Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

TENTANG MUKADIMAH ANGARAN DASAR MUHMMADIYAH

DOSEN PENGAMPU : Nilwani Hamid,M.pd

DISUSUN:

ELIN MANDA SARI (181510086)

RISKA AUDIA MEILIANI (181510067)

ANGGI (181510066)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang
telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam
menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan
segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Mudah mudahan makalah sederhana yang telah kami susun ini bias dengan mudah
dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami minta maaf bilamana terdapat
kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya
masukan atau kritikkan yang membangun dari anda demi terciptanya makalah yang lebih baik
lagi.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”.


Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada
dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang
yang pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan
(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua
kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun
da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan
bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin
diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai
ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan
proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuannya

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berkut.

1. Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?


2. Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
4. Apa saja Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammyadiah

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:

1. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


2. Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiya
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
4. Untuk mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammyadiah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah


muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi bukan berarti
sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan nafsu perjuangan secara pasti.
Sebab K.H. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah mengacu kepada Al-Qur’an
meskipun belum tertuang dalam tulisan. Hal seperti di atas tidak dapat dipertahankan sebab
kepemimpinan akan terus berganti di tambah lagi adanya tuntutan kepastian terhadap cita-cita
Muhammadiyah. Hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk merumuskan secara
tertulis Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Hasil rumusan Ki Bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun
1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah ke-31 tahun 1950 di
Yogyakarta Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah kembali diajukan dan disahkan
secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang isinya
menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi kemerdekaan
dan pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan melihat
Muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus Hadikusumo dengan
penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna meliputi:

1. Prof. Dr Hamka
2. Prof. Mr Kasman Singodimejo
3. KH Farid Ma’ruf
4. Zein Jambek

B. Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Faktor-faktor yang melata belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu:

1. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
K.H. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan Muhammadiyah bukan didasari pada suatu
materi yang dirumuskan secara rinci , sistematik dan ilmiah. Apa yang beliau temukan dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadist langsung beliau amalkan dan ajarkan. Akan tetapi, setelah
Muhammadiyah berkembang luas mengakibatkan mereka semakin jauh dari sumber gagasan
dan ide yang menjadi landasan pijak Muhammadiyah.

2. b. Kehidupan rohani warga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun akibat


pengaruh kehidupan duniawi.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan pesatnya. Banyak hal yang baru
bermunculan mencengangkan semua orang termasuk warga Muhammadiyah, budaya asing
masuk melalui sarana teknologi seperti media cetak ( koran dan majalah) dan elektronik seperti
film , radio ,dan televisi. Perkembangan hidup duniawi menjadi semakin tak terkendali dan
menanamkan pengaruh lebih dominan kepada masyarakat Muhammadiyah.

3. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar , yang langsung atau tidak
langsung bersinggungan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah

Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara pikir, sikap hidup
dan falsafah asing. Disinilah letak pentingnya adanya rumusan resmi dari Muhammadiyah yang
dapat dijadikan pegangan bagi mereka agar tidak terombang-ambing oleh keadaan.

4. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Ki Bagus Hadikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam penyusunan UUD
1945 termasuk pembukaannya. Dari pengalaman itu beliau menyadari pentingnya Pembukaan
UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika menyadari bahwa Anggaran Dasar
Muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh berupa pasal-pasal, namun belum memiliki
mukaddimah padahal di dalam mukaddimah itulah terdapat fondasi atau roh muhammadiyah.

C. Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah

Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:

1. Pokok Pikiran Pertama

Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah serta
tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-Tuhan
dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib
atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”

2. Pokok Pikiran Kedua

Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :

“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup manusia di
dunia ini.”

3. Pokok Pikiran Ketiga

Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk
membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (bermasyarakat)
dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat. Pokok pikiran
tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan
diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan
bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”

4. Pokok Pikiran Keempat

Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihs dan islah
kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut:

“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah kewajiban
mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama
Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan
kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat. ”

5. Pokok Pikiran Kelima

Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya, hanyalah
akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama
perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang
tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada Allah dan Hari
Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada Allah dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk
menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah
semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka serta mempunyai
rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan
tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa
dirinya,dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha
Kuasa.”

6. Pokok Pikiran Keenam

Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat
atau cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat rahmat
Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an :

Q.S ALI IMRAN 104


َ ْ
‫وف َو َين َه ْون‬ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َّ ُ ْ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ
ِ ‫ولتكن ِمنكم أمة يدعون ِإل ا لخ ري ويأمرون ِبالمعر‬
َ ْ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ْ َ
‫ع رن ال ُمنك رر َوأول ِئك ه ُم ال ُمف ِل ُحون‬

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217]; dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”

7. Pokok Pikiran Ketujuh

Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu, adalah
yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-
citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan
mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan ridhonya di
dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan
rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:

“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang Maha
Pengampun”

Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke pintu
gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.

D. Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammyadiah

1. Hakekat Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan suatu kesimpulan


dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dan manusia kepada Allah
SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar akan kedudukannya selaku
hamba dan Khalifah dimuka bumi.

2. Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa,nafas dan semangat pengabdian


dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan asas dan
pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus besar
Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan beberapa
sahabatnya.
2. Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu adanya
kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih dari 30
tahun yang ditandai oleh:

a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh


perkembangan lahiriah

b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat

B. Saran

Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta teman-teman, adapun
kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya ucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai