Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN VITAMIN
Dosen Pengampu :
Hj Anna Yuliana S.KM, M.SI

Disusun Oleh :

Nama/ NIM : Hielmy Ihsan Fauzi ( 31118168 )


Yeni Maelani ( 31118147 )
Mariah Ulfah ( 31118176 )

Kelas / Kelompok : Farmasi 2D / I


Tanggal Praktikum : 25 November 2019
Tanggal Masuk Laporan : 23 Desember 2019

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat
serta karunia-Nya kepada penulis untuk menyelasikan laporan praktikum
mengenai “Uji karbohidrat, Protein, Lipid dan Vitamin’’ yang dapat
terlaksana dengan baik. Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak berperan penting dalam membantu
penyusunan laporan ini. Khususnya kepada Hj Anna Yuliana S.KM, M.SI
selaku dosen pembimbing mata kuliah biokimia yang banyak memberikan
semangat dan masukan baik dalam teori maupun pelaksanaannya, dan terima
kasih juga kepada kakak asisten dosen yang telah memberikan bimbingan dan
arahan selama kegiatan praktik hingga sampai saat penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan lengkap ini penulis menyadari bahwa masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karana itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangaun sehingga dapat
dijadikan pedoman agar memperbaiki penyusunan laporan selnjutnya. Dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama kepada penulis
sendiri, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

Tasikmalaya, 25 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
I.2 Tujuan .............................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat ..................................................................................... 3
2.2 Protein ............................................................................................. 6
2.3 Vitamin ........................................................................................... 7

III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 8
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................ 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ................................................................................................ 16
4.2 Pembahasan .................................................................................... 19

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 23
5.2 Saran ............................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan


fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat,
dan biomolekul lainnya. Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl neuberg,
seorang ahli kimia jerman pada tahun 1903, namun sekitar satu setengah abad
sebelumnya, yaiu pertengahan abad XVII karl Wilhelm Scheele seorang ahli
kimia swedia telah melakukan penelitian mengenai susunan kimia jaringan
pada tumbuhan dan hewan.
Dengan adanya biokimia yang semakin berkembang dari setiap zaman,
akhirnya para tenaga medis dapat melakukan penelitian laboratorium tentang
masalah-masalah yang banyak ditemukan saat ini, yang diantaranya penelitian
masalah gizi menghasilkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah
seseorang terkena penyakit tertentu.
Dengan majunya pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah
diketahui bahwa enzim yang merupakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi
dalam tubuh adalah suatu protein. Selain itu perkembangan atau kemajuan
metode analisis kualitatif, penemuan antara metabolism karbohidrat, lemak,
protein merupakan salah satu bentuk akan perkembangan biokimia saat ini.
Beberapa materi Pratikum yang telah diuji praktekan mulai dari uji
kualitatif karbohidrat sampai vitamin dalam rangka melengkapi materi kuliah
biokimia di semester 3 ini, sehingga kita mendapatkan ilmu pengetahuan akan
hal ilmu tersebut dan dapat menguji suatu sampel untuk melihat ada atau
tidaknya kandungan karbohidrat, protein, vitamin. Seperti hasil pratikum yang
telah kami lakukan ini. Semoga kita dapat mengamalkan semua ilmu yang
telah kita miliki agar bermanfaat bagi semua pihak dan medapatkan berkah dan
karunianya dari Allah SWT. Aamiin.
1.2 Tujuan

