Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOKIMIA

BIOENERGETIKA DAN OKSIDASI BIOLOGI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. AKBAR HIDAYATULLAH (4840121091)


2. ARYAMIN (4840121059).
3. APRILIA UTAMI (4840121070)
4. MONALIZA MUTTOHARAH ( 4840121063)
5. NURUL HATINA (4840121075)
6. PUTRI AYU PURWASIH (4840121081)
7. OLIVIA DAMAYANTI (4840121076)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN

2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini .
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini. Namun tidak lepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bagu,10 Oktober 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATAR PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bionergetika........................................................................ 3
B. Pengertian Oksidasi Biologis................................................................ 6
C. Kepentingan Oksidasi Biologis Dalam Biomedis................................ 7
D. Enzim Yang Terlibat Dalam Oksidasi Biologis................................... 8
E. Rantai Respirasi Dan Fosforilasi Oksidatif.......................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah diketahui bahwa makhluk hidup memerlukan
energy yang digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul
serta transport ion melintasi membrane sel. Organisme akan menggunakan
energy tersebut secara efisien untuk proses hidup. Dalam rangka untuk
menghasilkan energy, karbohidrat, lipid, asam amino dengan melalui jalur
metabolism yang berbeda akan dipecah dan menghasilkan sejumlah molekul
pembawa energy yang selanjutnya melalui proses oksidasi biologi.
Senyawa pembawa energy digolongkan menjadi 2, yaitu 1) low
energy phosphates-ADP, AMP, glukosa-1 phosphate- yang bertugas
menangkap energy bebas dan high energy phosphates (HEP)–kreatin fosfat,
ATP, karbamoil fosfat, GTP, fosfoenol piruvat dan CTP- yang membawa
energy tinggi untuk diberikan kepada reaksi biokimia. Terdapat tiga sumber
utama senyawa HEP dalam konsevasi energy yaitu dari 1) proses glikolisis,
2) siklus asam sitrat, dan 3) fosforilasi oksidatif.
NADH yang merupakan hasil dari siklus Krebs yang terjadi dalam
mitokondria akan digunakan dalam reaksi reduksi untuk menghasilkan ATP
yang merupakan molekul pembawa energy melalui proses fosforilasi
oksidatif. Banyak manifestasi berkaitan dengan adanya radikal bebas yang
merupakan hasil dari proses oksidasi biologi seperti penuaan dini, namun
mekanisme perjalanan penyakit tersebut masih sulit untuk dijelaskan.
(https://www.scribd.com/document/264718148/OKSIDASI-BIOLOGI. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2022 pukul 10:15 WITA)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bionergetika ?
2. Apa pengertian oksidasi biologis ?
3. Apa saja kepentingan oksidasi biologis dalam biomedis ?
4. Bagaimana enzim yang terlibat dalam oksidasi biologis ?

1
5. Apa saja rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian bionergetika
2. Untuk mengetahui pengertian oksidasi biologis
3. Untuk mengetahui kepentingan oksidasi biologis dalam biomedis
4. Untuk mengetahui enzim yang terlibat dalam oksidasi biologis
5. Untuk mengetahui rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BIONERGETIKA
Bioenergetika adalah bidang biokimia dan biologi sel yang
menyangkut aliran energi melalui sistem kehidupan. Ini adalah area aktif
penelitian biologi yang mencakup respirasi seluler dan banyak proses
metabolisme dan enzimatik lainnya yang mengarah pada produksi dan
pemanfaatan energi. Bentuk seperti molekul Adenosine trifosfat (ATP).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bioenergetika#cite_note-1. Diakses pada tanggal 11
Oktober pukul 10:20 WITA)
Artinya, tujuan bioenergi adalah untuk menggambarkan bagaimana
organisasi yang hidup memperoleh dan mengubah energi untuk melakukan
pekerjaan biologis. Studi jalur metabolisme sangat penting untuk bioenergi.
Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan
mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Sistem
nonbiologik dapat menggunakan energi panas untuk melangsungkan
kerjanya. Sedangkan sistem biologik bersifat isotermik dan menggunakan
energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.
(https://www.academia.edu/21909946/BIOENERGETIKA. Diakses pada tanggal 11
Oktober pukul 10:30 WITA)

Peran senyawa fosfat berenergi tinggi dalam penangkapan dan


pengalihan energi
Untuk mempertahankan kehidupan, semua organisme harus
mendapatkan pasokan energi bebas dari lingkungannya. Organisme autotrofik
melakukan metabolisme dengan proses eksergonik sederhana, misalnya
tumbuhan hijau menggunakan energi cahaya matahari, bakteri tertentu
menggunakan reaksi Fe2+ - Fe3+. Sebaliknya organisme heterotrofik,
memperoleh energi bebasnya dengan melakukan metabolisme yaitu
pemecahan molekul organik kompleks.
Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam pemindahan energi
bebas dari proses eksergonik ke proses endergonik. ATP adalah nukleotida

3
trifosfat yang mengandung adenin, ribosa dan 3 gugus fosfat (lihat Gambar
3.1). Dalam Gambar 3.1 ATP diperlihatkan sebagai kompleks magnesium

Mg2+

Gambar 3.2 ATP dan ADP

Energi bebas baku hasil hidrolisis senyawa-senyawa fosfat penting


dalam biokimia tertera pada Tabel 3.1. Terlihat bahwa nilai hidrolisis gugus
terminal fosfat pada ATP terbagi menjadi 2 kelompok. Pertama, fosfat
berenergi rendah yang memiliki ΔG lebih rendah dari pada ΔG0 pada ATP.
Kedua, fosfat berenergi tinggi yang memiliki nilai ΔG lebih tinggi daripada
ΔG0 pada ATP, termasuk di dalamnya, ATP dan ADP, kreatin fosfat,
fosfoenol piruvat dan sebagainya.
Senyawa biologik penting lain yang berenergi tinggi adalah tiol ester
yang mencakup koenzim A (misal asetil-KoA), protein pembawa asil,
senyawa- senyawa ester asam amino yang terlibat dalam sintesis protein, S-
adenosilmetionin (metionin aktif), uridin difosfat glukosa dan 5-fosforibosil-
1- pirofosfat.

4
Tabel 3.1 Energi bebas baku hasil hidrolisis beberapa senyawa
Senyawa ΔG0
kJ/mol kkal/mol
Fosfoenolpiruvat -61,9 -14,8
Karbamoil fosfat -51,4 -12,3
1,3-bifosfogliserat -49,3 -11,8
(sampai 3-
fosfogliserat)
Kreatin fosfat -43,1 -10,3

ATP - ADP + Pi -30,5 -7,3

ADP - AMP + Pi -27,6 -6,6

Pirofosfat -27,6 -6,6

Glukosa 1-fosfat -20,9 -5,0

Fruktosa 6-fosfat -15,9 -3,8

AMP -14,2 -3,4

Glukosa 6-fosfat -13,8 -3,3

Gliserol 3-fosfat -9,2 -2,2

Gugus fosfat berenergi tinggi oleh Lipmann dilambangkan dengan ~℗.


Simbol ini menunjukkan bahwa gugus yang melekat pada ikatan, pada saat
peralihan pada suatu akseptor yang tepat, akan mengakibatkan pemindahan
kuantitas energi bebas yang lebih besar. Oleh karena itulah sebagian ahli
biokimia lebih menyukai istilah potensial pemindahan gugus daripada
ikatan berenergi tinggi.
Berdasarkan posisi ATP pada Tabel 3.1, maka ATP merupakan donor
fosfat berenergi tinggi (donor energi bebas) bagi senyawa-senyawa di
bawahnya. Di sisi lain, ADP dapat menerima fosfat berenergi tinggi untuk
membentuk ATP dari senyawa yang berada di atas ATP dalam tabel.
Akibatnya siklus ATP/ADP menghubungkan proses-proses yang
menghasilkan phospat dan proses-proses yang menggunakan phospat. Dengan
demikian ATP terus dikonsumsi dan terus diproduksi. Proses terjadi
dengan kecepatan sangat tinggi, karena depot ATP/ADP sangat kecil dan

5
hanya cukup untuk mempertahankan jaringan aktif dalam beberapa detik saja.
(http://www.bankselgamet.com/wp-content/uploads/2016/09/kuliah-12-biokimia-
peternakan-bioenergetikaG-Ciptadi-2016. Diakses pada tanggal 11 Oktober pukul
10:35 WITA)
Ada 3 sumber utama phospat yang berperan dalam konservasi atau
penangkapan energi.
1. Fosforilasi oksidatif
Fosforilasi oksidatif adalah sumber phospat terbesar dalam organisme
aerobik.
Energi bebas untuk menggerakkan proses ini berasal dari oksidasi rantai
respirasi di dalam mitokondria dengan menggunakan oksigen.
2. Glikolisis
Dalam glikolisis terjadi pembentukan netto dua phospat yang terjadi
akibat pembentukan laktat.
3. Siklus asam sitrat
Dalam siklus asam sitrat satu phospat dihasilkan langsung pada tahap
suksinil tiokinase.
(http://www.bankselgamet.com/wp-content/uploads/2016/09/kuliah-12-
biokimia-peternakan-bioenergetikaG-Ciptadi-2016. Diakses pada tanggal 11
Oktober pukul 10:35 WITA)

B. PENGERTIAN OKSIDASI BIOLOGIS


Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang
berbeda. Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom,
atau ion. Kadang-kadang oksidasi bukan hal yang buruk, seperti dalam
pembentukan aluminium anodized super tahan lama. Sisi lain, oksidasi dapat
merusak, seperti karat dari sebuah mobil atau merusak buah segar.
Dalam kasus besi, oksigen ini akan membuat proses pembakaran yang
lambat, yang menghasilkan substansi berwarna coklat yang rapuh yang
disebut karat. Ketika oksidasi terjadi pada tembaga, di sisi lain, hasilnya
adalah lapisan oksida tembaga berwarna kehijauan.
Ketika melibatkan oksigen, proses oksidasi tergantung pada jumlah
oksigen di udara dan sifat dari bahan yang disentuhnya. Dalam buah segar,

6
kulit biasanya berfungsi penghalang terhadap oksidasi. Inilah sebabnya
mengapa sebagian besar buah dan sayuran tiba dalam kondisi baik di toko
kelontong.
Setelah kulit telah rusak, sel-sel individual melakukan kontak
langsung dengan udara dan molekul oksigen mulai membakar buah. Hasilnya
adalah bintik kecoklatan.
Oksidasi juga dapat menjadi masalah bagi pemilik mobil, karena
lapisan terluar cat terus-menerus terkena udara dan air.
Rahasia mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen adalah
untuk memberikan lapisan perlindungan antara materi terbuka dan udara.
Bisa menggunakan lapisan lilin atau polyurethane pada mobil, lapisan cat
pada benda logam atau semprot cepat anti-oksidan.
(https://libratama.com/pengertian-oksidasi/. Diakses pada tanggal 11 Oktober pukul
10:45 WITA)

C. KEPENTINGAN OKSIDASI BIOLOGIS DALAM BIOMEDIS


Meskipun bakteri (anaerob) tertentu mampu hidup tanpa adanya
oksigen, kehidupan hewan yang lebih tinggi mutlak tergantung pada pasokan
oksigen. Penggunaan oksigen adalah dalam proses respirasi yang dapat
diarikan sebagai proses pengambilan energi dalam bentuk ATP dari reaksi
terkendali hydrogen dengan oksigen yang membentuk air. Disamping itu,
molekul oksigen di satukan ke dalam sejumlah besar substrat oleh enzim yang
dinamakan oksigenase, banyak obat, polutan dan karsinogen kimia
(xenobiotics) dimetabolisir oleh enzim-enzim dari kelompok ini, yang dikenal
sebagai sistem sitokrom P-450. Pemberian oksigen dapat menyelamatkan
jiwa penderita yang mengalami kegagalan respirasi atau sirkulasi, dan kadang
pemberian oksigen dengan tekanan tingggi (terapi oksigen hiperbarik)
terbukti memberikan hasil yang baik sekalipun tindakan ini dapat
mengakibatkan keracunan oksigen.
(https://www.scribd.com/document/264718148/OKSIDASI-BIOLOGI. Diakses pada
tanggal 11 Oktober pukul 10:45 WITA)
D. ENZIM YANG TERLIBAT DALAM OKSIDASI BIOLOGIS

7
Semua enzim yang berhubungan dengan proses oksidatif dinamakan
oksidoreduktase. Dalam hal berikut mereka dibagi dalam 5 golongan Enzim
yang terlibat:
1. Oksidase
Yaitu enzim-enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari
substrat tetapi hanya menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen.
Oksidase mengandung tembaga dan membentuk air sebagai hasil
reaksinya (dengan kekecualian urikase dan monoamin oksidase yang
membentuk H202) .

2. Aerobik Dehidrogenase
Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat, tetapi
berbeda dengan oksidase, dapat memakai, baik oksigen maupun zat
buatan, seperti birumetilen, sebagai akseptor hidrogen, yang khas dari
dehidrogenase ini adalah flavo protein. Sebagai hasil bentuk hidrogen
peroksida dan air.
3. Anaerobik Dehidrogenase
Enzim yang mengkatalilis pelepasan hidrogen dari substrat tetapi
tidak dapat memakai oksigen sebagai akseptor hidrogen. Terdapat banyak
enzim dalam kelas ini. Mereka melakukan 2 fungsi utama :
a. Pemindahan hidrogen dari satu substrat ke substrat lain dalam reaksi
gabungan oksidasi reduksi yang tidak menggunakan rantai pernafasan
dehidrogenase ini adalah spesifik untuk substratnya tetapi sering
memakai ko-enzim atau pengemban hidrogen yang sama seperti
dehidrogenase lain. Karena reaksinya adalah bolak-balik (reversible)
sifat ini memungkinkan equivalen pereduksi dipindahkan secara bebas
dalam sel. Jenis reaksi ini, yang mengoksidasi suatu substrat dengan
memakai substrat lainnya, terutama berguna untuk menjalankan
proses oksidatif, dalam keadaan tidak ada oksigen.

8
b. Sebagai komponen rantai pernafasan untuk transpor elektron dari
substrat ke oksigen.
4. Hidro Peroksidase
Enzim yang mempergunakan hidrogenperoksida sebagai substrat 2
enzim termasuk dalam golongan ini peroksidase terdapat dalam susu dan
buah-buahan, leukosit, trombosit, dan eritrosit, dan katalase, terdapat pada
hewan dan tumbuh- tumbuhan.
5. Oksigenase
enzim-enzim yang mengkatalisis pemindahan langsung dan
inkorporasi : oksigen dkedalam molekul substrat.
(http://www.bankselgamet.com/wp-content/uploads/2016/09/kuliah-12-
biokimia-peternakan-bioenergetikaG-Ciptadi-2016. Diakses pada tanggal 11
Oktober pukul 10: 50 WITA)

E. RANTAI RESPIRASI DAN FOSFORILASI OKSIDATIF


Rantai respirasi terjadi di dalam mitokondria sebagai pusat tenaga. Di
dalam mitokondria inilah sebagian besar peristiwa penangkapan energi yang
berasal dari oksidasi respiratorik berlangsung. Sistem respirasi dengan proses
pembentukan intermediat berenergi tinggi (ATP) ini dinamakan fosforilasi
oksidatif. Fosforilasi oksidatif memungkinkan organisme aerob menangkap
energi bebas dari substrat respiratorik dalam proporsi jauh lebih besar
daripada organisme anaerob.
Proses fosforilasi oksidatif
Organisme kemotrop memperoleh energi bebas dari oksidasi molekul
bahan bakar, misalnya glukosa dan asam lemak. Pada organisme aerob,
akseptor elektron terakhir adalah oksigen. Namun elektron tidak langsung
ditransfer langsung ke oksigen, melainkan dipindah ke pengemban-
pengemban khusus antara lain nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+) dan
flavin adenin dinukleotida (FAD).
Pengemban tereduksi ini selanjutnya memindahkan elektron ke
oksigen melalui rantai transport elektron yang terdapat pada sisi dalam
membran mitokondria (Gambar 3.7). Gradien proton yang terbentuk sebagai
hasil aliran elektron ini kemudian mendorong sintesis ATP dari ADP dan Pi

9
dengan bantuan enzim ATP sintase. Proses tersebut dinamakan fosforilasi
oksidatif. Dalam hal ini energi dipindahkan dari rantai transport elektron ke
ATP sintase oleh perpindahan proton melintasi membran. Proses ini
dinamakan kemiosmosis.

NAD+ FAD

Gambar 3.6 Struktur kimia NAD+ dan FAD

10
Gambar 3.7 Ringkasan proses fosforilasi oksidatif di dalam
mitokondria

Rantai transport elektron membawa proton dan elektron,


memindahkan elektron dari donor ke akseptor dan mengangkut proton
melalui membran.
Secara ringkas fosforilasi oksidatif, terdiri atas 5 proses dengan
dikatalisis oleh kompleks enzim, masing-masing kompleks I, kompleks II,
kompleks III, kompleks IV dan kompleks V (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Informasi tentang enzim yang berperan dalam fosforilasi oksidatif
Nama Penyusun kDa Polypeptides
Kompleks I NADH dehydrogenase (or) 800 25
NADH-coenzyme Q
reductase
Kompleks II Succinate dehydrogenase (or) 140 4
Succinate-coenzyme Q
reductase
Kompleks III Cytochrome C - coenzyme Q 250 9-10

11
oxidoreductase
Kompleks IV Cytochrome oxidase 170 13
Kompleks V ATP synthase 380 12-14

Pada Gambar 3.8, kotak biru (gelap) di bawah menunjukkan reaksi


oksidasi- reduksi yang terjadi pada masing-masing kompleks enzim.
Singkatan-singkatan diuraikan sebagai berikut: FMN: flavin mononukleotida,
Fe2+S: besi tereduksi- sulfur, Fe3+S: besi teroksidasi-sulfur, cyt: sitokrom,
CoQ: koenzim Q.
1) Kompleks I
Pada tahap ini, masing-masing molekul NADH memindahkan 2
elektron berenergi tinggi ke FMN, kemudian ke protein besi-sulfur dan
terakhir ke koenzim Q (ubiquinon).

2) Kompleks II
FADH2 dihasilkan oleh suksinat dehidrogenase dalam siklus asam
sitrat, memindahkan elektron ke CoQ melalui kompleks II. FADH2
dihasilkan oleh asil KoA dehidrogenase dalam oksidasi beta asam lemak,
memindahkan elektron ke CoQ melalui kompleks yang sama.

3) Kompleks III

12
CoQ memindahkan elektron ke serangkaian sitokrom dan protein
besi-sulfur. Sitokrom terdiri atas kelompok heme seperti hemoglobin dan
besi dengan heme menerima elektron.

4) Kompleks IV
Penerima terakhir dari rantai transport elektron adalah kompleks
besar terdiri atas 2 heme dan 2 atom tembaga.

5) Kompleks V
Pada tahap ini, protein kompleks yang mengkatalisis konversi
ADP menjadi ATP, diisikan oleh gradien kemiosmotik. Proton mengalir
kembali ke matriks mitokondria melalui kompleks ATP sintase dan energi
berasal dari penurunan gradien pH digunakan untuk membentuk ATP.

13
Pada fosforilasi oksidatif, pelibatan NADH menghasilkan
pembentukan 3 molekul ATP, sedangkan pelibatan FADH2 menghasilkan
pembentukan 2 molekul ATP.
(https://www.scribd.com/document/264718148/OKSIDASI-BIOLOGI. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2022 pukul 10:45 WITA)

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang
berbeda. Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom,
atau ion.ada beberapa enzim yang membant dalam proses oksidasi biologi
meliputi oksigenase, aerobic dehidrogenase, Anaerobik dehidrogenase,
Hidroperoksidase, dan Oksigenase. Sedangkan Bioenergetika adalah ilmu
pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia.

B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah oksidasi biologi dan bioenergetika penulis
mengharapkan agar pembaca dapat memahami dan mengaplikasikannya
dalam bidang keperawatan atau tenaga kesehatan lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/264718148/OKSIDASIBIOLOGIhttps://
www.academia.edu/21909946/BIOENERGETIKA. Diakses pada tanggal 11 Oktober
pukul 10:30 WITA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioenergetika#cite_note-1. Diakses pada tanggal 11 Oktober
Mei pukul 10:20 WITA
https://libratama.com/pengertian-oksidasi/. Diakses pada tanggal 11 Oktober pukul 10:4
http://www.bankselgamet.com/wp-content/uploads/2016/09/kuliah-12-biokimia-
peternakan-bioenergetikaG-Ciptadi-2016. Diakses pada tanggal 11 Oktober pukul 10:35
WITA
https://libratama.com/pengertianoksidasi/https://www.scribd.com/document/
264718148/OKSIDASI-BIOLOGI. Diakses pada tanggal 11 Oktober pukul 10:45 WITA

16

Anda mungkin juga menyukai