Anda di halaman 1dari 14

Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin,

negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi kurang,
hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung dengan masalah gizi lebih
(Soekirman, 2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan,
Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi kurang yang
pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya
kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi
lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai
dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004).
Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu mengakibatkan
perubahan gaya hidup dan pola makan. Perubahan pola makan ini dipercepat dengan
maraknya arus budaya makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi
dan globalisasi ekonomi. Disamping itu perbaikan ekonomi menyebabkan berkurangnya
aktifitas fisik masyarakat tertentu. Perubahan pola makan dan aktifitas fisik ini berakibat
semakin banyaknya penduduk dengan golongan tertentu mengalami masalah gizi lebih
berupa kegemukan dan obesitas (Almatsier,2009).
Prevalensi overweight dan obesitas terus meningkat dengan cepat, khususnya diantara
anak-anak dan remaja pada sebagian negara di dunia. Overweight dan obesitas khususnya
jika disertai dengan lingkaran perut yang besar, turut memberikan kontribusi yang signifikan
pada permasalahan kesehatan, penurunan kualitas hidup dan peningkatan biaya kesehatan
(Gibney dkk,2008). Hasil pemantauan oleh Direktorat BGM Depkes pada tahun1996/1997
menunjukkan prevalensi obesitas pada laki-laki adalah sebesar 2,5% dan pada perempuan
5,9% dengan rata-rata 4,7%. Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan
semakin meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes mellitus,
hipertensi, dan penyakit hati (Almatsier,2009).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi Lebih


Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi
dan pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan
menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas.
Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung lemak atau
gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian
besar keseimbangan energi yang positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran
energi akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008).
Faktor penyebab:
1. Efek toksis yang membahayakan
2. Kelebihan energy
3. Kurang gerak
4. Kemajuan ekonomi
5. Kurang pengetahuan akan gizi seimbang
6. Aktivitas fisik golongan masyarakat rendah
7. Tekanan hidup/ stress
Akibat Kelebihan Gizi :
1. Obesitas/ kegemukan. Energy disimpan dalam bentuk lemak.
2. Penyakit degenerative: hipertensi, diabetes, jantung koroner, hepatitis, empedu.
3. Usia harapan hidup semakin menurun.

B. Penyakit yang Diakibatkan karena kelebihan Gizi


1. Obesitas dan Overweigh
Obesitas dan overweight adalah dua kata yang mempunyai arti yang berbeda dalam
segi gizi klinis, meskipun keduanya selalu disamaratakan dan disejajarkan penggunaanya.

1. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak. Bila berat badan lebih
dari 120% berat badan standar. Seorang bayi atau anak yang kegemukan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk tetap kegemukan pada masa pubertas dan dewasa.
Penimbunan lemak yang berlebihan pada kegemukan disebabkan oleh konsumsi energi yang
melebihi kebutuhan termasuk kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Penyebab gangguan
keseimbangan energi antara lain adalah faktor keturunan, konsumsi energi, dan pengeluaran
energi.
a. Faktor Keturunan
Angka-angka yang menunjukkan bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap
gangguan keseimbangan energi adalah sebagai berikut:
1) Bila bapak dan ibu tidak gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 9%.
2) Bila bapak atau ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 41-50%.
3) Bila bapak dan ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 66-80% (Rumah Sakit
Dr.Cipto Mangunkusumi,2003)
Kadang-kadang sukar untuk membedakan pengaruh faktor keturunan dengan faktor
lingkungan, karena anak-anak yang berasal dari orang tua gemuk ternyata cenderung meniru
kebiasaan makan dan gerak yang salah dari orang tuanya (Rumah Sakit Dr.Cipto
Mangunkusumo, 2003)
b. Konsumsi Energi
Konsumsi energi yang berlebihan, terutama yang berasal dari karbohidrat, bisa
menyebabkan kegemukan. Kebutuhan energi yang bersifat individual perlu mendapat
perhatian. Frekuensi dan porsi makanan ternyata berpengaruh terhadap keseimbangan energi.
Makan sering secara teratur dalam porsi kecil tidak mudah menyebabkan kegemukan
dibandingkan dengan makan dalam jumlah banyak secara tidak teratur atau melewati waktu
makan.
c. Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi yang menurun berpengaruh terhadap terjadinya kegemukan pada
anak-anak. Obesitas terjadi pada anak-anak yang menderita penyakit yang menyebabkan
aktivitas menurun.
Cara yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah Indeks Massa Tubuh dan Lingkar
Perut. Obesitas yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh dapat dibagi menjadi obesitas
perifer dan obesitas sentral atau abdominal berdasarkan lingkar perut. Bagi orang Asia,
lingkar perut pada laki-laki harus kurang dari 90cm sementara pada wanita kurang dari 80cm.
Jadi, IMT yang melebihi 23 dengan lingkar perut lebih dari 90cm pada laki-laki dan 80 cm
pada wanita dapat digolongkan kedalam obesitas abdominal. Etiologi obesitas sesungguhnya
dapat dibagi dua, yaitu :
a. Penyebab internal yang bisa berupa permasalahan metabolisme (hormonal) atau pencernaan
(enzimatik).
b. Permasalahan eksternal yang berupa ketidakseimbangan antara diet dan exercise sebagai
akibat dari perubahan gaya hidup serta modernisasi, termasuk pelbagai problem psikologis
dan aktualisasi diri (Hartanto,2006).
2. Overweight
Overweight lebih mengacu pada kelebihan berat badan dibandingkan dengan standar
normal. Bila berat badan 110-120% berat badan standar. Berat badan overweight bisa berasal
dari otot, tulang, organ- organ vital, dan sebagainya. Contoh dari kasus Overweight adalah
para binaragawan, mereka mungkin berat badanya lebih daripada orang normal yang sama
umurnya dengan mereka namun meski mereka lebih berat, tidak bisa dikatakan sebagai obese
karena kelebihan berat badanya berasal dari otot.

2. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.Nilai normal tekanan darah
seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan
kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan
darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum,
angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu
beraktifitas atau berolahraga.
b. Gejala Hipertensi
Pada umumnya gejala hipertensi tidak diketahui dengan pasti. Sebagian
besar penderita baru menyadari jika ia telah mengidap penyakt hipertensi setelah
terjadi komplikasi pada organ lain seperti ginjal, mata, otak, dan jantung. Sakit
kepala, mimisan,limbung dan mabuk sering dianggap sebagai ciri-ciri hipertensi.
Data pada sebuah klinik di Paris menyebutkan bahwa dari 1771 penderita
penyakit hipertensi yang tidak diobati, mengalami sakit kepala 40,5 %, berdebar
28,5 %, sering buang air kecil waktu malam 20,4 %, rasa limbung 20,8 %, dan
sering mengalami telinga berdengung 13,8 %.
c. Penyebab Hipertensi
Sebenarnya ada beberapa penyebab hipertensi memang sering tidak kita
ketahui dan merasa hipertensi tersebut datang dengan sendirinya, Oleh karena itu
berikut ini adalah penyebab penyakit hipertensi tersebut
1. Usia
2. Keturunan
3. Kolestrol
4. Stress
3. Diabetes
a. Pengertian Diabetes
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran
air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah
penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor,
dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein, sebagai akibat dari:
1. Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin.
2. Defisiensi transporter glukosa.
3. Atau keduanya.
b. Gejala Diabetes
1. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
Berat badan yang turun tanpa alasan tidak dengan pengaturan pola makan, baru
sembuh dari sakit atau melakukan kegiatan yang banyak dapat menjadi gejala diabetes tipe 1.
Ketika seseorang sudah terkena diabetes, tubuh tidak akan memakai glukosa dengan baik,
dan lemak akan berubah menjadi energi. Hal itulah yang membuat seseorang kehilangan
berat badan.
2. Buang Air Kecil Lebih Sering
Diabetes dapat membuat penderitanya sering buang air kecil dan tidak teratur. Hal ini
disebut juga sebagai poliuria.
3. Sering Haus
Anda akan merasa haus walau tidak banyak melakukan kegiatan yang berat. Ini
terjadi karena tubuh kehilangan kandungan air akibat poliuria tadi.
4. Penglihatan Semakin Lemah
Tingkat penglihatan Anda akan mulai tidak jelas. Hal ini karena adanya tingkatan
pada glukosa semakin bertambah. Glukosa tersebut akan banyak di sekitar lensa mata, dan
membuat mata Anda sering tidak fokus.
5. Perubahan Warna Kulit
Bintik-bintik hitam akan terlihat dalam kulit anda. Biasanya akan terlihat di bagian
leher dan menjadi salah satu gejala awal diabetes. Tubuh menghasilkan insulin dan
meningkatkan banyak pigmen, sehingga beberapa bagian kulit menjadi lebih gelap.
6. Mudah Lelah
Anda lebih gampang kelelahan walau tanpa banyak aktifitas. Waspadai gejala ini
karena ini merupakan gejala diabetes.
7. Sering Merasa Lapar
Kadar insulin dapat menambah lapar walau sudah makan lebih banyak dari biasanya.
Dorongan rasa lapar ini akan semakin menambah nafsu makan dan dinamakan dengan
polifagia.
8. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
Jika anda mempunyai luka yang sulit sembuh kemungkinan anda adalah penderita
Diabetes dan gejala yang harus diwaspadai.
9. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
Seringnya mengalami peningkatan glukosa yang berlebihan, dan anda lebih sering
mengalami infeksi khususnya pada vagina dan saluran kandung kemih, bisa jadi ini adalah
gejala diabetes.
10. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
Indikasi lain diabetes seperti adanya penurunan fungsi saraf yang membuat anda tidak
sakit saat tertusuk jarum atau sering kesemutan. Waspada gejala ini, karena mungkin anda
menderita penyakit Diabetes.

