Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FERMENTASI ALKOHOL

Disusun oleh :

Nama : Lega Yulia Widyana (21)


No : 21
Kelas : XII MIPA 9

SMA NEGERI 1 BANTUL

Jalan KHA Wakhid Hasyim 99 Bantul


Tahun Pelajaran 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan praktikum biologi yang berjudul
Enzim Katalase ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan praktikum biologi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Keberhasilan dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Ibu Dra. Titi Prawiti Sariningsih, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri 1 Bantul.
2. Bapak Y. Sukamto, M.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran Biologi
3. Orangtua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.
4. Teman-teman kelas XII MIPA 9 yang telah memberikan bantuan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa laporan praktikum biologI ini banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan praktikum biologi ini. Kami berharap laporan praktikum biologi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bantul, Agustus 2017,

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................i

Daftar Isi .............................................................................................................................ii

Kata Pengantar ...................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan ..............................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................

B. Tujuan................................................................................................................................

Bab II Pembahasan ..............................................................................................................6

A. Alat dan Bahan.......................................................................................................


B. Cara Kerja...............................................................................................................
C. Hasil Praktikum.....................................................................................................

Bab III Penutup

A. Kesimpulan......................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................12

Daftar Pustaka....................................................................................................................13

Lampiran............................................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Fermentasi juga merupakan proses penguraian senyawa organic untuk
memperoleh energy tanpa menggunakan oksigen sebgai akseptor electron terakhirnya.
Sebagai pengganti oksigen digunakan senyawa misalnya : asam pivurat atau
asetaldehid untuk emngikat electron terakhirnya, karena tidak menggunakan oksigen.
Fermentasi disebut juga respirasi anaerob.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan
etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam
otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam
laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan
dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimanakah proses fermentasi alkohol?
2) Apa saja yang dihasilkan fermentasi alkohol?
3. TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui dan mengamati proses fermentasi alcohol yang dilakukan oleh khamir
Saccharmyces cerevisiae

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

3.1 Fermentasi

Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti merebus . Arti kata dari Bahasa Latin
tersebut dapat dikaitkan atau kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini
disebabkan adanya aktivitas ragi sepenuhnya ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian.
Gelembung gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap
kandungan gula. Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan
mikrobiologi industri. Arti fermentasi sepenuhnya bidang biokimia dihubungkan atau
pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Sepenuhnya bidang mikrobiologi
industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang menggambarkan setiap proses
untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme. Perubahan arti kata fermentasi
sejalan atau hasil penemuan yang dilakukan oleh para ahli. Arti kata fermentasi berubah
sepenuhnya saat Gay Lussac berhasil melakukan penemuan yang menunjukkan penguraian
gula menjadi alkohol dan karbondioksida. Selanjutnya Pasteur melakukan penemuan
mengenai penyebab perubahan sifat bahan yang difermentasi, sehingga dihubungkan atau
mikroorganisme dan akhirnya atau enzim. Untuk beberapa lama fermentasi terutama
dihubungkan atau karbohidrat, bahkan sampai sekarang pun masih sering digunakan.
Sepenuhnyahal arti fermentasi tersebut lebih luas lagi, menyangkut juga perombakan protein
dan lemak oleh aktivitas mikroorganisme. Meskipun fermentasi sering dihubungkan atau
pembentukan gas yang disebabkan oleh mikroorganisme yang hidup, sepenuhnya saat ini
pembentukan gas maupun terdapatnya sel mikroorganisme hidup tidak merupakan kriteria
yang esensial. Dalam beberapa proses fermentasi misalnya fermentasi asam laktat, tidak ada
gas yang dibebaskan. Fermentasi dapat juga berlangsung (meskipun jarang terjadi) atau
menggunakan ekstrak enzim yang berfungsi sebagai katalisator reaksi. Dari uraian diatas
dapat disarikan bahwa fermentasi mempunyai arti suatu proses terjadinya perubahan kimia
sepenuhnya suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme (Naid, 2011).

Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk
yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir
dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum
pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir
dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh
kapang adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan
angkak dan sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun
alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran (Hidayat, 2007).

3.2 Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol pada dasarnya adalah suatu cara produksi alcohol (etanol) menggunakan
bantuan aktivitas mikroorganisme. Alkohol yang dihasilkan sering disebut bioetanol.
Mikroorganisme yang berperanan dalam fermentasi alkohol pada umumnya merupakan
kelompok mikroba khamir seperti Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyses uvarium.
Cerevisiae telah diperdagangkan dalam bentuk bubuk yang dikenal dengan nama ragi roti,
yaitu ragi yang digunakan dalam pembuatan roti. Substrat atau bahan baku fermentasi alcohol
dapat berasal dari gula seperti gula putih, nira aren, nira kelapa, nira lontar dan molase.
Substrat ini dimetabolisme menjadi alkohol. Selain gula, dapat juga digunakan bahan berpati
(misalnya ubi jalar, ubi kayu dan sagu) dan bahan berselulosa sebagai bahan baku misalnya
jerami padi. Agar bahan dapat bertindak sebagai substrat, pati dan selulosa perlu dihidrolisis
terlebih dulu menjadi gula sederhana, baik dalam bentuk monosakarida maupun dalam
bentuk disakarida. Hidrolisis tersebut dapat berlangsung secara kimia dan secara enzimatik.
Reaksi fermentasi alkohol:

1. Gula(C6H12O6) => Asam piruvat (Glikolisis)

2. Dekarboksila asam piruvat

Asam piruvat => Asetaldehid + CO2

3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol

(etanol).

2 CH3CHO + 2 NADH2 => 2 C2H5OH + 2 NAD

Ringkasan reaksi:

C6H12O6 => 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi


3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Ragi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi, yaitu sebagai berikut

1. Nutrisi (zat gizi)

Dalam kegiatannya khamir memerlukan penambahan nutrisi untuk pertumbuhan dan


perkembangbiakannya, yaitu :

Unsur C, ada faktor karbohidrat.

Unsur N, dengan penambahan pupuk yang mengandung nitrogen. Misalnya ZA, urea,
amonia, dsb.

Unsur P, dengan penambahan pupuk fosfat, misalnya NPK, TSP, DSP, dsb.

Mineral-mineral.

Vitamin-vitamin.

2. Keasaman (pH)

Untuk fermentasi alkohol, khamir memerlukan media dengan suasana asam, yaitu antara pH
4,8-5,0. Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan asam sulfat jika substratnya
alkalis atau dengan natrium bikarbonat jika substratnya asam.

3. Suhu

Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah 28-300 C. Pada waktu
fermentasi terjadi kenaikan panas, karena reaksinya eksoterm. Untuk mencegah agar suhu
fermentasi tidak naik, perlu pendinginan agar dipertahankan tetap 28-300 C.

4. Udara

Fermentasi alkohol berlangsung secara anaerobik (tanpa udara). Namun demikian udara
diperlukan pada proses pembibitan sebelum fermentasi untuk perkembangbiakan khamir
tersebut (Sutriani, 2008).
B. HIPOTESIS

Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol.

C. Variabel

a. Variabel terikat : Banyak gelembung, suhu, bau dan perubahan warna

b. Variabel bebas : PP, Glukosa, Ca(OH)2

c. Variabel control : Ragi


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode
eksperimen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di SMA Negeri 1 Bantul pada hari Senin, 14 Agustus 2017
pukul 11.15 WIB.

C. Alat dan Bahan

1) 3 tabung Erlenmeyer
2) 1 gelas ukur
3) 1 Pipa kaca U
4) 1 Termometer
5) 2 gabus penyumbat berlubang
6) Plastisin / Lilin mainan
7) Timbangan
8) Spatula
9) 20 gram gula
10) 4 gram ragi fermipan
11) Air kapur
12) Larutan Fenoftalen / pp
13) Air

D. Cara KerjaMemasukkan larutan 50 ml larutan gula 20% dalam erlemeyer A


1. Siapkan 3 buah Erlenmeyer beri label tabung A, tabung B, dan tabung C
2. Timbang 20 gram gula dan 2 gram fermipan

3. Masukkan ke dalam tabung A 20 gram gula lalu tambahkan 50 ml air yang telah
diukur menggunakan gelas ukur, aduk hingga gula terlarut
4. Masukan 2 gram fermipan kedalam tabung A aduk hingga terlarut
5. Ukur suhu tabung A menggunakan thermometer selama 5 menit
6. Siapkan tabung B dan tabung C
7. Beri air kapur pada tabung B dan tabung C air kapur sebanyak 50 ml, kemudian tetesi
dengan indicator pp sebanyak 2 tetes. Pastikan indicator pp tercampur merata dengan
air kapur hingga memunculkan warna merah jambu

8. Ukur suhu keduanya menggunakan thermometer selama 5 menit lalu tulis pada tabel
pengamatan.
9. Hirup aroma masing-masing tabung dan tulis aroma tabung pada tabel pengamatan
10. Hubungkan tabung A dengan tabung B menggunakan pipa U yang sudah terdapat
penyumbatnya hingga rapat.

11. Lapisi dengan plastisn / lilin mainan untuk memastikan tidak ada O2 yang ada dalam
tabung
12. Amatilah yang terjadi pada tabung A dan tabung B.
13. Bandingkan tabung B dengan Tabung C
14. Tulis dalam lembar kerja yang telah disediakan.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. DATA PERCOBAAN
Tabel Pengamatan Reaksi fermentasi alkohol

Yang Diamati Tabung A Tabung B Tabung C

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir


Warna Krem (putih Lebih muda Merah muda Putih susu Merah Merah
kecoklatan) muda muda
Gelembung Sedikit Banyak Tidak ada ada Tidak Tidak
Gas ada ada

Suhu 299 309 299 309 299 299

Aroma Seperti tape Lebih Tidak ada Seperti tape Tidak Tidak
menyengat ada ada

Keterangan :
Tabung A : Glukosa + Ragi (Fermipan)
Tabung B : Air kapur + PP
Tabung C : Air kapur + PP

- Pada menit ke 10 larutan A mulai ada gelembung.


- Pada menit ke 13 gelembung/ busa dari larutan menuju ke selang.
- Pada menit ke 16 Larutan Tabung A mulai berwarna putih susu.

B. ANALISIS DATA PERCOBAAN


- Warna
Dari data percobaan dapat dilihat perubahan warna pada Tabung A dan Tabung
B sedangkan tabung C sebagai pembanding dengan tabung B. Tabung A yang
semula berwarna krem / putih kecoklatan/ coklat muda setelah direaksikan
warnanya berubah menjadi lebih muda. Tabung B yang semula berwarna merah
mudah setelah direaksikan berubah menjadi putih susu.
- Gelembung gas
Tabung A semula menghasilkan sedikit gelembung kemudian bertambah terus
menerus hingga menit ke 13 gelembung mulai menuju ke selang. Gelembung
tersebut merupakan CO2 yang dihasilkan oleh tabung A gas CO2 tersebut
tertarik oleh larutan B sehingga gelembung tersebut dapat dengan mudah
memasuki pipa dan masuk ke tabung B sehingga merubah warna dan
menambah gelmbung pada tabung b
- Suhu
Suhu mula mula tabung A, B , dan C adalah 299 namun setelah terjadinya
reaksi, suhu tabung A dab B menjadi 309 sedangkan tabung C tetap.
- Aroma
Aroma tabung A mula-mula seperti tape kemudian setelah terjadi reaksi teryata
tabung A aroma nya lebih menyengat dari sebelumnya. Kemudian pada Tabung
B aroma nya yang semula tidak berbau berubah menjadi beraroma seperti tape
disebabkan reaks yang telah terjadi dan juga perpindahan gelembung
gelembung yang dihasilkan tabung A dan ditarik oleh larutan tabung B sehingga
dapat diketahui reaksi seperti berikut:

C. PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi pada tabung Erlenmeyer A?
Terjadi perubahan jumlah gelembung yang semula tidak ada menjadi
ada dan kemudian semakin lama gelembung tersebut semakin bertambah
banyak hingga menuju pipa dan kemudian berpindah ke tabung B warna
yang semula krem menjadi berwarna lebih muda, lalu terjadi perubahan
suhu pada tabung A setelah rekasi yangs semula 299 menjadi 309 kemudian
terjadi pula perubahan
2. Apa yang terjadi pada tabung Erlenmeyer B?
Pada tabung B terjadi perubahan yaitu yang semula tidak terdapat
gelembung kemudian setelah percobaan dilakukan pada tabung B terdapat
gelembung yang dihasilkan dari tabung A yang melalui pipa.
3. Bagaiman perubahan aroma terhadap tabung A, tabung B, dan tabung C?
Perubahan aroma yang terjadi pada tabung B yaitu lebih menyengat
dari bau semula, sedangkan tabung B perubahan aroma nya yang semula
tidak berbau berubah menjadi berbau seperti tape sedangkan tabung C tidak
menglami perubahan aroma.
4. Mengapa terjadi perubahan warna di tabung Erlenmeyer B? Jelaskan
reaksinya!
Perubhan warna terjadi karena sifat basa dalam larutan berkurang, itu
dikarenakan oleh reaksi antara kapur (Ca(OH)2 dan gas karbondioksida
(CO2)
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
5. Apa yang dimaksud dengan fermentasi alcohol?
Hasil pembentukan alcohol dari proses metabolism respirasi anaerob.
Reaksi :
C6H12O6 2C2H5OH+2CO2+ ATP
6. Apa kesimpulan praktikum ini?

Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan


oleh mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak
memerlukan oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum,
perangkat alat dilapisi oleh plastisin) . Selain itu fermentasi juga berarti
pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana
anaerob dengan menghasilkan energi.

a. Asam piruvat ( 3C) diubah menjadi Asetal dehid (2C ) sehingga


dilepaskan molekul CO2 (1C)
b. Asetaldehide segera mengikat ion H+ dari penguraian NADH menjadi
NAD maka sebagai akseptor ion H+ dalam proses fermentasi etanol ini
adalah Asetal dehide
c. Pengikatan ion H+ oleh Asetaldehide akan membentuk senyawa Etil
alkohol ( Etanol),
d. Produk fermentasi ini adalah 2 ETANOL , 2 CO2 , 2 ATP ,
e. Bahan fermentasi alkohol tetap menggunakan Glukosa , jika bahannya
Glukosa anggur maka akan menjadi alcohol

a. Mengapa terjadi aroma di tabung B? Jelaskan!


Percobaan ini adalah percobaan fermentasi alkohol yang memakai fermipan dan tepunng
yang mengandung glukosa di dalamnya, sehingga memungkinkan proses fermetasi alkohol
yang berasal dari respirasi anaerob glukosa yang menyebabkan aroma alkohol yang
menyengat pada tabung B.
a. Mengapa terjadi aroma di tabung B? Jelaskan!
Percobaan ini adalah percobaan fermentasi alkohol yang memakai fermipan dan tepunng
yang mengandung glukosa di dalamnya, sehingga memungkinkan proses fermetasi alkohol
yang berasal dari respirasi anaerob glukosa yang menyebabkan aroma alkohol yang
menyengat pada tabung B.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kesimpulan percobaan yang dilakukan adalah:

Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan


oleh mikroorganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak
memerlukan oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum,
perangkat alat dilapisi oleh plastisin) . Selain itu fermentasi juga berarti
pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana
anaerob dengan menghasilkan energi.

a. Asam piruvat ( 3C) diubah menjadi Asetal dehid (2C ) sehingga


dilepaskan molekul CO2 (1C)
b. Asetaldehide segera mengikat ion H+ dari penguraian NADH menjadi
NAD maka sebagai akseptor ion H+ dalam proses fermentasi etanol ini
adalah Asetal dehide
c. Pengikatan ion H+ oleh Asetaldehide akan membentuk senyawa Etil
alkohol ( Etanol),
d. Produk fermentasi ini adalah 2 ETANOL , 2 CO2 , 2 ATP ,
e. Bahan fermentasi alkohol tetap menggunakan Glukosa , jika bahannya
Glukosa anggur maka akan menjadi alcohol

B. Saran
1. Pastikan alat dan bahan yang akan Anda gunakna lengkap.
2. Sebaiknya gunakanlah ragi Fermipan agar reaksi cepat berlangsung dari pada ragi
pasar.
3. Pastikan larutan ditutup tanpa ada udara yang masuk agar terjadi reaksi anaerob.
4. Amati dengan cermat setiap detik maupun menit percobaan yabg Anda lakukan.
Catat baik-baik perubahan perubahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://dindarahmaniar.blogspot.co.id/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai