Anda di halaman 1dari 5

Pengusir tikus

Posted on 28 Mei 2009 by ilham maulana


Tikus adlah binatang yang sangat menjengkelkan, sebab kadangkala merusak barang-barang
simpanan berupa arsip yang masih berharga.
Untuk mengusir gangguan tikus tersebut, dapat dibuat sebuah rangkaian elektronik seperti pada
gambar di atas. Dengan frekuensi 50Khz yagn dihasilkan oleh rangkaian tersebut. dijamin tikus-
tikus akan berlarian karena telinganya akan merasa sakit akibat getaran signal ferkuensi tersebut.

Dafar Komponen
R1 : 1K8
R2 : 1K
R3 : 5K6
R4 : 480R
C1 : 2,2nF
:
C2
0,022uF/6V
IC : 555
Q : SC1162
Speaker 4 ohm

Digital Volume control


Posted on 28 Mei 2009 by ilham maulana

Prinsipnya sangat sederhana yaitu mengganti potensiometer putar dengan rangkaian digital
volume control. Namun ada beberapa hal perlu diperhatikan. Untuk mewujudkannya pembaca
perlu memahami skema rangkaian yang tampak pada gambar. Sebab gambar yang ditampilkan
sudah dapat menuntun anda untuk merakitnya dan menghubungkannya pada peralatan yang
difungsikan.
Kerja Rangkaian : Rangkaian digital volume control ini menggunakan 9 IC. Untuk
mengoperasikan rangkaian dibutuhkan tegangan regulator sebesar 12 Volt. IC1 (555) sangat baik
untuk difungsikan sebagai flip-flop. Frequensi atau periode dapat ditentukan dengan memilh
nilai resistor R44, R45 yang dikombinasikan dengan kapasitor C6. Dalam rangkaian ini memiliki
periode 0,3 second.
IC2 digunakan untuk menaikkan atau menurunkan perhitungan. Dalam rangkaian ini mode up
digunakan untuk menaikkan dan mode down digunakan untuk mengecilkan volume. Sedangkan
IC3 dan IC4 memiliki 16-chanel, sedangkan analogue multiplexers berfungsi sebagai switch
analog. IC3 dalam rangkaian digunakan sebagai level indikator sedangkan IC4 digunakan
sebagai potensiometer.
Selanjutnya setelah power di on-kan, switch S1 kemudian ditekan untuk reset. Ketika switch S2
ditekan, IC2 menaikkan pulsa dan ditanggapi dalam bentuk keluaran kaki B, C, dan D pada IC2
CMOS. Keluaran B, C dan D mengontrol jalur masukan IC2 dan IC3, serta dipilih salah satu,
keluaran 16-chanel, oleh turning pada analogue.
Dalam rangkaian ini, IC4 digunakan sebagai potensiometer yang dihubungkan pada 15 resistor
(R9 hingga R23) masing-masing diantara 16 input pin dan resistor/kapasitor dikombinasikan
dengan C2, C3 dan R7 pada output. Switch S2 digunakan untuk menaikkan dan switch S3
digunakan untuk mengecilkan volume.
Kapasitor elektrolit sebesar 1uF (C4) digunakan utnuk mencegah terjadinya noise. Sedangkan
resistor R8 dan R6 digunakan untuk menghambat tegangan pada setengah tegangan supply guna
menghindari adanya distorsi signal audio yang berasal dari preamplifier. Sedangkan kapasitor
C2, C3 dan resistor R7 disediakan untuk menyaring audio. Selamat berkarya, semoga berhasil.
Daftar komponen :
R1, 2, 3, 4 : 560R R16 : 1,5K R45 : 150K
R5 : 680R R17 : 3,3K C1 : 0,01uF
R6, 8 : 100K R18 : 5,6K C2, 3 : 100nF
R7 : 1M R19 : 8,2K C4 : 1uF/50V
R9 : 10R R20 : 15K C5 : 100nF
R10 : 12R R21 : 33K IC1 : 555
R11 : 42R R22 : 56K IC2 : 74193
R12 : 100R R23 : 1,5M IC3 : CD4067
R13 : 220R R24…R39 : 560R IC4 : CD4067
R14 : 470R R40..R43 : 4,7K IC5 : 7805
R15 : 820R R44 : 330K IC6 (N1-N4) : 7407

Ups Mini
Posted on 28 Mei 2009 by ilham maulana

UPS (Uninterruptible Power Supply), digunakan untuk mengantisipasi listrik padam. Walau
tidak sehandal UPS yang asli, rangkaian ini sedikit bermakna, Mau tau cara merakitnnya…?
Gampang dan mudah. Biayanya pun relatif lebih murah ketimbang membeli UPS yang asli.
Bagaimana dengan komponen yang diperlukan ? Banyak terjual di toko-toko elektronik. Dengan
demikian anda akan merugi jika tidak mencoba merakitnya.
Output rangkaian UPS ini memiliki daya sekitar 1,5W. Sebelum rangkaian utama terdapat
rangkaian layaknya mini adapter yang memiliki tegangan antara 9V/12V dengan kuat arus
sebesar 500mA. Tegangan yang dihasilkan ini digunakan untuk mengoperasikan rangkaian dan
mengisi battery. UPS dirancang untuk tetap dapat menjalankan perangkat elektronik meskipun
listrik padam.
Cara Kerja Rangkaian
Ketika inverter dijalankan dengan masukan AC, kemudian di ubah menjadi tegangan DC. Pada
bagian output penyearah digunakan untuk mengisi battery. Ketika power gagal atau terjadi
pemadaman arus listrik, tegangan dc mengalir ke inverter yang kemudian menghasilkan
tegangan AC pada keluaran inverter (lebih jelasnya lihat gambar).
rangkaian terhubung disekitar IC CD4047 yang beroperasi sebagai multivibrator pada frekuensi
50 Hz. Output Q multivibrator ini menggerakkan MOSFETs IRF540. Outout inverter disaring
dan direduksi menggunakan MOV (Metal Oxide Vasitor). Tranformer yang digunakan adalah 9-
0-9, 1.5A. Dua LED (D6 dan D7) digunakan sebagai indikator apakah tegangan utama ataukah
baattery yang sedang bekerja.

10W Audio Amplifier Dengan Bass-boost


Posted on 28 Mei 2009 by ilham maulana
Sebagaimana amplifier rangkaian ini juga menggunakan frekuensi untuk menggerakkan
sejumlah Loudspeaker, besarnya frekuensi bass akan berkurang. Oleh karena itu perlu dipasang
bass-boost control pada fedback loop amplifier, hal ini di lakukan untuk mengatasi menurunnya
kualitas. Grafik bass dapat mencapai maksimum pada +16.4dB @50Hz.
Catatan : Rangkaian ini dapat dihubungkan secara langsung pada CD player, tuner, dan tape
recorder. Q3 dan Q4 harus di pasang dengan heatsink.
Atur volume control pada posisi minimum dan R3 dengan nilai resistansi yang minimum pula.
coba aktifkan rangkaian da atur R3 hingga terbaca arus sekitar 20 hingga 25mA. Tunggu selama
15 menit, hubungkan ground pada J1, P1, C2, C3dan C4. Hubungkan juga C9 pada output
ground.

Daftar Komponen :
: 22K Log Potemsiometer (Dual gang for
P1 C3, 4 : 470uF/25V
stereo)
: 100K Log Potemsiometer (Dual gang for : 47pF 63V ceramic ar polyester
P2 C6
stereo) capasitor
R2, 4,
: 820R 1/4W C7 : 10nF 63V polyester capasitor
8
R1 : 4K7 1/4W C9 : 100nF 63V polyester capasitor
R3 : 500R 1/2W D1 : 1N4148 75V 150mA Diode
R5 : 82K 1/4W IC 1 : NE5532 Low noise Dual Op-amp
: BC547B 45V 100mA NPN
R6, 7 : 47K 1/4W Q1
Transitor
: BC557B 45V 100mA PNP
R9 : 10R 1/2W Q2
Transitor
R10 : 0,22 4W(wirewound) Q3 : TIP42A 60V 6A PNP Transistor
C1, 8 : 470nF 63V polyester capasitor Q4 : TIP41A 60V 6A NPN Transistor
C2, 5 : 100uF/25V J1 : RCA audio input socket
Daftar Komponen Powersupply :
R1 : 1K5 1/4W
elco : 4700uF/25v
D : 100V 4A Diode bridge
Led merah
T : Centertap tranformer 2A 20V

Rangkaian untuk Mengetahui Kebocoran Gas


Posted on 28 Mei 2009 by ilham maulana
Rangkaian ini dapat mendeteksi atau mengetahui adanya kebocoran gas. Dalam rangkaian ini
tahanan dari Sensor akan berubah bila adanya kebocoran Gas yang mencapai maksimum.
Dengan adanya perubahan tahanan tersebut, maka tegangan akan berubah dan mengaktifkan
Transistor, oleh Transistor tersebut tegangan akan diperkuat untuk mentriger SCR yang akan
menggerakan relay. Relay dihubungkan dengan beban berupa lampu atau alarm.

Daftar Komponen :
Resistor :
R1 ………… 10 ohm/1 W
R2 ………… 5 K
R3 ………… 100 K
Trimpot : RV ………… 5 K
Kapasitor : C1 ………… 100 mikro farad/25 V
Diode D1, D2, D3, D4 ………… IN 4002
Zener ……………………… 5,1 V
Transistor ……………….. FCS 9013
SCR ………………………… RC 10
Sensor …………………….. TGS 812
Fuse ……………………….. 1 A
Indikator Lampu Neon
Relay ………………………. 9 V
Bel untuk Sepada Mini
Posted on 28 Mei 2009 by ilham maulana
bila saudara atau adek kecil anda memiliki sepeda mini yang cantik tapi belum dilengkapi
dengan bel, anda dapat membuatkannya sehingga adek atau saudara anda akan merasa senang di
mana sepeda mininya menjadi menarik perhatian.
ini merupakan contoh dari sebuah rangkaian elektronika yang sangat sederhana dan gampang di
buat, rangkaian ini adalah rangkaian .

Keterangan komponen rangkaian diatas :


Resistor :
R1 ………………. 27 k
R2 ………………. 68 k
Kapasitor :
C1 ……………….. 100 mikro F/12V
C2 ……………….. 0,02 mikro F
C3 ……………….. 50 mikro F/12V
Transistor :
TR1 ……………….. 2N 554
TR1 ……………….. 2N 554
Speaker …………………………… 2 inchi

Rangkaian lampu emergency


Info from;
Iam_bacoxs@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai