Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERANCANGAN SISTEM LISTRIK INDUSTRI

PEMUTUS DAYA DAN PENGAMAN

DOSEN PENGAMPU :

IKRIMA ALFI, S.T., M.ENG.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 8 :
ADJIE MUHAMMAD RUHA (5210711003)
DIAH SURYANING PRAMESWARI (5210711006)
SANDY IKHWANUL ATTAR (5210711040)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemutus
daya dan pengaman.

Penulis mengucap terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu IKRIMA ALFI,


S.T., M.ENG. selaku Dosen Mata Kuliah Perancangan Sistem Listrik Industri.
Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Yogyakarta,21 Februari 2024

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

MAKALAH PERANCANGAN SISTEM LISTRIK INDUSTRI ........................1


PEMUTUS DAYA DAN PENGAMAN .................................................................1
DISUSUN OLEH :....................................................................................................1
KATA PENGANTAR ..............................................................................................1
DAFTAR ISI .............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................3
1.3 Tujuan ........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................5
2.1 Konsep dasar..............................................................................................5
2.2 Jenis dan Karakteristik Pengaman Listrik .............................................6
2.3 Cara Membaca Kurva Proteksi ...............................................................8
2.4 Perhitungan Rating Pengaman ..............................................................10
BAB III PENUTUP ................................................................................................12
Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemutus daya, atau disebut juga sebagai "circuit breaker", adalah


perangkat elektrikal yang dirancang untuk secara otomatis memutus aliran
listrik saat terjadi kelebihan arus atau gangguan lainnya dalam suatu sirkuit
listrik. Pemutus daya dapat beroperasi secara cepat untuk mencegah
kerusakan pada peralatan listrik dan melindungi sistem dari kebakaran.
Mereka terdiri dari beberapa komponen kunci:

1. Kontak: Bagian dari pemutus daya yang membuka dan menutup sirkuit
listrik. Ketika pemutus daya terpicu, kontaknya terbuka untuk memutus
aliran listrik.
2. Pegas: Pegas digunakan untuk memberikan gaya yang diperlukan untuk
membuka kontak secara cepat saat pemutus daya terpicu.
3. Solenoide: Solenoide adalah komponen elektromagnetik yang digunakan
untuk menggerakkan mekanisme pemutusan kontak.
4. Sensor: Pemutus daya dilengkapi dengan sensor arus yang mendeteksi
kelebihan arus atau gangguan lainnya dalam sirkuit.
5. Trip Mechanism: Mekanisme yang memicu pemutusan sirkuit saat sensor
mendeteksi kondisi berbahaya.

Pengaman:
Pengaman, atau sering disebut "fuse", adalah perangkat keamanan yang
meleburkan dirinya sendiri saat arus yang melewatinya melebihi batas yang
ditentukan. Pengaman bekerja dengan cara melelehkan elemen fusible di
dalamnya saat arus melebihi kapasitasnya, sehingga memutus aliran listrik.
Beberapa komponen utama pengaman meliputi:

1. Elemen Fusible: Bagian pengaman yang terbuat dari bahan yang


dirancang untuk meleleh saat arus yang dilewatinya melebihi batas yang

1
aman.

2. Kepala Pengaman: Bagian luar pengaman yang mengandung elemen


fusible dan memungkinkan untuk pemasangan dan penggantian yang
mudah.
3. Kontak: Bagian pengaman yang terhubung ke sirkuit listrik dan
memungkinkan aliran listrik melewatinya.

Perbedaan Utama:
- Aksi: Pemutus daya bertindak cepat secara otomatis untuk memutus aliran
listrik saat terjadi gangguan, sedangkan pengaman akan melelehkan elemen
fusible-nya saat arus melebihi batas yang aman.
- Perbaikan: Setelah terpicu, pemutus daya dapat di-reset untuk
mengembalikan aliran listrik, sedangkan pengaman perlu diganti setelah
meleleh.
- Kemampuan Proteksi: Pemutus daya lebih fleksibel dan dapat
menyediakan perlindungan yang lebih luas terhadap gangguan listrik yang
beragam, sementara pengaman cenderung memiliki kapasitas proteksi yang
lebih terbatas.

Kedua perangkat ini penting untuk keselamatan dan keandalan sistem


listrik, dan penggunaan yang tepat dari keduanya dapat memastikan bahwa
gangguan listrik dihindari dan kerusakan pada peralatan serta kebakaran
dapat dicegah.
Pemutus daya (circuit breaker) dan pengaman (fuse) adalah perangkat
perlindungan listrik yang digunakan untuk melindungi peralatan dan
instalasi listrik dari kerusakan akibat arus berlebih atau hubung singkat.
Berikut adalah konsep dasar keduanya secara rinci:

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar dari pemutus daya dan pengaman?


2. Apa saja jenis dan karakteristik pengaman listrik pemutus daya dan
pengaman?
3. Bagaimana cara membaca kurva proteksi pemutus daya dan pengaman?
4. Bagaimana perhitungan rating pengaman pemutus daya dan pengaman?

3
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dari pemutus daya dan pengaman


2. Untuk memahami Apa saja jenis dan karakteristik pengaman listrik
pemutus daya dan pengaman
3. Mampu membaca kurva proteksi pemutus daya dan pengaman
4. Mampu memahami perhitungan rating pengaman pemutus daya dan
pengaman

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep dasar

Pemutus daya (circuit breaker) dan pengaman listrik merupakan


perangkat yang digunakan untuk melindungi peralatan listrik dan mencegah
bahaya listrik seperti kebakaran atau aliran listrik berlebih. Konsep dasarnya
adalah untuk mendeteksi arus listrik yang tidak normal, seperti arus lebih
tinggi dari yang diizinkan atau hubungan singkat, dan secara otomatis
memutus sirkuit listrik untuk menghentikan aliran listrik yang tidak aman.
Pemutus daya (circuit breaker) dan pengaman (fuse) adalah
perangkat perlindungan listrik yang digunakan untuk melindungi peralatan
dan instalasi listrik dari kerusakan akibat arus berlebih atau hubung singkat.
Berikut adalah konsep dasar keduanya secara rinci:

1. Pemutus Daya (Circuit Breaker):


- Fungsi: Melindungi sirkuit listrik dari bahaya seperti hubung singkat,
arus lebih, atau beban berlebih.
- Prinsip Kerja: Ketika arus melewati pemutus daya, pemicu dalam
pemutus daya akan terpicu, menyebabkan pemutus daya terbuka dan
memutus aliran listrik.
- Tipe: Ada beberapa jenis pemutus daya, termasuk pemutus daya listrik,
termal, magnetik, dan gabungan.
- Keunggulan: Dapat direset setelah terpicu, tidak perlu diganti setelah
terpicu.

2. Pengaman (Fuse):
- Fungsi: Melindungi sirkuit listrik dengan memutus aliran listrik saat arus
melebihi kapasitasnya.
- Prinsip Kerja: Ketika arus melampaui batas yang aman, kawat pengaman
di dalam fuse akan meleleh, memutus aliran listrik.
- Tipe: Ada beberapa jenis fuse, termasuk fuse cepat, fuse lambat, dan fuse

5
keramik.
- Keunggulan: Lebih murah daripada pemutus daya, dan umumnya lebih
cepat dalam merespons arus berlebih.

Perbandingan:
- Kemampuan Reset: Pemutus daya dapat direset setelah terpicu,
sementara fuse harus diganti.
- Kecepatan Reaksi: Fuse umumnya lebih cepat dalam merespons arus
berlebih.
- Biaya: Fuse lebih murah daripada pemutus daya.
- Ukuran dan Ruang: Fuse lebih kecil daripada pemutus daya dalam hal
ukuran fisiknya.

2.2 Jenis dan Karakteristik Pengaman Listrik

1. Pemutus Daya (Circuit Breakers): Pemutus daya adalah perangkat yang


berfungsi memutus aliran listrik secara otomatis ketika terjadi gangguan
arus berlebih atau kelebihan beban. Mereka memiliki karakteristik seperti
rating arus, rating tegangan, dan kurva pelindungan yang menentukan
kapan mereka harus memutus aliran listrik.

2. Pengaman Arus Lebih (Overcurrent Protection Devices): Ini termasuk


pemutus sirkuit, pemutus arus lebih (overcurrent relays), dan fuse. Mereka
melindungi sirkuit listrik dari arus lebih tinggi dari nilai yang diizinkan.
Fuse, misalnya, adalah perangkat pengaman yang terbuat dari kawat logam
yang meleleh saat arus melebihi ambang batasnya, memutus aliran listrik.

3. Pengaman Tegangan Lebih (Overvoltage Protection Devices):


Pengaman tegangan lebih, seperti varistor atau surge arrester, melindungi
peralatan elektronik dari lonjakan tegangan yang bisa merusaknya.

4. Pengaman Pemicu (Arc-Fault Circuit Interrupters - AFCI): Mereka


dirancang untuk mendeteksi dan memutuskan sirkuit listrik ketika terjadi
percikan api listrik (arc-fault) yang dapat menyebabkan kebakaran.
6
5. Pengaman Perlindungan Tanah (Ground Fault Protection Devices):
Mereka melindungi dari bahaya listrik yang diakibatkan oleh aliran listrik
ke tanah, seperti saat terjadi hubungan singkat antara kabel listrik dan suatu
titik grounding.

6. Pengaman Terintegrasi (Integrated Protection Devices): Ini adalah


perangkat yang menggabungkan beberapa fungsi perlindungan, seperti
melindungi dari arus lebih, tegangan lebih, dan gangguan tanah dalam satu
perangkat.

7
2.3 Cara Membaca Kurva Proteksi

Kurva proteksi pada pemutus daya dan pengaman menggambarkan


karakteristik respons atau kinerja pemutus daya terhadap berbagai tingkat
gangguan atau beban yang terjadi dalam sistem listrik. Memahami kurva
proteksi sangat penting untuk menentukan waktu respons optimal dan
memastikan perlindungan yang efektif terhadap gangguan listrik.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membaca kurva proteksi pada


pemutus daya dan pengaman:

• Akses Kurva Proteksi:


Identifikasi dan periksa dokumentasi pemutus daya atau pengaman untuk
mendapatkan informasi tentang kurva proteksi yang digunakan.
Buka panel kontrol atau perangkat lunak pengendali yang terkait dengan
pemutus daya atau pengaman.
• Koordinat Kurva:
Kurva proteksi umumnya menggambarkan respons pemutus daya
terhadap arus hubung singkat atau gangguan pada grafik yang memiliki
dua sumbu, yaitu sumbu horizontal untuk arus dan sumbu vertikal untuk
waktu (biasanya dalam detik).
• Jenis Kurva:
Identifikasi jenis kurva proteksi yang digunakan. Ada beberapa jenis
kurva proteksi umum, seperti invers waktu, waktu nyata, atau kurva kelas.
Kurva invers waktu umumnya digunakan untuk melindungi
transformator dan motor.
Kurva waktu nyata lebih sering digunakan untuk melindungi generator
dan saluran transmisi.
Kurva kelas (Class Curve) digunakan untuk pemutus daya kelas tertentu
dan biasanya terkait dengan kurva waktu invers atau waktu nyata.
• Baca Kurva:
Tentukan arus gangguan atau beban pada sumbu horizontal.
Tinjau bagian kurva yang sesuai dengan arus atau beban tersebut.
8
Identifikasi waktu yang diperlukan oleh pemutus daya untuk merespons
dan memutus sirkuit pada tingkat arus tertentu.
• Penyesuaian Parameter:
Beberapa pemutus daya dan pengaman dapat memiliki parameter yang
dapat diatur untuk menyesuaikan kurva sesuai dengan kebutuhan sistem
tertentu.
Pelajari dokumentasi atau panduan pengguna untuk menyesuaikan
parameter sesuai kebutuhan perlindungan yang diinginkan.
• Ketahui Aplikasi Kurva:
Pahami aplikasi spesifik kurva proteksi tersebut. Misalnya, kurva invers
waktu dapat lebih cocok untuk melindungi motor, sementara kurva waktu
nyata dapat lebih sesuai untuk melindungi generator.
Penting untuk diingat bahwa membaca dan memahami kurva proteksi
memerlukan pemahaman mendalam tentang sistem listrik, perangkat
proteksi, dan karakteristik beban. Jika Anda tidak yakin atau tidak
memiliki pengetahuan yang memadai, sebaiknya berkonsultasi dengan
ahli listrik atau insinyur proteksi listrik.

9
2.4 Perhitungan Rating Pengaman

Untuk penentuan rating pengaman merupakan hal yang sangat penting


karena hal tersebut mempengaruhi fungsi dan keandalan pengaman tersebut,
oleh karena itu penentuannya harus benar-benar cermat. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kebutuhan beban yang dipengaruhi oleh factor-faktor
antara lain

1) Diversity Factor (F):


Diversity atau ke tak serempakan merupakan perbandingan antara jumlah
seluruh beban maksimum dari setiap bagian system dengan beban max
dari seluruh system sebagai suatu kelompok beban

Diversity Factor: Jumlah Seluruh BebanMaxDaribagian - BagianSistem


Beban MaxDari Scluruh Sistem

2) Coincidence Factor:
Yaitu factor keserempakan beban yang nilainya dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:

Coincidenee Factor (Fc ): 1/Fd

3) Demand Factor:
Demand factor atau factor kebetuhan didefinisikan sebagai perbandingan
antara daya terpakai maksimum dengan daya yang disambung, yaitu:

Fd = Pmax/Pinst x 100%

dimana
• Fd = Demand Factor (factor kebutuhan).
• Pmax = Daya terpakai maksimum.
• Pinst = daya tersambung
10
4) Load factor
yaitu perbandingan antara beban rata-rata dalam suatu jangka waktu tertentu
dengan beban maksimum dalam jangka waktu tersebut, yaitu:

Load Factor (f l ) : Beban max(Pav)/Beban rata-rata(Pmax)

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari judul "Pemutus Daya dan Pengaman" adalah bahwa pemutus
daya dan pengaman merupakan komponen penting dalam sistem listrik yang
bertujuan untuk melindungi peralatan dan manusia dari bahaya listrik. Pemutus
daya berfungsi untuk memutus aliran listrik secara otomatis ketika terjadi
gangguan atau kelebihan arus yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahaya,
sementara pengaman bertugas untuk mendeteksi dan menghentikan aliran listrik
saat terjadi situasi berbahaya seperti hubung singkat atau lonjakan tegangan.
Kedua perangkat ini bekerja sama untuk menjaga keamanan dan keandalan
sistem listrik secara keseluruhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unima.ac.id/bitstream/123456789/238/1/PROTEKSI%20SISTEM%2
0TENAGA%20%20%20%20LISTRIK-COMBINE.pdf

https://www.youtube.com/watch?v=bl_QCFpuAKg

https://digilib.unila.ac.id/1740/8/BAB%20II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai