Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEKNOLOGI PENANGANAN MASALAH GIZI

MUTAKHIR

Oleh :
INDAH MASRI
182110099

D-III GIZI 3A

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI D-III JURUSAN GIZI
TAHUN AJARAN
2020/2021
1. Pada introduction (pendahulua, p.2), berapa prevalensi obesitas pada WUS di
negara-negara berpenghasilan rendah dan sedang ? bandingkan dengan
prevalensi yang ditemukan pada studi ini (lihat bagian result, p.8)
Jawab :
Yaitu untuk negara berpenghasilan rendah dan sedang memiliki
prevalensi 73,7%, sedangkan untuk daerah negara industry memiliki
prevalensi 59%, untuk negara Chili memiliki prevalensi yang cenderung
meningkat tiap tahunnya, dan lebih dar 70% di Amerika dan Karibia. Dari
perbandingan tersebut dapat disimpulkan prevalensi negara berpenghasilan
rendah sedang masih tinggi,namun obesitas tidak hanya terjadi peningkatan
untuk negara yang berpenghasilan rendah dan sedang saja, namun juga
negara yang berpenghasilan tinggi pun memiliki angka prevalensi yang
tinggi,salah satu penyebab meningkatnya prevalensi ini mungkin karna
perubahan gaya hidup pada saat sekarang.
2. Kenapa obesitas dan overweight penting untuk diperhatikan pada WUS?
(temukan jawabannya pada introduction, p.2)
Jawab :
Karna akan berdampak pada saat mereka hamil nanti, mereka akan
lebih rentan mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklamsia, infeksi
luka, komplikasi anestesi, keguguran dan masalah kardiovaskular dalam
kehamilan serta kematian ibu nantinya.
3. Apa yang dimaksud dengan “LMICs are currently undergoing an
epidemiologic transition” (paragraph 2 introduction). Apa yang memicu
terjadinya hal tersebut?
Jawab :
Yaitu negara yang berpendapatan menengah kebawah mengalami
perubahan pola penyakit yang dulunya lebih banyak menderita penyakit
menular sedangkan sekarang orang banyak menderita penyakit tidak
menular.
Pergesaran pola penyakit ini disebabkan karna adanya globalisasi dan
urbanisasi yang mengakibatkan masyarakat lebih banyak mengadopsi gaya
hidup yang tidak baik dan kebiasaan mengosumsi makanan yang tidak
sehat, penyalahgunaan alkohol, aktivitas fisik, yang dapat mengakibatkan
terjadinya obesitas sehingga mengakibatkan masyarakat dengan
berpendapatan menengah kebawah menderita penyakit tidak menular.

4. Berdasarkan informasi paragraph 3 introduction, apa hubungan penyakit tidak


menular ( non-communicable diseases ) dengan kematian ibu (maternal
death) ?
Jawab :
kondisi kardiovaskular, diabetes dan anemia merupakan penyakit tidak
menular yang bisa menyebabkan kematian ibu.
Penyakit diabetes pada ibu hamil atau dikenal dengan gestational sangat
berbahaya bagi ibu hamil sehingga beresiko menyebabkan kematian ibu
hingga 4 kali lipat menimbulkan komplikasi preeklamsia atau eklamsia,dan
komplikasi persalinan.
Penyakit kardiovaskular pada ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung
dan mengalami kehamilan berakibat memperberat beban kerja jantung.
Dan anemia bisa menyebabkan kematian pada ibu dikarenakan kurangnya
hemoglobin dalam darah akibatnya tubuh jadi mudah lelah,letih dan lesu

5. Berdasarkan informasi pada bagian result (p.4-7) faktor apakah yang


berhubungan dengan obesitas dan overweight pada WUS ?
Jawab :
Yaitu usia,tingkat pendidikan,status sosial ekonomi dan tempat tinggal

6. Pada halaman 7-8 ditampilkan data karakteristik WUS yang menjadi sampel
penelitian. Jelaskan hubungan antara obesitas dan overweight dengan
terjadinya kematian pada ibu (maternal death)
Jawab :
Obesitas dengan kematian disebabkan oleh penyebab langsung dan
tidak langsung. Penyebab langsung yaitu pendarahan pada saat post partum.
Orang yang hamil dengan obesitas atau overweigh akan mempengaruhi
kehamilannya atau memperburuk efek fisiologis kehamilan,sehingga
menyebabkan kematian pd ibu.
7. Bagaimana perbandingan tingkat kematian ibu yang berhubungan dengan
DM,hipetensi dan penyakit jantung pada WUS yang obes dan tidak obes?
Jawab :
Populasiobesitas dengan hipertensi, penyakit jantung dan DM yaitu 59,4%
sedangkan populasi yang tidak obesitas yaitu 41,8%. Perbadingan ini
menunjukan tingginya angka WUS yang menderita obesitas dengan
hipertensi, penyakit jantung dan DM dibandingkan yang tidak obesitas.
8. Bagaimanakah perbandingan berat badan lahir rendah antara WUS yang
obes dan tidak obes ?
Jawab:
Wanita WUS yang obesitas beresiko lebih tinggi anak lahir dengan
berat badan rendah dibandingkan dengan wanita WUS
9. Apa kesimpulan umum dari studi ini ?
Jawab :

salah satu dari sedikit studi dari lingkungan berpenghasilan menengah untuk
mengeksplorasi beban ibu kehamilan, yang berkontribusi untuk meningkatkan
basis pengetahuan, mengidentifikasi kesenjangan informasi dan
meningkatkan kesadaran tentang masalah yang berkembang pada ibu karena
berat badan dan obesitas. Sementara kondisi diagnostik survei memerlukan
interpretasi temuan yang hati-hati, jelas bahwa obesitas dan kondisi medis
terkait menghadirkan masalah kesehatan masyarakat yang substansial untuk
LMIC baru seperti Jamaika. Ada kebutuhan mendesak untuk kesepakatan
global tentang
tindakan rutin dari beban dan faktor risiko yang terkait dengan obesitas dan
pengembangan intervensi yang sesuai dengan budaya.

10. Apa yang perlu dilakukan untuk menangani masalah obesitas dan oveweight
pada WUS ?
Jawab:

meningkatkan kesadaran akan masalah kelebihan berat badan dan obesitas


ibu dalam ekonomi transisi, memperbaiki asuhan maternitas sistem
kesehatan yang kurang responsif terhadap masalah yang muncul dalam
maternitas asuhan.
Resume

Obesitas dan Penanganannya

Obesitas merupakan kondisi kronik dimana terjadinya penumpukan lemak


didalam tubuh sehingga melebihi batas untuk kesehatan. Seseorang yang obesitas
beresiko mengalami penyakit jantung,hipertensi dan kanker bahkan bisa
mengancam nyawa seseorang.

Faktor yang menyebabkan obesitas yaitu genetik/keturunan,faktor


lingkungan, obat-obatan ,aktifitas fisik dan psikis.

Pengukuran seseorang dikatakan obesitas dengan melihat IMT jika > 25


dikatakan obesitas. Untuk asupan perindividu tergantung usia,jenis kelamin dan
berat badan serta melihat tingkat aktifitas dari orang tersebut.

Kadar gula yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas. Berikut
Makanan yang mengandung gula tinggi yaitu : Gula pasir cair/ pemanis lain ,madu,
brownsugar,minuman bersoda, permen, kue, biskuit/pie, dan milkshake.

Obesitas juga dapat terjadi pada saat anak baru lahir atau bayi, hal ini dapat
dipengaruhi oleh berat badan ibu sebelum hamil. Oleh karena itu berat badan
seorang wanita subur (WUS) sangat perlu diperhatikan sebab akan berpengaruh
pada kehamilannya nanti. Untuk mengontrol berat badan ibu pada saat kehamilan
dapat dilakukan dengan cara :

1. Melakukan pemantauan berat badan ibu, apakah kenaikan berat badannya


sesuai dengan kenaikan berat badan janin
2. Melakukan pemeriksaan gula darah

Obesitas terdiri dari beberapa derajat:

1. IMT 18,5 – 22,9 (Normal)


2. IMT 23 – 24,9 ( overweight)
3. IMT 25 – 29,9 ( Obesitas derajat 1 )
4. IMT > 30 ( obbesitas derajat 2 )

Terapi untuk obesitas :

 Perubahan gaya hidup (lifestyle)


 Penggunaan obat obatan.
 Operasi saluran pencernaan.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengobati obesitas :

1. Operasi pengecilan lambung

Langkah ini merupakan langkah terakhir apabila terapi pola hidup dan obat-
obatan tidak berhasil maka akan dilakukan dengan tindakan operasi pengecilan
lambung. Operasi pengecilan lambung ini biasanya dilakukan pada orang yang
menderita obesitas derajat II ( IMT >30 ).

Namun operasi pengecilan lambung ini memiliki beberapa dampak negatif yaitu :

- Adanya infeksi pasca operasi


- Nafsu makan berkurang
- Resiko Defisiensi zat gizi
- Bisa mengalami kenaikan berat badan lagi jika tidak menjaga pola makan

tips yang dapat untuk menghindari obesitas :

1. Menjaga pola makan


Dengan cara makan 3x sehari dengan zat gizi yang cukup, menghindari
makanan tinggi lemak dan tinggi gula, biasakan mengosumsi makanan yang
tinggi serat seperti agar-agar dan buah-buah-buahan,untuk orang yang
menderita obesitas sebaiknya mengosumsi buah-buahan yang tidak terlalu
matang.
2. Berolahraga yang teratur
Biasakan olahraga kategori ringan atau sedang 2 kali seminggu minimal 30
menit. Jika tidak sempat olahraga karna terlalu sibuk, kita dapat mengganti
olahraga dengan cara banyak aktifitas fisik seperti naik tangga, berjalan kaki,
dll.

Anda mungkin juga menyukai