Anda di halaman 1dari 8

1.

Physical Examiation
Pemeriksaan fisik atau Physical Examination adalah tes rutin yang dilakukan oleh
penyedia perawatan primer Anda atau Primary Care Provider(PCP) untuk memeriksa
kesehatan Anda secara keseluruhan. PCP dapat berupa dokter, praktisi perawat, atau
asisten dokter. Tes ini juga dikenal sebagai pemeriksaan kesehatan. Anda tidak harus
dalam kondisi sakit untuk melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan fisik dapat
menjadi saat yang tepat untuk mengajukan semua pertanyaan kepada PCP tentang
kesehatan Anda atau mendiskusikan segala perubahan atau masalah yang Anda alami.
Ada beberapa tes yang dapat dilakukan selama pemeriksaan fisik berlangsung. Hal ini
juga bergantung pada usia atau riwayat medis atau keluarga Anda, PCP juga dapat
merekomendasikan pengujian tambahan.

Tujuan dari Ujian Pemeriksaan Fisik atau Physical Examination Tahunan


Pemeriksaan fisik membantu PCP Anda untuk menentukan status umum
kesehatan Anda. Tes ini juga memberi Anda kesempatan untuk berbicara dengan
mereka tentang rasa sakit atau gejala yang sedang Anda alami atau masalah kesehatan
lain yang mungkin Anda miliki. Pemeriksaan fisik dianjurkan setidaknya setahun
sekali, terutama pada orang di atas usia 50 tahun. Tes ini digunakan untuk:

 Memeriksa kemungkinan penyakit, sehingga dapat diobati lebih awal


 Mengidentifikasi masalah yang mungkin menjadi masalah medis di masa depan
 Memperbarui imunisasi yang diperlukan
 Memastikan bahwa Anda mempertahankan diet sehat dan rutin berolahraga
 Membangun hubungan dengan PCP Anda

2. Skrining Tekanan Darah


Tes atau skrining tekanan darah dilakukan untuk mengetahui tekanan darah guna
memantau risiko hipertensi. Wanita berusia mulai 20 tahun dianjurkan untuk
memeriksakan tekanan darah setidaknya 2 tahun sekali. Skrining dapat dilakukaan
oleh puskesmas, Dokter praktek, Poliklinik, perawat bidan, RS, Dinas Kesehatan,
Sekolah, Posbindu (organisasi kemasyarakatan) dengan melakukan pencatatan dan
pelaporan angka kesakitan dan faktor risiko hipertensi (Depkes, 2006).
3. Pengukuran Tinggi Badan
tinggi badan didefinisikan sebagai hasil pengukuran maksimum panjang tulang-tulang
tubuh yang membentuk poros tubuh (The body axist), yang diukur dari titik tertinggi
kepala yang disebut vertex (puncak kepala) ke titik terendah dari tulang kalkaneus
(tuberositas calcanei) yang disebut heel.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan Lansia
a. Usia
Beberapa perubahan pada komposisi tubuh manusia terjadi seiring peningkatan
usia. Studi tentang perubahan antropometri pada lansia di Kanada (Shatenstein et
al., 2008) menunjukkan penurunan tinggi badan lansia di panti wreda sebesar 2
cm terutama pada lansia di atas usia 90 tahun dan dengan dementia.
b. Jenis Kelamin Rata-rata tinggi badan lansia wanita lebih rendah dibandingkan
dengan lansia pria.
c. Penyakit
Osteoporosis merupakan kelainan metabolisme tulang atau kegagalan
pembentukan tulang rangka akibat kehilangan massa tulang yang berakibat
timbulnya fraktura. Penyebabnya bermacam-macam, tetapi terutama disebabkan
oleh proses penuaan dan kehilangan hormon estrogen, yaitu suatu hormon
pelindung massa tulang yang menghambat kehilangan massa tulang.
d. Kelainan genetik/ keturunan
Kondisi bersifat genetik yang mempengaruhi pertumbuhan tulang adalah
Acondroplasia dan Osteogenesis imperfecta. Achondroplasia atau Dwarfism
memiliki ciri-ciri tulang panjang pada lengan dan tangan yang pendek sehingga
menghasilkan tinggi badan yang rendah. Keadaan ini diturunkan dari orang tua
pada anaknya atau dihasilkan dari mutasi gen orang tua pada anaknya.
e. Kebiasaan Makan
Perkembangan tulang yang sehat membutuhkan asupan Ca dan P yang cukup dari
diet (Susanti, 2009).
f. Aktivitas Fisik dan Olahraga
Aktivitas fisik didefinisikan sebagai tiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-
otot rangka dan menyebabkan pengeluaran energi. Olahraga merupakan bagian
dari kegiatan fisik secara terencana, terstruktur, dan berulang untuk meningkatkan
kebugaran tubuh (Hazzard, 2003).
g. Etnis/ Ras
Etnis secara tidak langsung berhubungan dengan tinggi badan manusia melalui
pola kebiasaan makan makanan yang mengandung Ca dan P, perbedaan iklim,
dan letak geografis. Lansia Indonesia lebih pendek daripada lansia Caucasian.

- Pengukuran Tinggi Badan


Pengukuran merupakan suatu proses pengumpulan data atau informasi yang
dilakukan secara objektif. Hasil pengukuran dinyatakan dalam bentuk angka
yang dapat diolah secara statistik. Tinggi badan ini diukur dengan
menggunakan alat ukur microtoise dengan ketepatan 1 cm. Pengukuran tinggi
badan hanya dibutuhkan peralatan yang berupa lantai yang permukaannya
datar untuk tempat berdiri, apabila menggunakan dinding sebagai media bantu
maka permukaan dinding tersebut tidak bergelombang dan vertikal sehingga
dapat berdiri tegak dengan tumit, pantat, panggul dan punggung menempel
pada dinding. Pengukuran tersebut dilakukan tanpa mengenakan alas kaki,
berdiri tegak dengan punggung menempel ke dinding, dagu ditekuk sedikit
kebawah, kemudian microtoise ditempakan atau ditekan di atas kepala secara
mendatar (Albertus et al., 2015).
Pengukuran tinggi badan yang tepat pada lansia pada umumnya cukup
sulit karena masalah postur tubuh, kerusakan spinal, atau kelumpuhan yang
menyebabkan harus duduk di kursi roda atau di tempat tidur. Beberapa
penelitian menunjukkan perubahan tinggi badan lansia sejalan dengan
peningkatan usia dan efek beberapa penyakit seperti osteoporosis. Oleh
karena itu, pengukuran tinggi badan lansia tidak dapat diukur dengan tepat
sehingga untuk mengetahui tinggi badan lansia dapat dilakukan suatu estimasi
dengan formula berdasarkan beberapa parameter antara lain tinggi lutut,
panjang lengan, dan panjang depa (Fatmah, 2005).
4. PENGUKURAN BERAT BADAN
Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal,
dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat
gizi terjamin, berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya
dalam keadaan abnormal, terhadap dua kemungkinan perkembangan berat badan yaitu
dapat berkembang dengan cepat atau lambat dalam keadaan normal.
Berat badan merupakan salah satu parameter yang memberikan gambaran
massa tubuh. Berat badan ideal adalah untuk tinggi badan tertentu secara statistik
dianggap paling tepat dan menjamin umur panjang ( BKKBN, 2002).

- Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berat abadan antara lain:
a. Kelebihan makanan Kegemukan terjadi jika terdapat kelebihan makan
dalam tubuh, terutama bahan makanan sumber energi. Dengan kata lain,
jumlah, makan yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh.
b. Kekurangan aktivitas dan kemudahan hidup Kegemukan dapat terjadi
bukan hanya karena makanan berlebih, tetapi juga karena aktivitas fisik yang
berkurang, sehingga terjadi kelebihan energi. Berbagai kemudahan hidup juga
menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik, serta kemajuan teknologi di
berbagai bidang mendorong mayarakat untuk menempuh kehidupan yang
tidak memerlukan kerja fisik berat.
c. Faktor psikologis dan genetik Faktor psikologis sering juga disebut sebagai
faktor yang mendorong terjadinya obesitas. Gangguan emosional akibat
adanya tekanan psikologis atau lingkungan kehidupan masyarakat yang
disarankan tidak menguntukan. Saat seseorang cemas, sedih, kecewa, atau
tertekan, boasanya cenderung mengkonsumsi makanan lebih banyak untuk
mengatasi perasaan – perasaan tidak menyenangkan tersebut. Kegemukan
dapat diturunkan dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya dalam
sebuah keluarga. Itulah sebabnya sering dijumpai orang tua gemuk cenderung
memiliki anak – anak yang gemuk ppula. Dalam hal ini faktor genetika telah
ikut campur menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh yang berjumlah
besar melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan bayi selama
dalam kandunga. Maka tidak heran jika bayi yang terlahir memiliki lemak
tubuh yang relatif sama besar.
d. Pola konsumsi makanaan Pola konsumsi makan masyarakat perkotaan yang
tinggi kalori dan lemak serat rendah memicu peningkatan jumlah penderrita
obesitas. Masyarakat di perkotaan cnderung sibuk, biasanya lebih menyukai
mengkonumsi makanan cepat saji dengan alasan lebih praktis. Meskipun
mereka mengetahui bahwa nilai kalori yang terkandung dalam makanan cepat
saji sangat tinggi, dan di dalam tubuh kelebihan kalori akan diubah dan
disimpan menjadi lemak
e. Kebudayaan Bayi –bayi gemuk biasany dianggap bayi yang sehat. Banyak
orang a yang berusaha membuat bayinya sehat dengan cara memberikan susu
terlalu bayak, yang siasa diberikan adalah susu botol atau susu formula. Bayi
yang terlalu gemuk pada usia enam minggu pertama menunjukkan bahwa
80% dari anak – anak kegemukkan akan tumbuh menjadi anak dewasa yang
kegemukan ( huatpea, 1994 ).

- Pengukuran Berat Badan Pada Orang Normal


a. Timbangan injak. Timbangan injak biasanya digunakan untuk mengetahui
berat badan pada orang normal remaja dan dewasa.
b. Timbangan dengan pengukur tinggi badan

5. ANALISIS KIMIA DARAH

Tes kimia darah adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar beberapa zat kimia di
dalam darah Anda.Dengan tes ini, Anda dapat mengetahui seberapa baik kerja organ-
organ tubuh Anda serta mencari tahu bila ada masalah-masalah kesehatan tertentu.Tes
ini biasanya terdiri dari berbagai jenis. Umumnya, tes kimia darah bisa mengukur
enzim, elektrolit, hormon, serta zat kimia dalam darah lainnya.
Dalam pemeriksaan kimia darah, berikut adalah beberapa aspek mendasar yang akan
diukur :
Natrium
Natrium berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti menyalurkan sinyal-sinyal
elektrik ke otak dan otot.
Kalium
Zat ini memainkan peran penting dalam mengatur aktivitas otot, termasuk kontraksi
jantung.
Klorida
Serupa dengan natrium, klorida juga turut berperan dalam menyeimbangkan kadar
cairan dalam tubuh.
Karbon dioksida (CO2)
Tes kimia darah juga dapat mengukur kadar karbon dioksida dalam darah yang
biasanya ada dalam bentuk CO2, bikarbonat, serta asam karbonat.
Glukosa
Glukosa alias gula darah berperan dalam menghasilkan energi untuk tubuh serta
mendukung kinerja sistem saraf pusat dan otak
Blood urea nitrogen (BUN)
Tes kadar BUN membantu menunjukkan seberapa baik ginjal Anda bekerja. Jika
kadar BUN terlalu tinggi, ini artinya ada masalah pada ginjal Anda.

Menurut situs Canadian Cancer Society, tes ini bertujuan untuk :

 Mengetahui bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.


 Mengecek seberapa baik organ tubuh Anda bekerja, seperti ginjal, hati, dan kelenjar
tiroid.
 Mengukur keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
 Membantu mendiagnosis penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
 Mengetahui apakah pengobatan yang sedang dijalani memengaruhi kondisi organ
tubuh Anda.
 Memantau perkembangan kanker atau kondisi kesehatan lainnya.
 Membantu dokter menentukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
Anda.

6. TES KOLESTROL DARAH


Tes kolesterol atau disebut juga pemeriksaan profil lipid adalah pemeriksaan medis berupa
tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah.
Cek kolesterol berguna untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol tinggi atau
tidak.

Prosedur Pemeriksaan Kolesterol


Cek kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala, yakni 5 tahun sekali sejak usia 20 tahun.
Kendati demikian, ada beberapa kelompok orang yang disarankan untuk melakukan cek
kolesterol lebih sering, di antaranya:

 Pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia 65 tahun ke atas.


 Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
 Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
 Memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
 Merokok, kurang aktif berolahraga, atau sering mengonsumsi makanan yang tidak
sehat, misalnya makanan berlemak atau gorengan.

7. TES KEBUGARAN ( FITNES TESTING )


Tes kebugaran jasmani atau dikenal sebagai fitness test adalah serangkaian tes yang
membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan fisik seseorang secara keseluruhan.
Prosedur ini umumnya menjadi bagian proses penerimaan profesi yang mengandalkan
fisik, seperti polisi, petugas pemadam kebakaran, hingga personel militer. Tes
kebugaran jasmani juga biasa dilakukan di lingkungan sekolah atau untuk kebutuhan
pribadi.
Macam-macam latihan yang dilakukan dalam tiap bagian tes kebugaran jasmani
antara lain seperti di bawah ini :
1. Tes kekuatan dan daya tahan otot

2. Tes daya tahan jantung dan paru-paru

3. Tes kelenturan

4. Tes kelincahan

5. Tes kecepatan

6. Tes komposisi tubuh

Tujuan melakukan tes kebugaran jasmani :

Setidaknya ada tiga tujuan dan manfaat utama yang bisa Anda dapatkan setelah melakukan
tes kebugaran jasmani, seperti dikutip dari laman Healthline.
 Pertama, Anda dapat melakukan tes ini untuk seleksi pekerjaan tertentu. Lulus tes
kebugaran dapat memastikan Anda mampu melakukan pekerjaan tersebut, sekaligus
mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi.
 Kedua, tes kebugaran jasmani memiliki tujuan pribadi, misal untuk menentukan jenis
latihan dan rencana penurunan berat badan mana yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya,
Anda bisa membandingkan hasil pengujian terhadap orang lain dengan kelompok usia dan
jenis kelamin yang sama.
 Ketiga, Anda dapat menggunakan hasil pengujian untuk menunjukkan kemungkinan
cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan
sebelum merasakan gejalanya.
8. BODY COMPOSITION
Definisi body compotion
Komposisi tubuh mengacu pada komponen lemak dan komponen tanpa lemak dari tubuh
manusia (Hoeger & Hoeger, 2007, hal. 39). Komponen lemak tubuh biasanya disebut
lemak massa atau persenan lemak tubuh. Komponen tanpa lemakt u b u h d i s e b u t m a s s a
tubuh tanpa lemak. Adapun pengertian lain tentang komposisi tubuh
b a h w a K o m p o s i s i t u b u h m e n g a c u p a d a k o m p o n e n y a n g membentuk total berat
badan seseorang. Kira-kira 50 elemen digabungkan untukmembentuk 100.000
komponen kimia, kira-kira 200 jenis sel, dan 4 jaringan utama tubuh. Kontributor
utama untuk berat badan adalah cairan, otot, tulang, dankandungan lemak. Juga
termasuk organ, kulit, dan jaringan syaraf. Biasanya, dalam model penilaian
komposisi tubuh yang disederhanakan, semua komponenramping (cairan, otot dan
tulang) digabungkan menjadi satu yang disebut denganmassa bebas lemak (FFM). FFM
menyumbang sekitar 80-85% berat badan rata-rata pada anak laki-laki dan 70-85% pada
anak perempuan, tergantung pada usia.Kandungan lemak rata-rata adalah 15-20% pada
anak laki-laki dan 15-30% padaanak perempuan (Laurson, 2011).

9. FLEXIBILITY, MUSCLE STRENGTH, DAN ENDURANCE TEST


Kelenturan atau flexibility sering diartikan sebagaia kemampuan seseorang untuk
mengeerakkan tubuh atau bagian-bagian dalam satu ruang gerak yang seluas-luas
mungkin, tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot sekitarnya persendian.

Anda mungkin juga menyukai