asam Sitrat

Empat vitamin B merupakan faktor esensial dalam siklus asam sitrat sehingga juga
penting dalam metabolism penghasil energi: 1. Ribovilamin, dalam bentuk flavin adenin
dinukleotida (FAD), suatu kofaktor untuk

suksinat dehidrogenase;

2. Niasin, dalam bentuk niktiotinamid adenine dinukleotida (NAD), akseptor elektron

untuk isositrat dehidrogenase, a-ketoglutarat dehidrogenase, dan malat dehidrogenase:


3. Tiamin (vitamin B1), sebagai tiamin difosfat, koenzim untuk dekarboksilasi dalam

reaksi a-ketoglutarat dehidrogenase; dan

4. Asam pantotenat, sebagai bagian dari koenzim A, kofaktor yang melekat pada residu

asam karboksilat "aktif", misalnya asetil-KoA dan suksinil-KoA.

H. Siklus Asam Sitrat Berperan Penting Dalam Metabolisme


Siklus asam sitrat tidak saja merupakan jalur untuk oksidasi unit dengan dua-karbon,
tetapi juga merupakan jalur utama untuk pertukaran sebagai metabolit yang berasal dari
transaminasi dan deaminasi asam amino, serta menghasilkan substrat untuk sintesis
asam amino melalui transaminasi, serta untuk glukoneogenesis dan sintesis asam
lemak. Karena

fungsinya dalam proses oksidatif dan sintesis, siklus ini bersifat amfibotik.

L. Siklus Asam Sitrat Ikut Serta Dalam Glukoneogenesis, Transaminasi, Dan Deaminasi
Semua zat antara pada siklus berpotensi glukogenik karena dapat menghasilkan
oksaloasetat, dan karenanya mampu menghasilkan glukosa (di hati dan ginjal, organ
yang melaksanakan glukoneogenesis). Enzim kunci yang mengkatalisis pemindahan
netto keluar siklus untuk menuju glukoneogenesis adalah fosfoenolpiruvat
karboksikinase yang mengatalisis dekarboksilasi oksaloasetat menjadii fosfoenolpiruvat
dengan GTP yang bekerja sebagai donor fosfat.

Pemindahan netto ke dalam siklus terjadi melalui beberapa reaksi. Di antara berbagai
reaksi anaplerotik tersebut, yang penting adalah pembentukan oksaloasetat melalui
karboksilasi piruvat yang dikatalisis oleh piruvat karboksilase. Reaksi ini penting dalam
mempertahankan konsentrasi oksaloasetat yang memadai untuk reaksi kondensasi
dengan asetil-KoA. Jika terjadi penimbunan asetil-KoA, zat ini akan berfungsi sebagai
aktivator alosterik piruvat karboksilase dan inhibitor piruvat dehidrogenase, sehingga
pasokan oksaloasetat terjamin. Laktat, suatu substrat penting untuk glukoneogenesis,
memasuki siklus melalui oksidasi menjadi piruvat dan kemudian mengalami karboksilasi
menjadi oksaloasetat.

Reaksi-reaksi aminotransferase (transaminase) membentuk piruvat dari alanin,


oksaloasetat dari aspartat, dan a-ketoglutarat dari glutamat. Karena reaksi-reaksi ini
bersifat reversibel, siklus asam sitrat juga berfungsi sebagai sumber rangka karbon
untuk membentuk asam-asam amino ini. Asam-asam amino lain berperan dalam
glukoneogenesis karena rangka karbonnya menghasilkan zat-zat antara siklus asam
sitrat. Alanin, sistein, glisin, hidroksiprolin, serin, treonin, dan triptofan menghasilkan
piruvat; arginin, histidin, glutamin, dan prolin menghasilkan fumarat.

J. Peran anabolisme dalam siklus krebs ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:

1. Sitrat

Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi gangguan
atau hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga sitrat menumpuk
misalnya, maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat meningkatkan kolesterol
atau asam lemak

2. a-ketoglutarat

Melalui proses transaminasi menghasilkan asam amino glutamat. Purin jika terlalu
banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat, bisa meningkatkan konsentrasi
asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksida
endogen.

3. Succynil Co-A
Digunakan untuk mensitesis hem. Hem+protein globin → hemoglobin. Kalau di dalam
tanaman, succynil Co-A digunakan untuk pembentukan klorofil.

Rumus hem dan rmus klorofil sama persis, bedanya kalau hem mengikat logam dil
tengahnya adalah Fe, sedangkan klorofil logam di tengahnya adalah Mg.

4. Oksalo asetat

[16.45, 23/11/2021] Afifah Farm: Melalui proses transaminasi, enzimnya transaminase


menjadi aspartat, pirimidin.

purin dan

+ NACH

Siklus Krebs sebagai jalur metabolisme amfibolik

→ Disebut amfibolikanabolisme dan katabolisme.

Contoh:

• a-ketoglutarat +alanin
→glutamat + piruvat

oksaloasetat + alanin

→ aspartat + piruvat

→ suksinil ko-A, merupakan prazat untuk biosintesis hem

Reaksi Siklus Krebs sebagai Jalur Metabolisme Amfibolik CH-000

CH₂

+NAD +

COA-SH-0=C-S-COA

Succinyl-CoA

+ CO₂

AG-335 kJ/mol
a-Ketoglutarate

Ketoglutarat DH compleks

Suksinal-Co A,

Suksinil coA sintetase

K. Hasil Siklus Krebs

Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat yang berikatan
dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali siklus Krebs,
karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa hanya dihasilkan 2 molekul asetil
koenzim A, maka siklus Krebs harus berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih
dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO: serta 8 pasang atom
H

yang akan masuk ke rantai transpor elektron. Persamaan berikut ini menunjukkan
rangkuman reaksi kimia siklus Krebs: 2CO: + KOASH+3NADH +H+
+FADH₂+GTP0Asetil KoA +3NAD ++ FAD + GDP + Pi 2H20 Untuk setiap molekul asetil
KoA yang mengalami pembakaran dalam siklus krebs, 12 mol

ATP dapat dihasilkan: 3 NADH = 9ATP,


FADH2 = 2ATP,

GTP

=JATP +

TOTAL = 12ATP
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat adalah satu seri reaksi yang
terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl,
membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan
pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan. Residu
asetyl tersebut. dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif), suatu
ester koenzim A (KOA). Koenzim A (KOA) mengandung vitamin asam
pantotenat.

Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama
untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat
yang ada dalam siklus tersebut.

Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat
yang berikatan dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung
kembali siklus Krebs, karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa
hanya dihasilkan 2 molekul asetil koenzim A. maka siklus Krebs harus
berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa
akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO₂ serta 8 pasang atom H yang akan masuk ke
rantai transpor elektron. Untuk setiap molekul asetil KoA yang mengalami
pembakaran dalam siklus krebs, menghasilkan 12 mol ATP.

B. Saran

Untuk dapat memahami tentang daur asam trikaboksilatselain membaca


dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet,
dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan
kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu
diingat. Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan untuk kedepan agar
bisa bermanfaat untuk referensi pelajaran dan bisa lebih menyempurnakan
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai