Anda di halaman 1dari 60

Uji Kompetensi Ahli Gizi

(Fokus pada Sarjana Gizi)

Siap menjadi Ahli Gizi Unggul


Hadapi Uji Kompetensi
untuk Berperan di Masyarakat

Dr Rimbawan
Ketua Panitia Nasional
Uji Kompetensi Nutrisionis/Sarjana Gizi

Webinar Gizipedia Indonesia, 20 Juni 2020


Topik Bahasan
• Urgensi dan Pengertian Uji Kompetensi Gizi
• Jenis Uji Kompetensi
• Syarat Uji Kompetensi
• Mekanisme Penyelenggaraan Ukom (saat Pandemic
Covid-19)
• Try Out dan Remedial Ukom Gizi 2020
• Materi dan Tipe Soal
URGENSI DAN PENGERTIAN
• Ahli gizi: Tenaga Kesehatan yang memberikan pelayanan
pada manusia
❖ Keahlian atau kompetensinya perlu dijamin melalui
sertifikasi.
❖ Membutuhkan lisensi agar memiliki kewenangan untuk
bekerja

• Uji Kompetensi Gizi


❖ Upaya penjaminan mutu untuk memperbaiki proses
dan produk
❖ Instrumen pemberdayaan untuk Institusi Pendidikan
Tinggi dan Individu
❖ Meningkatkan integritas dan harga diri Ahli Gizi
Dasar Hukum

Pentingnya kompetensi bagi Peraturan yang terkait dengan


tenaga Gizi di Indonesia : pengakuan kompetensi bidang
• UU No. 20 Tahun 2003 tentang kesehatan:
Sistem Pendidikan Nasional,
• UU No.12 Tahun 2012 tentang • Permenkes No. 26 Th 2013 tentang
Pendidikan Tinggi Pekerjaan dan Praktek Tenaga Gizi
• UU No. 36 Tahun 2014 tentang • Permenkes No. 46 Tahun 2013 tentang
Tenaga Kesehatan. Registrasi Tenaga Kesehatan
• Peraturan Mendikbud No 2 Tahun 2020
tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji
Kompetensi Mahasiswa Bidang
Kesehatan.
Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan

• UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan : mahasiswa


bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi
harus mengikuti uji kompetensi secara nasional.
• Permendikbud No. 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan :Cmahasiswa bidang
kesehatan pada akhir masa pendidikan program vokasi atau
program profesi harus mengikuti uji kompetensi secara nasional.
• ara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan.
UJI KOMPETENSI – Permendikbud No. 2 Tahun 2020
• Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut Uji
Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
bidang kesehatan.
• Uji Kompetensi merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa bidang
kesehatan dari Perguruan Tinggi.
• Penentuan kelulusan mahasiswa bidang kesehatan dari Perguruan Tinggi dengan
proporsi penilaian:
a. Program Vokasi:
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 60% (enam puluh persen); dan
2. Uji Kompetensi 40% (empat puluh persen).
b. Program Profesi:
1. IPK program sarjana atau sarjana terapan 60% (enam puluh persen); dan
2. Uji Kompetensi 40% (empat puluh persen).
• Peserta Uji Kompetensi merupakan mahasiswa bidang kesehatan program vokasi
dan program profesi yang telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran.
• Uji Kompetensi diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi (PT) bekerja sama dengan
Organisasi Profesi (OP)
• Selain bekerja sama dengan OP, Uji Kompetensi dapat diselenggarakan bekerja
Apakah mahasiswa program sarjana
gizi di akhir pendidikannya perlu
Uji Kompetensi ?
Kenapa harus uji kompetensi gizi?
• UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal
44 ayat 2 dan 3: sertifikat kompetensi diberikan pada
lulusan yang lulus uji kompetensi dan sertifikat kompetensi
dapat digunakan sebagai syarat untuk memperoleh
pekerjaan tertentu.
• UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan: Tenaga
gizi sebagai salah satu tenaga kesehatan terdiri atas profesi
nutrisionis dan profesi dietisien.
• Permenkes No. 46 tahun 2013 tentang registrasi tenaga
Kesehatan Pasal 2 dan 3: setiap Tenaga Kesehatan yang
akan menjalankan praktik dan atau pekerjaan
keprofesiannya wajib memiliki izin dari pemerintah dengan
syarat memiliki STR. Untuk memperoleh STR harus memiliki
sertifikat kompetensi yang diperoleh dari uji kompetensi.
Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi
(Permenkes No. 26 Tahun 2013)

• Berdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan sebagai


berikut:
a. Tenaga Gizi lulusan Diploma III Gizi sebagai Ahli Madya Gizi;
b. Tenaga Gizi lulusan Diploma IV Gizi sebagai Sarjana Terapan Gizi;
c. Tenaga Gizi lulusan Sarjana sebagai Sarjana Gizi; dan
d. Tenaga Gizi lulusan pendidikan profesi sebagai Registered Dietisien.
Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi
(Permenkes No. 26 Tahun 2013)

• Tenaga Gizi Ahli Madya Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan
teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
merupakan Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien.

• Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi, dan Sarjana Gizi yang telah
lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan merupakan Tenaga Gizi Nutrisionis
Registered.

• Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi atau Sarjana Gizi yang telah
mengikuti pendidikan profesi dan telah lulus uji kompetensi serta
teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien.
Pentingnya Uji Kompetensi
bagi Sarjana Gizi
Hasil Pertemuan Bersama antara MTKI, PERSAGI,
AIPGI dan AIPVOGI tentang UKOM GIZI

Screenshoot dari Hasil Pertemuan


Syarat Pengajuan STR (http://ktki.kemkes.go.id/registrasi)
Uji kompetensi sarjana gizi
• Uji kompetensi dilakukan oleh perguruan tinggi bekerjasama
dengan organisasi profesi, dan Asosiasi Institusi Pendidikan
Tinggi Gizi
• Berdasarkan naskah akademik Uji Kompetensi Gizi Multi Strata
(D III, DIV, S1 dan Profesi Gizi) tahun 2014 yang dikembangkan
melalui serangkaian kegiatan HPEQ Project yang selanjutnya
disepakati oleh organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia
(AIPGI)
• Uji Kompetensi ini dilaksanakan oleh Panitia Nasional yang
disepakati oleh AIPGI dan PERSAGI mulai tahun 2018.
Untukpelaksanaan tahun 2019-2020 ditetapkan melalui Surat
Keputusan Bersama Nomor 001/SK/AIPGI/IV/2019 dan
3973/SK/DPP-PERSAGI/IV/2019.
MoU Uji Kompetensi Sarjana Gizi/Nutrisionis
antara AIP dan OP
SK Panitia Nasional
Uji Kompetensi Sarjana Gizi/Nutrisionis
JENIS TES UJI KOMPETENSI

❑ Paper/Computer Based Test (PBT/CBT)


: Ujian Tulis
❑ Objective Structured Clinical Examination
(OSCE) : Ujian praktik.

Uji Kompetensi Gizi sampai saat ini masih


menggunakan Ujian Tulis.
Struktur Materi Uji Kompetensi :
• Indikator kerja (bukti-bukti spesifik), sebagai penjabaran yang terukur dari unit
kompetensi, yang mencakup aspek-aspek Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
kerja, serta persyaratan dan standar yang diterapkan di industri;
• Format dan materi yang harus mampu mengarahkan peserta uji dalam hal
mengukur kesiapan dan kompetensi yang dimilikinya secara objektif terhadap unit
kompetensi yang akan diujikan.
• Metode Uji Kompetens harus mampu mengumpulkan bukti-bukti yang memenuhi
kriteria Validitas, Terkini, Memadai, serta Otentik. Metode yang digunakan harus
terdiri atas beberapa metode atau mengkombinasikan beberapa metode
sekaligus;
• Soal-soal Uji harus mempertimbangkan ketercakupan dimensi kompetensi (task
skill, task management skill, contingency skill, environment management skill and
transfer skill) serta standar dan persyaratan kerja yang berlaku di
industri/perusahaan;
• Sumber Daya Uji, dapat mencakup fasilitas, mesin-mesin, peralatan serta bahan
yang dibutuhkan, yang harus mampu mendukung keberhasilan uji kompetensi,
baik terhadap asesor maupun peserta uji;
• Kegiatan Uji yang dilaksanakan harus mampu mendorong peserta agar dapat
menampilkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimilikinya, agar asesor
dapat mengumpulkan bukti-bukti untuk menyimpulkan apakah peserta K atau BK.
(Sumber: Pedoman BNSP 304)
Uji Kompetensi
Sarjana Gizi

• Menilai sejauh mana kompetensi standar suatu keahlian


telah dicapai oleh peserta uji
• Kompetensi yang dimaksud bersifat multi dimensi dan
terintegrasi, yang meliputi aspek : pengetahuan (kognitif),
sikap (konatif) dan keterampilan (skill) yang diperlukan
untuk menghadapi situasi riil dalam menerapkan keahlian
seperti yang akan dijalani oleh peserta uji
Kriteria dan Persyaratan
Peserta Uji Kompetensi
Sarjana Gizi
1. Terdapat dua kategori peserta yaitu Peserta Reguler dan Non-reguler.
2. Peserta Reguler Uji Kompetensi adalah
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang
dipersyaratkan prodi gizi (menyelesaikan minimal 125 sks atau
telah selesai seluruh proses pembelajaran baik di kelas,
laboratorium dan klinik-komunitas)
b. Sedang dalam proses skripsi atau sudah selesai ujian skripsi.
3. Peserta Non-reguler Uji Kompetensi adalah lulusan program
pendidikan sarjana gizi (SGz) atau sarjana non-gizi yang terkait dengan
bidang gizi misalnya SKM peminatan gizi, SP Jurusan GMSK.
Kriteria dan Persyaratan
Peserta Uji Kompetensi
Sarjana Gizi
4. Peserta Reguler merupakan mahasiswa Program Studi Gizi di
Perguruan Tinggi yang terdaftar di www.forlap.dikti.go.id dan
termasuk dalam anggota aktif AIPGI.
5. Peserta Non-reguler merupakan lulusan program pendidikan sarjana
gizi atau sarjana non-gizi yang terkait dengan bidang gizi yang
terverifikasi oleh Perguruan Tinggi penerbit ijazah.
6. Peserta bersedia memenuhi dan mematuhi syarat/ketentuan yang
ditetapkan Panitia Nasional selaku Panitia Pelaksana uji kompetensi.
Kriteria dan Persyaratan
Peserta Uji Kompetensi
Sarjana Gizi
7. Persyaratan untuk butir lima di atas adalah:
a. Sudah memiliki KTA PERSAGI atau surat keterangan pengganti KTA
dari PERSAGI.
b. Melampirkan fotokopi ijazah yang sudah dilegalisir.
8. Peserta uji kompetensi yang telah terdaftar dan memenuhi
persyaratan berhak mengikuti tryout uji kompetensi.
1. Telah atau akan meluluskan
pada tahun 2020
Persyaratan 2. Bersedia menjadi lokasi uji
3. Bersedia membentuk Panitia
Lokasi Uji Lokal
Kompetensi 4. Minimal peserta try out dan
(PBT/CBT off Ukom 40 orang peserta kecuali
untuk daerah dengan lokasi
line) yang jauh dari TUK lainnya
5. Bersedia mematuhi segala
peraturan yang berlaku
• Ruang sekretariat (1 ruang)
• Ruang ujian kapasitas 20
orang/ruang
Persiapan • Kursi dan meja yg sesuai
standar . Untuk CBT off line
Lokasi Uji diperlukan adanya system dan
Kompetensi perangkat komputer sesuai
standar
(PBT/CBT off • Penerangan cukup
line) • Jarak antar peserta memadai
minimal berjarak 1 meter
• Menyediakan pengawas ujian 2
orang/ruang
Tata Cara Pendaftaran Uji Kompetensi

Proses pendataan dan pendaftaran


• Proses pendaftaran peserta ke Panitia Nasional Uji Kompetensi
Nutrisionis/ Sarjana Gizi dilakukan secara online melalui
www.ukomgizi.aipgi.org
• Data calon peserta dari program studi terlebih dahulu diverifikasi
oleh setiap program studi di perguruan tinggi yang akan mengikuti
uji kompetensi dan disampaikan langsung kepada Panitia Nasional
melalui akun yang telah dibuat di website pendaftaran.
• Panitia Nasional melakukan verifikasi dan validasi data calon
peserta sebelum diumumkan
• Panitia Nasional mengumumkan daftar Peserta dan tempat uji
kompetensi setelah di verifikasi dan di validasi melalui web di
www.ukomgizi.aipgi.org
Tata Cara Pendaftaran Uji Kompetensi

