Anda di halaman 1dari 4

5.6.

Contoh Kasus Kerusakan Rangkaian Digital


Untuk lebih memperjelas apa yang sudah dipaparkan di atas, maka dibe-
rikan contoh kasus rangkaian digital di bawah ini.
 Rangkaian pertama adalah rangkaian lampu kedip dengan memori se-
perti pada Gambar 5.35.
+9 V
R5 390
+9V R4
2 5 T1
R1 3 IC1B 4 27K
R2 2,2K IC1A 2N2222
2,2K 8 10 1
IC1C R36
9 1M C1
R6
trip 2,2M
0,33

switc 12 IC1D X
11
h 13
IC14011B
clear Kaki 14 : 9 V Kaki 7 :
switch ground

GC Loveday,1980, 93
Gambar 5.37: Rangkaian Lampu Kedip dengan Memori

Cara kerja rangkaiannya adalah: Rangkaian ini menggunakan IC


CMOS sehingga arus yang diambil sangat kecil (efisien). Ada dua ba-
gian penting dalam rangkaian ini, yaitu untuk gerbang C dan D bekerja
sebagai rangkaian memori satu bit paling sederhana (RS FF).
Sedangkan gerbang A dan B bekerja sebagai rangkaian osilator freku-
ensi rendah. Jika saklar trip ditekan maka pin 8 mendapat rendah (logik
0) sesaat sehingga pin 10 akan tinggi (logik 1) terus (termemori) sampai
saklar clear ditekan maka pin 10 akan rendah. Saat pin 10 tinggi maka
rangkaian osilator bekerja sehingga keluaran dari gerbang D akan beru-
bah-ubah berbentuk pulsa (bergantian logik 0 dan 1) dan ini dipakai un-
tuk mengonkan/mengoffkan transistor secara bergantian, sehingga LED
juga berkedip hidup dan mati. Frekuensi rangkaian ini ditentukan oleh
besarnya C1 dan R3, makin kecil harga C1 dan R3 maka frekuensinya
makin tinggi. Jika rangkaian ini akan dimodifikasi menjadi rangkaian a-
larm maka harga C1 atau R3 dirubah ke harga yang lebih kecil {bisa di-
coba-coba atau gunakan rumus mencari frekuensi f = 0,7 / (R3.C1) Hz}
dan LED diganti dengan speaker.
Sebelum mempelajari kerusakan rangkaian ini maka kita harus lebih
dahulu mengetahui logik-logik apa saja yang terdapat pada keluaran
masing-masing gerbang saat bekerja normal, yaitu:
Kaki / Pin IC 1 3 4 8 9 10 11 12 13
Kondisi Logik A 1/0 0/1 1/0 1 0 1 0 1 1
Kondisi Logik B 0 1 0 1 1 0 1 0 1
Kondisi logik A adalah keadaan logik setelah saklar trip ditekan sesaat.
Kondisi logik B adalah keadaan logic setelah saklar clear ditekan sesaat
1/0 atau 0/1 adalah kondisi pulsa dilihat dengan logik probe.
Untuk beberapa kerusakan di bawah ini akan kita pelajari melalui data
yang ada.
a. Kerusakan ke 1: terukur dengan logik probe pada kaki-kaki IC
setelah saklar trip ditekan sesaat, sebagai berikut:
Kaki 10 Kaki 1 Kaki 3 Kaki 4
1 0 1 0
Dari data di atas, jelas bahwa rangkaian RS FF tak ada masalah, jadi
yang bermasalah adalah rangkaian osilatornya tak bekerja, hanya
berfungsi sebagai gerbang-gerbang saja. Jadi komponen yang mem-
buat berosilasi ada yang rusak yaitu R3 terbuka atau C1 hubung
singkat.
b. Kerusakkan ke 2: terukur dengan logik probe pada kaki-kaki IC
setelah saklar trip ditekan sesaat adalah sebagai berikut:
Kaki 10 Kaki 1 Kaki3 Kaki 4 Basis T1
1 1/0 0/1 1/0 0
Dari data di atas, jelas bahwa rangkaian FF dan osilator bekerja de-
ngan baik. Jadi tinggal rangkaian akhir sebuah rangkaian pensaklar
dengan transistor yang kemungkinannya rusak karena seharusnya
kaki basis sama dengan kaki 4 IC. Untuk itu tentunya yang paling
dicurigai rusak adalah R4 terbuka atau transistornya rusak basis
dan emiternya hubung singkat.
c.Kerusakkan ke 3: LED akan hidup terus tak berkedip setelah saklar
trip ditekan sesaat, tetapi jika saklar clear ditekan sesaat maka LED
akan mati lagi. Dari data di atas, jelas rangkaian FF bekerja dengan
baik, tetapi rangkaian osilatornya tak bekerja hanya sebagai pelewat
gerbang-gerbang biasa. Jadi komponen yang rusak adalah C1
terbuka atau R6 terbuka.
Jadi hanya dengan menggunakan sebuah alat logic probe kita sudah
dapat menganalisa sebuah rangkaian digital sederhana dari kerjanya
sampai saat ada kerusakan pada rangkaian tersebut.
 Rangkaian kedua adalah rangkaian ramp generator seperti pada
Gambar 5.38 dibawah ini:
+ 5V + 5V
+ 5V
R9
R10
390
1K
R11
270
9 5 10 2
1
1 8 14 7493 3
0 TP1 4-bit
1
2 counter
12 9 8 11
C1 1
R8
250uF 3 R1 50K
50K R4 50K R6
50K
R3
TP2
25K TP3 R5R7
R2 25KTP4 25K
50K

16 ms
GC Loveday,1980, 100
Gambar 5.38: Rangkaian Ramp Generator
Cara kerja rangkaian ini adalah: generator ramp digital, yang dibangun
dari IC 7493 (penghitung 4 bit) dengan ditambah jaringan ladder R-2R.
jaringan ini biasa digunakan pada rangkaian DAC. Rangkaian ini meng-
gunakan TTL yang menghasilkan output ramp 16 tangga. Osilator ber-
dasarkan schmitt trigger menghasilkan pulsa untuk menaikkan penca-
cah biner 4-bit (7493). Pencacah ini membagi frekuensi masukan de-
ngan 2, 4, 8 dan 16 sehingga bentuk gelombang 16-step akan muncul
pada keluaran jaringan ladder R-2R. Osilator menghasilkan sekitar
1KHz sehingga bentuk gelombang tangga dapat mudah diamati.
Bentuk gelombang ramp ini banyak digunakan dalam banyak peralatan
dan pengukuran yang biasanya membutuhkan linearitas yang baik. Jadi
kondisi normalnya dapat dilihat dengan osiloskop pada masing –masing
Tpnya. Dimana TP1 berbentuk pulsa gelombang kotak sebagai pengi-
rim pulsa kerangkaian rampnya, sehingga dihasilkan pada keluarannya
bentuk tangga 16 step (lihat Gambar 5.38).
Beberapa kerusakan akan kita tinjau di bawah ini:
a. Kerusakan ke 1: didapat frekuensi keluarannya menjadi dua
kalinya tapi bentuk tangganya hanya 8 step saja seperti Gambar
5.39.

16 ms
Gambar 5.39: 8 Step Tangga

Disini terlihat ada satu langkah yang hilang sehingga keluarannya


berubah menjadi 8 step saja dengan frekuensi dua kali lipat dari
normalnya, yaitu pada step terakhir (kaki 11 7493) tak terhubung,
jadi kerusakannya sudah pasti R8 terbuka.
b. Kerusakan ke 2: suatu gelombang kotak muncul pada keluarannya
dengan frekuensi sama dengan frekuensi ramp. Jelas selama kelu-
aran masih ada walau salah maka IC 74123 maupun 7493 masih
bekerja, jadi hanya pada rangkaian diluar IC tersebut. Karena hanya
menjadi satu pulsa dalam waktu sama dengan ramp, maka bagian
R7 terbuka karena fungsi ladder menjadi tak ada (kaki 8, 9, 12 tak
muncul pada keluarannya).

Dari kerusakkan di atas dapat disimpulkan bahwa saat kerusakan R7


maka jumlah step pada keluaran akan berubah tetapi frekuensinya
tetap normal, sedangkan untuk kerusakan R8 baik jumlah step maupun
frekuensinya berubah.
Rangkuman

 Ada bermacam-macam tipe IC digital, yaitu: RTL, DCTL, DTL, TTL, ECL,
CMOS, LOCMOS, PMOS, NMOS, IIL, SSI, MSI dan LSI, yang masing-
masingnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
 IC digital yang banyak digunakan pada rangkaian secara umum saat ini
adalah IC TTL dan CMOS.
 Rangkaian memori pada IC digital (Flip-Flop) dapat digunakan untuk
membuat rangkaian counter (penghitung) dan register.
 Peralatan Bantu untuk mencari kerusakan pada rangkaian digital, selain
multimeter dan osiloskop biasanya agak khusus, seperti: klip logik, logik
probe, pemulsa logik dan penguji IC digital.
 Teknik melacak kerusakan rangkaian digital adalah: lihat dan sentuh,
panaskan dan dinginkan, penumpukan IC, pendekatan dengan IC sejenis
dan pengukuran yang sangat teliti.

Anda mungkin juga menyukai