Anda di halaman 1dari 19

MODUL II

KARBOHIDRAT
M. M. Kleden

1. Pendahuluan

Isi dari modul ini adalah tentang senyawa organik karbohidrat. Secara
keseluruhan akan membahas tentang pengertian karbohidrat, pembentukan karbohidrat
pada tanaman, klasifikasi karbohidrat, struktur karbohidrat dan fungsi biologis
karbohidrat. Hampir sebagian besar makanan yang dikonsumsi ternak mengandung
senyawa karbohidrat yang merupakan senyawa yang terdiri atas molekul carbon,
hidrogen dan oksigen. Rasio hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbohidrat adalah
selalu membentuk air. Senyawa karbohidrat dibentuk melalui proses fotosintesis pada
tanaman. Dengan adanya clorophil yang dimiliki tanaman dan energy yang diperoleh dari
sinar matahari, maka akan terbentuk glukosa sebagai unit pembangun molekul
karbohidrat. Glukosa yang dihasilkan tersebut akan berikatan satu sama lain membentuk
senyawa yang lebih kompleks dalam bentuk disakarida maupun senyawa polisakarida.
Senyawa polisakarida yang dihasilkan tanaman dapat disimpan dalam batang, dalam
buah, dalam biji maupun tersebar dalam daun. Setelah membaca modul ini anda
diharapkan untuk mengerti dan memahami materi menyangkut senyawa karbohidrat
secara keseluruhan.
Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah mahasiswa
mampu:
1. Menjelaskan pengertian karbohidrat dan pembentukannnya pada tanaman.
2. Memahami tentang klasifikasi karbohidrat berdasarkan unit pembentuk struktur
karbohidrat dan bagaimana struktur karbohidrat secara keseluruhan
3. Menjelaskan tentang fungsi biologis karbohidrat secara umum bagi makluk hidup

Petunjuk dalam mempelajari modul ini adalah memahami bagaimana senyawa


karbohidrat terbentuk pada tanaman hijau melaljui proses fotosintesis dan bagaimana

II-1
struktur karbohidrat ini dibentuk baik dalam bentuk sederhana maupun dalam bentuk
yang lebih kompleks terutama senyawa polisakarida. Untuk lebih memahami isi dari
modul ini maka diharapkan anda mempelajarinya secara berurutan dari bagian depan
hingga bagian paling akhir.

2. Materi

2.1. Pengertian Karbohidrat.


Hampir semua makluk hidup dalam mempertahankan hidupnya membutuhkan
makanan yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Apa yang dimakan setiap hari
merupakan gabungan atau campuran dari beberapa jenis makanan. Dari sekian banyak
macam makanan yang dikonsumsi, karbohidrat merupakan salah zat penyusun terbesar
dalam makanan yang dikonsumsi makluk hidup terutama manusia. Karbohidrat adalah
senyawa derivat aldehida atau keton dari polikidrik (lebih dari 1 gugus OH) alkohol atau
sebagai senyawa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan derivat tersebut. Atau
karbohidrat adalah polihidroksi-aldehid atau polihidroksi keton dan senyawa turunannya.
Karbohidrat merupakan jenis biomolekul yang yang paling banyak ditemukan di
alam dan merupakan hasil dari proses fotosintesis dalam penyatuan CO2, H2O dan energi
sinar matahari. Karbohidrat merupakan sumber utama energi metabolit untuk organisme
hidup, sumber karbon untuk sintesis biomolekul, komponen unsur struktural sel dan
bagian dari asam nukleat.

2.2. Pembentukan Karbohidrat


Proses fotosintesis merupakan rangkaian proses yang menghasilkan senyawa
karbohidrat. Dalam proses tersebut dimanfaatkan CO2 dan H2O serta sumber energi yang
berasal dari cahaya matahari. Proses fotosintesis terjadi dalam organel “cloroplas” dan
membutuhkan pigmen “clorophil”. Fotosintesis terjadi dalam 2 tahap:
1. Light reaction: tergantung adanya sinar. Energi sinar matahari terperangkap
energi kimia dalam bentuk ATP dan NADH
2. Dark reaction: berlangsung tanpa adanya sinar.

II-2
Reaksi fotosintesis
s.matahari
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2
dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan
disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian terganutng spesies tanaman.
Sebagai contoh pada tanaman tebu, hamper sebagian besar karbohidrat yang dihasilkan
dari proses fotosintesis disimpan dalam batang. Sedangkan pada tanaman jagung dan padi
karbohidrat sebagian besar disimpan dalam biji.

2.3. Fungsi Biologis Karbohidrat.


Karbohidrat yang merupakan produk dari proses fotosintesis memberikan fungsi
biologis yang beragam dalam suatu proses kehidupan. Fungsi biologis dari karbohidrat
adalah sebagai berikut:
 Dalam bentuk gula atau pati: sumber energi bagi makluk hidup
Karbohidrat dalam bentuk polisakarida yang dikonsumsi, dalam tubuh akan diubah
menjadi monomer yang paling sederhana dan siap diserap tubuh dalam bentuk
glukosa. Glukosa ini akan dimanfaatkan sebagai sumber energi sehingga makluk
hidup dapat melakukan aktifitasnya dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
 Pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik
Setiap organisme fotosintetik akan melakukan proses fotosintesis dengan produk
utama adalah fruktosa yang berisomerasi dan akan menghasilkan glukosa. Glukosa
yang ada akan berikatan satu sama lain dan menghasilkan disakarida dan polisakarida
yang tersimpan dalam tubuh makluk fotosintetik. Pada tanaman hijau, karbohidrat
tersimpan dalam bentuk pati yang tersimpan dalam buah dan biji ataupun dalam
bentuk polisakarida lainnya seperti celulosa dan lignin yang tersimpan dalam batang
tanaman yang merupakan karbohidrat yang sukar larut.
 Sumber karbon bagi sel non fotosintetik

II-3
Semua makluk hidup non fotosintetik seperti manusia dan hewan akan memanfaatkan
karbohidrat sebagai sumber energinya. Energi yang ada dan tersimpan dalam tubuh
akan dimanfaatkan untuk proses sintesis senyawa biomolekul lainnya sehingga terjadi
perubahan berat badan dan perkembangan dari makluk hidup tersebut.
 Pati dan glikogen berperanan sebagai penyedia glukosa
Senyawa polisakarida yang terdapat dalam tanaman dan makluk fotosintetik berada
dalam bentuk senyawa pati. Senyawa yang sama juga terdapat dalam tubuh hewan
sehingga disebut glikogen atau pati hewan. Glikogen disintesis dari karbihidrat yang
dikonsumsi dari luar tubuh. Glikogen yang ada akan dirombak menjadi senyawa
gluksa yang digunakan sebagai sumber energi bagi makluk hidup non fotosintetik.
 Unsur struktural dan penyanggah dinding sel bakteri dan tanaman, jaringan
pengikat -- karbohidrat yang tidak larut
Karbohidrat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis sebagian disimpan dalam
bentuk senyawa pati yang mudah larut namun sebagian lagi disimpan dalam bentuk
karbohidrat struktural yang merupakan karbohidrat yang tidak larut. Karbohidrat
struktural inilah yang disimpan untuk memperkuat dinding sel tanaman maupun
jaringan pengikat lainnya. Dinding sel tanaman contohnya pada batang tanaman
sehingga memberikan kemampaun tanaman tersebut mampu berdiri tegak.
 Pelumas kerangka
Kerangka tubuh makluk hidup mudah digerakan karena adanya pelumas kerangka.
Pelumas kerangka ini merupakan senyawa yang terdiri atas senyawa karbohidrat.
 Perekat antar sel
Sel-sel tubuh makluk hidup dapat membentuk satu kesatuan yang saling berikatan
karena adanya seunyawa glukosa. Glukosa yang ada berfungsi sebagai pererat antara
sel yang satu dengan sel lainnya.

2.4. Klasifikasi Karbohidrat:


Karbohidrat memiliki rumus empiris dengan nisbah C:H:O 1:2:1 seperti glukosa
C6H12O6 atau C6(H2O)6 atau (CH2O)n.
Penggolongan Karbohidrat:

II-4
Berdasarkan kelarutan atau ketersediaannya, maka karbohidfat dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu:
a. Available Carbohydrate
(Karbohidrat yang tersedia), yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta
dimetabolisme sebagai karbohidrat.
b. Unavailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia)
Yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia,
sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Disamping itu, berdasarkan jumlah atom karbon yang dimiliki, maka karbohidrat
dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Monosakarida (gula sederhana);


KH yang tdk dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Rumus
umum: CmH2mOn (n = m; m -1). Monosakarida dibagi atas: triosa, tetrosa, pentosa,
heksosa dan heptosa tergantung jumlah atom karbon yang dimilikinya. Yang termasuk
dalam kelompok heksosa adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa. Yang termasuk dalam
kelompok pentosa adalah: ribose, arabinosa dan xylosa.
Dapat pula dibedakan atas aldosa atau ketosa tergantung memiliki gugus aldehid
atau keton.
Aldosa Ketosa
Triosa C3H6O3 Gliserosa Dihidroksiaseton
Tetrosa C4H8O4 Erithrosa Erithrulosa
Pentosa C5H10O5 Ribosa Ribulosa
Heksosa C6H12O6 Glukosa Fruktosa

Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum
disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada
tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
a. Glukosa
Biasanya disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Glukosa banyak dijumpai
di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu.

II-5
Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi
sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis
Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi
normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
Homeostatis kadar gula darah terjadi akibat pemecahan karbohidrat dalam proses
metabolisme. Pada saat konsumsi karbohidrat kurang, maka glukosa akan dihasilkan dari
perombakan glikogen yang ada dalam tubuh.
b. Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling
manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di
dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
c. Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

2. Disakarida; yaitu karbohidrat yang apabila dihidrolisa akan menghasilkan 2 molekul


monosakarida yang sama atau berlainan. Contoh: sukrosa, maltosa dan laktosa.
a. Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula
meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua)
molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
b. Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.
Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan
rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna
biru.
Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):
1. Amilosa

II-6
-larut dengan air panas
-mempunyai struktur rantai lurus
2. Amilopektin
-tidak larut dengan air panas
-mempunyai sruktur rantai bercabang

c. Laktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa
dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.
Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
-susu sapi 4-5%
-asi 4-7%
Laktosa dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan
enzim laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini
dapat dijumpai pada bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara
menetap. Gejala yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang perut.
Defisiensi laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karena bayi
sering diare. Terapi pemberian makanan yang rendah laktosa seperti LLM.

3. Oligosakarida; merupakan senyawa karbohidrat yang apabila dihidrolisa menghasilkan


3-6 unit monosakarida. contoh: glikoprotein.
4. Polisakarida;
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang apabila dihidrolisa akan
menghasilkan > 6 molekul monosakarida. Contoh : pati dan dekstrin, molekulnya dapat
linear atau bercabang. Polisakarida ini disebut juga heksosan, pentosan,
homopolisakarida atau heteropolisakarida tergantung manosakarida yang dihasilkan pada
saat dihidrolisa. Selain itu yang termasuk senyawa polisakarida adalah glikogen dan
cellulose.
a. Amilum (zat pati)

II-7
Merupakan sumber enersi utama bagi manusia di seluruh dunia, terutama di
negara sedang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok.
Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan
beberapa zat gizi penting lainnya. Hal ini terjadi karena salah satu fungsi karbohidrat
adalah sebagai sumber karbon bagi sintesis senyawa biologis lainnya. Walaupun suatu
bahan makanan dikatakan sebagai sumber karbohidrat termasuk senyawa pati sekalipun,
namun didalam bahan makanan tersebut juga mengandung senyawa protein, lemak,
vitamin dan mineral lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan
bagi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya.
Tergantung pada spesies tanaman, ada yang menyimpan senyawa karbohidrat (pati) di
dalam batang, ada juga tanaman yang menyimpan senyawa pati didalam akar.
Sumber: umbi-umbian, serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum karena mudah
didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih dari
70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%.
Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk
cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut "gelatinisasi".

b. Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Hasil pemecahan senyawa
amilum sebelum menghasilkan senyawa monosakarida dalam bentuk glukosa, maka akan
dihasilkan senyawa antara yang disebut dekstrin. Molekul senyawa dekstrin lebih
sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan jodium akan berubah menjadi wama
merah.

c. Glikogen
Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul glukosa,
larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan
menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada
waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen
dipecah menjadi asam laktat selama post mortum. Apabila ternak yang mau dipotong
mengalami stres dalam waktu yang cukup panjang, maka sebagian besar glikogen diubah

II-8
menjadi asam laktat karena kekurangan oksigen. Hal ini yang mengakibatkan kualitas
daging yang dihasilkan akan berbeda dengan daging yang dihasilkan ternak yang tidak
mengalami stres sebelum ternak tersebut dipotong. Kualitas daging dari ternak yang
mengalami stres sebelum dipotong relatif lebih kenyal sedangkan pada ternak yang tidak
mengalami stres akan terasa lebih empuk.
Glikogen disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan enersi, yang sewaktu-
waktu dapat diubah kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan. Kondisi ini terjadi
terutama pada saat makanan yang dikonsumsi rendah kandungan senyawa karbohidrat.
Glukosa yang dihasilkan dari pemecahan glikogen dalam tubuh akan digunakan untuk
mempertahankan kadar gula darah dan sebagai sumber energi untuk kelangsungan proses
fisiologis dalam tubuh seperti untuk kontraksi otot dan proses respirasi otot.

d. Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,
karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia dan kelompok ternak monogastrik atau
berlambung sederhana, karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak
dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume
dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
Kelompok ternak yang mampu memanfaatkan senyawa cellulose sebagai sumber
makanan utama adalah kelompok ternak ruminansia. Di dalam bagian lambung ternak
ruminansia terutama pada daerah yang disebut rumen terdapat berbagai mikroba baik
bakteri, protozoa maupun fungi dalam jumlah yang banyak. Mikroba inilah yang
menskresikan enzim yang mampu memecah senyawa cellulose menjadi senyawa yang
dapat dimanfaatkan tubuh dalam bentuk asam lemak mudah terbang (VFA) berupa asetat,
propionat dan butirat. Ketiga senyawa inilah yang digunakan sebagai sumber energi bagi
ternak ruminansia dan selanjutnya dimetabolisme menjadi senyawa glukosa.
Dahulu serat digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan, makin
tinggi kandungan serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut dipandang
semakin buruk. Akan tetapi pada dasawarsa terakhir ini, para ahli sepakat bahwa serat
merupakan komponen penyusun diet manusia yang sangat penting. Tanpa adanya serat,

II-9
mengakibatkan terjadinya konstipasi (susah buang air besar). Meskipun demikian
kandungan serat kasar (celullosa, hemiselulosa dan lignin) yang semakin tinggi dalam
suatu bahan makanan ternak, maka kualitas bahan makanan tersebut semakin rendah. Hal
ini terjadi karena sebagian besar makanan yang dikonsumsi akan diekskresikan melalui
feses. Senyawa yang menjadi pembatas utama adalah senyawa lignin. Kenaikan 1 satuan
senyawa lignin mengakibatkan penurunan nilai cerna sebesar 3-4 satuan.

2.5. Struktur Karbohidrat


Struktur karbohidrat menggambarkan bagaimana mekanisme gabungan antara
senyawa monosakarida yang merupakan senyawa paling kecil unitnya disusun dan
membangun senyawa kompleks karbohidrat. Rangakian pembentukan ini terjadi karena
adanya ikatan antara molekul-molekul penyusunnya.
a. Struktur Glukosa
Glukosa merupakan gula utama dalam darah yang nantinya digunakan sebagai
bahan bakar metabolisme dalam jaringan. Formula struktural aldoheksosa dapat
digambarkan dalam bentuk cincin sederhana seperti tertera:

II-10
Senyawa yang mempunyai formula struktural yang sama namun memiliki
konfigurasi spatial yang berbeda disebut stereoisomer. Bentuk isomer yang umum
dijumpai pada glukosa adalah bentuk D dan L. Suatu isomer dinamakan D atau bayangan
cerminnya L ditentukan oleh hubungan spatial dengan senyawa induknya gula gliserosa
beratom karbon 3. Orientasi gugus H dan OH disekeliling atom karbon yang terikat
dengan karbon alkohol primer terminal (jumlah karbon no. 5 dalam molekul glukosa)
menentukan bentuk isomer gula tersebut. Bila gugus OH berada di sebelah kanan disebut
gula anggota seri D dan jika disebelah kiri disebut seri L. Kebanyakan monosakarida
yang terdapat dalam jalur metabolisme mamalia memiliki konfigurasi D.

O O
| |
C─H C─H
| |
HO ─ C ─ H H ─ C ─ OH
| |
CH2OH CH2OH
L-Gliserosa D-Gliserosa

II-11
O O
| |
C─H C─H
| |
HO ─ C ─ H H ─ C ─ OH
| |
H ─ C ─ OH HO ─ C ─ H
| |
HO ─ C ─ H H ─ C ─ OH
| |
HO ─ C ─ H H ─ C ─ OH
| |
CH2OH CH2OH
L-Glukosa D-Glukosa

Monosakarida terutama glukosa, fruktosa dan galaktosa adalah heksosa yang


secara fisiologis sangat penting sedangkan triosa dan pentosa merupakan hasil
pemecahan metabolik heksosa dan merupakan konstituen penting asam nukleat dan
koenzim.

b. Struktur Disakarida
Disakarida merupakan gula yang tersusun dari dua residu monosakarida yang
digabungkan dengan ikatan glikosidik. Alfa dan beta menunjukkan konfigurasi OH pada
atom karbon. Bila OH diatas menunjukkan beta dan sebaliknya menunjukkan konfigurasi
alfa seperti terlihat pada senyawa maltosa, sukrosa dan laktosa berikut.

II-12
Ikatan antara molekul monosakarida penyusun molekul disakarida

c. Struktur Polisakarida
a) Pati
Pati dibentuk dari rantai α-glikosidik,. Senyawa ini hanya menghasilkan glukosa
sehingga disebut glukosan. Pati merupakan karbohidrat terpenting dalam bahan makanan
dan banyak terdapat pada serealia, kentang, kacang-kacangan dan hasil tanaman lainnya.
Sifat pati tidak larut dalam air dan dengan larutan yodium memberikan warna biru.
Konstiuen pati adalah 1) amilosa (15-20%) struktur heliks dan tidak bercabang serta
memberikan warna biru dengan yodium. 2) amilopektin (80-85%) yang tersusun dari
rantai bercabang, tidak berbetuk heliks dan memberikan warna merah dengan yodium.

II-13
Masing-masing konstituen tersusun dari sejumlah rantai alfa glikosidik dan tiap rantai
mempunyai 24-30 residu glukosa. Residu glukosa ini digabungkan dengan ikatan 1:4
dalam rantainya dan ikatan 1:6 pada titik percabangannya.

Struktur Senyawa Pati

2) Glikogen
Merupakan polisakarida tubuh hewan yang sering disebut pati hewan. Glikogen
mempunyai struktur bercabang dengan satuan rantai lurus terdiri dari 11 – 18 alfa-
glukopiranosa dengan ikatan alfa 1:4 glikosidik dan cabang oleh ikatan alfa 1:6
glikosidik. Glikogen memberikan warna merah dengan yodium.

II-14
Struktur Glikogen

3) Inulin
Adalah pati yang terdapat pada umbi dan akar dahlia, sayur dan bunga. Hasil hidrolisis
inulin adalah fruktosa sehingga polisakarida ini disebut fruktosan. Larutan yodium bila
ditambahkan pada inulin tidak memberikan warna dan mudah larut dalam air hangat.

4) Dekstrin
Merupakan senyawa yang terbentuk dari pemecahan hidrolitik pati.

5) Cellulosa
Merupakan konstituen utama kerangka dasar tanaman, tidak memberikan warna dengan
yodium dan tidak larut dalam air. Cellulosa tidak dapat dipecah oleh enzim pencernaan
manusia namun mempunyai peranan penting dalam makanan. Senyawa ini terdiri dari
rantai lurus beta glukopiranosa.

II-15
Struktur Celullosa

6) Khitin
Polisakarida struktural penting invertebrata seperti kulit udang. Terdiri dari ikatan beta
1:4 glikosidik.

7) Glikoprotein (mukoprotein)
Merupaka senyawa polisakarida-protein yang terdapat dalam jaringan terutama sekresi
lendir. Mengandung heksosa seperti manosa dan galaktosa.

2.6. Rangkuman
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang diperoleh melalui proses
fotosintesis. Produk awal fotosintesis adalah senyawa fruktosa. Fruktosa akan berisomer
menghasilkan senyawa glukosa. Glukosa yang dihasilkan akan berikatan satu sama lain
membetuk senyawa yang lebih kompleks dalam bentuk disakarida maupun polisakarida.
Senyawa disakarida dan polisakarida merupakan senyawa yang tersusun atas
molekul glukosa yang saling berikatan. Ikatan antara molekul glukosa inilah
menggambarkan bagaimana struktur karbohidrat terbentuk. Ikatan antara molekul
glukosa berada dalam bentuk ikatan α maupun ikatan β. Ikatan α umumnya dijumpai
pada polisakarida pati dalam bentuk ikatan lurus maupun bercabang yang relatif lebih
mudah dicerna oleh enzim yang dihasilkan tubuh. Sebaliknya ikatan β umumnya

II-16
dijumpai pada senyawa celulosa maupun senyawa turunannya berbentuk celubiosa
maupun polisakarida lainnya.
Senyawa karbohidrat memegang peranan penting terutama sebagai sumber carbon
bagi makluk hidup non fotosintetik. Energi yang terkandung dalam senyawa karbohidrat
digunakan oleh makluk hidup non fotosintetik sebagai sumber energi. Dalam tubuh
makluk hidup non fotosintetik, senyawa polisakarida karbohidrat akan mengalami
pemcahan dalam bentuk yang paling sederhana yaitu glukosa. Glukosa inilah sebagai
sumber energi dan digunakan dalam tubuh untuk sintesis glikogen sebagai cadangan
glukosa tubuh.

3. Penutup
3.1. Tes Formatif
Petunjuk untuk menjawab soal di bawah ini bacalah dan simaklah soal secara
saksama dan jawablah pertanyaan secara singkat dan jelas. Tiap soal memiliki
bobot yang tidak sama. Untuk soal nomor 1, 2 dan 6 memiliki bobot 0-10
sedangkan soal nomor 2, 3 dan 4 mempunyai bobot 0-20. Total bobot semua soal
adalah 100.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan karbohidrat
2. Sebutkan minimal 3 fungsi biologisnya
3. Uraikan mekanisme pembentukan karbohidrat pada tanaman
4. Jelaskan perbedaan antara monosakarida, disakarida dan polisakarida
5. Uraikan perbedaan antara bentuk D dan L glukosa
6. Sebutkan konstituen dari senyawa pati

Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif. Hitunglah nilai
jawaban saudara dapatkan dan selanjutnya jitunglah jumlah seluruh nilai untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi modul.
Jumlah perolehan nilai jawaban
Tingkat penguasaan = -------------------------------------------------- x 100
Nilai total

Makna tingkat penguasaan: 90-100 % = baik sekali

II-17
80-89 % = baik
70-79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila tingkat penguasaan anda ≥ 80 % anda dapat meneruskan dengan modul
selanjutnya. Jika < 80 % anda harus mengulangi modul ini terutama pada bagian
yang belum dikuasai.
3.2. Kuci Jawaban
1. Karbohidrat adalah senyawa derivat aldehida atau keton dari polikidrik (lebih dari
1 gugus OH) alkohol atau sebagai senyawa yang jika dihidrolisis akan
menghasilkan derivat tersebut
2. a. Dalam bentuk gula atau pati: sumber energi bagi makluk hidup
b. Pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik
c. Sumber karbon bagi sel non fotosintetik
d. Pati dan glikogen berperanan sebagai penyedia glukosa
e. Unsur struktural dan penyanggah dinding sel bakteri dan tanaman, jaringan
pengikat yang merupakan karbohidrat yang tidak larut
3. Mekanisme fotosintesis: pada tanaman terutama pada clorophil akan terjadi reaksi
fotosintesis yaitu dengan adanya CO2 dan H2O yang tersedia dan energi yang
diperoleh dari cahaya matahari akan terbentuk molekul fruktosa yang berisomer
membentuk molekul glukosa. Glukosa yang ada akan saling berikatan satu
dengan lainnya membentuk senyawa polisakarida baik dalam bentuk senyawa pati
maupu senyawa celulosa dan senyawa polisakarida lainnya.
4. Monosakarida adalah senyawa yang tidak dapat dihirolisis menjadi senyawa yang
lebih sederhana lagi. Disakarida adalah senyawa yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan senyawa monosakarida berlainan maupun sejenis. Polisakarida
adalah senyawa yang terdiri > 6 unit senyawa monosakarida
5. Bentuk D dan L glukosa ditentukan oleh orientasi gugus OH pada atom C
asimetrik terjauh dari gugus aldehida atau gugus keto
6. Konstituen dari senyawa pati adalah amilosa dan amilopektin

II-18
4. Daftar Pusataka
Arbianto P., 1993. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Lehninger; Maggy Themawijaya., 1990. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I.

Noor Suheid., 1989. Biokimia Nutrisi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Riis, P.M., 1983. Dinamic Biochemistry of Animal Production. Dapartment of Animal


Physiology, The Royal University and Agricultural University Copenhagen,
Denmark.

Winarno, F.G. dan S. Fardias., 1979. Biofermentasi dan Biosintesis Protein. Angkasa
Bandung.

II-19

Anda mungkin juga menyukai