Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN SOUD

Untuk menghasilkan suara pada percobaan dengan menggunakan Arduino Uno kita membutuhkan
speaker untuk membangkitkan suara dan nada musik sederhana. Pada dasarnya, untuk membuat
speaker berbunyi maka kita harus membuat speaker tersebut hidup/mati sesuai dengan frekuensi suara
yang kita inginkan. Hidup-matinya speaker akan membuat spool speaker bergetar (bergerak maju-
mundur) dan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu. (Santoso, Hari. Panduan Praktis Arduino Untuk
Pemula: www.elangsakti.com, 2015.)

Dalam percobaan ini simulasi dengan menggunakan proteus, untuk melihat frekuensi yang di hasilkan
kita menggunakan Oscilloscope. Contoh kita membuat program untuk menghasilkan nada dengan
frekuensi 440 Hz, maka kita menghitung delay sbb :

Prosedur Percobaan :

Buatlah rangkaian Sbb di proteus :

Lalu Buatlah Program sbb :

// Ouput menggunakan Pin No. 9


const int keluaran = 9;
// delay untuk nana 440 Hz adalah sebesar 1163 uS
const int tundaan_waktu = 1163;
void setup() {
pinMode(keluaran, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(keluaran, HIGH);
delayMicroseconds(tundaan_waktu); // Delay dalam micro detik
digitalWrite(keluaran, LOW);
delayMicroseconds(tundaan_waktu);
}

Lalu Upload program dan jalankan. Hasil yang ditunjukkan pada simulasi adalah sbb :

Tugas : Buat program untuk menampilkan Nada 800 Hz ?


SENSOR SUHU DENGAN SENSOR LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor LM35 memiliki
keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain,
LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga
dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan. Walaupun tegangan sensor LM35 ini dapat mencapai 30 volt, tetapi yang
diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal
dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35
mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan
kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
(https://mikrokontroler.mipa.ugm.ac.id/2018/10/02/sensor-lm-35/)

Gambar Sensor LM35

Membuat Program.

Bagaimana cara mengukur dan mengkonversi output dari LM35 menjadi suhu ?

Disini kita akan mengkonversi voltase pada kaki output LM35 lalu menghitungnya berdasarkan
tegangan referensi yang digunakan, mengubahnya menjadi celcius, lalu menampilkannya pada
serial monitor.

Jika kita menggunakan tegangan referensi 5 volt, maka Arduino bisa mengukur setidaknya
hingga 5000 mV. padahal kemampuan LM35 hanya sebatas 150o C atau 150 x 10 mV = 1500
mV (1,5 volt). Sehingga tegangan yang keluar dari kaki output LM35 tidak akan mungkin
melebihi 1.5 volt. Dengan persamaan sederhana kita dapat menghitung suhu sbb :

( )

( )

( )

Buatlah rangkaian pada proteus sbb :

Lalu buatlah program Sbb :

const int sensor = A0;


float suhu, data_analog;
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(sensor, INPUT);
}
void loop() {
data_analog = analogRead(sensor);
suhu = data_analog * 500 / 1024;
Serial.print("data sensor : ");
Serial.print(data_analog);
Serial.print(", suhu: ");
Serial.print(suhu);
Serial.println();
delay(1000);
}

Lalu upload program dan jalankan, maka akan menampilkan hasil sbb :

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih presisi, maka kita dapat merubah
tegangan referensi yang digunakan.
Tegangan referensi pada arduino ada tiga (khusus Arduino Uno), yaitu tegangan referensi
default, internal, dan eksternal.
 Jika kita tidak mendefinisikan tegangan referensi maka Arduino secara default akan
menggunakan tegangan referensi 5 volt.
 Selain 5 volt, tegangan default yang disediakan oleh arduino adalah 3.3 volt. Akan tetapi
kita harus membuat jumper dari 3.3 volt (di board Arduino) ke pin AREF, lalu
mengeksekusi perintah analogReference(DEFAULT).
 Tegangan referensi internal Arduino yaitu 1.1 volt, untuk menggunakan tegangan
referensi ini, kita harus memberikan perintah analogReference(INTERNAL).
 Tegangan referensi selain 5, 3.3, dan 1.1 volt, kita bisa menggunakan tegangan referensi
eksternal. Tegangan referensi ini harus antara 0 dan 5 volt, jika tidak, Arduino bisa jadi
akan rusak. Jika kita menggunakan tegangan referensi custom ini, maka kita harus
memasang sumber tegangan ke AREF dan memberi perintah
analogReference(EXTERNAL);
(Santoso, Hari. Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula : www.elangsakti.com, 2015.)
Contoh menggunakan tegangan referensi 1.1 volt (1100 mV), maka batas maksimal suhu yang bisa
dihitungan adalah 110 C, dan programnya sbb :
o

const int sensor = A0;


float suhu, data_analog;
void setup() {
// mengubah tegangan referensi ke internal, 1.1 volt
analogReference(INTERNAL);
Serial.begin(9600);
pinMode(sensor, INPUT);
}
void loop() {
data_analog = analogRead(sensor);
suhu = data_analog * 110 / 1024;
Serial.print("data sensor : ");
Serial.print(data_analog);
Serial.print(", suhu: ");
Serial.print(suhu);
Serial.println();
delay(1000);
}

Tugas :
 Apa perbedaan yang terlihat dengan menggunakan tegangan refrensi 5 Volt dan 1,1 Volt ?
 Lalu buatlah program untuk menampilkan suhu dalam Fahrenheit.

Anda mungkin juga menyukai