Anda di halaman 1dari 58

Kelas Reguler -A

Tugas Critical Book Report

ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI DI


AKADEMI KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN

DI SUSUN OLEH :

UCIA MAHYA DEWI 8176141011


WIDYA IRFANI 8176141012

Dosen Pembimbing:
Dr. Murniaty Simorangkir, M.S

Mata Kuliah :
Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
CRITICAL BOOK REVIEW

IDENTITAS BUKU I

Judul buku : Prinsip – prinsip Biokimia


No. ISBN : 0-7- 5741920-1
Pengarang : David .S Page
Penerbit : Erlangga
Tahun terbit : 1985
Kota terbit : Jakarta
Tebal buku : 463 halaman
Edisi : Kedua
Bahasa teks : Indonesia
I. PENGANTAR
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai molekul didalam sel hidup serta
organisme hidup beserta reaksi kimianya. Dalam Buku teks prinsip- prinsip biokimia juga
membahas tentang kimia umum dasar dan kimia organik dari sel hidup tidak berbeda dari zat
yang tak hidup. Ini merupakan hal yang penting karena sel hidup terdiri dari molekul-
molekul, yang mana jika berdiri sendiri tidak hidup. Keikutsertaan sel hidup didalam
perangkat kompleks dari proses – proses kimia yang meliputi biokimia sebuah sel, molekul-
molekul ini membentuk suatu kesatuan yang hidup. Studi biokimia memperhatikan jenis –
jenis dasar dari sel dan susunannya. Kemudian meneliti atom dan molekul yang secara umum
ditemukan dalam sistem biologis, kebutuhan energi dari sistem, dan sifat- sifat dari salah satu
komponen yang menentukan pada setiap sel, yaitu air.
Buku prinsip- prinsip biokimia ini dibagi tiga bagian yang mengemukakan suatu arus
logika dari gambaran- gambaran molekul kecil ke metabolisme dan pada akhirnya menuju ke
sintesis protein. Bagian I menguraikan kimia mengenai molekul yang ditemukan didalam sel
hidup. Bagian II mengemukakan reaksi penurunan martabat molekul oleh sel menyerap
energi sedang dan bagian III menunjukkan bagimana sel memproduksi molekul- molekul
baru dari bahan baku.
Materi- materi yang dibahas dalam buku prinsip- prinsip biokimia ini yaitu :

BAGIAN I
BAB I : Molekul – molekul sederhana dan keanekaragaman Seluler
BAB II : Asam Amino dan Protein
BAB III : Enzim
BAB IV : Karbohidrat
BAB V : Nukleotida dan Asam Nukleat
BAB VI : Lipida

BAGIAN II
BAB VII : Pembangkitan Energi : Rangkaian Katabolik
BAB VIII : Katabolisme Karbohidrat : Peragian dan Glikosida
BAB IX : Daur Asam Trikarboksilat dan Pernapasan
BAB X : Fotosintesis

BAGIAN III
BAB XI :Biosintesis Protein
II. RINGKASAN ISI BUKU

BAB I : Molekul – molekul sederhana dan keanekaragaman Seluler


Pada bab I membahas mengenai organisasi materi hidup pada kedua tingkatan, baik
selular maupun molekular. Memahami apakah sel itu, dan tugas dari masing – masing sel itu
sendiri, mengelompokkan sel menjadi dua kelas besar yaitu : prokariot dan eukariot. Sel
prokariot merupakan organisme kecil bersel tunggal seperti bakteri dan algae biru kehijau-
hijauan. Eukariotik lebih dalam ukuran seluruhnya daripada prokariot bahwa dalam sel
eukariot terdapat banyak struktur yang teratur yang mempunyai fungsi – fungsi khusus.
Struktur dasar sel prokariotik ada tiga yaitu nukleoplasma terdiri dari satu molekul tunggal
DNA berbentuk koil – helix – rangkap, yang merupakan pembawa informasi genetik dalam
semua sel.
Sitoplasma merupakan sebuah larutan tak berbentuk dari protein, asam nukleat, dan
zat – zat lain yang terlibat dalam metabolisme sel. Dinding sel dan membran merupakankulit
luar dari sel bakteri yang merupakan suatu zat karbohidrat protein yag mempunyai kekuatan
mekanik besar. Struktur dasar sel eukariotik terdiri dari Inti yang merupakan suatu sel
eukariotik mengandung perangkat genetik sel, retikulum endoplasmatik tampaknya hanya
terdiri dari saluran yang melewati sitoplasma, tetapi sesungguhnya merupakan sistem vesikel
kempis yang saling berhubungan. Membran sel bekerja sebagai rintangan permeabilitas,
sepertinya halnya pada membran sel prokariotik. Mitokondria dikatakan “rumah tenaga” sel
eukariotik karena merupakan tempat terjadinya oksidasi karbohidrat, lemak, dan asam amino
menjadi CO2 dan H2O.
Peroksisom merupakan rongga – rongga kecil yang disebut vesikel, mengandung
bermacam- macam enzim oksidatif seperti katalase. Butir Glikogen merupakan noda- noda
yang paling gelap. Badan golgi merupakan vesikel membran yang pipih , yang berguna
sebagai zat pembungkus yang dikeluarkan oleh sel hati. Lisosom meupakan vesikel atau
bungkus yang dikelilingi membran kecil, yang mengandung enzim penghidrolisa. Air
merupakan suatu zat yang istimewa dalam banyak hal. Proses dalam jumlah besar dalam
sistem hidup menggunakan H2O sebagai pereaksi dan ia merupakan sumber yang selalu
tersedia untuk memberikan ion- ion H3O+ dan OH- . energi. Penggunaan utama energi seluler
dan material adalah biosintesis molekulmakro seperti protein untuk mengganti energi yang
telah mengalami degradasi atau meningkatkan jumlahnya didalam sel.
BAB II : Asam Amino dan Protein
Protein merupakan suatu unsur selular utama, meliputi kira- kira 50 % berat kering
dari sel. Fungsi protein berkisar dari katalitik, dalam hal enzim, hingga toksik dalam hal
racun bakteri dan ular. Protein merupakan polimer yang terdiri dari satuan asam amino yang
terikat secara yang terikat secara kovalen. Hubungan kovalen dasarnya adalah suatu ikatan
amida sederhana , yang dibentuk oleh kondensasi gugus amino suatu asam amino dengan
gugus asam karboksilat. Ciri- ciri Fungsional Asam Amino. Penyusunan asam amino
kedalam empat kelompok ini mempunyai pengertian yang mendasar. Misalnya, rantai cabang
dari asam amino hidrofobik pada umumnya membentuk bagian dalam dari molekul protein
globular apabila pelarut polar, air, dijauhkan. Asam amino tidak hanya berperan sebagai
bahan pembangun protein, tetapi juga merupakan prekursor (pelopor) kimia bagi banyak
senyawa yang mengandung nitogen penting. Semua asam amino D- amino secara stereokimia
ada hubungannya dengan D- gliseraldehida, seperti halnya dengan D – alanin.
Asam amino selalu mengandung sedikitnya satu gugus donor proton (asam) dan
sedikitnya satu gugus akseptor proton (basa). Perilaku asam basa dari asam amino.Asam
laktat merupakan asam α- hidroksi, yaitu gugus hidroksinya tidak mampu untuk memperoleh
atau kehilangan proton pada kondisi biasa. Sifat- sifat fisik nya antara lain : yang dimiliki
oleh asam karboksilat polar. Alanin sebaliknya mempunyai sifat – sifat fisik yang
menunjukkan zat ionik bahkan dalam keadaan padat. Kimia asan amino dibagi menjadi dua
kelompok : kimia gugus amino dan kimia gugus R. Ciri- ciri protein : tiap jenis protein
ditandai ciri-cirinya : susunan kimia yang khas ;bobot molekular yang khas ; Urutan asam
amino yang khas. Sifat ikatan peptida antar lain ; menunjukkan sifat ikatan rangkap yang
cukup besar, yaitu dengan bentuk resonansi yang menyokong kepada ikatan peptida secara
keseluruhan, menunjukkan sifat ikatan rangkap yang tinggi dari ikatan peptida mengharuskan
semua atom yang diikat pada karbon peptida dan nitrogen.
Setiap protein mempunyai struktur tiga dimensi yang unik , yang ditentukan oleh
urutan asam – asam amino dalam rantai polipeptida.Hubungan antara struktur primer dan
fungsi antara lain ; struktur primer dan variasi spesies, struktur primer dan kerusakan genetik
dan struktur primer dan pembedaan fungsional. Ada beberapa cara untuk melakukan
denaturasi dalam protein termasuk; perlakuan pemanasan, perubahan pH besar, perlakuan
kimiawi, perlakuan mekanik.
BAB III : Enzim
Enzim menelantarkan, mengendalikan, dan mengkatalisasikan aktivitas kimia dari
suatu sel hidup. Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara yang selektif dan
efisien.Sebagai katalis, enzim adalah satu- satunya dibanding dengan katalis- katalis
anorganik atau organik sederhana. Sifat- sifat katalik khas dari enzim termasuk hal – hal
berikut : Enzim meningkatkan laju reaksi pada kondisi biasa (fisiologik) dari tekanan, suhu,
dan pH ; Enzim berfungsi dengan selektivitas atau spesifisitas bertingkat luar biasa tinggi
terhadap reaktan yang dikerjakan dan jenis reaksi yang dikatalisasikan; Enzim memberikan
peningkatan laju reaksi yang luar biasa dibandingkan dengan katalis biasa.Pemberian nama
enzim pada akhir – akhir ini didasarkan atas IEC yang mempunyai nama sistematik yang
bersifat menguraikan. Klasifikasi IEC dari enzim antara lain : oksidoreduktase, transferasa,
Hidrolasa, Liasa dan Ligasa. Koenzim dan gugus prostetik ; pembedaan antara koenzim dan
gugus proestetik dimana koenzim biasa adalah secara lemah terikat dengan apoenzim dan
dapat didisiosiasikan secara reversibel ; koenzim yang terikat dengan kuat pada apoenzim
disebut gugus prostetik. Vitamin dan koenzim ; Vitamin merupakan molekul polar yang
dapat larut dalam air maupun molekul non polar yang larut dalam pelarut lemak ; vitamin
yang dapat larut dalam air antara lain : asam askorbat, biotin , kobalamin, asam pantotenat,
riboflavin , tiamin. Vitamin yang larut dalam lemak; antara lain, vitamin A; vitamin D;
Vitamin E; Vitamin K. Koenzim dan Reaksi – Reaksi Kimia, banyak reaksi kimia yang
berhubungan dengan keadaan hidup dari materi adalah disebabkan oleh enzim, yang
memerlukan suatu koenzim bagi aktivitasnya. Dalam banyak hal koenzim yang diisolasikan
dapat menyebabkan suatu reaksi yang sama, biasanya dengan efisiensi yang lebih jelek, pada
laju yang lebih lambat , dan tanpa adanya selektivitas.

BAB IV: Karbohidrat


Ada tiga kelas besar karbohidrat : monosakarida merupakan suatu polihidroksi
aldehida maupun suatu polihidroksi keton dengan rumus total (CH2N)n ;Oligosakarida
merupakan disakarida , yang tersusun dari dua satuan monosakarida (identik atau berbeda)
yang digabungkan oleh ikatan glikosida yang dapat dihidrolisasikan. Polisakarida adalah
ikatan glikosida, maka polisakarida juga disebut glikan. Dinding sel bakteri merupakan kulit
pelindung yang berstruktur sangat tinggi yang mengelilingi membran bakteri dan mempunyai
tingkat kekuatan mekanik cukup besar.Glikoprotein merupakan salah satu klas demikian
yang mempunyai bagian karbohidrat terikat secara kovalen pada rantai polipeptida.
BAB V : Nukleotida dan Asam Nukleat
Asam- asam nukleat seperti DNA dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar
kimia bagi pemindahan keterangan didalam semua sel. Asam nukleat merupakan rantai
polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida.Mononukleotida
merupakan balok bangunan yang berulang untuk semua asam nukleat. Sebuah pentosa dan
basa pirimidin atau purin dapat bergabung untuk membentuk suatu turunan N- glikosil
disebut nukleotida.Mononukleotida merupakan ester nukleosida yang asam aksinya, yaitu
asam fosfat telah membentuk ikatan ester dengan salah satu dari gugus –OH dari pentosa.
Pembelahan asam nukleat. Ikatan fosfodiester dari DNA dan RNA dapat dihidrolisasikan dan
dapat diputuskan baik secara kimiawi maupun enzimatik.
Asam nukleat yang masuk tubuh sebagai bagian dari makanan dipecah- pecah
didalam usus kecil oleh nuklease pankreas untuk membentuk campuran nukleosida pankreas
untuk membentuk campuran nukleosidamonofosfat dan oligonukleotida. DNA ditemukan
baik dalam semua sel prokariotikdan eukariotik maupun dalam satu klas virus. Dalam sel
eukariotik diploid satu atau lebih molekul DNA bergabung dengan poliamin dan protein
dasaryang disebut histon. Molekul – molekul RNA sel eukariotik merupakan jenis dasar yang
sama. Virus merupakan partikel lembamyang menular dan terdiri dari molekul asam nukleat
dikelilingi oleh lapisan pelindung.

BAB VI : Lipida
Lipida menunjukkan ke zat – zat yang dapat diekstraksi dari materi hidup dengan
menggunakan pelarut hidrokarbon seperti ligroin, benzena, etil eter, kloroform. Fungsi Lipida
termasuk : Penyimpanan energi dan transpor; struktur membran;kulit pelindung; komponen
dinding sel; penyampai kimia.Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat
berantai lurus; asam lemak pada umumnya mempunyai jumlah atom karbon genap; asam
lemak dapat dijenuhkan atau dapat dijenuhkan atau dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai
satu atau lebih ikatan rangkap

BAGIAN II
BAB VII : Pembangkitan Energi : Rangkaian Katabolik
Sebuah sel harus mempunyai jalur- jalur biokimia yang tersedia untuk degradasi
bertahap dari zat makanan untuk menghasilkan energ, dan juga biosintesis bertahap dari zat-
zat yang diperlukan, Kemoautotrop memperoleh energi dengan mengoksidasi molekul-
molekul yang tereduksi H2S, S, NH3, NO2,CO sehingga menghasilkan energi yang diperlukan
untuk mereduksi karbondioksida. Fotoautotrop memperoleh energi dengan mengubah cahaya
matahari menjadi energi kimia. Energi adalah kemampuan untuk melaksanakan kerja atau
usaha sedang usaha dapat dinyatakan dlam berbeda- beda cara. Untuk semu perubahan
energi, Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa untuk setiap proses perubahan
total energi dalam sistem sama dengan tetapi berlawanan tanda terhadap perubahan energi
total dari sekelilingnya. Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa proses spontan
berlangsung dengan disertasi penmbahan bersih entropi alam semesta. Prinsip Le Chateir
yang menyatakan bahwa jika suatu sistem dalam keseimbangan diganggu, maka sistem akan
bereaksi atau berubah untuk mencari kedudukan kesimbangan baru yang mengurangi akibat.

BAB VIII : Katabolisme Karbohidrat : Peragian dan Glikosida


Katabolisme anaerobik atau peragian karbohidrat atau molekul bahan bakar lain cara
yang paling sederhana dan rudimeter untuk menurunkan .Respirasi aerob adalah
reaksi katabolisme yang membutuhkan suasana aerob sehingga dibutuhkan oksigen, dan
reaksi ini menghasilkan energi dalam jumlah besar. Respirasi Aerob juga diartikan sebagai
proses pembebasan energi yang terkandung dalam makanan menjadi energi ATP yang
dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melaksanakan kinerjanya. Tahap Respirasi Aerob Glikolisis
berlangsung pada Sitosol . Tahap pertama respirasi aerob adalah glikolisis dengan
pemecahan molekul glukosa(6C) membentuk senyawa berupa Phosfogliseraldehid (PGAL),
yaitu senyawa beratom C-6 yang mendapat tambahan fosfat yang memerlukan energy dari 2
molekul ATP. Selanjutnya respirasi aerob dimana molekul PGAL kemudian akan membelah
membentuk 2 senyawa 3 rantai karbon dan 1 fosfat yang disebut 3GP atau 3-
Phospoglycerade. Kemudian masing-masing 3GP akan berubah menjadi asam piruvat dengan
melepaskan energi sebanyak 1 molekul ATP dan pelepasan 1 atom hidrogen yang berpotensi
energi tinggi, dimana selanjutnya hidrogen yang dilepaskan ini akan ditangkap oleh kofaktor
berupa NAD+ dan membentuk senyawa 2NADH. Hasil dari tahap glikolisis adalah 2
molekul asam piruvat, 2 molekul ATP, dan 2 molekul NADH. Selanjutnya senyawa asam
piruvat memasuki membran mitokondria untuk tahap berikutnya.

BAB IX : Daur Asam Trikarboksilat dan Pernapasan


Siklus Krebs adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang
membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan
oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
Residu asetyl tersebut dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif), suatu ester
koenzim A (KoA). Koenzim A (KoA) mengandung vitamin asam pantotenat. Siklus krebs ini
terjadi didalam mitokondria. Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs adalah
sederetan jenjang reaksi metabolisme pernafasan selular yang terpacu enzim. Siklus asam
sitrat juga bisa didefinisikan sebagai jalur bersama terakhir untuk oksidasi karbohidrat, lipid,
dan protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian besar asam amino dimetabolisme
menjadi asetil koenzim A (KoA) atau zat-zat antara siklus ini. Siklus krebs disebut siklus
asam sitrat karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Siklus ini juga berperan
sentral dalam glukoneogenesis, liogenesis, dan interkonversi asam-asam amino. Banyak
proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satu-satunya jaringan
tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang timbul dapat
parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti oleh
jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam
sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.

BAB X : Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis juga
dapat di artikan proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya
atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya
infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu
Hasil dari Fotosintesis adalah glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan
di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat
di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti
cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang Proses fotosintesis berlangsung dengan adanya spektrum cahaya tampak,
dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam
fotosintesis.Fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil
sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui
tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari
tubuh tumbuhan.

BAGIAN III
BAB XI :Biosintesis Protein
Metabolisme merupakan aktivitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan,
dan mencakup berbagai kerjasama banyak sistem dengan multi enzim. Ada reaksi penguraian
dan ada reaksi pembentukan (biosintesis). Semua reaksi itu terjadi di dalam sel dan
berlangsung secara enzimatis dan berada dalam keadaan setimbang. Biosintesis protein atau
proses pembentukan protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan
DNA, RNA dan Ribosom. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetik. Kode genetik adalah
suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G)
yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh. Proses ini terjadi secara
alami dan terus menerus, tidak pernah berhenti berproses. Proses ini bertujuan untuk
menghasilkan protein. DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan menghasilkan
protein sebagai senyawa utama dalam metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal
dengan istilah Sentral dogma. Pada sentral dogma ini terjadi tiga proses utama, yakni :
replikasi, transkripsi dan translasi. Secara sederhana replikasi adalah penggandaan. Dimana
monomer DNA membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur DNA yang
lama, kemudian setelah terbentuk replikat , kemudian terjadi proses pemindahan informasi
genetik dari DNA ke RNA, oleh tRNA dan mRNA inilah yang disebut transkkripsi.
selanjutnya terjadi perangkaian dari kode-kode genetic yang telah ditranskripsikan tadi yang
disebut replikasi. Proses ini akan berhenti pada stop kodon yakni UAA, UAG, UGA.

III. KEUNGGULAN BUKU


3.1 Keterkaitan antar Bab
Dalam buku karya David S.Page, pembahasan pertamanya mengenai materi hidup
dan sel. Kemudian pada bab-bab berikutnya dijelaskan secara rinci pembagian-
pembagian biomolekul itu (asam amino dan protein, enzim, karbohidrat, nukleotida dan
asam nukleat, dan lipida).
Keterkaitan antara Bab yang satu dengan bab yang lain dalam buku ini sudah
saling berkaitan. Setiap Bab menyajikan materi yang dapat dipelajari dan bab tersebut
bersangkutan dengan bab sebelumnya atau bab sesudahnya.Penyusunan materi yang
rapi dan saling terkait sehingga memudahan dalam menuntun pembaca untuk
memahami materi, keterkaitan antar subbab dimulai dari pengertian umum, penjelasan
mendalam hingga contoh.
Jadi bisa disimpulkan dalam uraian di atas dari beberapa bab ini memiliki
keunggulan kepada para pembaca bahwa setiap bab yang disajikan dipaparkan secara
beruntun antara satu bagian I, II dan III dimana setiap bab yang dimulai dengan
pendahuluan singkat yang menempatkan judul- judul yang akan diuraikan yang
berhubungan dengan ilmu kimia, Hal ini juga mencakup tentang asam dan basa,
keseimbangan termodinamika dan kimia, reaksi kinetik dan oksidasi reduksi yang
dihubungkan dengan ilmu biokimia.

3.2 Kemutakhiran Isi Buku


Kemutakhiran isi buku memiliki keunggulan seperti pada studi pustaka memuat
hal-hal terinci. Banyak pustaka memuat penerapan menarik dari topik-topik yang
dibahas yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari. Isi buku ini bisa dikatakan
mutakhir karena pembahasannya merupakan ilmu yang akan digunakan terus dalam
proses pembelajaran kimia.Dalam buku ini memiliki teori-teori yang benar, sangat
bagus dan sangat membangun dalam memberikan lebih wawasan kepada si pembaca

IV. KELEMAHAN BUKU


4.1 Keterkaitan antar Bab
Tidak terlalu banyak kekurangan dalam buku teks ini pada bab – bab yang ada,
hanya penggunaan kalimat yang kurang tepat sehingga menimbulkan kerancuan pada
saat kita membaca buku ini.

4.2 Kemutakhiran Isi Buku


Buku ini merupakan terbitan tahun lama yaitu tahun 1985, jadi contoh-contoh
yang diberikan juga merupakan fenomena-fenomena lama. Jika dipakai untuk
pembelajaran saat ini tentu banyak sekali temuan-temuan baru yang tidak dicantumkan
di dalamnya, membuat buku ini kurang mutakhir untuk digunakan dalam proses
pembelajaran jika tidak disertai dengan sumber-sumber yang baru.
V. IMPLIKASI
5.1 Teori/Konsep
Dalam buku ini memiliki beberapa teori dan konsep seperti membangun dan
memberi wawasan lebih tentang dasar – dasar ilmu kimia yang dapat ditemukan dalam
pembelajaran setiap materi antar bab yang ada, teorinya melalui konsep – konsep.
Biokimia merupakan hal yang penting oleh karena sel hidup terdiri dari molekul-
molekul, yang mana jika berdiri sendiri tidak hidup. Keikutsertaan sel hidup didalam
perangkat kompleks dari proses – proses kimia yang meliputi biokimia sebuah sel.

5.2 Program pembangunan di Indonesia


Dalam buku Prinsip-prinsip Biokimia ini peran mengenai program pembangunan
di Indonesia , lebih terutama terhadap mahasiswa (biokimia merupakan mata kuliah
utama). Baik mahasiswa pasca sarjana atau mahasiswa (s1) dalam berbagai bidang
ilmu kimia atau pun kesehatan. Buku ini direkomendasikan sebagai sarana dalam proses
pembelajaran , terutama pada pemula (baru mempelajari biokimia) dan buku ini juga
direkomendsikan sebagai bahan referensi penelitian yang secara garis besar buku ini
terbagi atas tiga bagian topik antara lain : Bagian I menguraikan kimia mengenai
molekul yang ditemukan didalam sel hidup. Bagian II mengemukakan reaksi penurunan
martabat molekul oleh sel menyerap energi sedang dan bagian III menunjukkan
bagimana sel memproduksi molekul- molekul baru dari bahan baku

5.3 Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)


Dengan membaca buku David S.Page ini untuk para pembaca dan khususnya
mahasiswa yang ingin mempelajari tentang biokimia akan tertarik untuk mengetahui
dan mempelajari lebih lanjut. Buku ini sangat bagus dan materi yang disajikan sangat
lengkap, karena didalamnya tidak hanya teori tetapi banyak contoh-contoh soal yang
bisa dijadikan sebagai bahan latihan. Buku ini sangat cocok digunakan sebagai sumber
belajar namun harus tetap disertai dengan sumber-sumber yang baru agar pembelajaran
semakin baik dan ilmu yang diperoleh terus berkembang.
VI. ANALISIS KELAYAKAN BUKU MENURUT BSNP
Terdapat tiga aspek penilaian terhadap buku ini yaitu kelayakan isi, kelayakan bahasa,
dan kelayakan penyajian dengan menggunakan Jenis skala likert dengan skor 1-4yaitu
dengan kriteria :
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = kurang baik
1 = tidak baik.
Analisis yang digunakan adalah Analisis deskriptif dilakukan yakni dengan cara
menghitung presentase nilai dari aspek kelayakan isi, bahasa dan penyajian.
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Tabel Kriteria Kelayakan Analisis Presentase


Presentase Keterangan
80,00 – 100 Baik/Valid/Layak
60,00 – 79,99 Cukup Baik/Cukup Valid/Cukup Layak
50,00 – 59,99 Kurang Baik/Kurang Valid/Kurang Layak
0 - 49,99 Tidak Baik (Diganti)
(Riduwan, 2012)
6.1 Kelayakan Isi

PENILAIAN ALASAN
PENILAIAN BUTIR (DESKRIPSI)
1 2 3 4 PENILAIAN

A. Cakupan 1. Keluasan Materi : √ Karena materi yang


Materi Materi yang diuraikan dalam
diuraikan buku sesuai dengan
mencerminkan tujuan yang
substansi materi terdapat dalam
yang terkandung buku tersebut.
dalam tujuan buku
teks yang dianalisis
2. Kedalaman Materi √ Materi diuraikan
: sesuai dengan
Materi diuraikan pembahasan dan
mulai dari dibahas dari konsep
pengenalan konsep yang sederhana
sederhana menuju sampai konsep
konsep lebih rumit yang terumit dan
serta menunjukkan juga menunjukkan
keterkaian antar keterkaitan antar
konsep dan konsepnya.
penerapan konsep
sesuai tujuan
bukuteks.
B. Keakuratan 1. Akurasi Fakta : √ Buku ini belum
Fakta atau peristiwa mengaitkan materi
yang disajikan / konsep yang ada
rasional dan sesuai berdasarkan
dengan kenyataan. kehidupan sehari-
hari / fakta yang
ada

2. Akurasi Konsep : √ Konsep yang


Konsep yang disajikan sesuai
disajikan sesuai dengan definisi
dengan definisi yang berlaku dalam
yang berlaku dalam bidang kimia.
bidang ilmunya dan
tidak menimbulkan
banyak tafsir
3. Akurasi √ Prinsip/ hukum
Prinsip/Hukum : yang disajikan
Prinsip/hukum yang akurat dan sesauai
disajikan sesuai dengan yang
dengan berlaku dalam
prinsip/hukum yang
bidang kimia.
berlaku dalam
bidang ilmunya
secara tepat.
4. Akurasi √ Prosedur/ metode
Prosedur/Metode : yang disajikan
Prosedur/Metode dapat diterapkan
yang disajikan dapat secara benar.
diterapkan secara
runtut dan benar.
5. Akurasi Teori : √ Teori yang berlaku
Teori yang berlaku sesuai dengan
sesuai dengan bidang kimia.
bidang ilmunya.
6. Keterkaitan √ Fakta dan konsep
Antara Fakta dan yang diuraikan
Konsep : saling terkait dan
Eksperimen yang
dapat
diuraikan dalam
digeneralisasikan
teks dapat
menjadi konsep
menghasilkan fakta
yang dapat diamati yang mudah
dan dapat dipahami.
digeneralisasikan
menjadi konsep
yang mudah
dipahami.
C. Kemutahira 1. Kesesuaian dengan √ Materi yang
n Perkembangan Ilmu disajikan masih
Materi yang sesuai dengan
disajikan up to date perkembangan
sesuai dengan
ilmu kimia pada
perkembangan ilmu
masanya, dimana
kimia terkini.
referensi yang
digunakan buku jg
sudah lawas
sehingga untuk
perkembangan
ilmu kimia terkini
banyak materi /
konsep yang
berkembang

2. Keterkinian : √ Materi, contoh, dan


Materi, contoh dan latihan yang
latihan yang disajikan sudah
disajikan relevan relevan dan
dan menarik serta menarik, namun
mencerminkan tidak
peristiwa, kejadian
mencerminkan
dan kondisi terkini.
peristiwa, kejadian
dan kondisi terkini.

3. Kutipan Up to date : √ Kutipan dalam teks


Kutipan dalam teks sudah relevan
releven dengan dengan materi yang
materi yang telah diuraikan dan
diuraikan dan valid valid, namun
serta up to date dan
bersumber pada kurang up to date.
pustaka yang
digunakan.

4. Satuan Yang √ Satuan yang


Digunakan : digunakan adalah
Satuan yang satuan
digunakan, baik internasional (SI).
satuan dasar
maupun satuan
turunan
menggunakan
satuan internasional
(SI), kecuali yang
tidak ada pada
satuan SI.
D. Menumbuh 1. Menumbuhkan √ Didalam buku ini
kan Semangat tidak disajikan/
karakter Kewirausahaan : tidak mengarahkan
Produktif Memotivasi
pembaca untuk
pembaca untuk
menciptakan ide
bekerja keras dan
berwirausaha
maju melalui
contoh-contoh seperti industri
industri yang untuk kehidupan
penting untuk dan perekonomian.
kehidupan dan
perekonomian.
2. Menumbuhkan Etos √ Tidak disajikan
Kerja : contoh-contoh
Memotivasi yang
pembaca untuk mencerminkan cara
disiplin dalam
kerja kimiawan
belajar dan bekerja,
dalam
melalui contoh-
menghasilkan
contoh cara kerja
kimiawan dalam temuannya.
menghasilkan
temuan.
3. Menumbuhkan √ Isinya dapat
Semangat Inovasi, meningkatkan
Kreativitas dan kreativitas
Berpikir Kritis :
pembaca dalam
Memotivasi
menghasilkan
pembaca
menghasilkan karya-karya dan
karya-karya dan gagasan baru di
gagasan baru serta bidang kimia.
mencari jawaban
wacana dalam buku.
4. Menumbuhkan √ Uraian metode dan
Daya Saing : prosedur yang
Uraian, metode dan disajikan dapat
prosedur yang memotivasi
disajikan pembaca
memotivasi
menumbuhkan
pembaca untuk
daya saing
menghasilkan
sesuatu yang pembaca.
memiliki nilai lebih
atau nilai tambah
dibandingkan
produk lain.
E. Merangsan 1. Menumbuhkan √ Uraian, metode dan
g Rasa Ingin Tahu : prosedur
Keingintah Uraian, metode dan merangsang
u-an prosedur pembacauntuk
(Curiosity) merangsang bepikir lebih jauh.
pembaca bepikir Dikarenakan
lebih jauh.
banyak terdapat
uraian yang
disajikan dengan
bentuk gambar,
reaksi,dsb sehingga
menciptakan
keingintahuan
pembaca menjadi
lebih besar

2. Memberi Tantangan √ Isinya memotivasi


Untuk Belajar Lebih pembaca untuk
Jauh: mencari informasi
Memotivasi lebih lanjut atau
pembaca untuk lebih lengkap dari
melakukan yang sudah
penyelidikan atau tercantum pada
mencari informasi buku. Seperti
lebih lanjut atau membaca bagian-
lebih lengkap dari bagian selanjutnya
yang sudah
tercantum pada dari buku ini.
buku.
F. Mengemba 1. Mengembangkan √ Uraian, metode dan
ngkan Kecakapan Personal prosedur yang
Kecakapan Uraian, metode dan disajikan
Hidup (Life prosedur yang memotivasi
Skill) disajikan
pembaca mengenal
memotivasi
kelebihan dan
pembaca mengenal
kekurangan diri
kelebihan dan
kekurangan diri serta mendorong
serta mendorong untuk
untuk mengembangkan
mengembangkan diri sendirisebagai
diri sendiri sebagai pribadi mandiri,
pribadi mandiri, makhluk sosial dan
makhluk sosial dan makhluk ciptaan
makhluk ciptaan Tuhan.
Tuhan.
2. Mengembangkan √ Uraian, metode dan
Kecakapan Sosial : prosedur yang
Uraian, metode dan disajikan
prosedur yang mendorong
disajikan
pembaca untuk
mendorong
berkomunikasi,
pembaca untuk
berinteraksi dan
berkomunikasi,
berinteraksi dan bekerja sama
bekerja sama dengan orang lain.
dengan orang lain.
3. Mengembangkan √ Uraian, metode dan
Kecakapan prosedur yang
Akademik:Uraian, disajikan
metode dan memotivasi
prosedur yang pembaca untuk
disajikan menggali dan
memotivasi
memanfaatkan
pembaca untuk
informasi dalam
menggali dan
memanfaatkan menyelesaikan
informasi dalam masalah dan
menyelesaikan membuat
masalah dan keputusan dalam
membuat keputusan kerja ilmiah.
dalam kerja ilmiah.
4. Mengembangkan √ Uraian, metode dan
Kecakapan prosedur yang
Vokasional disajikan belum
Uraian, metode dan
dapat
prosedur yang
menggambarkan
disajikan
kemampuan
mengembangkan
kemampuan psikomotorik yang
psikomotorik yang diperlukan untuk
diperlukan untuk melukakan
melukakan kegiatan kegiatan atau
atau pekerjaan pekerjaan tertentu.
tertentu.
G. Mengemba 1. Apresiasi terhadap √ Uraian, metode dan
ngkan Kekayaan atau prosedur yang
Wawasan Potensi Indonesia : disajikan dapat
Ke- Uraian, metode dan
membuka wawasan
Indonesiaan prosedur yang
dan pembaca.
disajikan dapat
Konstektual membuka wawasan
pembaca.
2. Menyajikan Contoh √ Uraian, metode dan
Dari Lingkungan prosedur yang
Lokal dan Nasional disajikan
:
menggambarkan
Uraian, metode dan
peran kimia dalam
prosedur yang
disajikan perkembangan
menggambarkan sains, lingkungan,
peran kimia dalam teknologi dan
perkembangan masyarakat.
sains, lingkungan,
teknologi dan
masyarakat.
Pembahasan Kelayakan isi
Terdapat tujuh komponen penilaian pada aspek kelayakan isi, yaitu cakupan materi
memiliki persentasi kelayakan sebesar 100% adalah valid (layak). keakuratan materi
memiliki persentasi kelayakan sebesar 91,6% yang berarti valid (layak); kemutakhiran
memiliki persentasi kelayakan sebesar 75% yang berarti cukup valid (cukup layak);
menumbuhkan karakter produktivitas memiliki persentasi kelayakan sebesar 62,5% yang
berarti kurang baik dan ; merangsang keingintahuan memiliki rata-rata sebesar 100%
yang berarti valid (layak); mengembangkan kecakapan hidup memiliki persentasi
kelayakan sebesar 87,5% yang berarti valid (layak); dan mengembangkan wawasan
keindonesiaan dan kontekstual memiliki persentasi kelayakan sebesar 100% yang berarti
valid ( layak). Berdasarkan hasil penilaian terhadap buku pada aspek kelayakan isi secara
keseluruhan memiliki persentasi sebesar 88,1% adalah valid/layak, artinya buku ini pada
aspek kelayakan isi telah layak untuk digunakan.

6.2 Kelayakan Bahasa

PENILAIAN
SUB KOMPONEN
KOMPONEN ALASAN
DAN DESKRIPSI 1 2 3 4
PENILAIAN

A. Sesuai 1. Kesesuaian dengan √ Bahasa yang


dengan Perkembangan digunakan
Perkemban Berpikir Peserta sederhana dan
gan Peserta Didik:
mudah dipahami
Didik Bahasa yang
dalam hal
digunakan untuk
menjelaskan konsep menjelaskan
maupun ilustrasi konsep maupun
aplikasi konsep ilustrasi aplikasi
mudah dipahami konsep.
pembaca secara
runtut dari hal yang
konkrit menuju hal
yang abstrak yang
dapat dibayangkan
peserta didik.
2. Kesesuaian dengan √ Bahasa yang
Tingkat digunakan sudah
Perkembangan sesuai dengan
Sosial-Emosional
kematangan emosi
pembaca :
Bahasa yang peserta didik.
digunakan sesuai Terkhusus ini
dengan kematangan merupakan buku
emosi peserta didik bagi mahasiswa
yang menunjukkan dan bahasa sudah
konsep-konsep dari sesuai
lingkungan terdekat menunjukkan
sampai dengan konsep-konsep
lingkungan global dari lingkungan
terdekat sampai
dengan lingkungan
global

B. Komunikati 1. Keterpahaman √ Bahasa yang


f pembaca Terhadap digunakan
Pesan : menarik dan lazim
Pesan (Uraian digunakan dalam
materi, metode dan komunikasi sehari-
prosedur) disajikan hari.
dengan bahasa yang
menarik dan lazim
digunakan dalam
komunikasi bahasa
Indonesia sehari-
hari.
2. Kesesuaian Ilustrasi √ Ilustrasi yang
dengan Substansi digunakan bisa
Pesan : dipahami dan
Ilustrasi yang
sesuai dengan
digunakan untuk
substansi pesan
menjelaskan materi
yang ingin
dalam setiap bab
atau sub bab relevan disampaikan
dengan pesan yang sesuai dengan
ingin disampaikan tujuan.
sesuai tujuan buku
teks.
C. Dialogis dan 1. Kemampuan √ Bahasa yang
Interaktif Memotivasi digunakan dapat
pembaca Untuk memotivasi
Merespon Pesan :
pembaca, sehingga
Bahasa yang
mendorong
digunakan
menumbuhkan rasa pembaca untuk
senang ketika membaca buku
peserta didik tersebut sampai
membacanya tuntas.
sehingga
mendorong
pembaca untuk
membaca buku
tersebut sampai
tuntas.
2. Dorongan Berpikir √ Bahasa yang
Kritis Pada pembaca digunakan mampu
: merangsang
Bahasa yang
digunakan mampu pembaca untuk
merangsang mempertanyakan
pembaca untuk dan mencari
mempertanyakan jawaban dari buku.
dan mencari
jawaban dari buku.
D. Lugas 1. Ketepatan Struktur √ Bahasa yang
Kalimat : digunakan sudah
Kalimat yang sesuai dengan
dipakai mengikuti Bahasa Indonesia
tata kalimat yang
Yang Baik dan
benar sesuai Bahasa
Benar.
Indonesia Yang
Baik dan Benar.
2. Kebakuan Istilah : √ Istilah yang
Istilah yang digunakan sesuai
digunakan sesuai dengan Kamus
dengan Kamus Besar Bahasa
Besar Bahasa Indonesia dan atau
Indonesia dan atau istilah teknis ilmu
istilah teknis ilmu pengetahuan yang
pengetahuan yang disepakati.
disepakati.
E. Koherensi 1. Keterkaitan antar √ Uraian Materi
dan Bab dengan Sub antar Bab dengan
Keruntutan Bab, antara Sub Bab Sub Bab, antara
Alur Pikir dengan Sub Bab dan
Sub Bab dengan
antara Sub Bab
dengan Alinea : Sub Bab dan
Uraian Materi antar antara Sub Bab
Bab dengan Sub dengan alinea
Bab, antara Sub Bab yang berdekatan
dengan Sub Bab dan mencerminkan
antara Sub Bab keterkaitan isi.
dengan Alinea yang
berdekatan
mencerminkan
keterkaitan isi.
2. Keterkaitan antara √ Uraian materi
Kalimat dalam satu dalam satu kalimat
alinea : dengan kalimat
Uraian materi dalam lainnya dalam satu
satu kalimat dengan alinia
kalimat lainnya mencerminkan
dalam satu alinia keruntutan dan
mencerminkan keterkaitan yang
keruntutan dan cukup erat.
keterkaitan yang
cukup erat.
3. Keutuhan Makna √ Uraian materi
dalam Bab, Sub Bab dalam satu Bab
dan Alinea : mencerminkan
Uraian materi dalam
kesatuan tema dan
satu Bab
uraian materi
mencerminkan
dalam satu alinea
kesatuan tema dan
uraian materi dalam mencerminkan
satu alinea satu pokok
mencerminkan satu pikiran.
pokok pikiran.
F. Kesesuaian 1. Ketepatan Tata √ Kalimat yang
dengan Bahasa : digunakan dalam
Kaidah Kalimat yang menguraikan
Bahasa digunakan dalam materi mengacu
Indonesia menguraikan materi
yang Benar pada Tata Bahasa
mengacu pada Tata
Indonesia yang
Bahasa Indonesia
Baik dan Benar.
yang Baik dan
Benar.
2. Ketepatan Ejaan √ Ejaan yang
Ejaan yang digunakan
digunakan mengacu mengacu pada
pada Ejaan Yang Ejaan Yang
Disempurnakan. Disempurnakan.
G. Penggunaan 1. Konsistensi √ Penggunaan istilah
Istilah, