FERMENTASI ALKOHOL
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan praktikum biologi yang berjudul
"Fermentasi Alkohol" ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan praktikum biologi ini disusun dalam rangka memenuhi ujian praktikum mata
pelajaran Biologi. Keberhasilan dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa laporan praktikum biologi ini banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan praktikum biologi ini. Kami berharap laporan praktikum biologi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti merebus. Arti kata dari Bahasa
Latin tersebut dapat dikaitkan atau kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini
disebabkan adanya aktivitas ragi sepenuhnya ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian.
Gelembung gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap
kandungan gula. Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan
mikrobiologi industri. Arti fermentasi sepenuhnya bidang biokimia dihubungkan atau
pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Sepenuhnya bidang mikrobiologi
industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang menggambarkan setiap proses
untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme. Perubahan arti kata fermentasi
sejalan atau hasil penemuan yang dilakukan oleh para ahli. Arti kata fermentasi berubah
sepenuhnya saat Gay Lussac berhasil melakukan penemuan yang menunjukkan penguraian
gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik. Akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton, Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol. Katabolisme adalah reaksi
penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim. Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi.
1.4. Hipotesis
1.H0 = Hasil akhir fermentasi alkohol tidak dihasilkan etanol, gas CO2, dan pembebasan
energi dalam bentuk panas.
2.H1 = Hasil akhir fermentasi alkohol dihasilkan etanol, gas CO2, dan pembebasan energi
dalam bentuk panas.
2.1. Pengertian
2.1.1.Metabolisme dan Persamaan Reaksinya
Metabolisme diambil dari bahasa Yunani (metabolismos) yang berarti perubahan.
Metabolisme adalah seluruh reaksi biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Reaksi kimia terjadi akibat interaksi
spesifik secara teratur antara molekul-molekul di dalam lingkungan sel beserta dengan
perubahannya. Sel akan berhenti bekerja jika metabolisme tidak berlangsung di dalam tubuh.
Metabolisme juga berperan melakukan detoksifikasi. Jenis reaksi yang terjadi selama proses
metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Proses metabolisme
memerlukan bantuan enzim sebagai activator. Tiga tujuan utama metabolisme yaitu
mengonversi makanan menjadi energi untuk menjalankan proses pada tingkat seluler,
mengonversi makanan menjadi bahan baku penyusun protein, lipid, asam nukleat, dan
beberapa jenis karbohidrat, serta mengeliminasi limbah metabolic.
Saccharomyces cerevisiae
2.3.3. Suhu
Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah 28-300°C. Pada
waktu fermentasi terjadi kenaikan panas, karena reaksinya eksoterm. Untuk mencegah agar
suhu fermentasi tidak naik, perlu pendinginan agar dipertahankan tetap 28-300 °C.
2.3.4. Udara
Fermentasi alkohol berlangsung secara anaerobik (tanpa udara). Namun demikian
udara diperlukan pada proses pembibitan sebelum fermentasi untuk perkembangbiakan
khamir tersebut
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Tabel Data Percobaan
- Tabel Hasil Pengamatan
Botol
Panas Dingin Hangat
Pengamata Wakt
3 6 0 3 6 0 3 6 0
n u ke
Sendok Sendok Sendo Sendok Sendok Sendo Sendok Sendok Sendok
Gula Gula k Gula Gula Gula k Gula Gula Gula Gula
20
0 0 0 0 0 0 0 0 0
menit
Keadaan 40
0 0 0 1 0 0 1 0 0
Endapan Menit
60
1 0 2 2 1 1 2 1 0
Menit
Putih Putih
20 Putih Putih Putih
Putih Keruh agak keruh agak keruh
menit susu susu susu
keruh keruh
Putih Putih
40 Putih Putih Putih Putih
Warna agak Keruh agak Bening Keruh
Menit susu susu susu susu
keruh keruh
Putih Putih Putih
60 Putih Putih Putih Putih
agak Keruh agak Bening agak
Menit susu susu susu susu
keruh keruh keruh
20
0 0 0 0 0 0 0 o 0
menit
Gelembung 40
0 0 0 0 0 0 0 o 0
Gas Menit
60
1 1 0 3 1 1 0 2 1
Menit
20
2 3 1 2 2 1 2 3 1
menit
40
Bau/Aroma 2 3 1 2 2 1 2 3 1
Menit
60
2 3 1 2 2 1 2 3 1
Menit
20
1,14 0 0 0 0 0 2,18 1,95 0
menit
Diameter 40
2,50 0 1,84 2,64 0 1,30 3,40 2,75 2,45
Balon(CM) Menit
60
3,82 0 3,82 4,14 4,14 3,82 6,36 4,45 3,50
Menit
Keterangan:
1= Cukup Banyak 3= Sangat Banyak
2= Banyak 0= Tidak Ada
Botol berisi air panas Setelah 60 Menit Botol berisi air dingin setelah 60 Menit
- Warna Oranye : Warna Oranye pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya tidak mengalami perubahan, hingga menit ke 60 balon tetap tidak
mengembang.
-Warna Biru : Warna Biru pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 3
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon membesar 1,14 cm , lalu 20 menit
setelahnya diameter balon menjadi 2,50 cm, hingga menit ke 60 diameter balon 3,82 cm.
-Warna Abu2 : : Warna abu – abu pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 0
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya balon menjadi 1,84 cm, hingga menit ke 60 diameter balon mengembang 3,82 cm.
-Warna Oranye : Warna Oranye pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya tidak mengalami perubahan, hingga menit ke 60 diameter balon membesar
menjadi 4,14 cm.
-Warna Biru : Warna Biru pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 3
sendok makan gula. Pada 20 menit diameter balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya diameter balon menjadi 2,64 cm, hingga menit ke 60 diameter balon 4,14 cm.
-Warna Abu2 : Warna abu – abu pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 0
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya balon menjadi 1,30 cm, hingga menit ke 60 diameter balon mengembang 3,82
cm.
Diameter Balon Air Hangat
7
0
20 menit 40 Menit 60 Menit
Diameter Balon
-Warna Oranye : Warna Oranye pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama diameter balon membesar 1,95 cm, lalu 20
menit setelahnya mengalami kenaikan menjadi 2,75 cm, hingga menit ke 60 diameter
balon membesar menjadi 4,45 cm.
-Warna Biru : Warna Biru pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama diameter balon membesar 2,18 cm, lalu 20
menit setelahnya mengalami kenaikan menjadi 3,40 cm, hingga menit ke 60 diameter
balon membesar menjadi 6,36 cm.
-Warna Abu2 : Warna abu – abu pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 0
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya balon menjadi 2,45 cm, hingga menit ke 60 diameter balon mengembang 3,50
cm.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.INTERPRETASI DATA
4.1.1 Grafik 1
Pada percobaan menggunakan air panas botol yang berisi gula 3 sendok memiliki balon yang lebih besar
menguap sedangkan botol lain lebih kecil bahkan ada yang tidak mengembang. Menurut analisa saya hal ini bisa
terjadi karena botol yang berisi 3 sendok makan gula berhasil di fermentasi kan sedangkan botol yang berisi 6
sendok makan gula tidak mengembang karena gula terlalu banyak sedangkan ragi hanya sedikit. Ragi yang
menjadi enzim terburu terdenaturasi karena suhu panas sehingga sebelum ragi melakukan fermentasi, ragi sudah
hancur dan tidak bisa berkerja.
Dalam proses ini juga balon dapat mengembang dengan sangat cepat pada botol berisi 3 dan 0 sendok makan
gula. Hal itu disebabkan karena suhu dapat meningkatkan kerja enzim namun dapat juga membuat enzim
terdenaturasi ketika suhu melewati batas optimum nya.
4.1.2 Grafik 2
Pada percobaan menggunakan air dingin semua balon dapat mengembang namun memerlukan waktu yang
cukup lama, hal ini dikarenakan ragi mengalami perlambatan fermentasi karena suhu yang rendah.
4.1.3 Grafik 3
Pada percobaan menggunakan air hangat balon dapat mengembang stabil tidak terlalu cepat dan juga tidak
terlalu lama, serta balon yang dibentuk selalu meningkat secara stabil hal ini dikarenakan ragi dapat bekerja
pada suhu normal/hangat.
4.3. Kesimpulan
Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung pada
suasana anaerob dan tidak membutuhkan oksigen. Seperti yang sudah kita buktikan bahwa
campuran gula dan ragi dapat membuat balon membesar pada suhu yang hangat (stabil) hal
ini membuktikan bahwa fermentasi dapat menghasilkan energi berupa CO2 dan hanya bisa
berkembang pada suhu hangat. Fermentasi ini berlangsung diluar sel ragi atau didalam
substrat yaitu gula.
Reaksi yang terjadi : C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
4.4. Pertanyaan
1. Apa fungsi ragi dan glukosa dalam larutan?
Glukosa dalam percobaan kali ini berguna sebagai sumber / inti pengamatan dan ragi
berfungsi sebagai pemecah atau enzim dari substrat glukosa agar bisa membentuk alcohol.
4. Apakah terdapat gelembung gas pada larutan? Botol mana yang lebih banyak?
Dalam percobaan kami kali ini gelembung gs yang terbentuk cukup banyak dalam larutan
dengan air dingin walaupun proses fermentasi cukup lama namun gelembung pada air dingin
lebih lama bertahan dibanding air panas.
7. Bagaimanakah aroma atau bau pada larutan setelah balon di lepas? apakah yang
menyebabkan timbulnya bau tersebut?
8. Tuliskan reaksi sederhana respirasi anaerob yang terjadi pada percobaan tersebut!
C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh
mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak memerlukan
oksigen dari udara bebas. selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa
organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan
energi
2. Fermentasi alkohol terjadi dari perubahan glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida
3. Cepat atau lamanya fermentasi dipengaruhi oleh banyaknya ragi
4. Percobaan Respirasi Fermentasi Alkohol dengan persamaan reaksi
CH₁₂O2C₂H₂OH+ 2CO C₂H,OH Mampu dibuktikan melalui percobaan glikolisis
anaerob pada ragi sehingga menghasilkan CO2 dan terjadi kenaikan suhu pada reaksi
tersebut.
5.2. Saran
1. Pastikan alat dan bahan yang akan Anda gunakna lengkap. 2. Sebaiknya gunakanlah ragi
Fermipan agar reaksi cepat berlangsung dari pada ragi
pasar.
3. Pastikan larutan ditutup tanpa ada udara yang masuk agar terjadi reaksi anarob dan
menyebabkan analisisnya berbeda.
4. Amati dengan cermat setiap detik maupun menit percobaan yang Anda lakukan.
5. Catat baik-baik perubahan-perubahan yang terjadi.