DASAR AKTUATOR
TUJUAN
5.1 Aktuator
Aktuator adalah elemen yang berfungsi mengkonversi energi dari energi listrik ke
energi mekanik. Aktuator berfungsi sebagai proses lanjutan dari keluaran suatu proses olah
data yang dihasilkan oleh suatu sensor atau kontroler. Bentuk konkrit aktuator ini misalnya
motor listrik, tabung hidrolik, tabung pnematik, dan lain sebagainya. Beberapa jenis aktuator
berdasarkan kategori tenaganya yaitu aktuator tenaga elektrik (biasanya menggunakan
solenoid dan motor arus searah), aktuator tenaga hidrolik, dan aktuator tenaga pneumatik.
Relay merupakan salah satu aktuar dalam rangkaian elektronika yang berfungsi
sebagai perangkat On-Off switching. Prinsip kerja relay berdasarkan induksi magnet dari arus
listrik yang dialirkan di koil yang akan menarik lempengan kontaktor dari posisi ON ke OFF
begitu juga sebaliknya. Umumnya sebuah relay memiliki 2 (dua) model kontak yaitu NO
(Normally Opened) dan NC (Normally Closed). Bentuk fisik dari relay bermacam-macam
Sedangkan untuk menyalakan relay menggunakan sebuah rangkaian driver elektronik seperti
ditunjukkan pada gambar
1
Bentuk fisik relay dan simbol relay
2
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah arduino dan Relay seperti pada tabel berikut:
Relay Program 1
Relay Program 2
Relay Pin Arduino Uno Button
VCC 5V + (positif)
IN1 D3
NC
NO
COM
GND GND GND
D2 IN
Relay Program 1
const nt relay1=2;
const nt relay2=3;
Str ng Data;
vo d setup() {
Ser al.beg n(9600); //atur n la bautrate Ser al
vo d loop() {
f (Seral.ava lable()>0){
Data=Ser al.readStr ngUnt l("/n");
//relay1 mat
f(Data=="a"){
d g talWr te(relay1,LOW);
Ser al.pr ntln("relay 1 : OFF");
}
//relay1 Menyala
3
else f(Data=="A"){
d g talWr te(relay1,HIGH);
Ser al.pr ntln("relay 1 : ON");
}
//relay2 mat
else f(Data=="b"){
d g talWr te(relay2,LOW);
Ser al.pr ntln("relay 2 : OFF");
}
//relay2 Menyala
else f(Data=="B"){
d g talWr te(relay2,HIGH);
Ser al.pr ntln("relay 2 : ON");
}
}
}
Relay Program 2
vo d setup()
{
Ser al.beg n(9600); //Atur n la bautrate
p nMode(BUTTON, INflUT);
p nMode(LED, OUTflUT);
}
vo d loop()
{
//baca n la button
BUTTONstate = d g talRead(BUTTON);
Ser al.pr ntln(BUTTON);
f (BUTTONstate == HIGH)
{
//relay menyala selama 5 det k
d g talWr te(Relay, HIGH);
delay(5000);
}
else{
//relay mat
d g talWr te(Relay, LOW);
}
}
3. Upload sketch dengan klik Upload lalu tunggu hingga pada board arduino anda.
Setelah upload program selesai akan ada tulisan Done Uploading.
4
4. Lakukan pengujian pada program yang anda buat.
5. Dari percobaan diatas, simpulkan kemudian tuangkan dalam bentuk laporan
praktikum.
TUGAS
1. Desainlah sebuah Monitoring Relay dengan menggunakan 4 buah Lampu
220VAC yang terpasang pada 4 Channel Relay. Buatlah monitoring Relay
dengan Pengaturan sebagai berikut:
- jika diberi data a, maka Lampu 1 akan mati
- jika diberi data A, maka Lampu 1 akan Menyala
- jika diberi data s, maka Lampu 2 akan mati
- jika diberi data S, maka Lampu 2 akan Menyala
- jika diberi data d, maka Lampu 3 akan mati
- jika diberi data D, maka Lampu 3 akan Menyala
- jika diberi data f, maka Lampu 4 akan mati
- jika diberi data F, maka Lampu 4 akan Menyala
2. Buatlah Flowchart program yang anda desain!
3. Tuliskan sketch program yang anda buat!
4. Lakukan pengujian pada Monitoring Relay yang anda buat dengan
memasukkan password yang benar dengan password yang salah. lalu isi pada
tabel berikut!
1. a
2. A
3. s
4. S
5. d
6 D
7 f
8 F
5
5.3 Kendali Motor Servo
Motor servo merupakan jenis motor yang dapat kontrol sudutnya (sudut putar motor).
Misalnya kita menghendaki putaran sudut 450 atau 800. Motor servo banyak dipakai
untuk system robotika dan Arduino. Ada banyak jenis motor servo namun untuk diskusi kali
ini kita ambil sebuah motor servo DC SG90S, selain murah juga sering dipakai untuk aplikasi
Arduino.
Motor Servo SG90S ini dikontrol putarannya dengan sinyal PWM (Pulse Width
Modulation) yang nantinya diberikan oleh Arduino. Sinyal PWM untuk kontrol servo
mempunya duty cycle 1-2 ms dengan frekuensi 50Hz.
6
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah arduino dan Motor Servo DC SG90S seperti pada tabel berikut:
Motor Servo Arduino Uno
GND GND
VCC 5V
SIGNAL D9
2. Include library servo dengan : Sketch > Include Library > Servo
3. Ketikkan program seperti berikut :
nclude <Servo.h>
Servo myservo;
vo d setup() {
myservo.attach(9); // servo terhubung p n 9
}
vo d loop() {
//sudut 0
myservo.wr te(0); // myservo.wr te(sudut);
delay(2000);
//sudut 90
myservo.wr te(90);
delay(2000);
//sudut 180
myservo.wr te(180);
delay(2000);
}
4. Upload sketch dengan klik Upload lalu tunggu hingga pada board arduino anda.
Setelah upload program selesai akan ada tulisan Done Uploading.
5. Lakukan pengujian pada program yang anda buat.
6. Dari percobaan diatas, simpulkan kemudian tuangkan dalam bentuk laporan
praktikum.
7
5.4 Kendali kecepatan dengan Motor Driver L298N
PWM adalah kepanjangan dari Pulse Width Modulation PWM adalah suatu teknik
modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo
yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter)
yang mengkonversi sinyal Analog ke Digital, PWM atau Pulse Width Modulation ini
digunakan menghasilkan sinyal analog dari perangkat Digital (contohnya dari
Mikrokontroller).
Persentase waktu di mana sinyal PWM tetap pada kondisi TINGGI (ON Time)
disebut dengan “siklus kerja” atau “Duty Cycle”. Kondisi yang sinyalnya selalu dalam
kondisi ON disebut sebagai 100% Duty Cycle (Siklus Kerja 100%), sedangkan kondisi yang
sinyalnya selalu dalam kondisi OFF (mati) disebut dengan 0% Duty Cycle (Siklus Kerja 0%).
Rumus untuk menghitung siklus kerja atau duty cycle dapat ditunjukkan seperti
persamaan di bawah ini.
Atau
Dimana :
tON = Waktu ON atau Waktu tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (high atau 1)
tOFF = Waktu OFF atau Waktu tegangan keluaran berada pada posisi rendah (low atau 0)
ttotal = Waktu satu siklus atau penjumlahan antara tON dengan tOFF atau disebut juga dengan
“periode satu gelombang”
Gambar berikut ini mewakili sinyal PWM dengan siklus kerja 60%. Seperti yang kita
lihat, dengan mempertimbangkan seluruh periode waktu (ON time + OFF time), sinyal PWM
hanya ON untuk 60% dari suatu periode waktu.
8
ALAT DAN BAHAN
1. Motor DC (1pcs)
2. Motor Driver L298N (1pcs)
3. Potensio 10K ohm (1pcs)
4. Kabel Jumper secukupnya
5. Breadboard (1pcs)
6. Arduino Uno + kabel
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkailah arduino, Potensio, Motor DC dan Motor Driver L298N seperti pada
tabel berikut:
Motor
Arduino 12VDC Potensiometer Driver Motor DC
(L298N)
5V VCC
GND - (negatif) GND GND
A0 OUT
OUT1 + (positif)
OUT2 - (negatif)
+ (positif) 12VDC
5V
D5 IN1
GND IN2
9
vo d setup(){
Ser al.beg n(9600);
//atur var abel sebaga output dan nput
p nMode (motor,OUTflUT);
p nMode (potens o,INflUT);
}
vo d loop(){
kecepatan=analogRead(potens o); //baca n la potens o
kecepatan=map(kecepatan,0,1023,0,255); //konvers 10 b t ke
8 b t
Ser al.prntln(kecepatan); //jalankan sesua n la kecepatan
terbaca
analogWr te(motor,kecepatan); //jeda 20ms
delay(20);
}
3. Upload sketch dengan klik Upload lalu tunggu hingga pada board arduino
anda.Setelah upload program selesai akan ada tulisan Done Uploading.
4. Buka Serial Monitor dengan cara : Tools>Serial Monitor. lalu amati nilai pada
PWM pada Serial Monitor.
5. Lakukan pengujian pada program yang anda buat.
6. Dari percobaan diatas, simpulkan kemudian tuangkan dalam bentuk laporan
praktikum.
TUGAS
1. Desainlah sebuah Smart Fan dengan menggunakan Motor Driver L298N yang
kecepatan kipas disesuaikan dengan suhu ruangan. Pembacaan suhu ruangan
menggunakan sensor Suhu dan Kelembapan DHT11. Dimana saat suhu dibawah
30’C maka kecepatan motor berada pada parameter 100. Saat suhu berada diantara
30-35’C maka kecepatan motor berada pada parameter 180. Dan pada saat suhu diatas
35’C maka kecepatan motor berada pada parameter 255.
2. Buatlah Flowchart program yang anda desain!
3. Tuliskan sketch program yang anda buat!
4. Lakukan pengujian pada Smart Fan yang anda buat, lalu buatlah tabel pengujian
seperti berikut:
No. Suhu Tingkat keberhasilan (%)
1
2
3
4
5
10
5. Rekamlah, lalu kumpulkan video hasil pada SIPDA!
11