Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM ANATOMI, MORFOLOGI, DAN


FISIOLOGI TUMBUHAN
METABOLIT PRIMER

DISUSUN OLEH :
1. LUH DE SRI ANTARI DEWI 192006
2. NI MADE WISMAYA PUTRI 192007
3. LUH DEWI LESTARI 192008
4. NI WAYAN HERLINA PUTRI D. 192009
5. NI NENGAH RIKA YANTI 192010

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


SEKOLAH TINGGI MAHAGANESHA
DENPASAR
2019
PRAKTIKUM III
METABOLIT PRIMER

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa dapat memahami dan membuktikan adanya metabolit primer yang


dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis.

B. DASAR TEORI
Metabolit primer adalah suatu zat/senyawa essensial yang terdapat dalam
organisme dan tumbuhan, yang berperan dalam proses semua kehidupan organisme
tersebut atau merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup bagi organisme /
tumbuhan tersebut.

Kehidupan organisme dibagi menjadi 2 bagian :


1. Prokariot : organisme yang tidak mempunyai dinding sel (inti sel tidak mempunyai
membrane)
2. Eukariot : organisme yang mempunyai dinding sel atau mempunyai membrane inti
sel dan organ sitoplasma, yang setiap sel digambarkan dengan adanya membran
(mitokondria, kloroplas, dll)

Beberapa contoh senyawa metabolit primer antara lain :

1. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa yunani yang berarti “yang paling utama”)
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup
dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein berperan
dalam fungsi structural atau mekanis, seperti misalnya protei yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam system kekebalan (imun)sebagai antibodi, system
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transfortasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotroph).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak teliti dalam biokimia. Protein ditemukan
Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi
genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai
cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “lemah”,
hanya tersusun dari asam amino proteinogenik melalui mekanisme pasca translasi,
terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

2. Karbohidrat
Karbohidrat (hidrat dari karbon, hidrat arang) atau sakarida adalah segolongan
besar senyawa organic yang paling berlimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai
fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada
proses protosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian da nada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfus.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari 1 molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta daopat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kintin dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian 2
monosakarida) dan oligosakarida (rangkai beberapa monosakarida).

Garis besar karbohidrat dapat dibedakan :


a. Gula :
1. Monosakarida (aldose dan ketosa)
- Triosa - - Pentosa
- Tetrosa - - Hektosa, dsb

2. Oligosakarida
- Disakarida
- Trisakarida, dsb

b. Turunan gula :
1. Alkohol 3. Ester
2. Asam 4. Glikosida

c. Polisakarida (glikan)
1. Heksosan
- Glukan - Glukomannan
- Fruktan - Maman
- Galaktan - Galaktomannan

2. Pentosan
- Xylan
- Araban
3. Glukoronan
- Gukoronan
- Galakturonan

Karbohidrat cadangan :
a. Sukrosa/sakaroisa : (disakarida)
Tanaman penghasil :
- Saccharum officinarum, F. Graminae
- Beta vulgaris, F. Chenopodiaceace

b. Pati : dihasilkan oleh tanaman :


- Zen mays, Sorghum biscolor
- Ipomoea batatas

c. Fitoglikon :
dihasilkan : Zea mays
d. Fruktan : dihasilkan oleh :
Contoh : inulin
- Dahlia Tuber
- Inula sp

e. Mannan : dihasilkan oleh :


- Cynopsis tetra gonolobus
- Ceratonia siligaea

f. Gom eksudat : dihasilkan oleh :


- Acasia Senegal Fam : Leguminoceace
- Prunus urasus
- Prunus viriginiana, P. armeniaca
- sterculia ursus
- astragalgus sp menghasilkan tragacanth

3. Lemak
Lemak atau lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara
khusus bagi minyak nabati atau hewani yang terwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcsl.
Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-
CH2-) maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alas an yang menjelaskan
sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar
atau organic seperti: eter, chloroform, atau benzol. Secara umum dapat dikatakan bahwa
lemak biologis memenuhi 3 fungsi dasar bagi manusia, yaitu :
1). Penyimpan energy
2). Transortasi metabolic sumber energy
3). Sumber zat untuk sintese bagi hormone, kelenjar empedu serta menunjang proses
pemberian signal signal transducing.

4. Asam nukleat
Asam nukleat merupakan bagian yang tersusun dari C, H, O, dan P. tersusun dari 3
bagian yaitu basa nitrogen, gula ribose dan fosfat.
Berdasarkan fungsi dibagi 4 kelompok :
1) Sebagai energi kimia (ATP, GTP)
2) Sebagai komponen regulator (cGMP, cAMP)
3) Sebagai komponen materi genetik (RNA, DNA)
4) Sebagai kofaktor (FAD, Koenzim A, NAD)
Fungsi metabolit primer bagi tumbuhan :
1). Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi tumbuhan.
2). Untuk pertumbuhan atau perkembangan bagi tumbuhan tersebut.
3). Sebagai cadangan makanan.

Jalur biosintesis metabolit primer dalam tumbuhan :


Proses Fotosintesis

6CO2 + 6H2O C6H12O6


Hr (-700nm) GLUKOSA
-klorofil + 6O2

GLUKOSA 6 pospat Monosakarida

glikolisis

Asam piruvat Polisakarida

asam ammonia
Acetil CoA
lemak Asam amino Asam nukleat
jalur antar malonat
Protein
Lemak

Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molekul makanan yang


kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana oleh
tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberdaan energy cahaya. Dalam
proses fotosintesis, foton cahaya ditangkap oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik.
Elektron-elektron di dalam molekul-molekul pigmen tersebut dieksitasi oleh foton-foton
yang diserap, dan elektron-elektron yang tereksitasi itu pun akhirnya akan membebaskan
energy ke dalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke keadaan tak tereksitasi. Banyak
sel menggunakan energy ini untuk mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Gambar Proses Fotosintesis

Pada siang hari, pati akan terakumulasi pada daun jika laju fotosintesis melampaui laju
respirasi dan translokasi fotosintat keluar dari daun. Pada malam hari, pati yang terakumulasi ini
akan diurai kembali melalui proses respirasi dan diangkut keluar dari daun.

C. KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Alat yang diperlukan
Aluminium foil, gunting, selotip, beker gelas, penjepit kayu, pipet, cawan petri, kaki tiga,
dan penangas air.

2. Bahan yang diperlukan


Daun bayam, air, dan alkohol.
3. Tugas
a) Pada sore hari, tutuplah sebagian daun bayam pada pohonnya dengan aluminium foil,
kemudian di jepit.
b) Keesokan harinya, petiklah daun tersebut setelah cukup terkena cahaya matahari.
c) Bukalah aluminium foil yang menutupi daun bayam.
d) Masukkan daun bayam ke dalam beker gelas lalu tambahkan alkohol.
e) Beker gelas berisi daun bayam dan alkohol di panaskan di atas penangas air, sampai daun
layu dan berubah warna.
f) Cuci daun denagan air, dan letakkan di atas cawan petri.
g) Tetesi daun dengan larutan iodium, kemudian amati yang terjadi.

4. Hasil pengamatan

NO. PENGAMATAN WARNA DAUN


TIDAK DITUTUP DITUTUP
1. Kondisi daun Layu warna hijau Layu, warna ungu

2. Setelah ditambah alkohol Pelarut : tidak berwarna Pelarut tidak berwarna


Daun : hijau segar Daun : hijau segar

3. Setelah direbus dan Pelarut : hijau pekat Pelarut : hijau


ditambahkan alkohol Daun : hijau kekuningan Daun : hijau kekuningan

4. Setelah ditetesi larutan Daun : warna daun kuning Daun : warna berubah jadi
iodium layu kuning kecoklatan layu.
D. PEMBAHASAN

Fotosintesis adalh proses yang dilakukan oleh organisme autitrof dengan


menggunakan energy dari cahaya matahari yang diserap oleh klorofil untuk membuat
bahan makanan dari molekul sederhana menjadi molekul yang lebih kompleks. Hal ini
sesuai dengan pendapat Dodi (2008) yang mengatakan bahwa fotosintesis adalah proses
penyimpanan energy yang berlangsung di dalam daun dan bagian hijau lainnya yang
dilakukan dengan bantuan cahaya matahari. Fotosintesis juga dibantu oleh krolofil dalam
menyerap dan mengubah energy cahaya menjadi energy kimia.
Berdasarkan hasil praktikum Fotosintesis pada daun bayam yang tanpa ditutup
aluminium foil dan yang ditiutupi aluminium didapatkan hasil sebagai berikut :
Berdasarkan hasil praktikum yang tertutup dengan aluminium foil dihasilkan
perbedaan warna antara daun yang tidak ditutupi aluminium foil. Daun yang ditutupi oleh
aluminium foil setelah dimasukkan ke dalam alkohol panas dan ditetesi iodium, tampak
berwarna lebih terang. Hal ini disebabkan pada bagian daun yang tertutup tidak mengalami
fotosintesis dan tidak menghasilkan amilum, sedangkan pada daun yang tidak ditutupi
aluminium foil tampak berwarna lebih gelap, pada bagian itu tidak terbentuk amilum
karena sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis terhalang. Hal ini
menunjukan perbedaan yang tampak pada daun bahwa sinar matahari sangat berperan
dalam prose fotosintesis, meskipun ada klorofil tetapi tanpa cahaya matahari daun tersebut
tidak bisa berperan dalam proses fotosintesis. Factor yang mempengaruhi laju fotosintesis
antara lain adalah unsur daun, keadaan stomata, dan jenis tumbuhan.

E. KESIMPULAN
Daun bayam yang tidak ditutupi aluminium foil berwarna gelap karena
mengalami proses fotosintesis yang ditandai dengan adanya amilum, sedangkan pada
daun bayam yang ditutupi aluminium foil tidak mengalami proses fotosintesis dan
terdapat perubahan warna. Factor yang mempengaruhi fotosintesis adalah cahaya
matahari, air, temperature, persediaan karbondioksida, dan klorofil.

F. DAFTAR PUSTAKA
1. Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
2. Dwidjoseputro. 1990. Pengantar fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.
3. Sri, A.D., Wismaya,P., Dewi, L., Herlina,P.D., Rika, Y., 2019, Buku Petunjuk
Praktikum Anatomi, Morfologi dan Fisiologi Tumbuhan, Denpasar, Sekolah
Tinggi Farmasi Mahaganesha.
4. www.academia.edu/29335675/laporan_praktikum_FOTOSINTESIS
5. i.d.m.wikipedia.org/wiki/metabolit_primer

Anda mungkin juga menyukai