Anda di halaman 1dari 10

Penjelasan Singkat

TRAINER ELEKTRONIKA TERAPAN

PT. ALFAN MECHATRONICS INNOVATION


Ruko Grand Hannan A1, Jl. Mayjen Sungkono, Buring, Kec.
Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65135
IC NE 555

Penjelasan Singkat :

IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi
pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.

IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer),
rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package
dengan package 8 pin.

Spesifikasi IC 555 :
- Tegangan masukan / Catu Daya : 4.5 ∼ 15 V
- Besaran arus untuk 5 Vdc : 3 ∼ 6 mA
- Besaran arus untuk 15 Vdc : 10 ∼ 15 mA
- Maksimum output arus : 200 mA
- Daya : 600 mW
- Suhu kerja antara : 0 to 70 °C

PIN OUT :

1. GND : Ground.
2. Trigger : Sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja.
3. Output : Akan dihubungkan ke beban contohnya : Led.
4. Reset : Berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan
dengan GND.
5. Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
6. Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
7. Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu
pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
8. VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
Skema Rangkaian :

FLIP-FLOP

Clock Generator

Touch Switch
IC 4017

Penjelasan Singkat :

IC 4017 adalah suatu rangkaian terpadu yang berfungsi sebagai decade counter (Penghitung
interval). Maksud dari decade counter adalah dapat merubah salah satu output
menjadi berlogika tinggi secara bergantian dari output 0 hingga ke output 9 sehingga total
output rangkaian ini berjumlah sepuluh buah dengan total pin/kaki sebanyak 16 dan
memiliki fungsinya masing masing.

IC 4017 sendiri dikendalikan dengan clock atau pulsa (gelombang kotak) yang nantinya akan
menentukan kecepatan perpindahan output dari IC 4017 itu sendiri. semakin tinggi frekuensi
dari clock yang dimasukan ke kaki 14 pin ic 4017, maka akan semakin cepat pula perpindahan
logika dari output IC tersebut.

Agar IC 4017 ini dapat berkerja sebagai mana mestinya, tentunya diperlukan rangkaian
tambahan. Rangkaian tambahan tersebut adalah rangkaian clock yang menggunakan
IC NE555. IC 4017 ini memiliki banyak kegunaaan, diantaranya sebagai decade counter, counter
(penghitung), flip-flop, timer, dan lain-lain.

PIN OUT :

Pin 1 : Output 5.
Pin 2 : Output 1.
Pin 3 : Output 0.
Pin 4 : Output 2.
Pin 5 : Output 6.
Pin 6 : Output 7.
Pin 7 : Output 3.
Pin 8 : Ground / supply tegangan 0 volt.
Pin 9 : Output 8.
Pin 10 : Output 4.
Pin 11 : Output 9.
Pin 12 : Carry Out.
Pin 13 : Enable Input / clock enable.
Pin 14 : Clock Input.
Pin 15 : Reset.
Pin 16 : VCC.
Skema rangkaian Running LED:

Contoh 1 :

Contoh 2:
DRIVER RELAY

Penjelasan Singkat :

Dalam menghubungkan antara relay dengan mikrokontroler perlu digunakan rangkaian


tambahan yang disebut driver relay. Fungsi dari driver relay pada dasarnya menguatkan
output mikrokontroler agar sesuai dengan kebutuhan koil relay.

Hal ini disebabkan karena koil relay memiliki spesifikasi yang bermacam-macam, salah satunya
tegangan yang diperlukan untuk memicu koil relay. tegangan yang dibutuhkan untuk memicu
koil relay antara lain 3V, 5V,12V, 24V. Ada berbagai macam driver relay yang bisa digunakan
pada mikrokontroler, namun yang akan dibahas dalam modul ini hanya driver relay
menggunakan NPN transistor. Driver relay menggunakan NPN transistor memanfaatkan prinsip
kerja transistor sebagai saklar.

Skema rangkaian driver relay :

Struktur relay :
ARTI POLE DAN THROW PADA RELAY
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga
berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :

 Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay


 Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :

 Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2
Terminalnya lagi untuk Coil.

 Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2
Terminalnya lagi untuk Coil.

 Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang
terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2
Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.

 Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal,
diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil.
Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya
3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.

Jenis-jenis relay berdasarkan pole dan throw :


LM 3915
LM3915 adalah IC driver LED yang dikendalikan audio, artinya dapat mengontrol
(menghidupkan atau mematikan) 10 lampu LED berdasarkan tegangan input analog dari sinyal
audio. Seperti yang di ketahui nilai tegangan suatu sinyal audio bervariasi berdasarkan
amplitudo sinyal, amplitudo ini berbanding lurus dengan kenyaringan sinyal audio. Jadi dengan
membuat LED menyala sehubungan dengan amplitudo sinyal audio akan membantu
memvisualisasikan sinyal audio. IC ini menghilangkan kebutuhan mikrokontroler dan
pemrograman dan juga mengurangi perangkat keras yang diperlukan untuk mengontrol 10 LED.
Spesifikasi IC Lm3915:
- Analog Controlled LED Driver IC with Logarithmic output
- LED incremented by one step for every 3dB
- Monitor upto 30dB using 10 LEDs
- Both Dot/Bar mode available
- Available in 18-pin DIP, PLCC package
- Number of controllable LEDs : 10
- Operating Voltage : 3V to 25V
- Reference Voltage : 1.2V to 12V
- LED sink current : 1mA to 30mA
(programmable)

PIN OUT :
Pin 1 : Output 1/ LED 1.
Pin 2 : GND / -V.
Pin 3 : VCC / +V.
Pin 4 : RLO.
Pin 5 : Signal.
Pin 6 : RHI.
Pin 7 : REF OUT.
Pin 8 : REF ADJ.
Pin 9 : Mode.
Pin 10 : Output 2 / LED 2.
Pin 11 : Output 3 / LED 3.
Pin 12 : Output 4 / LED 4.
Pin 13 : Output 5 / LED 5.
Pin 14 : Output 6 / LED 6.
Pin 15 : Output 7 / LED 7.
Pin 16 : Output 8 / LED 8.
Pin 17 : Output 9 / LED 9.
Pin 18 : Output 10 / LED 10.
Description :
- Output / LED : The 10 LEDs which has to becontrolled is connected to these pins.
- GND / -V : Ground pin of the IC.
- VCC / +V : Supply Voltage (3-18)V.
- RLO : Low level voltage for potential divider.
- Signal : Analog signal Input pin based on which the LED is controlled.
- RHI : High Level voltage for potential divider.
- REF OUT : Output Reference Voltage for LED current limiting.
- REF ADJ : Adjust pin for voltage reference.
- Mode : Select between Dot/Bar Mode.

Skema Rangkaian VU Display LM 3915:


VU display LM 3915 :

Anda mungkin juga menyukai