Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FERMENTASI ALKOHOL

Disusun oleh Kelompok 4 :


1. Allya Rahmawati
2. Fabian Nur Fariz
3. Mochamad Raditya Adha
4. Niandita Zalianti
5. Permata Renita
6. Resti Nadiah Putri

XII MIPA 2 - MAN 20 JAKARTA


Jl. Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat Jl. Swadaya Kp. Rw. Badung,RT.8/RW.7,
Jatinegara, Cakung, Kota Jakarta Timur, Jakarta 13930
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan praktikum biologi yang berjudul
"Fermentasi Alkohol" ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan praktikum biologi ini disusun dalam rangka memenuhi ujian praktikum mata
pelajaran Biologi. Keberhasilan dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sodikin, M. Si., selaku Kepala Madrasah MAN 20 Jakarta


2. Effiyati Prihatini, S.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran Biologi
3. Orangtua yang telah memberikan bantuan monil dan material.
4. Teman-teman kelas XII MIPA 2 yang telah memberikan bantuan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
5. Teman-teman satu kelompok yang membantu mensukseskan praktikum ini dari awal
hingga akhir.

Kami menyadari bahwa laporan praktikum biologi ini banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan praktikum biologi ini. Kami berharap laporan praktikum biologi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 23 Februari 2024,

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti merebus. Arti kata dari Bahasa
Latin tersebut dapat dikaitkan atau kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini
disebabkan adanya aktivitas ragi sepenuhnya ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian.
Gelembung gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap
kandungan gula. Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan
mikrobiologi industri. Arti fermentasi sepenuhnya bidang biokimia dihubungkan atau
pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Sepenuhnya bidang mikrobiologi
industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang menggambarkan setiap proses
untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme. Perubahan arti kata fermentasi
sejalan atau hasil penemuan yang dilakukan oleh para ahli. Arti kata fermentasi berubah
sepenuhnya saat Gay Lussac berhasil melakukan penemuan yang menunjukkan penguraian
gula menjadi alkohol dan karbondioksida.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik. Akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton, Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol. Katabolisme adalah reaksi
penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim. Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi.

Energi berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu


persenyawaan. Semakin kompleks persenyawaan kimia itu, semakin banyak ikatan kimia
yang menyusunnya dan akan semakin besar energi yang dilepaskan. Akan tetapi energi itu
tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi tersebut diubah terlebih dahulu
menjadi persenyawaan ATP yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai.
Contoh katabolisme adalah proses pernapasan sel atau respirasi.

1.2. Tujuan Penelitian


1. Siswa dapat menjelaskan bagaimana proses terjadinya fermentasi alkohol dan apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi alkohol tersebut.
2. Siswa dapat mengidentifikasi zat-zat yang dihasilkan dari proses fermentasi alkohol.
3. Siswa dapat melihat perubahan gelembung balon dengan adanya penambahan gula dalam
proses fermentasi alkohol.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses fermentasi alkohol?
2. Apa saja yang dihasilkan fermentasi alkohol?
3. Apakah penambahan gula mempengaruhi laju reaksi?

1.4. Hipotesis
1.H0 = Hasil akhir fermentasi alkohol tidak dihasilkan etanol, gas CO2, dan pembebasan
energi dalam bentuk panas.
2.H1 = Hasil akhir fermentasi alkohol dihasilkan etanol, gas CO2, dan pembebasan energi
dalam bentuk panas.

1.5. Manfaat Penelitian


1.5.1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses
fermentasi alkohol, mengetahui faktor-faktor apa saja yang dihasilkan fermentasi alkohol,
sekaligus membuktikan bahwa pada fermentasi yang dilakukan oleh ragi terhadap glukosa
akan menghasilkan karbondioksida (CO2) dan energi.
1.5.2. Bagi Pembaca
Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses
fermentasi alkohol. Penulis dan pembaca lebih mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi proses fermentasi alkohol dan hasil dari proses fermentasi alkohol.

1.6. Teknik Analisa Data


1. Daftar pustaka untuk memperoleh informasi.
2. Eksperimen untuk mendapatkan data.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian
2.1.1.Metabolisme dan Persamaan Reaksinya
Metabolisme diambil dari bahasa Yunani (metabolismos) yang berarti perubahan.
Metabolisme adalah seluruh reaksi biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Reaksi kimia terjadi akibat interaksi
spesifik secara teratur antara molekul-molekul di dalam lingkungan sel beserta dengan
perubahannya. Sel akan berhenti bekerja jika metabolisme tidak berlangsung di dalam tubuh.
Metabolisme juga berperan melakukan detoksifikasi. Jenis reaksi yang terjadi selama proses
metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Proses metabolisme
memerlukan bantuan enzim sebagai activator. Tiga tujuan utama metabolisme yaitu
mengonversi makanan menjadi energi untuk menjalankan proses pada tingkat seluler,
mengonversi makanan menjadi bahan baku penyusun protein, lipid, asam nukleat, dan
beberapa jenis karbohidrat, serta mengeliminasi limbah metabolic.

2.1.2.Respirasi Sel dan Persamaan Reaksinya


Respirasi sel adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan
energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah (proses katabolik) pada
tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan
bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi utamanya,
yaitu Adenosin Trifosfat (ATP). ATP memiliki energi untuk aktifitas sel seperti melakukan
sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti
pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui membran menuju daerah
berkonsentrasi lebih tinggi. Persamaan reaksi dari respirasi sel adalah

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + ATP

2.1.3.Respirasi Aerob dan Persamaan Reaksinya


Respirasi aerob adalah proses penguraian senyawa organik dengan bantuan oksigen.
Sedangkan secara umum respirasi aerob juga didefinisikan sebagai proses reaksi pemecahan
senyawa glukosa yang membutuhkan bantuan dari oksigen. Oksigen dalam proses ini akan
membantu untuk menangkap elektron hingga kemudian akan bereaksi terhadap ion hidrogen
dan menghasilkan air. Persamaan reaksi dari respirasi aerob adalah
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + H2O + 2880 kj

2.1.4.Respirasi Anaerob dan Persamaan Reaksinya


Respirasi anaerob merupakan proses pemecahan glukosa guna membebaskan energi
dengan kondisi lingkungan tanpa oksigen. Dimana, respirasi ini terjadi ketika kondisi kurang
menguntungkan. Pada manusia dan hewan, misalnya, proses respirasi ini terjadi ketika tubuh
memerlukan energi yang sangat cepat. Selain itu, respirasi ini hanya terjadi pada sel otot
manusia dan pada makhluk hidup tingkat rendah. Ada beberapa jenis respirasi anaerob yang
perlu diketahui, antara lain, respirasi anaerob fakultatif dan anaerob obligat. Persamaan reaksi
dari respirasi anaerob adalah

Saccharomyces cerevisiae

C6H12O6 2CH3CH2OH + CO2 + 210kj

2.1.5.Respirasi Fermentasi Alkohol dan Persamaan Reaksinya


Fermentasi alkohol dan asam laktat merupakan jenis respirasi aerob. Akhirnya, fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat, keduanya menghasilkan energi tanpa adanya oksigen.
Persamaan reaksinya adalah:

C6H12O6 > 2C2H5OH + CO2 + 2ATP

2.2.Mikroba yang Berperan Dalam Proses Fermentasi


2.2.1. Fermentasi Asam Asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai
penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri
Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi
alkohol menjadi asam asetat.

2.2.2 Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam
fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktal
juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.

2.2.3 Fermentasi Asam Sitrat


Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger.
Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah
Jamur ini. Pada kondisi acrob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi as am sitrat melalui
pengubahan pada TCA.

2.2.4. Fermentasi Asam Glutamat


Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula
pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari
Corynebacterium glutamicu.

2.2.5. Fermentasi Alkohol


Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat - CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol. Dalam
fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul
ATP.
Saccharomyces Cerevisiae

C6H12O6 2CH3CH2OH + CO2 + 210kj

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Ragi


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi, yaitu sebagai berikut:
2.3.1. Nutrisi (zat gizi)
Dalam kegiatannya khamir memerlukan penambahan nutrisi untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakannya, yaitu Unsur C, ada faktor karbohidrat.Unsur N, dengan penambahan
pupuk yang mengandung nitrogen, misalnya ZA, urea, amonia, dsb. Unsur P, dengan
penambahan pupuk fosfat, misalnya NPK. TSP. DSP, dsb. Mineral-mineral.Vitamin-vitamin.

2.3.2. Keasaman (pH)


Untuk fermentasi alkohol, khamir memerlukan media dengan suasana asam, yaitu
antara pH 4,8-5,0. Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan asam sulfat jika
substratnya alkalis atau dengan natrium bikarbonat jika substratnya asam.

2.3.3. Suhu
Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah 28-300°C. Pada
waktu fermentasi terjadi kenaikan panas, karena reaksinya eksoterm. Untuk mencegah agar
suhu fermentasi tidak naik, perlu pendinginan agar dipertahankan tetap 28-300 °C.

2.3.4. Udara
Fermentasi alkohol berlangsung secara anaerobik (tanpa udara). Namun demikian
udara diperlukan pada proses pembibitan sebelum fermentasi untuk perkembangbiakan
khamir tersebut
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Tabel Data Percobaan
- Tabel Hasil Pengamatan
Botol
Panas Dingin Hangat
Pengamata Wakt
3 6 0 3 6 0 3 6 0
n u ke
Sendok Sendok Sendo Sendok Sendok Sendo Sendok Sendok Sendok
Gula Gula k Gula Gula Gula k Gula Gula Gula Gula
20
0 0 0 0 0 0 0 0 0
menit
Keadaan 40
0 0 0 1 0 0 1 0 0
Endapan Menit
60
1 0 2 2 1 1 2 1 0
Menit
Putih Putih
20 Putih Putih Putih
Putih Keruh agak keruh agak keruh
menit susu susu susu
keruh keruh
Putih Putih
40 Putih Putih Putih Putih
Warna agak Keruh agak Bening Keruh
Menit susu susu susu susu
keruh keruh
Putih Putih Putih
60 Putih Putih Putih Putih
agak Keruh agak Bening agak
Menit susu susu susu susu
keruh keruh keruh
20
0 0 0 0 0 0 0 o 0
menit
Gelembung 40
0 0 0 0 0 0 0 o 0
Gas Menit
60
1 1 0 3 1 1 0 2 1
Menit
20
2 3 1 2 2 1 2 3 1
menit
40
Bau/Aroma 2 3 1 2 2 1 2 3 1
Menit
60
2 3 1 2 2 1 2 3 1
Menit
20
1,14 0 0 0 0 0 2,18 1,95 0
menit
Diameter 40
2,50 0 1,84 2,64 0 1,30 3,40 2,75 2,45
Balon(CM) Menit
60
3,82 0 3,82 4,14 4,14 3,82 6,36 4,45 3,50
Menit
Keterangan:
1= Cukup Banyak 3= Sangat Banyak
2= Banyak 0= Tidak Ada
Botol berisi air panas Setelah 60 Menit Botol berisi air dingin setelah 60 Menit

Botol berisi air biasa setelah 60 Menit


- Foto hasil pengamatan

- Poligon hasil pengamatan

Diameter Balon Air Panas


4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
20 menit 40 Menit 60 Menit
Diameter Balon

3 Sendok Makan 6 Sendok Makan 0 Sendok Makan

- Warna Oranye : Warna Oranye pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya tidak mengalami perubahan, hingga menit ke 60 balon tetap tidak
mengembang.

-Warna Biru : Warna Biru pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 3
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon membesar 1,14 cm , lalu 20 menit
setelahnya diameter balon menjadi 2,50 cm, hingga menit ke 60 diameter balon 3,82 cm.
-Warna Abu2 : : Warna abu – abu pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 0
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya balon menjadi 1,84 cm, hingga menit ke 60 diameter balon mengembang 3,82 cm.

Diameter Balon Air Dingin


4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
20 menit 40 Menit 60 Menit
Diameter Balon

3 Sendok Makan 6 Sendok Makan 0 Sendok Makan

-Warna Oranye : Warna Oranye pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya tidak mengalami perubahan, hingga menit ke 60 diameter balon membesar
menjadi 4,14 cm.

-Warna Biru : Warna Biru pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 3
sendok makan gula. Pada 20 menit diameter balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya diameter balon menjadi 2,64 cm, hingga menit ke 60 diameter balon 4,14 cm.

-Warna Abu2 : Warna abu – abu pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 0
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya balon menjadi 1,30 cm, hingga menit ke 60 diameter balon mengembang 3,82
cm.
Diameter Balon Air Hangat
7

0
20 menit 40 Menit 60 Menit
Diameter Balon

3 Sendok Makan 6 Sendok Makan 0 Sendok Makan

-Warna Oranye : Warna Oranye pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama diameter balon membesar 1,95 cm, lalu 20
menit setelahnya mengalami kenaikan menjadi 2,75 cm, hingga menit ke 60 diameter
balon membesar menjadi 4,45 cm.

-Warna Biru : Warna Biru pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 6
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama diameter balon membesar 2,18 cm, lalu 20
menit setelahnya mengalami kenaikan menjadi 3,40 cm, hingga menit ke 60 diameter
balon membesar menjadi 6,36 cm.

-Warna Abu2 : Warna abu – abu pada grafik menunjukkan besar diameter balon pada botol yang berisi 0
sendok makan gula. Pada 20 menit pertama balon tidak membesar, lalu 20 menit
setelahnya balon menjadi 2,45 cm, hingga menit ke 60 diameter balon mengembang 3,50
cm.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.INTERPRETASI DATA
4.1.1 Grafik 1
Pada percobaan menggunakan air panas botol yang berisi gula 3 sendok memiliki balon yang lebih besar
menguap sedangkan botol lain lebih kecil bahkan ada yang tidak mengembang. Menurut analisa saya hal ini bisa
terjadi karena botol yang berisi 3 sendok makan gula berhasil di fermentasi kan sedangkan botol yang berisi 6
sendok makan gula tidak mengembang karena gula terlalu banyak sedangkan ragi hanya sedikit. Ragi yang
menjadi enzim terburu terdenaturasi karena suhu panas sehingga sebelum ragi melakukan fermentasi, ragi sudah
hancur dan tidak bisa berkerja.

Dalam proses ini juga balon dapat mengembang dengan sangat cepat pada botol berisi 3 dan 0 sendok makan
gula. Hal itu disebabkan karena suhu dapat meningkatkan kerja enzim namun dapat juga membuat enzim
terdenaturasi ketika suhu melewati batas optimum nya.

4.1.2 Grafik 2
Pada percobaan menggunakan air dingin semua balon dapat mengembang namun memerlukan waktu yang
cukup lama, hal ini dikarenakan ragi mengalami perlambatan fermentasi karena suhu yang rendah.

4.1.3 Grafik 3
Pada percobaan menggunakan air hangat balon dapat mengembang stabil tidak terlalu cepat dan juga tidak
terlalu lama, serta balon yang dibentuk selalu meningkat secara stabil hal ini dikarenakan ragi dapat bekerja
pada suhu normal/hangat.

4.2. Analisis Data Percobaan


4.2.1 Fungsi setiap alat dan bahan
a. Label nama : untuk mengetahui perbedaan antar botol
b. Alat tulis : untuk mencatat hal penting
c. Kamera/hp: digunakan untuk merekam hasil pratikum
d. Ragi/fermipan sebagai zat yang memicu proses fermentasi yang akan menghasilkan
etanol/alkohol
e. Gula pasir : sebagai penghasil energi/ATP
F. Perbedaan suhu air: sebagai pembeda dari hasil laju reaksi fermentasi

4.2.2. Fungsi penggunaan suhu air yg berbeda dan fungsi pengocokan.


a. Jika suhu semakin rendah maka laju reaksi fermentasi juga akan semakin lambat
begitu pula sebaliknya, jika suhu terlalu tinggi, maka mikroba akan mati. Sehingga
proses fermentasi tidak akan berlangsung. Jadi kesimpulannya suhu yang tepat
adalah saat suhu stabil.
b. Fungsi dari pengocokan air, gula dan ragi adalah mempercepat laju reaksi
fermentasi
4.2.3. Hasil dan perbandingannya dengan landasan teori
Dapat kita lihat bahwa botol yang berisi air hangat mempunyai laju reaksi paling cepat,
disebutkan pada ladasan teori bahwa suhu fermentasi sangat mempengaruhi pertumbuhan
mikroba/proses fermentasi.

4.2.4. Botol yg reaksinya paling cepat dan bagaimana peristiwa yg terjadi!


Botol yang mempunyai reaksi paling cepat adalah botol yang berisi air hangat, dikarenakan
reaksi beerlangsung pada suhu ideal (tidak terlalu dingin maupun tidak terlalu panas).

4.3. Kesimpulan
Fermentasi adalah proses pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung pada
suasana anaerob dan tidak membutuhkan oksigen. Seperti yang sudah kita buktikan bahwa
campuran gula dan ragi dapat membuat balon membesar pada suhu yang hangat (stabil) hal
ini membuktikan bahwa fermentasi dapat menghasilkan energi berupa CO2 dan hanya bisa
berkembang pada suhu hangat. Fermentasi ini berlangsung diluar sel ragi atau didalam
substrat yaitu gula.
Reaksi yang terjadi : C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP

4.4. Pertanyaan
1. Apa fungsi ragi dan glukosa dalam larutan?
Glukosa dalam percobaan kali ini berguna sebagai sumber / inti pengamatan dan ragi
berfungsi sebagai pemecah atau enzim dari substrat glukosa agar bisa membentuk alcohol.

2. Setelah 12 menit, apakah terjadi perubahan keadaan larutan?


Dalam percobaan kami ini, Dalam waktu 12 Menit keadaan larutan belum terlalu terlihat
entah itu pada larutan dengan air panas,dingin maupun hangat dikarenakan fermipan yang
digunakan lebih sedikit dibanding glukosa. Dan pada menit 20 mulai terlihat perkembangan
gelembung gas dan balon serta warna larutan yang berubah.

3. Apakah terjadi perubahan suhu secara signifikan pada larutan?


Untuk percobaan kali ini kami tidak teralu teliti dalam mengukur suhu namun dari merasakan
dari permukaan botol terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan dalam botol berisi Gula 3
sendok.

4. Apakah terdapat gelembung gas pada larutan? Botol mana yang lebih banyak?
Dalam percobaan kami kali ini gelembung gs yang terbentuk cukup banyak dalam larutan
dengan air dingin walaupun proses fermentasi cukup lama namun gelembung pada air dingin
lebih lama bertahan dibanding air panas.

5. Apakah terjadi perubahan warna pada larutan setelah 12 menit?


Dalam percobaan kali ini seiring perjalanan waktu warna larutan setiap botol berubah ada
yang semakin keruh dan ada yang semakin menjernih.
6. Apakah terbentuk endapan pada larutan diakhir percobaan? endapan apakah yang
terbentuk?
Pada percobaan kali ini terdapat endapan yang dihasilkan dari botol berisi gula 3 sendok.
Endapan tersebut merupakan hasil reaksi dari ragi dan gula.

7. Bagaimanakah aroma atau bau pada larutan setelah balon di lepas? apakah yang
menyebabkan timbulnya bau tersebut?

8. Tuliskan reaksi sederhana respirasi anaerob yang terjadi pada percobaan tersebut!
C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh
mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak memerlukan
oksigen dari udara bebas. selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa
organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan
energi

2. Fermentasi alkohol terjadi dari perubahan glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida
3. Cepat atau lamanya fermentasi dipengaruhi oleh banyaknya ragi
4. Percobaan Respirasi Fermentasi Alkohol dengan persamaan reaksi
CH₁₂O2C₂H₂OH+ 2CO C₂H,OH Mampu dibuktikan melalui percobaan glikolisis
anaerob pada ragi sehingga menghasilkan CO2 dan terjadi kenaikan suhu pada reaksi
tersebut.

5.2. Saran
1. Pastikan alat dan bahan yang akan Anda gunakna lengkap. 2. Sebaiknya gunakanlah ragi
Fermipan agar reaksi cepat berlangsung dari pada ragi
pasar.
3. Pastikan larutan ditutup tanpa ada udara yang masuk agar terjadi reaksi anarob dan
menyebabkan analisisnya berbeda.
4. Amati dengan cermat setiap detik maupun menit percobaan yang Anda lakukan.
5. Catat baik-baik perubahan-perubahan yang terjadi.

5.3. Daftar Pustaka


1. https://www.scribd.com/document/539402086/LAPORAN-PRATIKUM-FERMENTASI-
ALKOHOL-2 (Diakses di jakarta pada tanggal 9 september 2023)
2. https://id.scribd.com/document/365999099/LAPORAN-praktikum-fermentasi-alkohol-fix-
doc (Diakses pada tanggal 6 September 2023)
3. https://www.academia.edu/31379614/LAPORAN_PRAKTIKUM_FERMENTASI_RAGI
(Diaksses pada tanggal 6 September 2023)
4. https://kaoskakipink.blogspot.com/2018/09/laporan-praktikum-biologi-fermentasi.html?
m=1 (Diakses pada tanggal 6 September 2023)
5. https://id.scribd.com/document/557582324/Fermentasi-Ragi-Pada-Balon (Diakses pada
tanggal 6 September 2023)
6. https://www.slideshare.net/hilyauliya/laporan-biologi-fermentasi (Diakses pada tanggal 6
September 2023)

Anda mungkin juga menyukai