o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
University
Universitas Teknologi Yogyakarta
Course
engineer (a986)
Listed booksTeknologiledelse
Academic year2020/2021
Helpful?
Comments
Preview text
DINAMIKA DAN STABILITAS SISTEM TENAGA
LISTRIK
SISTEM EKSITASI
Nama : Jamil Aliansyah Gentar NIM : 5200711085 Prodi : Teknik Elektro B Dosen : Fredi
Prima Sakti, S., M.
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada diri Saya sendiri sebagai penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas Dinamika dan
Stabilitas Sistem Tenaga Listrik tentang Esksitasi pada Generator.
Tugas ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu Saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka Saya
sendiri sebagai penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan
perbaikan pada makalah.
Akhir kata, saya berharap semoga tugas Dinamika dan Stabilitas Sistem Tenaga Listrik tentang
Esksitasi pada Generator ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Generator merupakan satu komponen yang paling penting pada sebuah pabrik penghasil listrik
semacam PLTU. Energi panas dari uap air yang diproduksi oleh boiler diubah menjadi energi
mekanis berupa putaran poros pada turbin. Energi mekanis tersebut selanjutnya akan diubah
menjadi energi listrik oleh generator. Generator listrik menggunakan prinsip dasar dari Hukum
Faraday dimana apabila sebuah konduktor listrik dilewatkan ke sebuah medan magnet, akan
timbul tegangan listrik yang terinduksi pada konduktor tersebut.
Eksitasi merupakan salah satu bagian yang paling krusial pada sistem di Generator Sinkron,
dimana eksitasi berperan untuk membentuk atau menghasilkan fluks yang berubah terhadap
waktu, sehingga dihasilkan satu GGL induksi. Setelah generator AC mencapai kecepatan
nominal, medannya dieksitasi dari catu DC. Sistem eksitasi pada generator merupakan sistem
penyuplai listrik searah (DC) sebagai penguatan pada generator listrik atau sebagai pembangkit
medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar
tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya. Pada generator terdapat
sistem penguatan medan (sistem eksitasi) yang mempunyai fungsi sangat penting untuk proses
pembangkitan. Sistem eksitasi dapat mempengaruhi kinerja generator jika sistem tersebut
diberikan pembebanan seperti beban resistif, induktif dan kapasitif. Oleh karena itu, generator
harus mampu membangkitkan daya listrik sesuai dengan besarnya beban yang diberikan.
1 Rumusan Masalah
1 Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip Kerja Eksitasi adalah bagian dari generator yang menghasilkan arus medan pada rotor.
Sistem eksitasi sangat berpengaruh terhadap daya aktif yang dihasilkan. Jika arus eksitasi sama
dengan nol maka daya reaktif yang dihasilkan menjadi nol. Sehingga sistem eksitasi dapat
dikatakan sebagai amplifier, dapat mengontrol daya yang besar. Prinsip kerja sistem eksitasi
secara umum yaitu mengalirkan arus searah sebagai penguat generator untuk menghasilkan
tegangan listrik yang lebih besar. Oleh karena itu besar kecilnya tegangan keluaran dari sebuah
generator bergantung pada besar kecil arus eksitasinya yang dihasilkan.
Sistem eksitasi generator sinkron berfungsi membangkitkan medan magnet pada rotor generator
dengan cara menginduksikan arus dc ke kumparan rotor generator, sehingga terbentuk sebuah
elektro magnetik yang kuat medan sesuai dengan besarnya arus dc yang di injeksikan.
Sistem jenis ini relatif digunakan pada generator yang memiliki kapasitas besar tanpa sikat ini
adalah sebuah generator kecil dimana rangkaian medannya berada di rotor. output tiga phasa dari
generator penguat ini disearahkan oleh penyearah untuk mendapatkan sumber arus searah untuk
mensuplai arus medan ke generator sinkron. Dengan mengatur besar arus penguat ini,
memungkinkan untuk menyetel arus medan pada generator sinkron tanpa slip dan sikat.
gambar 2 3 Generator Sinkron Tanpa Sikat Karena tidak adanya kontak mekanis langsung maka
penguatan tanpa sikat ini membutuhkan perawatan yang lebih kecil dibandingkan dengan yang
menggunakan slip ring dan sikat (Armansyah & Sudaryanto, 2016).Dalam hal ini untuk
mendapatkan penguatan generator secara lengkap dan tidak tergantung dari sumber daya dari
luar (external), maka pada sistem ini biasanya dilengkapi pengendali penguat yang kecil (Small
Pilot Exiter).Pengendali penguat yang kecil ini merupakan sebuah generator arus ac yang kecil
dengan magnet yang permanen pada rotornya dan belitan tiga phasa pada statornya. Alat ini
mengahasilkan daya untuk rangkaian medan sebagai penguat yang mengontrol arus medan
generator sinkron. Bila pengendali penguat yang kecil ini dilengkapi poros generator sinkron
maka tidak diperlukan lagi sumber daya dari luar pada saat generator beroperasi.
Pada sistem ini arus yang digunakan untuk membangkitkan medan magnet dapat berasal dari
baterai yang kemudian tegangan disuplai kerotor penguat generator melalui cincin geser dan
sikat-sikat sistem eksitasi ini berfungsi untuk penguatan medan magnet yang terdapat pada
belitan medan generator. Setelah generator menghasilkan tegangan sendiri maka suplai dari
baterai akan digantikan oleh tegangan keluaran dari generator itu sendiri yang terlebih dahulu
disearahkan.
gambar 2 4 Generator Sinkron dengan Sikat Penggunaan sistem penguatan pakai sikat memiliki
keuntungan dan kerugian. Keuntungannya Keuntungannya antara lain lebih mudah dalam hal
perbaikan bila terjadi kerusakan dan harga sistem ini lebih mudah. Sedangkan kerugiannya yaitu
tegangan tidak stabil dalam setiap perubahan beban yang terjadi maka mengganti sikat-sikat
secara berkala sebagai akibat gesekan yang terjadi terus menerus sehingga sikat-sikat menipis
(Armansyah & Sudaryanto, 2016). Daya yang dihasilkan suplai belitan medan tidak cukup besar
sehingga kemampuan daya yang dihasilkan terbatas dan perbaikan, pemiliharaan harus sering
dilakukan secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
dspace.uii.ac/bitstream/handle/123456789/12620/14524062_ANNAS %20ALATAS?
sequence=1&isAllowed=y
file:///C:/Users/ACER/Downloads/PROYEK%20AKHIR_WILLYAM
%20MARSAOLY_201771148_WILLYAM%20MARSAOLY%20MAR
rakhman/electrical-id/prinsip-kerja-sistem-eksitasi-generator/
modalholong.wordpress/2011/02/13/sistem-eksitasi/
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Prinsip Kerja Eksitasi....................................................................................................5
2.2 Sistem Eksitasi Statik....................................................................................................5
2.3 Sistem Eksitasi Dinamik................................................................................................6
2.4 Sistem Eksitasi Generator Sinkron................................................................................7
2.5 Generator Tanpa Sikat...................................................................................................7
2.6 Generator Dengan Sikat.................................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.1 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Generator merupakan satu komponen yang paling penting pada sebuah pabrik
penghasil listrik semacam PLTU. Energi panas dari uap air yang diproduksi oleh boiler
diubah menjadi energi mekanis berupa putaran poros pada turbin. Energi mekanis tersebut
selanjutnya akan diubah menjadi energi listrik oleh generator. Generator listrik menggunakan
prinsip dasar dari Hukum Faraday dimana apabila sebuah konduktor listrik dilewatkan ke
sebuah medan magnet, akan timbul tegangan listrik yang terinduksi pada konduktor tersebut.
Eksitasi merupakan salah satu bagian yang paling krusial pada sistem di Generator
Sinkron, dimana eksitasi berperan untuk membentuk atau menghasilkan fluks yang berubah
terhadap waktu, sehingga dihasilkan satu GGL induksi. Setelah generator AC mencapai
kecepatan nominal, medannya dieksitasi dari catu DC. Sistem eksitasi pada generator
merupakan sistem penyuplai listrik searah (DC) sebagai penguatan pada generator listrik atau
sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi
listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.
Pada generator terdapat sistem penguatan medan (sistem eksitasi) yang mempunyai fungsi
sangat penting untuk proses pembangkitan. Sistem eksitasi dapat mempengaruhi kinerja
generator jika sistem tersebut diberikan pembebanan seperti beban resistif, induktif dan
kapasitif. Oleh karena itu, generator harus mampu membangkitkan daya listrik sesuai dengan
besarnya beban yang diberikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa perbedaannya sistem eksitasi statik dan eksitasi dinamik?
2. Bagaimana cara sistem eksitasi pada generator sinkron tanpa sikat dan dengan sikat
bekerja?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui bedanya sistem eksitasi statik dan eksitasi dinamik.
2. Mengetahui bagaimana cara kerja eksitasi pada generator sinkron tanpa sikat dan
dengan sikat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Keja Eksitasi
Prinsip Kerja Eksitasi adalah bagian dari generator yang menghasilkan arus
medan pada rotor. Sistem eksitasi sangat berpengaruh terhadap daya aktif yang
dihasilkan. Jika arus eksitasi sama dengan nol maka daya reaktif yang dihasilkan
menjadi nol. Sehingga sistem eksitasi dapat dikatakan sebagai amplifier, dapat
mengontrol daya yang besar. Prinsip kerja sistem eksitasi secara umum yaitu
mengalirkan arus searah sebagai penguat generator untuk menghasilkan tegangan
listrik yang lebih besar. Oleh karena itu besar kecilnya tegangan keluaran dari
sebuah generator bergantung pada besar kecil arus eksitasinya yang dihasilkan.
2.2 Sistem Eksitasi Statik
Sistem eksitasi statik, yaitu sistem penyarah yang sumbernya disuplai dari
output generator diambil menggunakan trafo eksitasi sebelum ke trafo utama.
Kumparan pada medan exciter utama (main exciter) diubah menjadi arus searah
supaya bisa dikontrol. Sehingga didalam sistem eksitasi statik membutuhkan cincin
geser (slipring) dan sikat arang sebagai media penghubung antara bagian yang
berputar (rotor). Generator arus searah sebagai penguat pertama harus dihubung
shunt sehingga generator kedua dapat arus penguat. Daya yang akan diambil untuk
generator sinkron merupakan generator penguat (exciter).
Pada sistem eksitasi ini cincin geser (slipring) berperan sebagai penyalur arus
dari generator pertama ke medan penguat generator utama. Arus yang dialirkan
menggunakan cincin geser hanyalah bernilai kecil sehingga penggunaan cincin geser
tidak menimbulkan masalah dalam sistem eksitasi. Setelah generator utama
diberikan tegangan dengan mengatur besarnya arus eksitasi dengan cara mengatur
potensiometer. Pada generator pertama dan kedua akan menghasilkan arus penguat
yang dimana diatur oleh pontesiometer untuk generator utama tetap konstan.
Generator sinkron pada sistem eksitasi tanpa sikat dapat menyebabkan loncatan api
diakibatkan pada putaran tinggi, contoh dari sistem eksitasi dengan sikat (statis) ini
diperlihatkan dalam gambar 2.1.
Gambar 2 1
2.3 Sistem Eksitasi Dinamik
Sistem Eksitasi dinamik adalah sistem eksitasi tersebut disuplai dari eksiter yang
merupakan mesin bergerak. Sebagai eksiternya merupakan generator DC atau dapat juga
menggunakan generator AC yang kemudian disearahkan menggunakan rectifier. Urutan
sistem eksitasi dinamik yaitu PMG (Permanen magnet generator), mengghasilkan arus
eksitasi AC yang disearahkan menggunakan rectifier pada stator AC exsiter kemudian
arus keluaran pada generator AC eksiter di searahkan menggunakan rotating rectifier.
Hasilnya digunakan untuk memberikan arus eksitasi pada generator utama. Jika
tegangan sudah mencapai nilai yang diinginkan untuk menjaga tegangan agar berada
pada nilai nominalnya menggunakan AVR (Automatic Voltage Regulator) yang
digunakan untuk memerintahkan PMG menaikkan atau menurunkan arus eksitasinya.
gambar 2 2
100% (1)
17
94% (35)
85
Tutorial Rapidminer 1
engineer
100% (4)
8
Rangkaian Seri, Paralel, Kobinasi Seri-Paralel, dan Pembagian Arus dan Tegangan
engineer
100% (1)
4
Soal UAS Matematika Ekonomi 2020 hasil koreksi mohon ini yang didistribusikana-dikonversi
Akuntansi Keuangan
100% (11)
10
94% (34)
43
100% (7)
About us
Studocu World University Ranking 2023
E-Learning Statistics
Doing Good
Academic Integrity
Jobs
Blog
Dutch Website
Contact & Help
F.A.Q.
Contact
Legal
Terms
Privacy policy
Cookie Statement
Copyright © 2023 StudeerSnel B.V., Keizersgracht 424, 1016 GC Amsterdam, KVK: 56829787,
BTW: NL852321363B01
out of 10