Anda di halaman 1dari 3

Haryanto, Toni.

2016
Analog Input pada Arduino. Online
dalam
https://www.codepolitan.com/anal
og-input-pada-arduino,

Dalam tutorial ini kita akan membahas tentang konsep analog input pada
Arduino serta cara menggunakan pin analog untuk menerima sinyal analog.
Bila Kamu masih bingung dengan perbedaan antara pin analog dan digital,
silakan baca dulu tutorial yang berjudul Digital Input Output pada Arduino.

Pin analog pada Arduino (dan mikrokontroller lain pada umumnya) dapat
digunakan untuk input dan output digital. Hanya saja pin analog memiliki
fitur untuk dapat mengubah sinyal analog yang masuk menjadi nilai digital
yang mudah diukur. Pin digital hanya dapat mengenali sinyal 0 volt sebagai
nilai LOW dan 5 volt sebagai nilai HIGH. Sedangkan Pin analog dapat
mengenali sinyal pada rentang nilai voltase tersebut. Hal ini sangat berguna
ketika kita hendak mengukur sesuatu dari sensor dan menggunakan nilai
masukan tersebut untuk keperluan lain.

Pin analog ini terhubung dengan converter pada mikrokontroller yang


dikenal dengan istilah analog-to-digital converter (disingkat ADC atau
A/D). Converter ini mengubah nilai analog berbentuk sinyal voltase ke
dalam bentuk digital/angka supaya nilai analog ini dapat digunakan
dengan lebih mudah dan aplikatif. Pada Arduino (mikrokontroller
ATMega) converter ini memiliki resolusi 10 bit, artinya nilai hasil konversi
berkisar dari 0 hingga 1023. Pada Arduino UNO, pin analog ditandai dengan
label A0 sampai A5. Pada board lainnya, pin-pin yang diberi tanda A,
Analog, ADC adalah pin analog.

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang mempunyai nilai
kontinyu (tidak terputus) dimana besarannya berubah terhadap waktu atau ruang,
dan mempunyai semua nilai untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap ruang), yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dalam
instrumentasi biasanya besarnya sinyal analog adalah 4 – 20 mA, 0 – 20 mA.

Analog input : Sinyal 4 – 20 mA yang masuk ke kontroler (DCS) yang biasanya


berasal dari Transmiter atau analizer, misalnya dari Transmiter temperatur, flow,
level, tekanan atau analizer Oksigen, CO, silika dsbnya.
Transmiter atau analizer mengirim sinyal 4–20 mA (Outputnya)
adalah merupakan input bagi kontroler (DCS) yang nantinya dapat dipakai sebagai
indikasi ataupun set poin untuk alarm maupun interlock dalam suatu sistem.

https://www.google.co.id/amp/s/komunitasdcs.wordpress.com/2017/03/22/
pengenalan-sinyal-analog-dan-digital-pada-instrumentasi-dan-kontrol/amp/,
PENGENALAN SINYAL ANALOG DAN DIGITAL PADA
INSTRUMENTASI DAN KONTROL, Dcs komunitas

Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC
banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/
pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog
dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian
diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
Kecepatan Sampling ADC
Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan “seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke
bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu”. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan
dalam sample per second (SPS).

Ilustrasi Kecepatan Sampling ADC


Resolusi ADC
Resolusi ADC menentukan “ketelitian nilai hasil konversi ADC”. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan
memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2 n – 1) nilai diskrit.
ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai
diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih
baik daripada ADC 8 bit.
http://zonaelektro.net/adc-analog-to-digital-converter/, 2014, anonimADC
(Analog To Digital Converter)
https://www.scribd.com/document/99269892/Prinsip-Kerja-ADC, Prinsip
Kerja ADC. 2012

Anda mungkin juga menyukai