Anda di halaman 1dari 15

KLIPING KESEHATAN GIZI ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPU : IIN MAULINA M.pd

DISUSUN:

NURDIANTI FITRI KAMALIA (1810001)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

( PENDIDIKAN ANAK USIA DINI )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2019/2020
1. Karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida
(dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti “gula”) adalah
segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di
bumi. Karbohidrat tersusun dari karbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O) dengan komposisi CnH2nOn
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-
senyawa ini bila dihidrolisis.[2] Karbohidrat mengandung gugus
fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk
golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh
n molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula karbohidrat
yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin,
dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
 Peran dalam biosfer
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat
digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh
fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat. Senyawa ini
merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme
autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan pati.
 Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam
molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis
molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori.[5]
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan
karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini
misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong,
ubi jalar), dan gula.
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam
bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya
cerna karbohidrat menjadi 85%.[7] Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat
selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar
bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan
merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran
pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu
makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-
buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh[rujukan?], berperan penting dalam proses metabolisme dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
 Peran sebagai cadangan energi
REPORT THIS AD
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata
lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel
ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak
dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan
akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan
mengonsumsi makanan.[9]
 Peran sebagai materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah
komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di
dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari
jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya
hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka
luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain
sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida
dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan
berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak
dan sitoplasma di dalam sel.
Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat
dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan
maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri
terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein.
Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan
cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid
(gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan.[12]
Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi
sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B,
AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah.
 Monosakarida.
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.
Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan
galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa
.
 Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah
sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah
selulosa, glikogen, dan amilum.
 Ditemukan di :
Jagung, nasi, ketela, kentang, dan banyak lagi makanan yang mengandung zat tepung
(amilum) termasu sumber karbohidrat.
 Akibat jika kekurangan:
Tubuh terasa lemas akibat kekurangan energi.
1. Lemak
Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair.
1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal. Lemak terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-
CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini
menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam
air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik
seperti: eter, Chloroform, atau benzol.
 Fungsi
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak biologis memenuhi 4
fungsi dasar bagi manusia, yaitu:
1. Penyimpan energi
2. Transportasi metabolik sumber energi
3. Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses
pemberian signal Signal transducing.
4. Melarutkan vitamin A, D, E, dan K
 Suber lemak:
1. Nabati : kacang-kacangan, minyak goreng, dsb
2. Hewani : daging, telur, susu, dsb
 Klassifikasi
Ada beberapa model klasifikasi, tetapi disini akan diklasifikasikan berdasarkan kelas dari lemak
tersebut.

Lipid Fungsi primer Contoh

Asam lemak Sumber energi, biologis Asam palmitin, asam olein, asam linol
prekursor
Gliserida Penyimpan energy Trigliserida

Fosfogliserida Komponen dari Fosfatidylcholin, Fosfatidylserin,


membran Fosfatidyletanolamin
Badan Keton Sumber energie Aceton, Acetoacetat, ß Hidroxibutyrat

Sfingolipid Komponen dari Sfingomyelin(Ceramid) dan


membran Glikosfingolipid(Cerebrosid, Globosid)
Eicosanoida Modulator proses Prostaglandin, Thromboxan, Leukotriene, HPETE
fisiologis
Cholesterin Komponen dari Cholesterin, Cholesterinester
membran
Hormon Modulator proses Aldosteron, Cortisol, Androgen
steroid fisiologis
1. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling
utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.
 Struktur
Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix
yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein
(nomor 1EDH).
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu),
sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur
primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur
tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol
(S-H);
beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); dan
gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-gamma”).
Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga
dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk
oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur
kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan
menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan
spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism
(CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur
sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita
amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta.
Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum
inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350
asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang
lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai
polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda
dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini
berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak
hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur
kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
 Akibat Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang
keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya
mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada
perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya
busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
hipotonus
gangguan pertumbuhan
hati lemak
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
 Sumber protein:
1. Nabati : kacang-kacangan (kacang tanah, kedelai)dsb
2. Hewani : daging sapi, daging kambing , daging ayam, telur, susu, keju, ikan, dsb
1. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah “vitamin” sebenarnya
sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan
struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal
dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu
pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh,
dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan
mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka
tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi,
ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh.
Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin
B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri.
 Berbagai vitamin
Vitamin dinamakan menurut nama abjad; namun sekarang dalam praktik mulai ditinggalkan,
kecuali beberapa vitamin tertentu, yang terlanjur populer penggunaannya.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut
dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak
dapat disimpan dalam tubuh.
Pada masa kini berbagai industri farmasi dapat membuat vitamin sintetik yang memiliki
fungsi yang serupa dengan beberapa vitamin alami (yang ditemukan dari bahan
makanan).
Berikut adalah senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
Tahun penemuan vitamin alami dan sumbernya

Tahun Vitamin Nama biokimia Ditemukan di


penemuan
1909 Vitamin A Retinol Minyak ikan kod
1912 Vitamin B1 Tiamin Sosohan beras
1912 Vitamin C Asam askorbat Jeruk sitrun
1918 Vitamin D Kalsiferol Minyak ikan kod
1920 Vitamin B2 Riboflavin Telur
1922 Vitamin E Tokoferol Minyak mata bulir gandum, Kosmetika dan
Hati
1926 Vitamin Sianokobalamin Hati
B12
1929 Vitamin K Filokuinona Alfalfa
1931 Vitamin B5 Asam Hati
pantotenat
1931 Vitamin B7 Biotin Hati
1934 Vitamin B6 Piridoksina Sosohan beras
1936 Vitamin B3 Niasin Hati
1941 Vitamin B9 Asam folat Hati
Fungsi dan Akibat jika kekurangan

Vitamin Fungsi Akibat jika kekurangan

Vitamin A Pembentukan pigmen penglihatan, memelihara Rabun Senja, kulit kasar


jaringan epitel
Vitamin Pembentukan enzim Beri-beri, gengguan saraf
B1
Vitamin C Dibutuhkan untuk kolagen dan jaringan ikat Sariawan, ganguan jaringan ikat,
skorbut
Vitamin D Penyerapan kalsium Ricket, gangguan tulang
Vitamin Metabolisme karbohidrat Gangguan pertumbuhan,
B2 gangguan kulit
Vitamin E Pertumbuhan dan menjaga sel darah merah Sel darah merah mudah rusak
Vitamin Pembentukan inti sel Anemia
B12
Vitamin K Pembekuan darah Apabila ada luka, darah sukar
membeku
Vitamin –
B5
Vitamin –
B7
Vitamin Pembentukan enzim untuk metabolisme lemak Dermatitis, gangguan saraf
B6
Vitamin –
B3
Vitamin –
B9

1. Mineral
1. Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun
tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk
membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu
mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat
tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4. Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl
memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah
berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
8. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam
membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
 Berikut beberapa manfaat kalsium bagi manusia:
1. Mengaktifkan saraf
2. Melancarkan peredaran darah
3. Melenturkan otot
4. Menormalkan tekanan darah
5. Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
6. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
7. Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
8. Mencegah penyakit jantung
9. Menurunkan risiko kanker usus
10. Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
11. Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
12. Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
13. Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
14. Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
15. Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah
16. Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)
Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium
sebanyak 1% per tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam
tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai
umur 70 tahun dan seterusnya mengalami masalah kekurangan kalsium.
Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak
napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak,
insomnia, kram, dan sebagainya.
1. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
1. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu
zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera
pengecap atau lidah kita.
1. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
1. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan
sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
1. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam
gangguan pada gigi.
1. Air
 Sifat-sifat kimia dan fisikaAir
Informasi dan sifat-sifat
Nama sistematis : air
Nama alternatif : aqua, dihidrogen monoksida, Hidrogen Hidroksida
Rumus molekul : H2O
Massa molar : 18.0153 g/mol
Densitas dan fase : 0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)0.92 g/cm³ (padatan)
Titik lebur : 0 °C (273.15 K) (32 °F)
Titik didih : 100 °C (373.15 K) (212 °F)
Kalor jenis : 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)
Air dalam kehidupan
 Kehidupan di dalam laut.
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang
penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi
yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi.
Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan
terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk
hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air
juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis
menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden
dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk
glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
Makhluk air
 Artikel utama: Hidrobiologi
Perairan bumi dipenuhi dengan berbagai macam kehidupan. Semua makhluk hidup pertama di
Bumi ini berasal dari perairan. Hampir semua ikan hidup di dalam air, selain itu, mamalia seperi
lumba-lumba dan ikan paus juga hidup di dalam air. Hewan-hewan seperti amfibi menghabiskan
sebagian hidupnya di dalam air. Bahkan, beberapa reptil seperti ular dan buaya hidup di perairan
dangkal dan lautan. Tumbuhan laut seperti alga dan rumput laut menjadi sumber makanan
ekosistem perairan. Di samudera, plankton menjadi sumber makanan utama para ikan.
 Air dan manusia
Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air. Mesopotamia yang disebut sebagai awal
peradaban berada di antara sungai Tigris dan Euphrates. Peradaban Mesir Kuno bergantung pada
sungai Nil. Pusat-pusat manusia yang besar seperti Rotterdam, London, Montreal, Paris, New
York City, Shanghai, Tokyo, Chicago, dan Hong Kong mendapatkan kejayaannya sebagian
dikarenakan adanya kemudahan akses melalui perairan.
Air minum
Air yang diminum dari botol.
Artikel utama: Air minum
 Air dan Manusia
Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan.[12] Agar dapat
berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari
untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu,
kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan
dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia
membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari,[13] namun hasil penelitian yang diterbitkan
Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi sejumlah 8 gelas
tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam menyehatkan tubuh. [14] Malah terkadang untuk
beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang dianjurkan dapat
menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan konsumsi satu liter air per
hari, dengan tambahan bila berolahraga atau pada cuaca yang panas.[15]
 Pelarut
Pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci tubuh manusia, pakaian, lantai,
mobil, makanan, dan hewan. Selain itu, limbah rumah tangga juga dibawa oleh air melalui
saluran pembuangan. Pada negara-negara industri, sebagian besar air terpakai sebagai pelarut.
Air dapat memfasilitasi proses biologi yang melarutkan limbah. Mikroorganisme yang
ada di dalam air dapat membantu memecah limbah menjadi zat-zat dengan tingkat polusi
yang lebih rendah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Gizi yang diperlukan manusia beserta sumber, dan akibat jika kekurangan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Nama Zat Fungsi Sumber Akibat jika kekurangan
Gizi
Karbohidrat Sumber Energi/kalori Padi, gandum, Lemah, letih
ketela, dsb
Protein 1. Pengganti sel yang rusak. 1. Nabati : kacang- Kerontokan rambut,
2. Berperan dalam pertumbuhan kacangan (kacang Kwashiorkor, busung
3. Pembangun enzim tanah, kedelai)dsb lapar, hipotonus,
2. Hewani : daging gangguan pertumbuhan
sapi, daging hati lemak, marasmus.
kambing , daging
ayam, telur, susu,
keju, ikan, dsb
Lemak 1. Penyimpan energi 1. Nabati : kacang- Tubuh kurus,
2. Transportasi metabolik sumber kacangan, minyak
energi goreng, dsb
3. Sumber zat untuk sintese bagi 2. Hewani : daging,
hormon, kelenjar empedu serta telur, susu, dsb
menunjang proses pemberian
signal Signal transducing.
4. Melarutkan vitamin A, D, E, dan
K
Air 1. Melarutkan vit B, dan C Mata Air Dehidrasi
2. Pengatur suhu tubuh
VITAMIN
Vitamin A Pembentukan pigmen Minyak ikan kod Rabun Senja, kulit kasar
penglihatan, memelihara jaringan
epitel
Vitamin B1 Pembentukan enzim Sosohan beras Beri-beri, gengguan
saraf
Vitamin C Dibutuhkan untuk kolagen dan Jeruk sitrun Sariawan, ganguan
jaringan ikat jaringan ikat, skorbut
Vitamin D Penyerapan kalsium Minyak ikan kod Ricket, gangguan tulang
Vitamin B2 Metabolisme karbohidrat Telur Gangguan pertumbuhan,
gangguan kulit
Vitamin E Pertumbuhan dan menjaga sel Minyak mata bulir Sel darah merah mudah
darah merah gandum, rusak
Kosmetika dan
Hati
Vitamin Pembentukan inti sel Hati Anemia
B12
Vitamin K Pembekuan darah Alfalfa Apabila ada luka, darah
sukar membeku
Vitamin B5 – Hati ?
Vitamin B7 – ?
Vitamin B6 Pembentukan enzim untuk Sosohan beras Dermatitis, gangguan
metabolisme lemak saraf
Vitamin B3 – ?
Vitamin B9 – Hati ?
Mineral
Yodium perkembangan kecerdasan atau
kepandaian pada anak.
Phospor pembentukan tulang dan
membentuk gigi.
Cobalt membentuk pembuluh darah
serta pembangun B.
Chlor 1. membunuh kuman bibit penyakit
dalam lambung.
2. Juga mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
Magnesium sebagai zat yang membentuk sel
darah merah berupa zat pengikat
oksigen dan hemoglobin.
Mangaan mengatur pertumbuhan tubuh
kita dan sistem reproduksi.
Tembaga pembentuk hemo globin pada sel
darah merah.
Kalsium 1. Mengaktifkan saraf Oestoporosis
2. Melancarkan peredaran darah
3. Melenturkan otot
4. Menormalkan tekanan darah
Kalium pembentuk aktivitas otot jantung.
Zincum pemelihara beberapa jenis enzim,
hormon dan aktifitas indera
pengecap atau lidah kita.
Sulfur Zat ini memiliki andil dalam
membentuk protenin di dalam
tubuh.
Natrium 1. Sebagai pembentuk faram di
dalam tubuh.
2. Sebagai penghantar impuls dalam
serabut syaraf dan tekana
osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan
cairan yang ada di sekitarnya.
Flour pembentuk lapisan email gigi
yang melindungi dari segala
macam gangguan pada gigi.

Anda mungkin juga menyukai