“MODUL 4”
Disusun oleh :
ASEP YONO
32222022
2A D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
MAKASSAR
2024
Analog Input-Output
1. Tujuan
- Mengidentifikasi pin analog
- Mengakses pin analog mikrokontroler
- Membuat program aplikasi analog input output
2. Dasar Teori
Pada beberapa sistim kontrol, pengolahan input dan output secara digital mungkin
sudah memenuhi kinerja yang dibutuhkan. Akan tetapi pada kondisi tertentu ada
kemungkinan dihadapkan pada kondisi input dan output yang membutuhkan besaran yang
berubah-ubah dengan nilai yang kontinyu dan tidak lagi hanya dengan dua keadaan seperti
halnya sinyal digital. Sinyal semacam ini disebut sebagai sinyal analog, sebagai contoh saat
menghubungkan sensor yang tegangan keluarannya bervariasi dalam dari 0 volt sampai 5
volt. Maka dalam hal ini Arduino sebagai kontroler harus mampu mengidentifikasi/mengolah
semua variasi tegangan keluaran dari sensor yang dihubungkan pada pin inputnya tersebut.
Begitu juga halnya saat diperlukan tegangan output yang membutuhkan nilai tegangan yang
bervariasi, seperti misalnya saat kita menginginkan mengatur tingkat keterangan sebuah led
atau berubahnya kecepatan sebuah motor. Arduino uno memiliki pin I/O untuk mengakses
atau menerima data yang berupa sinyal analog maupun sinyal digital.
Perintah yang digunakan untuk output analog adalah analogWrite (pin,value), dimana:
• Pin: nomor pin Arduino yang akan digunakan sebagai analog output
• value: nilai duty cycle yang diinginkan dengan nilai 0-255, yang berarti nilai 0 untuk
0Volt dan 255 untuk tegangan keluaran maksimum atau 5Volt.
3. Langkah kerja
3.1 Membuat program aplikasi input output analog secara langsung pada Arduino. Untuk
yang pertama menggunakan potensiometer yang dihubungkan pada analog pin 0 seperti
pada gambar berikut ini:
Pada latihan ini akan menampilkan nilai input analog yang dihasilkan pada serial monitor
dengan merubah posisi potensiometer. Sketchnya sebagai berikut:
Pada posisi potensio minimum akan menghasilkan nilai 0 dan posisi potensio maksimum
menghasilkan nilai 1023 atau 1111111111(biner).
3.2. Berikutnya membuat ptogram analog output dengan mengeluarkan sinyal analog ke pin 9
yang dihubungkan dengan resistor dan led seperti rangkaian berikut:
sketchnya adalah:
int kecerahan = 0;
int levelperubah = 5;//step perubahan kecerahan
void setup() {
Serial.begin(9600);
}
Hasilnya kecerahan led akan berubah setiap 1/2 detik dengan step perubahan 5 digit,
setelah mencapai kecerahan maksimum (tampilan pada serial monitor 255) akan redup
kembali sampai led padam (tampilan pada serial monitor 0) dan akan terus berulang
kembali begitu seterusnya.
3.3. Kombinasikan analog input dari potensiometer untuk mengatur analog output kecerahan
dari LED, seperti gambar berikut:
const int analogInPin = 0; // analog input pin analog 0 const int analogOutPin = 9;
// analog output pin 9 led
void setup() {
// inisialisasi komunikasi serial pada 9600 bps: Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// membaca nilai analog in: sensorValue =
analogRead(analogInPin);
// memetakan kedalam kisaran output analog: outputValue = map(sensorValue,
0, 1023, 0, 255);
// merubah nilai analog output: analogWrite(analogOutPin, outputValue);
330R
APK-TECH | techno-apk.blogspot.com
DIGITAL (~PWM)
7
ANALOG IN
PD7/AIN1
2 6
VOUT A0 PD6/AIN0 RXD
PC0/ADC0 5
A1 PD5/T1
PC1/ADC1 4
A2 PD4/T0/XCK TXD
PC2/ADC2 3
A3 PD3/INT1
3 LM35 PC3/ADC3 2
A4 PD2/INT0 RTS
PC4/ADC4/SDA 1
A5 TX PD1/TXD
PC5/ADC5/SCL 0
RX PD0/RXD CTS
ARDUINO UNO R3
Contoh program
// Program untuk mengendalikan LED berdasarkan suhu menggunakan sensor LM35 dan
Arduino Uno
void setup() {
pinMode(pinHijau, OUTPUT);
pinMode(pinKuning, OUTPUT);
pinMode(pinMerah, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
digitalWrite(pinHijau, HIGH);
digitalWrite(pinKuning, LOW);
digitalWrite(pinMerah, LOW);
digitalWrite(pinHijau, LOW);
digitalWrite(pinKuning, HIGH);
digitalWrite(pinMerah, LOW);
digitalWrite(pinHijau, LOW);
digitalWrite(pinKuning, LOW);
digitalWrite(pinMerah, HIGH);
} else {
digitalWrite(pinHijau, LOW);
digitalWrite(pinKuning, LOW);
}
// Tampilkan suhu di Serial Monitor
Serial.print("Suhu: ");
Serial.print(suhuCelsius);
Serial.println(" °C");
delay(1000);
digitalWrite(pin, HIGH);
delay(delayTime);
digitalWrite(pin, LOW);
delay(delayTime);
Dalam percobaan ini, sensor suhu LM35 digunakan untuk mengukur suhu
lingkungan. Berdasarkan nilai suhu yang terbaca oleh sensor, LED dengan warna yang
berbeda akan menyala atau berkedip. Logika operasional dari sistem ini adalah sebagai
berikut:
1. Ketika suhu yang terdeteksi oleh sensor kurang dari 27°C, LED hijau akan menyala,
sementara LED kuning dan merah akan mati.
2. Jika suhu mencapai 27°C atau lebih, LED hijau akan mati, dan LED kuning akan
menyala, sedangkan LED merah tetap mati.
3. Saat suhu mencapai 30°C atau lebih tinggi, LED kuning akan mati, dan LED merah
akan menyala secara solid.
4. Namun, jika suhu terus meningkat hingga mencapai 35°C atau lebih, LED merah akan
mulai berkedip sebagai indikasi peringatan suhu yang sangat tinggi.
Dengan demikian, sistem ini memberikan indikasi visual tentang tingkat suhu
lingkungan menggunakan tiga warna LED yang berbeda: hijau untuk suhu rendah, kuning
untuk suhu sedang, dan merah untuk suhu tinggi, dengan kedipan LED merah sebagai
peringatan suhu yang ekstrem.