Proses pendataan dan pendaftaran


• Panitia Nasional menyiapkan album peserta/form bukti kehadiran
peserta uji kompetensi.
• Peserta memperoleh kartu peserta pada akun pendaftarannya dan
dicetak masing-masing oleh peserta uji kompetensi
• Peserta yang telah mengikuti ujian akan mendapatkan sertifikat
dan hasil nilai uji kompetensinya

Sekretariat: Lantai 3 Departemen Gizi Masyarakat,


Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Telp/Fax: (0251) 8628304.
Roadmap
Uji Kompetensi Gizi

Pasca
Uji Kompetensi
Pelaksanaan
Uji Kompetensi

Pra
Uji Kompetensi
Pra Uji Kompetensi

Penjaminan Mutu
(Pembuatan Soal)
NBL Bank Soal

Pemilihan dan
Review 1 Try Out Pengacakan
Soal

Uji
Review 2 Panel Expert
Kompetensi

• Persiapan Panitia (PP, PJL, PL)


Pelaksanaan Ukom
• Pelaksanaan Try Out dan
di Masa Pandemi Ukom di masa Pandemi
COVID-19 Covid-19 direncanakan
menggunakan sistem
Computer Based Test:
1. Offline dengan
mengatur jarak antar
peserta dan jumlah
peserta pada ruang
ujian berbasis komputer
2. Online dari tempat
tinggal masing-masing
peserta
(Belum diputuskan)
TRY OUT DAN REMEDIAL
UJI KOMPETENSI
Try out dan UKOM
• Setiap calon peserta terdaftar yang telah melunasi
biaya Ukom berhak mengikuti Tryout tanpa dikenakan
biaya
• Biaya penyelenggaraan UKOM untuk setiap peserta
adalah sebesar Rp 500.000
• Hasil Tryout dan Hasil Ukom akan disampaikan kepada
peserta sekitar sebulan setelah penyelenggaraan tryout
atau Ukom
• Sertifikat akan diberikan kepada seluruh peserta tryout
dan ukom melalui perguruan tinggi peserta
• Mulai tahun 2020 akan ditetapkan status kelulusan
peserta ukom dengan Nilai Batas Lulus (NBL) yang akan
ditetapkan kemudian
Remedial UKOM
• Tidak ada remedial UKOM bagi peserta yang tidak
lulus UKOM
• Peserta yang tidak lulus ukom diizinkan untuk
mengikuti Ukom pada periode selanjutnya
(retaker) dengan mengikuti prosedur pendaftaran
seperti pendaftar baru
MATERI DAN TIPE SOAL UKOM
SARJANA GIZI
Materi apa saja yang diujikan dalam Ukom?

• Materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran


• Merupakan topik/masalah gizi yang penting dan
disesuaikan dengan prioritas
• Aspek aplikasi/integrasi pengetahuan
• Menggunakan skenario sebagai masalah
• Mencakup hal-hal prinsip dan masalah yang perlu
dipecahkan
Kisi-Kisi Soal Uji sesuai
Standar Kompetensi
(Blue Print)
Blue Print Uji Kompetensi Gizi

Tinjauan 1
No Area kompetensi TRD % D4 % S1 % RD %
1Landasan Ilmiah Ilmu Gizi dan Pangan 5-10 5-10 20-30 5-10
Asuhan Gizi Individu dan Kelompok (Gizi
2 30-40 35-40 20-30 40-45
Klinik)
Manajemen Program Pelayanan Pangan dan
3 15-20 10-15 10-15 10-15
Gizi (Gizi Masyarakat)
Manajemen Sistem Penyelenggaraan
4 15-20 15-20 10-15 10-15
Makanan
5Etika Moral dan profesional Gizi 5-10 5-10 5-10 5-10
6Komunikasi Efektif 5-10 5-10 5-10 5-10
7Penelitian Terapan/saintifik 5-10 5-10 5-10 5-10
85-
TOTAL 80-120 80-120 80-125
115
Blue Print Uji Kompetensi Gizi

Tinjauan 2
No Domain Perilaku TRD % D4 % S1 % RD %
1 Kognitif 20-30 20-30 45-55 20-30
2 Prosedural 45-60 45-60 25-35 40-60
3 Konatif 15-30 15-30 15-30 20-30
TOTAL 80-120 80-120 80-120 80-120

Tinjauan 3
No Reasoning Ability TRD % D4 % S1 % RD %
1Recall 10-30 10-30 10-30 10-30
2Reasoning 70-90 70-90 70-90 70-90
TOTAL 80-120 80-120 80-120 80-120
Blue Print Uji Kompetensi Gizi

Tinjauan 4
No Proses TRD % D4 % S1 % RD %
1Pengkajian 10-20 10-20 10-20 10-20
2Analisis / Diagnosa 5-10 5-10 15-20 25-30
3Perencanaan 10-15 10-15 10-15 10-15
4Implementasi 35-40 35-40 25-30 25-35
5Monev 15-25 15-25 15-25 5-10
6Dokumentasi 5-10 5-10 5-10 5-10
TOTAL 80-120 80-120 80-120 80-120
Blue Print Uji Kompetensi Gizi

Tinjauan 5
No Sasaran TRD % D4 % S1 % RD %
1Individu (Gizi Klinik) 40-60 35-50 35-50 40-60
Masyarakat, keluarga dan
2 30-40 35-50 35-50 30-40
kelompok (Gizi Masyarakat)
Institusi Komersial dan Non
3 10-20 10-20 10-20 10-20
Komersial
TOTAL 80-120 80-120 80-120 80-120
Blue Print Uji Kompetensi Gizi

Tinjauan 6
No Upaya Pelayanan Gizi TRD % D4 % S1 % RD %
1Promotif 0 30-40 30-40 5-10
2Preventif 0 40-60 40-60 5-10
3Kuratif 0 5-10 5-10 40-60
4Rehabilitatif 0 5-10 5-10 30-40
TOTAL 80-120 80-120 80-120
Tripe Soal Ukom Gizi

• Sistem uji yang dilakukan merupakan ujian tulis


menggunakan 180 soal berbasis kasus yang harus
dikerjakan dalam waktu maksimal 180 menit.
• Format pertanyaan soal adalah pilihan berganda
dengan satu jawaban yang benar
Komponen Soal
Tn A, 20 tahun dengan diagnosis medis DM tipe 1 dan
mempunyai diagnosis gizi perubahan data laboratorium Vignette,
(glukosa darah, HbA1c) yang disebabkan karena
gangguan fungsi endokrin ditandai oleh glukosa darah Skenario
puasa 200 mg/dl dan HbA1c 8%. Ahli gizi melakukan
monitoring dan evaluasi 1 minggu kemudian.
atau Stem
Tanda dan gejala apakah yang harus diperhatikan dan
dicatat oleh ahli gizi pada dokumen rekam medis Tn A? Lead-in
A. HbA1c Pilihan
B. Tinggi badan Jawaban A, B,
C. Aktivitas fisik C, D adalah
D. Riwayat keluarga distractor dan
E. Glukosa darah puasa
E adalah kunci
jawaban
Komponen Soal
Tn A, 20 tahun dengan diagnosis medis DM tipe 1 dan mempunyai diagnosis gizi
perubahan data laboratorium (glukosa darah, HbA1c) yang disebabkan karena
gangguan fungsi endokrin ditandai oleh glukosa darah puasa 200 mg/dl dan
HbA1c 8%. Ahli gizi melakukan monitoring dan evaluasi 1 minggu kemudian.

Tanda dan gejala apakah yang harus diperhatikan dan dicatat oleh ahli gizi pada
dokumen rekam medis Tn A?

Soal di atas merupakan contoh soal kombinasi:


Tinjauan 1 Area Kompetensi Komunikasi Efektif
Tinjauan 2 Domain Perilaku Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning Ability Recall
Tinjauan 4 Pengelompokan Gizi Klinik
Tinjauan 5 Proses Dokumentasi
Tinjauan 6 Upaya Pelayanan Kuratif
Komponen Soal
Hasil pemantauan pertumbuhan balita di suatu
posyandu daerah miskin menunjukkan angka N/D
bulanan, selalu di bawah 25% dengan D/S selalu di atas Vignette,
80%. Pada umumnya pendidikan ibu tidak tamat Skenario
sekolah dasar. Kegiatan penyuluhan gizi terkendala
karena tidak ada kader yang mampu melakukan. Kondisi atau Stem
ini sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun.

Upaya apakah yang seharusnya dilakukan untuk Lead-in


meningkatkan N/D di desa tersebut?

A. Menambah jumlah kader posyandu Pilihan


B. Pemberian makanan tambahan kepada balita Jawaban A, C,
C. Frekuensi pelaksanaan posyandu ditingkatkan D, E adalah
D. Demonstrasi pembuatan makanan balita oleh kader distractor dan
E. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan keterampilan B adalah
kader kunci jawaban
Komponen Soal
Hasil pemantauan pertumbuhan balita di suatu posyandu daerah miskin
menunjukkan angka N/D bulanan, selalu di bawah 25% dengan D/S selalu di
atas 80%. Pada umumnya pendidikan ibu tidak tamat sekolah dasar. Kegiatan
penyuluhan gizi terkendala karena tidak ada kader yang mampu melakukan.
Kondisi ini sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun.

Upaya apakah yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan N/D di desa


tersebut?

Soal di atas merupakan contoh soal kombinasi:


Tinjauan 1 Area Kompetensi Manajemen program pelayanan pangan dan gizi
Tinjauan 2 Domain Perilaku Procedural knowledge
Tinjauan 3 Reasoning Ability Reasoning
Tinjauan 4 Pengelompokan Gizi Masyarakat
Tinjauan 5 Proses Analisa/Diagnosa
Tinjauan 6 Upaya Pelayanan Promotif
Komponen Soal
Sekelompok mahasiswa Ilmu Gizi melakukan praktikum
modifikasi pembuatan roti dengan bahan baku tepung Vignette,
ubi jalar. Tepung terigu protein tinggi tetap Skenario
ditambahkan sebanyak 50% dari bahan baku untuk
mempertahankan karakteristik mutu roti. atau Stem
Apa sifat fungsional yang diperlukan dari tepung terigu
dalam kasus di atas? Lead-in
A. Antioksidan
Pilihan
B. Pengemulsi
C. Peningkat rasa
Jawaban A, B,
D. Perbaikan tekstur C, E adalah
E. Pengembangan roti distractor dan
D adalah
kunci jawaban
Komponen Soal
Sekelompok mahasiswa Ilmu Gizi melakukan praktikum modifikasi pembuatan
roti dengan bahan baku tepung ubi jalar. Tepung terigu protein tinggi tetap
ditambahkan sebanyak 50% dari bahan baku untuk mempertahankan
karakteristik mutu roti.

Apa sifat fungsional yang diperlukan dari tepung terigu dalam kasus di atas?

Soal di atas merupakan contoh soal kombinasi:


Tinjauan 1 Area Kompetensi Ladasan Ilmiah Ilmu Gizi
Tinjauan 2 Domain Perilaku Kognitif
Tinjauan 3 Reasoning Ability Reasoning
Tinjauan 4 Pengelompokan Gizi Institusi Komersial dan Non Komersial
Tinjauan 5 Proses Analisa/Diagnosa
Tinjauan 6 Upaya Pelayanan Preventif
Timeline Ukom 2020 (CBT)

Tryout : Juli 2020 (tanggal belum dipastikan)


UKOM : Agustus 2020 (tanggal belum dipastikan)
Lokasi Siap CBT (off line)
Lokasi Siap CBT
GAMBARAN HASIL
UJI KOMPETENSI TAHUN 2019
No Wilayah TUK UKOM Jumlah Peserta
1 Bali 26
2 Bandung 68
3 Banjarmasin 20
4 Bogor 106
5 Depok-UI 70
6 Depok-UPN 52
7 Gorontalo 54
8 Jakarta Barat 255

Jumlah Peserta Terdaftar 9 Jakarta Timur 289


10 Makassar 16
Uji Kompetensi 2019 11 Malang 97
12 Padang 145
13 Purwokerto 75
14 Riau 83
15 Semarang 253
16 Solo 251
17 Surabaya 153
18 Yogyakarta 367
Total 2380
Jumlah Peserta
Uji Kompetensi 2019
Peserta Tidak
No Nama Institusi Peserta Terdaftar Peserta Hadir
Hadir
1 Universitas Diponegoro 132 132 0
2 Universitas Esa Unggul 245 245 0
3 Universitas Gadjah Mada 87 86 1
4 Universitas Brawijaya 130 128 2
5 Universitas Muhammadiyah Surakarta 181 181 0
6 Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka 147 145 2
7 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim 39 39 0
8 Universitas Ngudi Waluyo 21 21 0
9 Institut Pertanian Bogor 98 94 4
10 STIKES Perintis Padang 81 80 1
11 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya 39 39 0
12 Universitas Binawan 67 66 1
13 Universitas Indonesia 44 43 1
14 STIKES Husada Borneo 17 17 0
15 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus 6 6 0
16 Universitas Respati Yogyakarta 171 169 2
17 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 52 51 1
18 Universitas Jenderal Soedirman 67 67 0
19 Universitas Muhammadiyah Semarang 104 101 3
20 Universitas Dhyana Pura 20 20 0
21 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung 31 31 0
22 Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 33 33 0
Jumlah Peserta
Uji Kompetensi 2019 (Lanjutan)
Peserta Peserta Tidak
No Nama Institusi Peserta Hadir
Terdaftar Hadir
23 Universitas Kristen Satya Wacana 42 42 0
24 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan 4 4 0
25 Universitas Alma Ata Yogyakarta 99 97 2
26 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik 3 3 0
27 ITS PKU Muhammadiyah Surakarta 43 43 0
28 Universitas Muhadi Setiabudi 6 6 0
29 Universitas Airlangga 61 61 0
30 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 34 34 0
31 Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta 36 36 0
32 STIKES Bakti Nusantara Gorontalo 19 19 0
33 Universitas Bina Mandiri Gorontalo 30 30 0
34 Universitas Islam Al-Ihya Kuningan 18 17 1
35 STIKES Mitra Keluarga 43 42 1
36 Universitas Darussalam Gontor 24 24 0
37 Universitas Muhammadiyah Gresik 6 6 0
38 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangan Maros 8 8 0
39 Universitas Andalas 55 55 0
40 STIKes Pertamedika 6 6 0
41 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 18 18 0
42 Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi 13 13 0
Total 2380 2358 22
Hasil Tryout dan Ukom
TO 2018 Ukom 2018 TO 2019 Ukom 2019
Nilai Benar 100 100 100 100
Semua
Mean 51.9 56.8 49.7 54.8
SD 11.4 11.4 10.9 12.6
Median 52.2 56.1 50.6 55.0
Max 87.8 82.2 77.8 84.4
Min 14.4 22.8 14.4 16.7
Peserta 1905 1666 2103 2358
Hasil Uji Kompetensi 2019
Rerata Jumlah
Tinjauan 1 (Area Kompetensi) %
jawaban benar Soal
1. Landasan Ilmiah Ilmu Gizi 22.6 39 57.9
2. Proses Asuhan Gizi Individu dan Kelompok 24.2 40 60.5
3. Manajemen Progam dan Pelayanan Pangan dan 11.8 24 49.2
Gizi
4. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan 11.9 21 56.7
5. Etika, Moral dan Profesionalisme Gizi 10.1 16 63.1
6. Komunikasi Efektif 8.4 17 49.4
7. Penelitian Terapan 9.6 23 41.7
Tinjauan 2 (Domain Perilaku) (b)
1. Kognitif 47.7 90 53.0
2. Procedural Knowledge 30.8 58 53.1
3. Konatif 20.2 32 63.1
Hasil Uji Kompetensi 2019
Rerata
Tinjauan 3 (Reasoning Ability) Jumlah Soal %
Jawaban Benar
1. Recall 33.2 63 52.7
2. Reasoning 65.5 117 56.0
Tinjauan 4 (Pengelompokan/Sasaran) (b)
1. Gizi Klinik (Individu) 40.8 70 58.3
2. Gizi Masyarakat (Masyarakat, Keluarga dan 36.1 73 49.5
Kelompok) 21.7 37 58.6
3. Gizi Institusi (Komersial dan Non Komersial)
Tinjauan 5 (Proses) (b)
1. Pengkajian / Penelaahan 30.7 54 56.9
2. Analisa / Diagnosa 26.4 47 56.2
3. Perencanaan 13.1 26 50.4
4. Intervensi / Implementasi 18.5 34 54.4
5. Monitoring dan Evaluasi 7.8 15 52.0
6. Dokumentasi 2.2 4 55.0
Tinjauan 6 (Upaya Pelayanan) (b)
1. Promotif 27.4 53 51.7
2. Preventif 36.9 67 55.1
3. Kuratif 29.8 53 56.2
4. Rehabilitatif 4.6 7 65.7
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai