Anda di halaman 1dari 15

MODUL 2

ALAT UKUR
DASAR TEKNIK
Kelas x TPMI
Semeter 2

DISUSUSN OLEH
ERIK IRAWAN ST,.
BAB III
Melakukan teknik pengukuran

1) Cylinder Gauge

Gambar 1. Silider Gauge

Silinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Dalam
pengukuran komponene-komponen otomotif, Silinder gauge sering digunakan untuk
mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Diameter daerah
pengukuran yang dapat dijangkau oleh silinder gauge berkisar antara 50mm sampai
dengan 300mm.
Seperti terlihat pada gambar 1, konstruksi alat ini terdiri dari sebuah dial indicator
dan pada ujung lain terdapat measuring point. Adapun komponen lain yaitu cicin
penganti (replacement washer) dan batang pengganti ( replacement rood). kedua
Komponen ini, telah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Sebab itu kejelian dalam
memilih spesifikasi ukuran kedua komponen tersebut sangat membantu atau
mempermudah kita dalam pekerjaan pengukuran itu tersendiri.
Adapun fungsi dari Komponen-komponen dari silinder gauge yaitu diantaranya;
Dial gauge
Berfungsi sebagai penunjuk skala terkecil dan tingkat pengukuran yang menunjuk
pada pembacaan maksimum.
Grip
Adalah sebagai pemegang untuk memposisilkan ketetapan pengukuran
Replacement rood
Berfungsi sebagai untuk menambah panjang bidang sentuh pada silinder yang akan
diukur
Measuring point
Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah geraknya ditunjukkan oleh dial
gauge

Cara pengunaan alat ukur silinder


o Masukan pengukur ke batangnya sedemikian rupa, hingga dapat berputar 2x, dan
kencangkanlah posisi tersebut.
o Ukurlah diameter silinder benda kerja dengan mempergunakan jangka sorong.
o Atur ukuran pada micrometer dan kedudukan silinder gauge tegak lurus dengan
permukaan micrometer. dengan pengukuran pada posisi 0.

Gambar 2. Mengatur Silinder Gauge

Masukan silinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan silinder
gauge sampai diperoleh angka pembacaan yang terkecil.
Gambar 3. Cara Kerja Silinder Gauge
Rangkuman
Alat ukur mekanis merupakan alat ukur yang paling sering digunakan dalam hal
perawatan ataupun perbaikan dibidang otomotif, adapun yang tergolong alat ukur
meknis adalah:
1. Mistar Baja
2. Mistar gulung
3. Feeler Gauge
4. Verniar Caliper
5. Dial Indicator
6. Micrometer
7. Cylinder Gauge

Latihan
1. Sebutkan jenis-jenis alat ukur mekanik?
2. Apa fungsi dari Feeler gauge?
3. Apa fungsi dari Verniar Caliper?
4. Jelaskan macam-macam Micrometer?
5. Apa fungsi dari Cylinder Gauge?
BAB IV
Alat Ukur Elektris/ Elektronis
1. Multimeter
Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut
juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut:
Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan
masukkan pada nilai yang diinginkan.
Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.
Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran
tahanan.
Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument
tersebut.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)
(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

Contoh Multimeter Analog


Contoh Multimeter Digital
MULTIMETER ANALOG
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai
berikut:

1. Papan skala
2. Jarum penunjuk skala
3. Pengatur jarum skala
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10. Test pin positif (+)
11. Test pin negatif (-)

Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut:

Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor,
Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan
trafo, mengukur Kabel, dsb.
o Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur:
o Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)
o Mengukur (menguji) accu atau batere
o Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat
tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.
o Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa
banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).

2. Timing Light Tester


Timing lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu sorot yang akan menyala kalau
sensornya mendapat tegangan. Alat ini dugunakan untuk memeriksa saat (waktu),
penyalaan busi pada motor bensin. Karena alat ini hanya menyala (sesaat) pada saat
yang bersamaan dengan menyalanya busi, sehingga posisi torak dan poros engkol dapat
diketahui pada saat busi menyala. Ini yang disebut “timing” pada sistem pengapian.
Disamping itu, ada timing light yang dilengkapi dengan pengukur sudut percepatan
pengapian untuk memeriksa kerja dari vacuum advancer dan centrifugal advancer pada
distributor motor bensin.

3. Battrey Tester

Battery tester adalah alat untuk mengecek tegangan dan arus listrik battery.

Rangkuman
Alat ukur Elektris merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena
besaran listrik seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya tidak dapat secara
langsung ditanggapi oleh panca indera. Jenis alat ukur elektris yang sering digunakan
dalam bidang otomotif adalah:
1. Multimeter
2. Timing Light Tester
3. Battrey Tester

Latihan
1. Sebutkan fungsi dari multimeter?
2. Jelaskan dua jenis multimeter berdasarkan konstruksinya?
3. Sebutkan bagian-bagian dari multimeter analog?
4. Sebutkan fungsi dari Timing Light?
5. Apa fungsi dari battery tester?
BAB V
Pertemuan V: Alat Ukur Pneumatik

1. Compression Tester
Alat ini aslinya untuk mengukur tekanan atau kompresi di ruang bakar. Kita jadi
mengetahuai kebocoran kompresi di dalam silinder. Bisa jadi karena ring piston aus atau
piston sudah rusak.
Kebocoran kompresi bisa juga akibat sekir klep yang kurang rapat. Ini bisa
mengurangi tenaga mesin. “Sebab tekanan dalam silinder berpengaruh terhadap power
yang dihasilkan,” ungkap Pendi Suryanda dari bagian training roda dua PT Suzuki
Indomobil Sales (SIS).

Khusus untuk motor dilengkapi adaptor lubang busi (kiri). Tekanan bisa di
baca setelah motor distarter (Kanan).

Motor standar pabrik yang normal, tekanan kompresinya 7-9 kg/cm². Atau bahkan
bisa sampai 12 kg/cm². Jika kurang dari 7 atau 6 kg/cm², motor dipastikan susah hidup
dan bahkan mogok.
Lalu untuk menggunakan compression tester, juga sangat mudah. Tinggal
dicolokkan ke lubang busi. Tentunya harus melepas busi terlebih dahulu ya.
Lanjut, motor distarter atau dislah. Atau paling mudah menggunakan elektrik starter.
Kemudian perhatikan layar compression tester. Maka akan terlihat tekanan maksimal di
dalam ruang bakar.
Di sana bisa dibaca hasil dari tekanan maksimal pada ruang bakar. Silakan pilih
satuan mana. Mau PSI, Bar atau kg/cm². Tergantung mau pakai patokan apa.
PSI singkatan dari pound/square inchi atau pound/inchi². Konversinya 1 psi = 0,0703
kg/cm² = 0,06895 bar. Misalkan dari pengukuran didapat angka 100 psi = 7,03 kg/cm² =
6,895 bar.
A. Kunci Momen
Kunci moment digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar
mencapai ketegangan tertentu.

Gambar 17: Kunci Momen

Kunci Momen terdiri dari 2 tipe:

i. Plate type.

ii. Pre-set type.

Peringatan penting

- Gunakan kunci moment hanya untuk pengerasan akhir.


- Gunakan kunci moment yang mempunyai tingkat moment yang cukup
(maximum torque).
- Untuk mencegah agar kunci socket tidak meleset, tahanlah dengan tangan
kiri sambil menarik handle, seperti pada gambar.

Cara Penggunaan Kunci Moment Preset Type:

- Lepaskan locker dengan arah berlawanan arah jarum jam.

- Putar skala utama (main scale/skala ratusan) dan skala sub (sub scale/skala
puluhan) sesuai dengan momen yang dibutuhkan.
Contoh:

Main scale : 300 kgf.cm

Sub scale : 60 kgf.cm

Momen : 460 kgf.cm

- Kemudian keraskan penguncinya (locker) dengan arah searah jarum jam.

- Kunci momen siap digunakan.

Rangkuman
Alat ukur pneumatic merupakan suatu alat ukur yang bekerja berdasarkan tekanan
atau beban, banyak sekali alat ukur pneumatic yang ada, namun disini akan dijelaskan
hanya Compression Tester dan Kunci Momen.

Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat ukur pneumatic?
2. Apa fungsi dari Compression Tester?
3. Berapakah tekanan kompresi normal standar pabrik untuk sepeda motor?
4. Apa fungsi dari kunci momen?
5. Sebutkan tipe kunci momen?
B. Alat Ukur Volume
a. Gelas Ukur
Gelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran benda cair.
Gelas ukur ini sering digunakan dalam dunia masak-memasak. Akan tetapi, gelas ukur
juga dipakai dalam percobaan kimia di laboratorium. Nah untuk membedakannya, gelas
ukur yang dipakai di laboratorium disebut dengan tabung kimia. Lalu, seperti apakah
bentuk gelas ukur ini?
Gelas ukur untuk memasak bentuknya lebih menyerupai gelas. Hanya saja, bentuk
bagian atasnya lebih melebar dari bagian bawahnya. Sementara gelas ukur untuk
percobaan kimia bentuknya lebih menyerupai tabung. Karena itulah, disebut dengan
tabung kimia.
Umumnya, gelas ukur terbuat dari bahan plastik dan gelas atau kaca. Selain bahan
pembuat, bentuk gelas ukur saat ini juga lebih beragam lho. Bahkan, ada gelas ukur
yang berbentuk seperti kepala telur, lho. Lucu sekali kan! Nah meski bahan pembuatnya
berbeda-beda, kegunaannya masih tetap akni sebagai alat ukur.
Berfungsi sebagai Timbangan
Fungsi gelas ukur untuk memasak hampir sama dengan timbangan. Bedanya, gelas
ukur dipakai untuk benda cair, sedangkan timbangan lebih sering digunakan untuk
benda padat. Meski begitu, gelas ukur juga berguna untuk mengukur takaran benda
padat. Nah, benda padat yang dimaksud di sini adalah yang berbentuk bubuk. Misalnya
gula, tepung, dan beras.
Takaran bahan berbentuk bubuk di gelas ukur dan timbangan tak selalu sama. Bisa
demikian karena dipengaruhi oleh kepadatan bendanya. Jadi, 1 gram tepung terigu di
gelas ukur belum tentu sama bila diukur dengan timbangan. Walau berbeda, biasanya
selisihnya takkan jauh. Tapi jangan khawatir, permasalahan ini telah terpecahkan. Untuk
mendekati keakuratan penakaran bubuk pada gelas ukur, gunakan saja gelas ukur digital.
Gelas Ukur Digital
Bentuk gelas ukur digital tak jauh beda dengan gelas ukur pada umumnya. Bedanya,
gelas ukur digital dilengkapi perangkat teknologi canggih di bagian pegangannya. Jadi,
jika benda cair atau bubuk dimasukkan ke dalamnya, di bagian pegangannya akan
muncul angka takarannya. Cara ini tentu saja memudahkan si pengguna serta memberi
pengukuran yang lebih akurat.
Rangkuman

Alat ukur volume merupakan alat pengukuran untuk zat cair dan bubuk/ serbuk,
dimana alat ukur ini biasanya banyak dijumpai di laboraturium kimia, dalam bidang
otomotif alat ukur yang biasa digunakan adalah Gelas ukur.
Gelas ukur dapat juga berfungsi sebagai timbangan ataupun takaran, gelas ukur
dibedakan menjadi dua, yaitu Gelas Ukur Manual dan Gelas Ukur Digital.
Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan alat ukur volume?


2. Apa fungsi gelas ukur?
3. Menurut bentuknya gelas ukur dibagi dua, sebutkan?
BAB VI
EVALUASI

A. Latihan

1. Sebutkan jenis-jenis alat ukur mekanik?


2. Apa fungsi dari Feeler gauge?
3. Apa fungsi dari Verniar Caliper?
4. Jelaskan macam-macam Micrometer?
5. Apa fungsi dari Cylinder Gauge?
6. Sebutkan fungsi dari multimeter?
7. Jelaskan dua jenis multimeter berdasarkan konstruksinya?
8. Sebutkan bagian-bagian dari multimeter analog?
9. Sebutkan fungsi dari Timing Light?
10. Apa fungsi dari battery tester?
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat ukur pneumatic?
12. Apa fungsi dari Compression Tester?
13. Berapakah tekanan kompresi normal standar pabrik untuk sepeda motor?
14. Apa fungsi dari kunci momen?
15. Sebutkan tipe kunci momen?
16. Apa yang dimaksud dengan alat ukur volume?
17. Apa fungsi gelas ukur?
18. Menurut bentuknya gelas ukur dibagi dua, sebutkan?
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (t.th.). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta : PT. Toyota Astra
Motor. Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta : PT. Toyota
Astra Motor. Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra
Motor.
Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita.
http://www.google.co.id/alat ukur otomotif
http://data.tp.ac.id/dokumen/cara+kerja+alat+ukur+tekanan+ban+sistem+peumatik.htm
http://www.google.co.id/Penggunaan-Dan-Pemeliharaan-Alat-Ukur-(Opkr---10-
010b).Htm

Anda mungkin juga menyukai