1. Mampu melakukan uji kualitatif karbohidrat, protein, vitamin pada sampel.

2. Mampu membedakan jenis karbohidrat berdasarkan uji khasnya.

3. Mampu mengenal reaksi-reaksi umum asam amino penyusun protein.

4. Mengetahui sifat fisiko kimia masing-masing dari senyawa karbohidrat,


protein, dan vitamin.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Karbohidrat
Karbohidrat tersebar luas dialam ini baik dalam tumbuhan,hewan, maupun
dalam manusia, dalam tumbuhan karbohidrat dihasilkan dari hasil fotosintesis
lebih tepatnya pada reaksi gelap. Kandungan karbohidrat didalam kehidupan
makhluk hidup sangatlah penting karrna berfungsi sebagai sumber kalori dan
sebagai sumber energy utama dalam tubuh. Dalam 1 gram Karbohidrat
mengandung sebesar 4 kalori (Anonim,2009).
Karbohidrat adalah senyawa organic yang terdiri dari struktur atom
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Senyawa karbohidrat terdiri dari
karbohidrat sederhana (yang memiliki gugus C,H,O yang palinh sedikit yang
nantinya dapat membentuk menjadi gabungan dan membentuk karbohidrat
kompleks), dan karbohidrat kompleks yang dimana gabungan dari karbohidrat
sederhana. Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena
adanya gugus karbonil dalam bentuk aldehid atau keton. Senywa ini juga
memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton atau turunan senyawa-senyawa
tersebut dengan rumus molekul 𝐶𝑚 (𝐻2 O) 𝑛 (Pine,1988).
Karbohidrat juga dapat digolongkan menjadi 3 jenis diantaranya yaitu :
2.1.1 Monosakarida
Monosakarida ini merupakan karbohidrat paling sederhana dimana hanya
terdiri dari 1 struktur yaitu heksosa yang mengandung 6 buah atom karbon (C)
Dan Pentosa 5 atom karbon (C). Monosakarida larut dalam air dan tidak larut
dalam alcohol dan ester (Fessenden,1999).
Contoh Karbohidrat Monosakarida ialah :
 Glukosaa : Merupakan sumber energi bagi sel-sel dalam tubuh.
Memiliki deret aldose dengan rantai :
Gambar I : Rumus rantai Glukosa

 Fruktosa : Karbohidrat monosakarida yang dapat menimbulkan rasa


manis pada buah dan madu. Memiliki deret ketosa dengan rantai :

Gambar II : Rumus rantai Fruktosa

 Galaktosa : Merupakan bagian dari laktosa yang terdapat pada susu.


Memiliki deret aldose dengan rantai :

Gambar III : Rumus rantai Galaktosa


2.1.2 Disakarida
Disakarida merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk ketika dua
moonosakarida mengalami kondensasi yang melibatkan terlepasnya suatu
molekul kecil seperti air dari bagian gugus fungsinya. Walaupun dengan dua
senyawa monosakarida yang sama tetapi akan menghasilkan disakarida dengan
sifa-sifat kimia yang berbeda tergantung dari komponen monosakarida
pembentuknya. Disakarida kadang kala berbentuk larut dalam air, berasa manis
dan terasa lengket (Matsuda,1957).
 Sukrosa : Karbohidrat ini terbentuk dari dua monosakarida yaitu antara
glukosa dengan fruktosa, gula ini tidak mereduksi. Ia digabungkan
dengan oksigen hemiasetal dan tidak memiliki hidroksida hemiasetal
bebas.

Gambar IV : Rumus rantai Sukrosa

 Laktosa : Laktosa adalah bahan utama yang ditemukan dalam susu


semua mamalia. Berbeda dengan mayoritas sakarida, laktosa tidak
manis rasanya. Laktosa terdiri darri suatu karbohidrat antara glukosa
dengan galaktosa , sukrosa ini dihubungkan oleh 1-4 glikosidik dalam
orientasi beta.

Gambar V : Rumus rantai Laktosa

 Maltosa : Disakarida lain yang biasa ditemukan, memiliki dua molekul


glukosa monosakarida yang terikat bersama, kaitannya adalah antara
atom karbon pertama glukosa dan karbon keempat dari molekul glukosa
lain, dan memiliki 1-4 hubungan glikosidik.

Gambar VI : Rumus rantai Maltosa


2.1.3 Polisakarida
Karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus monosakarida mulai dari
puluhan sampai ratusan gugus monosakarida sekaligus. Didalam kehidupan
sehari-hari polisakarida digunakan sebagai bahan pembangunan, bahan
makanan, dan sebagai zat spesifik. Contohnya selulosa, gliserin, dan amilum
(Soeharsono,1992).

Gambar VII : Rumus rantai Amilum & Selulosa

2.2 Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai berat molekul
besar antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol). Protein tersusun dari atom-
atom C, H, O, N ditambah beberapa unsur lainnya seperti P dan S. Atom- atom
itu membentuk unit-unit asam amino. Urutan asam amino dalam protein
maupun hubungan antara asam amino satu dengan yang lain, menentukan sifat
biologis suatu protein (Girinda, 1986).
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O, dan
N yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein
mengandung gula terpor belerang, dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besa dan tembaga (winarno, 1984). Kunci ribuan protein
yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit pembangunan
protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit
pembangunan protein yang relayif sederhana dibangun dari rangkaian dasar
yang sama, dari 20 asam amino mempuyai rantai samping yang khusus, yang
berikatan kovalen dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino
mempunyai rantai samping yang khusus yang memberikan sifat kimia masing-
masing individu, kelompok 20 pembangunan ini dapat dianggap sebagai abjad
struktur protein (Lehninger, 1982).
Protein mengandung amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam
dan basa. Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa, ada yang
mudah larut dan ada yang sukar larut. Namun, semua protein tidak larut dalam
pelarut lemak seperti eter dan kloroform. Apabila protein dipanaskan atau
ditambah etanol absolut, maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal
ini disebabkan etanol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul
protein. Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pH, suhu, kekuatan ionik dan
konstanta dielektrik pelarutnya (jalip, 2008).
2.3 Vitamin
Vitamin merupakan satu dari bagian jenis senyawa yang dapat
menghambat reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan
aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan
membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh
oksigen bebas yang reaktif. Selain itu, vitamin juga berkonstribusi dalam
menyokong sistem imun yang baik sehingga resiko terkena berbagai penyakit
degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manusia. Jadi,
secara tidak langsung asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat
menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang. (Yazid, 2006).
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok
besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan vit C,
sedangkan vitamin lainnya yaitu vitamin A, D, E, K bersifat larut dalam lemak.
Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpang beberapa hari saja
di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan
lamanya di dalam tubuh (lehninger, 1998).
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam
air hanya disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut
air secara terus- menerus.
Mengkonsumsi terlalu sedikit vitamin dapat menyebabkan gangguan gizi.
Oleh karena itu, orang yang makan berbagai macam makanan tidak mungkin
kekurangan banyak vitamin. Kekurangan vitamin D merupakan pengecualian.
Hal ini sering terjadi pada kelompok orang tertentu (seperti orang tua)
meskipun mereka memakan berbagai macam makanan. Untuk vitamin yang
lainnya, kekurangan vitamin dapat terjadi jika seseorang mengikuti diet ketat
yang tidak memiliki cukup vitamin tertentu (Purwati, 2013).
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Tanggal 25 November 2019 – 02 Desember 2019.

Tempat : Lab Penelitian Stikes BTH Tasikmalaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

Tabung reaksi 6 buah

Gelas ukur 5 ml 2 buah

Gelas ukur 100 ml 1 buah

Beker gelas 50 ml 2 buah

Penangas air ( kaki tiga,kassa,spirtus) 1 buah

Penjepit Kayu 3 buah

Spatula 3 buah

Pipet tetes 3 buah

Bahan :

 Sampel

Sukrosa, Pepton, Vitamin B1

 Pereaksi

Reagen Karbohidrat Reagen Protein Reagen Vitamin

Larutan Molish Larutan HCL 10 % Aquades

Larutan Iodium Larutan NaOH 40 % Pb Asetat 10 %

Larutan Benedict Alkohol 96 % Larutan NaOH 6 N


Larutan Barfoed Larutan NaOH 10 % Larutan Bismut nitrat

Larutan Bial Larutan 𝐶𝑢𝑆𝑂4 0,2 % Larutan KI 5%

Larutan Seliwanof Larutan Ninhidrin

𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐻2 𝑆𝑂4 𝐻𝑁𝑂3 Pekat

HCL Pekat Larutan NaOH 10 %

Fenilhidrazin Aquades
hidroklorida

Kristal Natrium Asetat

𝐻𝑁𝑂3 Pekat
3.2 Prosedur Kerja

1) Uji karbohidrat

 Uji Molisch

Masukan 1 ml sampel no.320


dan 3 tetes pereaksi molisch Kocok pelan-pelan
kedalam tabung reaksi

Terjadinya warna ungu pada Tambahkan 1 ml H2SO4 pekat


bidang batas antara kedua melalui dinding tabung yang
lapisan cairan (reaksi positif). dimiringkan.

 Uji Iodium

Masukan 3 tetes larutan Terjadinya


Tambahkan 2 tetes
sampel no. 320 warna
larutan iodium.
kedalam lubang orange
porselin. (reaksi
negatif ).

 Uji Benedict

Masukan 3 tetes larutan Panaskan dalam


sampel no.320 pada penangas air
tabung reaksi yang Lalu kocok.
mendidih selama 1
telah diisi 2 ml reagen menit.
benedict.

Tidak terjadinya
Kemudian biarkan
perubahan warna merah
dingin.
bata (reaksi negatif).
2) Uji Protein
 Uji Biuret

Masukan 2 ml Tambahkan 1 ml Campur


larutan sampel NaOH 10% dan 3 dengan baik
no.320 tetes CuSO4 0,2%

Terjadinya
warna ungu.

 Uji Ninhidrin

Panaskan dalam
Masukan 2 ml larutan Tambahkan 5 tetes
penangas air
sampel.no.320. pereaksi ninhidrin.
selama 5 menit

Terjadinya
perubahan
warna biru

 Uji Xantoprotein
Tambahkan 1 ml
Panaskan dalam
HNO3 pekat. Adanya
Masukan 2 ml larutan penangas air selama
endapan putih yang
sampel.no.320. 1 menit.
terbentuk.

Dinginkan dibawah air kran,


Terjadinya perubahan lalu tambahkan NaOH 10%
warna jingga. setetes demi tetes
3) Uji Vitamin

 Uji Adanya Vitamin B1


a. Percobaan I

Maukan 10 tetes
Tambahkan 10 tetes Campur dengan
larutan sampel
larutan Pb-asetat baik
no.320 kedalam
10% dan NaOH 6N
tabung reaksi. .

Timbul endapan warna coklat Kemudian


(reaksi positif vitamin B1). panaskan

b. Percobaan II

Masukan 10 tetes Tambahkan 10 Campur


larutan sampel no.320 tetes larutan dengan baik.
kedalam tabung reaksi. bismuth nitrat

Terjadinya perubahan warna Tambahkan 2 tetes


dan endapan berwarna larutan KI 5%
merah jingga (reaksi positif
vitamin B1)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan terhadap sampel maka
didapatkan hasil yaitu terkandung senyawa karbohidrat golongan disakarida yaitu
Sukrosa , Protein jenis Pepton, Dan vitamin yaitu vitamin B1 semua hal tersebut
didapat dari uji kualitatif yang telah lakukan dan memiliki khas tersendiri saat
pengujiaan tersebut. Seperti Sukrosa yang bertanda negative pada uji benedict
berarti merupan karbohidrat non pereduksi.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Winarno, R.J and Fessenden,J.S. 1989. Kimia organik jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Sudarmaji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit
Liberty : Yogyakarta.
Winarno, F, G. 1997. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Sirajudin, Syarifuddin . 2012. Penuntun praktikum biokimia. Makassar :
Universitas Hasanudin
Ishanda , Lanang. 2014. Prinsip kimia organik edisi III. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai