DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 8 :
ADJIE MUHAMMAD RUHA (5210711003)
DIAH SURYANING PRAMESWARI (5210711006)
SANDY IKHWANUL ATTAR (5210711040)
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemutus
daya dan pengaman.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kontak: Bagian dari pemutus daya yang membuka dan menutup sirkuit
listrik. Ketika pemutus daya terpicu, kontaknya terbuka untuk memutus
aliran listrik.
2. Pegas: Pegas digunakan untuk memberikan gaya yang diperlukan untuk
membuka kontak secara cepat saat pemutus daya terpicu.
3. Solenoide: Solenoide adalah komponen elektromagnetik yang digunakan
untuk menggerakkan mekanisme pemutusan kontak.
4. Sensor: Pemutus daya dilengkapi dengan sensor arus yang mendeteksi
kelebihan arus atau gangguan lainnya dalam sirkuit.
5. Trip Mechanism: Mekanisme yang memicu pemutusan sirkuit saat sensor
mendeteksi kondisi berbahaya.
Pengaman:
Pengaman, atau sering disebut "fuse", adalah perangkat keamanan yang
meleburkan dirinya sendiri saat arus yang melewatinya melebihi batas yang
ditentukan. Pengaman bekerja dengan cara melelehkan elemen fusible di
dalamnya saat arus melebihi kapasitasnya, sehingga memutus aliran listrik.
Beberapa komponen utama pengaman meliputi:
1
aman.
Perbedaan Utama:
- Aksi: Pemutus daya bertindak cepat secara otomatis untuk memutus aliran
listrik saat terjadi gangguan, sedangkan pengaman akan melelehkan elemen
fusible-nya saat arus melebihi batas yang aman.
- Perbaikan: Setelah terpicu, pemutus daya dapat di-reset untuk
mengembalikan aliran listrik, sedangkan pengaman perlu diganti setelah
meleleh.
- Kemampuan Proteksi: Pemutus daya lebih fleksibel dan dapat
menyediakan perlindungan yang lebih luas terhadap gangguan listrik yang
beragam, sementara pengaman cenderung memiliki kapasitas proteksi yang
lebih terbatas.
2
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengaman (Fuse):
- Fungsi: Melindungi sirkuit listrik dengan memutus aliran listrik saat arus
melebihi kapasitasnya.
- Prinsip Kerja: Ketika arus melampaui batas yang aman, kawat pengaman
di dalam fuse akan meleleh, memutus aliran listrik.
- Tipe: Ada beberapa jenis fuse, termasuk fuse cepat, fuse lambat, dan fuse
5
keramik.
- Keunggulan: Lebih murah daripada pemutus daya, dan umumnya lebih
cepat dalam merespons arus berlebih.
Perbandingan:
- Kemampuan Reset: Pemutus daya dapat direset setelah terpicu,
sementara fuse harus diganti.
- Kecepatan Reaksi: Fuse umumnya lebih cepat dalam merespons arus
berlebih.
- Biaya: Fuse lebih murah daripada pemutus daya.
- Ukuran dan Ruang: Fuse lebih kecil daripada pemutus daya dalam hal
ukuran fisiknya.
7
2.3 Cara Membaca Kurva Proteksi
9
2.4 Perhitungan Rating Pengaman
2) Coincidence Factor:
Yaitu factor keserempakan beban yang nilainya dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
3) Demand Factor:
Demand factor atau factor kebetuhan didefinisikan sebagai perbandingan
antara daya terpakai maksimum dengan daya yang disambung, yaitu:
Fd = Pmax/Pinst x 100%
dimana
• Fd = Demand Factor (factor kebutuhan).
• Pmax = Daya terpakai maksimum.
• Pinst = daya tersambung
10
4) Load factor
yaitu perbandingan antara beban rata-rata dalam suatu jangka waktu tertentu
dengan beban maksimum dalam jangka waktu tersebut, yaitu:
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari judul "Pemutus Daya dan Pengaman" adalah bahwa pemutus
daya dan pengaman merupakan komponen penting dalam sistem listrik yang
bertujuan untuk melindungi peralatan dan manusia dari bahaya listrik. Pemutus
daya berfungsi untuk memutus aliran listrik secara otomatis ketika terjadi
gangguan atau kelebihan arus yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahaya,
sementara pengaman bertugas untuk mendeteksi dan menghentikan aliran listrik
saat terjadi situasi berbahaya seperti hubung singkat atau lonjakan tegangan.
Kedua perangkat ini bekerja sama untuk menjaga keamanan dan keandalan
sistem listrik secara keseluruhan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unima.ac.id/bitstream/123456789/238/1/PROTEKSI%20SISTEM%2
0TENAGA%20%20%20%20LISTRIK-COMBINE.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=bl_QCFpuAKg
https://digilib.unila.ac.id/1740/8/BAB%20II.pdf
13