Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BENGKEL MIKROPROSESOR

MODUL II : ANALOG INPUT DAN ANALOG OUTPUT


Dosen Pengampu: Mas Aly Afandi, S.ST., M.

Disusun oleh :
Tian Presti Herlina (19201008)

Asisten Praktikum:
Koko Kurniawan ( 18201045 )
Yosa Mayo Apri Liyanto ( 18201057 )
Hanin Latif Fuadi ( 18107008 )

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2021
MODUL II
ANALOG INPUT DAN ANALOG OUTPUT

1. 1 PENDAHULUAN
Secara umun pin arduino terdapat dua mode, yaitu input dan output.
mode output berarti pin arduino digunakan sebagai pemberi sinyal keluaran
digital dan mode input berarti pin arduino digunakan sebagai penerima
sinyal masukan. dalam mode input terpadat satu mode special, yaitu
input_pullup, dimana berfungsi untuk mengaktifkan fungsi rangkaian pull
up internal pada arduino. untuk mengatur mode pin arduino, dapat
menggunakan perintah pinmode(). perintah ini umumnya dipanggil pada
fungsi setup(), dengan membutuhkan dua parameter, pinmode(no
pin, mode) [1].
a. Input Analog
Sinyal analog menjelaskan variabel fisik yang bervariasi terus
menerus yang berhubungan dengan variabel lain. Contoh dari sinyal
analog yaitu intensitas cahaya LED yang dimana arus yang didalamnya
juga meningkat, arus melalui resistor seperti yang kita memvariasikan
tegangan, atau suhu di kamar yang berjalan sering dengan berjalannya
waktu. Sinyal analog dapat mengambil nilai-nilai yang tak terbatas dan
pada mikrokontroler tidak dapat mewakili jumlah yang tak terbatas
nilainya itu. Sehingga yang harus dilakukan ketika ada sinyal analog
yaitu dengan cara sampling dengan cara mengubah sinyal analog
tersebut menjadi sinyal digital melalui pin khusus yaitu pin Analog ke
Digital Konversi (ADC). Ini pada dasarnya berarti bahwa memilih nilai-
nilai tertentu di suatu daerah dan kemudian kita menggunakan
serangkaian bit untuk mewakili nilai-nilai tersebut saja. Pin analog
(ADC) tersebut berfungsi sebagai pengubah sinyal analog menjadi
output digital sehingga mudah diolah dan dapat diukur. Pin analog
(ADC) dapat mengukur nilai tegangan yang masuk dengan kondisi
normal range dari 0 – 5 Vdc yang akan dibandingkan dengan tegangan
refrensinya (Vref). Hal ini berguna saat akan mengukur output tegangan
dari suatu sensor yang terhubung serta dapat dimanfaatkan untuk

1
keperluan pengondisian program. Untuk membaca sinyal analog yang
terhubung pada pin ADC di Software IDE Arduino yaitu menggunakan
fungsi analogRead([nomorPin]) [2].
b. Output Analog
Pada output analog Arduino tidak dapat dihasilkan secara
langsung, tetapi harus melewati proses pengubahan output dari digital
menjadi analog yang memerlukan fungsi komponen Digital to Analog
Converter tetapi pada Arduino fungsi tersebut tidak ada modul itu,
sehingga memerlukan modul eksternal (modul DAC) sebagai
konverter sinyalnya. Tetapi disisi lain, output analog pada Arduino
kebanyakan memiliki fitur Pulse Width Modulation (PWM). Contoh
kasus apabila arduino yang dihubungkan dengan LED ingin
mengendalikan intensitas cahaya dari LED tersebut (nyala terang –
redup mati). Analog output yang terdapat di Arduino akan
mengeluarkan sinyal analog dengan nilai pwm atau intensitas yang
telah diprogram/setting. PWM seolah – olah dapat memanipulasi atau
mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. Dengan cara
Arduino mengubah keluaran sinyal digital dari logika high ke low atau
sebaliknya dengan waktu yang telah ditentukan lama waktu untuk
logika high dikatakan dengan istilah panjang pulsa atau pulse
width. Variasi perubahan nilai output analog dihasilkan dari perubahan
panjang pulsa yang telah diset dengan kondisi waktu tertentu serta
dikerjakan secara berulang-ulang [2].
Membaca sinyal analog dapat dilakukan dengan sintaks:
analogRead(pin); Dengan pin sama dengan nomor pin analog pada
Arduino yang akan dibaca. Akan menghasilkan sinyal analog dapat
dilakukan dengan sintaks: analogWrite(pin, nilai); Dengan pin = nomor
pin digital PWM (bertanda ~) pada Arduino yang akan dihasilkan sinyal
PWM.
Seperti yang sudah dijelaskan, sinyal yang dihasilkan
menggunakan analogWrite ini bukan benar-benar sinyal analog,
melainkan hanya sinyal digital yang dibangkitkan menggunakan teknik
Pulse Width Modulation (PWM) dengan cara mengubah duty cycle

2
gelombang digital agar didapatkan hasil yang mirip dengan sinyal
analog [3].

3
1.2 ALAT DAN BAHAN

Tabel 1 Alat dan bahan


No Nama Keterangan
1 Arduino UNO R3 1
2 Resistor 1
3 LED 1
4 Potentio Meter 1

1.3 PENJELASAN PROGRAM SOURCE CODE

Gambar 1. Tampilan Program Deklarasi Input Output

Pertama praktikan mendeklarasikan variable sesuai kebutuhan masing-masing.


Disini variable yang digunakan yaitu int sensorValue di pin A2 yang akan menjadi
inputnya dan int outputValue di pin 11 akan menjadi output. Kemudian di looping,
fungsi looping sendiri adalah membuat program didalam prosedur tersebut terjadi
pengulangan. Fungsi dari sensorValue sama dengan analogRead(sensorPin) adalah
untuk menyimpan nilai baca dari sensorPin kedalam variable sensorValue dan
outputValue sama dengan map(sensorValue, 0, 1023, 0, 255) merupakan nilai
yang dihasilkan dari sensorValue adalah 0 sampai dngan 1023, nilainya akan
dikonversi menjadi 0 sampai dengan 225 pada variable outputValue. Serial.print
atau “sensor =” berguna untuk menampilkan teks yang ada didalam tanda

4
kutip “sensor=“. Selanjutnya Serial.print(sensorValue) berguna untuk
menampilkan nilai yang ada pada sensorValue. Serial.print atau “t output = “
berguna untuk menampilkan teks yang ada didalam tanda kutip “t output = “.
Kemudian Serial.println(outputValue) berguna untuk menampilkan nilai yang ada
pada outputValue.

5
1.4 FLOW CHART

mulai

Deklarasi Variabel

Setting PinMode ;

Proses LED MATI

LED HIDUP

Selesai

Gambar 2. Tampilan Flow Chart

Anda mungkin juga menyukai