Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BIOKIMIA LANJUT

BIOENERGETIKA

DOSEN PENGAMPU: Apt. Rahman Razak, M.Si.

Disusun oleh:

Nama : Wahyu Hidayat


NIM : G30122017
Kelas : Kimia A

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu,19 Februari 2024

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai
perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan
energi selama sistem reksi bergerak dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat
energi yanng lebih rendah. Sebagian besar energi dilepaskan dalam bentuk panas.
Pada sistem nonbiologik dapat menggunakan energi panas untuk melangsungkan
kerjanya dan dapat diubah menjadi energi mekanik atau energi listrik. Sedangkan
pada sistem biologik bersifat isotermik dan menggunakan energi kimia untuk
memberikan tenaga bagi proses kehidupan.1

Bioenergitika adalah bagian dari biokimia yang berhubungan dengan transformasi


dan penggunaan energi oleh sel hidup. Seluruh reaksi kimia dalam kehidupan hanya
dapat berlangsung jika didukung energi yang cukup. Sumber energi kimia dalam
kehidupan tersebut adalah senyawa organik berenergi tinggi yang dikenal dengan ATP
(Adenosin Trifosfat). ATP adalah sumber energi langsung bagi semua kegiatan
metabolisme di dalam sel. Energi yang terikat di dalam ATP tersebut berasal dari
energi yang dibebaskan dalam pemecahan senyawa organik dalam sel yaitu dalam
proses respirasi. Sedangkan energi yang terikat dalam senyawa organik bahan
respirasi tersebut hakekatnya merupakan energi kimia yang dibentuk dalam proses
fotosintesis.2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme pembentukan energi?
2. Bagaimana siklus krebs?
3. Bagaimana peran ATP sebagai molekul berenergi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme pembentukan energi
2. Untuk mengetahui siklus krebs
3. Untuk mengetahui peran ATP sebagai molekul berenergi

1
https://soalkimia.com/bioenergetika-pengertian-contoh-dan-ruang-lingkup/#google_vignette
2
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a1d04c3b9e3dc280961bb70c95ebc83d.pdf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mekanisme Pembentukan Energi

Mekanisme Pembentukan Energi


Protein Karbohidrat Lemak

I Asam amino glukosa asam lemak

Piruvat

II Oksaloasetat sitrat
Siklus Kreb’s
Malat isositrat
α-ketoglutarat
Suksinat suksinil koA
Fosforilasi Oksidatif
III
NH3 H2O

Pembentukan energi dalam tubuh manusia melibatkan beberapa mekanisme, di


antaranya:
1. Respirasi Selular: Proses utama di mana energi dibebaskan dari makanan yang
dikonsumsi. Ini terjadi di dalam mitokondria sel. Molekul makanan seperti
glukosa dipecah dalam proses ini, menghasilkan energi dalam bentuk ATP
(adenosin trifosfat).
2. Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein: Karbohidrat, lemak, dan
protein adalah sumber utama energi. Mereka dipecah menjadi komponen yang
lebih sederhana melalui proses pencernaan dan kemudian diubah menjadi
energi melalui jalur metabolik khusus.
3. Siklus Krebs: Proses ini merupakan bagian dari respirasi selular di mana
asam-asam organik dipecah dan menghasilkan elektron yang digunakan dalam
rantai transport elektron untuk menghasilkan ATP.
4. Glikolisis: Proses ini terjadi di sitoplasma sel dan merupakan langkah awal
dalam pemecahan glukosa menjadi piruvat. Glikolisis menghasilkan sedikit
ATP serta NADH, yang merupakan molekul yang mengandung energi.
5. Oksidasi Beta: Proses di mana lemak dipecah menjadi asam lemak dan
kemudian dipecah lebih lanjut dalam mitokondria untuk menghasilkan energi.
6. Fosforilasi Oksidatif: Tahap terakhir respirasi selular di mana ATP dihasilkan
secara signifikan. Ini terjadi di dalam mitokondria dan melibatkan penggunaan
oksigen untuk menghasilkan energi dari NADH dan FADH2.
Secara keseluruhan, energi yang dibentuk melalui proses-proses ini digunakan untuk
mendukung fungsi tubuh yang beragam, mulai dari aktivitas fisik hingga proses
metabolisme basal dan pertumbuhan sel.
2.2 Siklus Krebs

1. Kondensasi.
Asetil koA (2 atom C) bereaksi dg oksaloasetat (4 atom C) membentuk sitrat
(6 atom C).
Reaksi:

asetil koA + oksaloasetat sitrat sintase sitrat


2. Isomerasi sitrat. sitrat isositrat

3. Dekarboksilasi oksidatif I (pembentukan CO2). Isositrat + NAD+ isositrat


dehidrogenase α-ketoglutarat +
NADPH + CO2
4. Dekarboksilasi oksidatif II
α-ketoglutarat + NAD+ α-ketoglutarat dehidration complex
suksinil koA + NADH + CO2
5. Fosforilasi level substrat
Suksinil koA Suksinil koA sintetase suksinat

6. Dehidrogenasi suksinat mjd fumarat. Suksinat + FAD suksinat


dehidrogenase fumarat +
FADH2

7. Hidrasiikatan rangkap C=C Fumarat fumarase malat


8. Reaksi dehidrogenasi membentuk oksaloasetat.

Malat malat dehidrogenase oksaloasetat


Ringkasan diagram siklus Kreb’s Siklus Kreb’s
Asam Piruvat

CO2

Asetil koA 2CO2

FADH2 Siklus Kreb’s 3NAD+


FAD
3 NADH + 3H+
ATP ADP + Pi

2.3 ATP Sebagai Molekul Berenergi


Adenosin Trifosfat, umumnya dikenal sebagai ATP, adalah molekul energi penting
yang ditemukan dalam organisme hidup. Ini berfungsi sebagai sumber energi utama
untuk semua aktivitas seluler, menjadikannya komponen yang sangat diperlukan
dalam mempertahankan proses kehidupan. ATP adalah nukleotida yang terdiri dari
adenosin (kombinasi adenin dan ribosa) dan tiga gugus fosfat. Persamaan kimia ATP
menyoroti peran pentingnya dalam respirasi sel dan fotosintesis, karena memfasilitasi
transformasi energi.

Metabolisme energi seluler adalah proses mendasar dan rumit di dalam sel hidup,
yang bertanggung jawab untuk menghasilkan, menyimpan, dan memanfaatkan
energi. Ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi berbagai aktivitas seluler,
mulai dari pemeliharaan dasar dan pertumbuhan hingga fungsi khusus seperti
kontraksi otot, transmisi saraf, dan sinyal seluler. Proses yang diatur secara ketat ini
penting untuk keseluruhan fungsi dan kelangsungan hidup sel.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, energi yang dibentuk melalui proses-proses ini digunakan
untuk mendukung fungsi tubuh yang beragam, mulai dari aktivitas fisik hingga
proses metabolisme basal dan pertumbuhan sel. Metabolisme energi seluler
adalah proses mendasar dan rumit di dalam sel hidup, yang bertanggung jawab
untuk menghasilkan, menyimpan, dan memanfaatkan energi. Ini memainkan
peran penting dalam memfasilitasi berbagai aktivitas seluler, mulai dari
pemeliharaan dasar dan pertumbuhan hingga fungsi khusus seperti kontraksi otot,
transmisi saraf, dan sinyal seluler.

B. Saran
• Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk menambah
ilmu dan wawasan tentang biokimia lanjut, khususnya mengenai
bioenergetika
• Bagi masyarakat luas, semoga penelitian ini dapat mengedukasi banyak orang
untuk mengetahui bioenergetika
• Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini agar dapat dijadikan tambahan wawasan
ilmu mengenai bioenergetika

Anda mungkin juga menyukai