PENDAHULUAN
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan
energi listrik. Adapun sumber dari energi mekanik tersebut adalah prime mover,
baik mesin diesel, turbin uap, turbin gas, turbin air atau perangkat sejenis lainnya.
Tegangan output dari generator sinkron adalah tegangan bolak-balik, karena itu
generator sinkron disebut juga generator AC. Prinsip generator ini secara
Perubahan kondisi sistem yang tiba-tiba biasanya terjadi karena adanya gangguan
hubung singkat pada sistem tenaga listrik dan pelepasan atau penambahan beban
yang benar secara seketika. Akibat adanya perubahan kondisi kerja dari sistem
tenaga ini, maka keadaan sistem akan berubah dari keadaan lama menuju keadaan
peralihan atau transient. Maka dari itu diperlukan suatu analisis sistem tenaga
listrik bertujuan menentukan apakah sistem tersebut stabil atau tidak saat terjadi
1
2
(first swing) dengan periode waktu penyelidikan pada detik pertama terjadi
pengontrol sistem diatur agar berfungsi dan tidak aktif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketika pengontrol saat ini tidak aktif, respon jaringan listrik
jaringan daya yang stabil untuk semua skenario kontrol yang dieksplorasi terkait
Suatu sistem dapat dinyatakan stabil jika daya yang dihasilkan untuk
(Indra Adi dkk, 2015). Distribusi beban dan pembangkitan yang tidak merata
kurangnya dukungan daya reaktif dinamis di pusat-pusat beban (Jian Zuo, 2017).
Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga listrik yang mampu
melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekuensi yang konstan. Fluktuasi
tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang
mengembangkan daya penstabilan yang setara atau lebih besar dari pada daya
diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu keadaan stabil dan stabilitas
transien. Studi stabilitas keadaan stabil meliputi gangguan kecil dan berlangsung
Hasil ini menunjukkan bahwa tidak jelas bahwa dimasukkannya kontrol eksitasi
P. Villafuerte, 2016).
Batas daya stabilitas transien sangat penting untuk operasi sistem daya terkait
sistem berubah. Ini membuat lintasan sistem berubah dalam proses transien
konfigurasi sistem dan model operasinya. Sistem akan masuk pada kondisi
atau pada saat terjadi perubahan kondisi sistem yang disebabkan oleh turunnya
tegangan yang tidak bisa dikontrol. Begitu juga dalam suatu kondisi generator
dalam keadaan stabil lalu output atau daya yang dikeluarkan akan dinaikkan
sesuai dengan permintaan atau kondisi tertentu akan menyebabkan sistem menjadi
tidak stabil. Sehingga pada saat peralihan tegangan harus distabilkan kembali agar
STL Minahasa menggunakan metode kriteria luas sama. Kesimpulan dari metode
ini adalah jika diperoleh muatan A2 lebih besar dari A1 (A2>A1) maka sistem
akan mengalami gangguan permanen yang tidak dapat dicapai suatu kestabilan
kembali oleh suatu sistem, tetapi sebaliknya jika diperoleh luasan A1 lebih kecil
atau sama dengan A2 (A2<A1) maka sistem akan didapatkan kestabilan kembali
flow chart dengan software ETAP 12.6.0. Dalam hasil simulasi dan analisis yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk kasus generator lepas dan saluran lepas
respon sudut rotor, frekuensi 1 tegangan sistem masih dalam batas kestabilan
karena salah satu generator lepas sistem Jawa - Madura-Bali hanya kehilangan 2%
daya dari keseluruhan daya yang dibangkitkan pada sistem dan masih mencukupi
daya beban.
pembebanan pada generator. Adapun kali ini saya menggunakan metode simulasi
terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan
khususnya pada kasus kenaikkan beban generator kapasitas 6,4 MW PLTA Jelok.
Hasil yang diperoleh dari menggunakan simulasi software ETAP 12,6 adalah
5
waktu yang diperlukan agar sistem yang mengalami gangguan tegangan menjadi
stabil kembali.
Berdasarkan pada latar belakang penelitian ini kita dapat mengetahui bahwa
ketika suatu sistem tenaga listrik terjadi pelepasan dan penambahan beban, akan
terjadi selisih perubahan antara daya mekanik dan daya elektrik, hal ini
perlu dilakukan studi tentang kestabilan transien saat terjadi variasi beban pada
generator.
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian skripsi ini adalah mengetahui
waktu yang diperlukan suatu sistem untuk kembali stabil saat terjadi variasi beban
Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan member manfaat bagi peneliti,
BAB I : Pendahuluan
BABV : Penutup