c. Penyebab Diabetes
 Malas bergerak
Gaya hidup pasif seperti kebiasaan duduk terlalu lama di depan televisi, komputer,
memilih naik lift daripada naik tangga, dan jarang berolahraga bisa memicu timbulnya
diabetes. Karena semakin sedikit bergerak, semakin sedikit pula kalori tubuh kita yang
terbakar. Penelitian di Harvard AS membuktikan jika kebiasaan menghabiskan banyak
waktu di depan tv punya risiko menderita diabetes hingga 14 persen.
 Banyak konsumsi karbohidrat sederhana
Makanan dan minuman seperti sirup, air bersoda, roti dan cake memang sulit
dihindari. Rasanya yang enak dan manis cenderung membuat kita untuk mengkonsumsinya
lebih banyak. Padahal kita tidak tahu berapa banyak takaran gula yang terkandung di dalam
makanan dan minuman tersebut. Karbohidrat sederhana itulah yang bisa membuat simpanan
gula darah dalam tubuh kita berlebih.
 Kurang Tidur
Gaya hidup seperti pola & kualitas tidur yang tidak baik juga bisa memicu timbulnya
diabetes. Penelitian menunjukkan, kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
memetabolisme gula dengan benar, karena menurunkan kadar insulin dalam tubuh kita.
Selain itu, masih ada efek buruk lainnya yang bisa kamu simak di sini (Akibat Kurang Tidur)
 Kebiasaan Merokok
Biasanya orang hanya tahu merokok hanya dapat membahayakan jantung, paru-paru,
kehamilan dll. Namun, tanpa kamu sadari, merokok juga bisa merusak organ pankreas dan
hati kamu. Padahal hormon insulin yang berkaitan langsung dengan diabetes ini diproduksi
langsung di dalam kelenjar pankreas.

 Stress atau depresi


Penyebab diabetes mellitus tidak hanya disebabkan karena makanan gula saja. Faktor
psikologis seperti stress pun menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian dari Harvard School
of Public Health pun menyebutkan bahwa wanita yang depresi, presentase untuk terkena
diabetes adalah 17 %.
4. Hipertiroid
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid.
Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin.
Biasanya ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering
berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari
tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi
bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium
sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari
laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan.
Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai
umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan
menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/
hari.
5. Stroke
a. Pengertian Stroke
Stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat
atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan kata lain penyakit stroke ini
merupakan penyakit pembuluh darah otak (serebrovaskuler) yang ditandai dengan
kematian jaringan otak (infark serebral) hal ini disebabkan karenakan adanya
penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga
pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi
biokimia yang akan merusakkan atau mematikan sel-sel saraf otak.
Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya.
Pada akhir tahun 2012 lalu, sebuah lembaga mencatat telah terjadi sekitar 500.000
kasus penderita stroke dengan angka 12.500 orang meninggal akibat penyakit
tersebut. Sementara sisanya mengalami cacat, baik ringan maupun berat. Karena itu
pengobatan awal serta pencegahan menjadi perang penting dalam memerangi
stroke. Penyebab stroke
Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis dan
resiko perilaku
1. Faktor risiko medis
Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain
hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan
pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor
keturnan) dan migren (sakit kepelah sebelah). Menurut data statistik 80% pemicu
stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.
2. Faktor risiko perilaku
Faktor resiko perilaku disebakan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak
sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol
gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food). Faktor resiko
perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak / olah raga dan obesitas. Salah
satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah
tanpa alasan yang jelas.

b. Gejala Serangan Stroke


Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh
informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara
sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat difahami.
Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya
serangan stroke.
Tanda-tanda utama serangan stroke :
a. Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki,
terutama pada satu bagian tubuh saja
b. Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti
c. Satu mata atau kedua matamendadak kabur
d. Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan
e. Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya
Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan lain yang
bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;
1. Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah
2. Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak

C. Pola Gizi Seimbang


Untuk mengatasi semua jenis penyakit diatas kunci utamanya adalah pola
makan gizi seimbang.Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi
di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang
produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi
kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko
terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung
dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang
berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah
yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi
Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan
menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya
air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk
hidup sehat dan aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga
dan memantau berat badan.
Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang untuk
menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan kita.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi
dan pengeluaran energi. Gizi lebih dibagi menjadi dua golongan yaitu overweight
dan obesitas. Obesitas adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak
sedangkan overweight lebih mengacu pada kelebihan berat badan dibandingkan
dengan standar normal. Prevalensi obesitas berkaitan dengan interaksi faktor
lingkungan seperti asupan energi, aktifitas fisik, faktor genetik serta umur.
Faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas adalah pola makan,
karakteristik individu, hereditas, psikologi, aktivitas fisik dan gaya hidup. Dari hasil
yang diperoleh dari penelitian tersebut yang paling berhubungan dengan kejadian
obesitas sentral adalah pola makan yaitu asupan karbohidrat yang berlebihan.

B. Saran
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentang kelebihan gizi
ini dapat diselesaikan dengan waktu yang ditentukan.
Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi semua masyarakat pada
umumnya dan bagi mahasiswa Agroteknologi pada khususnya. Apabila ada kesalahan dalam
penyusunan makalah ini,penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya,dan segala saran dan
kritikan yang membangun sangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan
keterampilan menulis selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat bagi
semuanya.
Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi

Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi. Nutrisi kurang dan nutrisi lebih merupakan dua hal
yang sangat berlawanan, tetapi sama-sama menjadi masalah karena cukup banyak terjadi.
Kedua hal ini sebenarnya termasuk dalam keadaan mainutrisi. Mainutrisi dapat berupa
keadaan kekurangan nutrisi karena tidak mengonsumsi cukup kalori untuk pertumbuhan dan
kebutuhan enrgi sehari-hari atau tidak dapat menggunakan nutria yang masuk dalam tubuh
dengan baik karena penyakit tertentu. Sebaiknya, malnutrisi juga dapat berupa keadaan
nutrisis berlebih karena mengonsumsi terlalu banyak kalori.

Kekurangan gizi dapat mengakibatkan banyak penyakit dan kelainan antara lain sebagai
berikut.

 Risiko mengalami komplikasi penyakit seperti campak, pneumonia, dan diare lebih
tinggi.
 Depresi
 Risiko komplikasi setelah operasi meningkat
 Risiko hipotermia atau suhu tubuh rendah
 Imunitas menurun sehingga menginkatkan risiko terhadap infeksi
 Penyembuhan terhadap luka dan penyakit lebih lama
 Gangguan kesuburan.

Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi

Walaupun yang selama ini lebih banyak diperhatikan adalah kondisi-kondisi kekurangan gizi,
tetapi keadaan gizi dan nutrisi berlebih juga suatu bentuk malnutrisi. Kondisi ini
palingbanyak disebabkan makan terlalu banyak, biasanya terjadi pada penduduk di kota-kota
besar dan pada Negara dengan konsumsi junk foos tinggi.

Perubahan gaya hidup menyebabkan konsumsi makanan cepat saji semakin meningkat karena
makanan-makanan tersebut lebih cepat dan lebih mudah didapat. Makanan cepat saji ini
harganya murah, tetapi kandungan nutrisinya sedikit dan sangat tinggi jumlah kalorinya.
Sayangnya, kalori yang terlalu tinggi ternyata juga tidak baik untuk tubuh. Keadaan ini
meyebabkan obesitas atau berat badan berlebih yang kemudia dapat mencetuskan penyakir-
penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kencing manis, stroke, dan kanker.

Terlalu sedikit atau terlalu banyak sama-sama menggunakan kata terlalu yang berarti
melampaui batas. Kekurangan maupun kelebihan nutrisi sama-sama berdampak tidak baik
bagi tubuh kita. Dianjurkan untuk mengonsumis makanan sesuai dengan diet yang sehat dan
seimbang, dipadu dengan olahraga. Ingatlah untuk memperhatikan kuantitas dan kualitas
makanan Anda sehari-hari.

Kekurangan dan Kelebihan Gizi pada Anak


Makanan bergizi berguna sebagai sumber tenaga, pengatur dan pembangun tubuh. Tubuhmu
membutuhkan makanan yang bergizi karena kamu sedang dalam masa pertumbuhan.

Apa yang terjadi kalo tubuhmu kekurangan atau kelebihan gizi? Ayo kita cari tahu.

1. Kurang Energi Protein (KEP)

KEP diakibatkan karena jumlah makanan yang mengandung energi dan protein kurang dari
yang dibutuhkan tubuh sehingga berat badan kurang.

Jika kamu mengalami KEP akan menyebabkan daya tahan tubuhmu menurun sehingga
mudah sakit dan sulit konsentrasi belajar. Khusus perempuan, KEP yang berlangsung lama
akan berpengaruh pada keterlambatan menstruasi / haid (datang bulan) pertama (menarche).

2. Anemia Gizi Besi (AGB)

Tau nggak, Anemia Gizi Besi (AGB) adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam sel darah
merah (kurang dari 12 gr /dl), terjadi kalo kamu kurang makan makanan yang mengandung
zat besi (hati, daging, telur, sayuran berwarna hijau dan kacang-kacangan).

Perempuan sering kena AGB saat menstruasi. AGB itu ditandai dengan 5L yaitu lemah, letih,
lesu, lelah dan lalai, seringkali diikuti rasa pusing; mata berkunang-kunang; serta terlihat
pucat pada telapak tangan, kuku dan wajah.

3. Gizi Lebih
Gizi lebih, disebut juga kegemukan atau obesitas terjadi karena jumlah asupan makanan
melebihi kebutuhan tubuh dan kurangnya aktifitas fisik. Jika kamu mengalami gizi lebih,
tubuhmu jadi gemuk, lamban, dan cepat lelah.

Gizi lebih dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, kencing manis (diabetes mellitus)
dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Jadi, gizi lebih sama nggak bagusnya dengan gizi
kurang/ KEP.

Ciri – Ciri dan Gejala Kurang gizi pada bayi dan anak-anak Gejala kekurangan gizi pada bayi
dan anak-anak meliputi: Kegagalan pertumbuhan. Artinya anak gagal tumbuh untuk
mencapai ambang normal sesuai usianya, baik berat badan, tinggi badan atau keduanya.
Dengan demikian anak akan terlihat kurus dan lebih pendek (kecil). Berat badan di bawah
normal adalah tanda awal anak kurang gizi. Lekas marah, kelesuan dan menangis berlebihan
atau rewel bersama dengan perubahan perilaku seperti kecemasan, kurang berespon (apatis)
umumnya dialami oleh anak-anak dengan gizi kurang. Kulit menjadi kering dan bersisik dan
rambut bisa berubah kering, kusam dan berwarna karat. Selain itu, mungkin rambut juga
mudah rontok. Mengecilnya otot-otot anggota gerak (Atrofi otot) dan kurangnya kekuatan
pada otot. Pembengkakan pada perut dan kaki. Perut bengkak terjadi karena kurangnya
kekuatan otot-otot perut. Hal ini menyebabkan isi perut menonjol keluar membuat bengkak
perut. Kaki bengkak karena edema. Hal ini disebabkan karena kurangnya nutrisi penting.
Kedua gejala ini terlihat pada anak-anak dengan gizi buruk. Ada dua jenis malnutrisi energi
protein (KEP) pada anak-anak, yaitu Marasmus dan Kwashorkor. Pada Marasmus mungkin
ada penurunan berat badan yang jelas dengan pengecilan otot. Ada sedikit atau tidak ada
lemak di bawah kulit. Lipatan kulit tipis dan wajah keriput seperti orang tua atau monyet.
Rambut jarang, mudah rontok atau rapuh. Pada Kwashirkor rambut berubah warna menjadi
merah lesu, abu-abu atau pirang. Wajah bulat dengan perut dan kaki bengkak. Kulit kering
dan gelap dengan banyaknya lesi atau stretch mark seperti garis-garis yang membentang.
Baca lebih lanjut – Kwashiorkor : Gejala, Penyebab, Penatalaksanaan Pada dwarfisme anak
mengalamai hambatan pertumbuhan. Gejala kekurangan gizi pada orang dewasa Gejala yang
paling umum adalah penurunan berat badan. Misalnya, mereka yang telah kehilangan lebih
dari 10% dari berat badan dalam waktu tiga bulan. Hal ini biasanya diukur dengan
menggunakan indeks massa tubuh atau IMT. Rumus menghitungnya mudah, yaitu berat
badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. IMT yang sehat
untuk orang dewasa biasanya berkisar antara 18,5 sampai 24,9. Mereka yang memiliki IMT
antara 17 dan 18,5 bisa dikatakan mengalami malnutrisi ringan (kurang ggizi), orang-orang
dengan IMT antara 16 dan 18 bisa menjadi kekurangan gizi menengah dan orang-orang
dengan IMT kurang dari 16 bisa dikatakan gizi buruk. Gunakan Kalkulator Berat Badan
Gejala kurang gizi lainnya termasuk: Kelemahan otot dan kelelahan. Otot-otot tubuh tampak
loyo dan seolah tidak ada kekuatan yang memadai untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Banyak orang mengeluh kelelahan sepanjang hari dan merasa lemas. Hal ini mungkin juga
disebabkan oleh anemia yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Lebih rentan terkena
penyakit infeksi. Proses penyembuhan menjadi terhambat atau lama, bahkan penyembuhan
luka kecil. Mudah marah dan pusing Kulit dan rambut menjadi kering. Kulit tampak kering,
dan bersisik. Rambut bisa berubah kering, tak bernyawa, kusam dan tampak seperti jerami.
Kuku bisa menjadi rapuh dan mudah patah. Beberapa pasien menderita diare persisten atau
sembelit jangka panjang. Menstruasi mungkin tidak teratur atau berhenti sama sekali pada
wanita kurang gizi. Depresi adalah kondisi mental yang umum dialami oleh penderita
kekurangan gizi. Ini bisa menjadi penyebab ataupun dampak dari malnutrisi. Tanda-Tanda
kekurangan Vitamin Beberapa orang dengan gizi kurang atau gizi buruk juga mengalami
defisiensi mikronutrien penting seperti vitamin dan mineral. Hal ini diwujudkan dengan
gejala-gejala sebagai berikut: IMT normal Masalah pada kulit dan rambut Lidah membesar
Luka di sekitar sudut-sudut mulut Penglihatan kabur di malam hari atau di daerah remang-
remang Sesak napas Tinnitus atau telinga berdengung Anemia Sering Nyeri pada tulang dan
sendi. Siapa yang Lebih Berisiko Mengalami Gizi Kurang? Kurang gizi dapat mempengaruhi
semua kelompok umur tapi lebih sering terjadi di negara berkembang dan di antara anak-
anak, orang tua dan wanita hamil. Mereka pada risiko yang lebih tinggi jika sudah berusia
lanjut di atas 65 tahun, orang-orang dengan penyakit kronis jangka panjang seperti penyakit
hati atau ginjal, kanker atau infeksi yang melemahkan lainnya seperti AIDS dan orang-orang
yang menyalahgunakan obat atau alkohol. Malnutrisi di seluruh dunia ditemukan menjadi
penyebab paling penting dari penyakit dan kematian yang mempengaruhi populasi anak-anak
dan wanita hamil. Malnutrisi membunuh 300.000 orang di seluruh dunia setiap tahun dan
bertanggung jawab sekitar setengah dari seluruh kematian pada anak-anak dan meningkatkan
risiko infeksi diare, malaria, campak dan infeksi saluran pernafasan pada anak-anak. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia, pada tahun 2015 prevalensi gizi buruk di seluruh dunia akan
menjadi 17,6% dan jumlah penduduk yang kekurangan gizi berasal dari negara-negara
berkembang di Asia selatan dan sub-Sahara Afrika. Selain itu 29% anak akan terhambat
pertumbuhannya karena gizi buruk.

Anda mungkin juga menyukai