Anda di halaman 1dari 2

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS TADULAKO
MATA KULIAH BIOKIMIA UMUM

Nama: Wahyu Hidayat NIM: G30122017 Kelas: Kimia A

RESUME
SEL & BIOMOLEKUL

Sel adalah unit dasar kehidupan. Komponen utama kebanyakan sel adalah air yaitu
sekitar 80%. Dari berat sisanya terdapat lipid sekitar 10%, karbohidrat 15%, protein 50% dan
asam nukleat 15%. Organel sel merupakan isi sel yang tidak larut di dalam sitoplasma sel.
Organel sel dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu organel sel tanpa memberan dan organel
ser memberan tertutup.
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme
hidup dan bersifat khas sebagai produk biologi. Biomolekul tersusun dari senyawa karbon dan
hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan
oleh ikatan kovalen. Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat
bentuk: protein , asam nukleat , karbohidrat , dan lipid.
1. Protein.
Protein adalah salah satu nutrisi penting bagi kesehatan tubuh. Nutrisi yang
juga dikenal dengan nama polystyrene ini terdapat di setiap sel dalam tubuh.
2. Asam Nukleat
Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia
yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang
mengandung informasi genetik.
3. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi yang berfungsi sebagai sumber energi untuk
tubuh. Sumber energi ini merupakan makanan utama bagi otak.
4. Lipid
Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organic.

Kerusakan sel (juga dikenal sebagai cedera sel ) adalah berbagai perubahan stres yang
dialami sel akibat perubahan lingkungan eksternal dan internal. Penyebabnya antara lain bisa
karena faktor fisik, kimia, infeksi, biologis, nutrisi, atau imunologi. Kerusakan sel bisa bersifat
reversibel atau ireversibel. Tergantung pada luasnya cedera, respons seluler mungkin adaptif
dan jika memungkinkan, homeostatis dipulihkan. ematian sel terjadi ketika tingkat keparahan
cedera melebihi kemampuan sel untuk memperbaiki dirinya sendiri. Kematian sel bergantung
pada lamanya paparan terhadap stimulus berbahaya dan tingkat keparahan kerusakan yang
ditimbulkan. Kematian sel dapat terjadi karena nekrosis atau apoptosis .
Ketika sel rusak, tubuh akan berusaha memperbaiki atau mengganti sel tersebut agar
dapat melanjutkan fungsi normalnya. Jika sebuah sel mati, tubuh akan mengeluarkannya dan
menggantinya dengan sel lain yang berfungsi, atau mengisi celah tersebut dengan jaringan ikat
untuk memberikan dukungan struktural bagi sel-sel yang tersisa. Motto dari proses perbaikan
adalah mengisi celah yang disebabkan oleh sel-sel yang rusak untuk mendapatkan kembali
kesinambungan struktural. Sel normal mencoba meregenerasi sel yang rusak tetapi hal ini tidak
selalu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai