DOSEM PEMBIMBING
MELKIOR CANGKUNG, S.PD
DISUSUN OLEH
ASSAI PUTRA RUMBARU
22512169
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
Sistem Proteksi yang berjudul “Relay system proteksi pada generator listrik ” dapat selesai
seperti waktu yang telah ditentukan.
Semoga Makalah yang dibuat ini sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembuat maupun pembaca, Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan , makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Proteksi.
Tak ada gading yang tak retak Pembuat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….…………………………………………...…..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…...………ii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................... 2
BAB III……………………………………………………………………………..…………. ii
1.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….….…… ii
1.2 Saran………………………………………..………………………….…...….….….... 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………..……………….………………………..11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Relay adalah sakelar listrik / elektrik yang membuka atau menutup sirkuit / rangkaian lain
dalam kondisi tertentu. Jadi alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan
menutupnya (open danclose-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang terdapat di dalamnya.
Pada awalnya sebuah relay memiliki koil/lilitan tembaga / cooper yang melilit pada sebatang
logam, pada saat koil di beri masukan arus / tegangan listrik / elektrik maka koil akan membuat
medan elektromagneti kyang mempengaruhi batang logam di dalam lingkaran-nya tersebut
untuk menjadikannya sebuah magnet. Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam
tersebut menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke sebuah sakelar.
Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung type dan kebutuhan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 RELAY
relay terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat
kontak saklar atau switch).
Relay tersusun dari empat komponen dasar, yaitu elektromagnet (coil), armature, switch
contact point (saklar), dan spring. Kontak poin terbagi lagi menjadi dua jenis, antara lain
adalah:
Normally Close (NC): Kondisi awal sebelum diaktifkan, akan selalu berada di posisi close
(tertutup).
Normally Open (NO): Kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi open
(terbuka).
Untuk cara kerja relay, besi atau iron core dililit oleh kumparan coil. Ketika kumparan coil
dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik yang bisa menarik tuas armature,
sehingga posisi kontak switch berubah, dari NC (normally closed) menjadi NO (normally
open).
Generator adalah mesin listrik yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik dengan
konsep kerjanya mengubah energi mekanik menjadi energi lsitrik. Maksud dari energi mekanik
adalah energi gerak, baik itu dorongan, tarikan, tekanan, ataupun putaran. Biasanya Generator
membutuhkan energi mekanik berupa putaran agar dapat memdapatkan energi lsitrik
Berdasarkan arus yang dihasilkan, generator itu terbagi menjadi 2 bagian yang tentu saja arus
searah dan arus bolak balik AC-DC. Sementara pada arus bolak balik, terbagi lagi menjadi 2
2
yaitu 1 fasa dan 3 fasa. Berdasarkan posisi medan magnet (kutubnya) generator terbagi menjadi
2 jenis yaitu kutub medan magnet yang terletak di Rotor, dan kutub yang terletak di stator.
Cara membedakannya mudah, Jika generator arus searah (DC) meletakan magnet permanen,
atau gaya magnet lainnya pada bagian stator (yang diam di samping), dan menghasilkan enegi
listrik dari bagian yang berputar (rotor),sementara untuk generator AC, meletakan medan
magnet permanen atau gaya magnet lain pada bagian Rotor, dan menghasilkan energi listrik
dari bagian stator.
Perhatikan gambar
AC dan DC
Pada gambar dijelaskan bahwa letak dari kutub magnet pada generator sebelah kiri berada pada
Rotor yang menunjukan baha lilitan kumpran berada pada stator. Biasanya generator jenis ini
adalah generator AC (arus bolak balik) 1 fasa bahkan yang 3 fasa dan tegangan yang
dihasilkanpun sangatlah besar jika dibarengi dengan RPM, kekuatan magnet dan hal-hal lain
yang menjadi faktor lemah kuatnya sebuah generator menghasilkan listrik. Sementara untuk
gambar sebelah kanan menunjukan keberadaan kutub terletak pada stator (bagian samping yang
diam) dan lilitan kumparan terletak pada bagian yang berputar, itu adalah generator tipe arus
DC.
Bagian hulu dari sistem tenaga listrik adalah generator listri yang terdapat dipusat listrik dan
digerakkan oleh mesin penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak dalam pusat listrik
berkaitan erat dengan instalasi mekanis dan instalasi listrik dari pusat listrik. Generator sebagai
sumber energi listrik dalam sistem perlu diamankan jangan sampai mengalami kerusakan
karena kerusakan generator akan sangat menggangu jalannya operasi system tenaga listrik. Oleh
karenanya generator sedapat mungkin harus dilindungi terhadap semua gangguan yang dapat
merusak generator. Tetapi dilain pihak dari segi selektifitas pengaman sistem diharapkan agar
PMT generator tidak mudah trip terhadap gangguan dalam system, karena lepasnya generator
dari sistem akan mempersulit jalannya operasi sistem tenaga listrik. PMT generator hanya boleh
bekerja apabila ada gangguan yang tepat ada didepan generator, didalam generator atau pada
mesin penggerak generator. Juga apabila terjadi kegagalan dari PMT yang ada di depan PMT
generator, baru PMT generator boleh bekerja. Mengingat generator merupakan peralatan yang
penting dan nilainya juga cukup mahal, maka diusahakan pengaruh gangguan dibatasi sampai
sekecil mungkin. Antara lain dengan menditeksi keadaan gangguan secara tepat dan
3
mengisolasikan mesin terhadap sistem yang sehat secara cepat. Gangguan pada generator antara
lain dapat disebabkan oleh:
a) Beban lebih (overload).
b) Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing.
Sebagian besar gangguan di atas perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator terhadap
sistem melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila memungkinkan melepas
pemutus tenaga medan penguat.
Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di atas, mesin penggerak dihentikan beroperasi. Bila
terjadi gangguan yang masih pada batas yang diizinkan biasanya sistem hanya memberikan
peringatan saja. Menentukan tindakan seperti yang disebutkan di atas harus dilakukan secara
cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam menentukan dapat mempengaruhi tingkat
pelayanan yang baik.
4
dengan suhu yang tinggi yang akan melelehkan belitan dengan resiko terjadinya kebakaran, jika
isolasi tidak terbuat dari bahan yang anti api atau nonflammable.
2. Hubung singkat 2 phasa
Gangguan hubung singkat 2 phasa/unbalance fault lebih berbahaya dibanding gangguan hubung
singkat 3 phasa/balance fault, karena disamping akan terjadi kerusakan pada belitan akan timbul
pula vibrasi pada kumparan stator. Kerusakan lain yang timbul adalah pada poros/shaft dan
kopling turbin akibat adanya momen puntir yang besar.
3. Stator hubung singkat 1 phasa ke tanah / stator ground fault
Kerusakan akibat gangguan 2 phasa atau antara konduktor kadang-kadang masih dapat
diperbaiki dengan menyambung taping atau mengganti sebagian konduktor, tetapi kerusakan
laminasi besi (iron lamination) akibat gangguan 1 phasa ke tanah yang menimbulkan bunga api
dan merusak isolasi dan inti besi adalah kerusakan serius yang perbaikannya dilakukan secara
total. Gangguan jenis ini meskipun kecil harus segera diproteksi.
4. Rotor hubung tanah / field ground
Pada rotor generator yang belitannya tidak dihubungkan oleh tanah (ungrounded system). Bila
salah satu sisi terhubung ke tanah belum menjadikan masalah. Tetapi apabila sisi lainnya
terhubung ke tanah, sementara sisi sebelumnya tidak terselesaikan maka akan terjadi
kehilangan arus pada sebagian belitan yang terhubung singkat melalui tanah. Akibatnya terjadi
ketidakseimbangan fluksi yang menimbulkan vibrasi yang berlebihan serta kerusakan fatal pada
rotor.
5. Kehilangan medan penguat / Loss of excitation
Hilangnya medan penguat akan membuat putaran mesin naik, dan berfungsi sebagai generator
induksi. Kondisi ini akan berakibat pada rotor dan pasak/slot wedges, akibat arus induksi yang
bersirkulasi pada rotor. Kehilangan medan penguat dapat dimungkinkan oleh :
a) Jatuhnya / trip saklar penguat (41AC)
b) Hubung singkat pada belitan penguat
c) Kerusakan kontak-kontak sikat arang pada sisi penguat
d) Kerusakan pada sistem AVR
6. Tegangan lebih / Over voltage
Tegangan yang berlebihan melampaui batas maksimum yang diijinkan dapat berakibat
tembusnya (breakdown) design insulasi yang akhirnya akan menimbulkan hubungan singkat
antara belitan. Tegangan lebih dapat dimungkinkan oleh mesin putaran lebih/overspeed atau
kerusakan pada pengatur tegangan otomatis/AVR.
5
1. Generator berfungsi sebagai motor (motoring)
Motoring adalah peristiwa berubah fungsi generator menjadi motor akibat daya balik (reverse
power). Daya balik terjadi disebabkan oleh turunnya daya masukkan dari penggerak utama
(prime mover). Dampak kerusakan akibat peristiwa motoring adalah lebih kepada penggerak
utama itu sendiri. Pada turbin uap, peristiwa motoring akan mengakibatkan pemanasan lebih
pada sudut-sudutnya, kavitasi pada sudut-sudut turbin air, dan ketidak stabilan pada sudut
turbin gas.
2. Pemanasan lebih setempat
Pemanasan lebih setempat pada sebagian stator dapat dimungkinkan oleh :
a) Kerusakan laminasi
b) Kendornya bagian-bagian tertentu di dalam generator seperti : pasak-pasak stator (stator
wedges).
3. Kesalahan paralel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron tidak terpenuhi dapat
mengakibatkan kerusakan pada bagian poros dan kopling generator, dan penggerak utamanya
karena terjadinya momen puntir. Kemungkinan kerusakan lain yang timbul, kerusakan PMT
dan kerusakan pada kumparan stator akibat adanya kenaikan tegangan sesaat.
4. Gangguan pendingin stator
Gangguan pada media sistem pendingin stator (pendingin dengan media udara, hidrogen, atau
air) akan menyebabkan kenaikan suhu belitan stator. Apabila suhu belitan melampaui batas
ratingnya akan berakibat kerusakan belitan.
6
3. Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance armature current)
Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem/adanya gangguan 1 phasa dan 2 phasa pada
sistem yang menyebabkan beban generator tidak seimbang yang akan menimbulkan arus urutan
negatif. Arus urutan negatif yang melebihi batas, akan mengiduksikan arus medan yang
berfrekuensi rangkap yang arahnya berlawanan dengan putaran rotor akan menyebabkan adanya
pemanasan lebih dan kerusakan pada bagian-bagian konstruksi rotor.
Differential Relay:
Differential Relay untuk melindungi generator dari gangguan akibat hubung singkat (short
circuit) antar fasa-fase atau fase ke tanah. Cara kerja relay differensial adalah dengan cara
membandingkan arus pada sisi primer dan sisi sekunder, Dalam kondisi normal jumlah arus
yang mengalir melalui peralatan listrik yang diproteksi bersirkulasi melalui loop pada kedua sisi
di daerah kerja. Jika terjadi gangguan didalam daerah kerja relay differensial, maka arus dari
kedua sisi akan saling menjumlah dan relay akan memberi perintah kepada PMT/CB untuk
memutuskan arus.
7
Pelepasan beban saaat eksitasi dikontrol secara manual.
Relay Gangguan Rotor Hubung Tanah (Rotor Earth Fault Relay)
Hubung tanah dalam sirkuit rotor, yaitu hubung singkat antara konduktor rotor dengan badan
rotor dimana dapat menimbulkan distorsi medan magnet yang dihasilkan rotor dan selanjutnya
dapat menimbulakn getaran (vibrasi) berlebihan dalam generator. Oleh karena itu, hal ini harus
dihentikan oleh rele rotor hubung tanah. Karena sirkuit rotor adalah sirkuit arus searah, maka
rele rotor hubung tanah pada prinsipnya merupakan rele arus lebih untuk arus searah.
Adapun single line diagram rele gangguan rotor hubung tanah adalah sebagai berikut:
Over excitationV/H z Relay untuk melindungi generator dari kejenuhan inti yang dapat
menyebabkan kenaikan tegangan.
9
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari makalah ini, saya menyimpulkan bahwa relay system proteksi pada
generator listrik sangat penting, karena relay merupakan sebuah pengaman atau pemutus Ketika
ada sebuah trouble atau gangguan pada rangkaian, yang dimana secara lansung tidak dapat
merusakan ata menyebabkan hubung singkat dalam sebuah rangkaian. Untuk jenis gangguan
tertentu mesin penggerak dihentikan beroperasi. Bila terjadi gangguan yang masih pada batas
yang diizinkan biasanya sistem hanya memberikan peringatan saja. Menentukan tindakan
seperti yang dikatakan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam
menentukan dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik. Relay juga mempunyai peran
penting karena relay merupakan mengimplementasikan logika switching, relay juga merupakan
“otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan
posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan
pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Maka, relay merupakan sebuah interkasi
untuk mengagalkan gangguan pada generator listrik.
1.2 Saran
Semoga system proteksi lainya bisa dapat berfungsi dan berjalan seperti “Relay” yang dimana
dapat mencegah sebuah gangguan dalam dunia industry, jadi tidak hanya relay biar dunia
industry dapat lebih maju dalam pendustrian.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadrasokiray.blogspot.com/2019/02/makalah-tentang-relay.html
https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid=pSCUL%2F5%2B&id=6C694
A135C3007E24F36363AF71C55F163DD1558&thid=OIP.pSCUL_5-
cIBuhs6ZINZz4AHaKe&mediaurl=https%3A%2F%2F0.academia-
photos.com%2Fattachment_thumbnails%2F48613674%2Fmini_magick20180815-30938-
x6vkkw.png%3F1534390721&exph=842&expw=595&q=contoh+kata+pengantar+makalah
+listrik&simid=608023075908757709&form=IRPRST&ck=4A1C6A4F0C1E061192BA62
865ADDF076&selectedindex=4&ajaxhist=0&ajaxserp=0&vt=0&sim=11
11
12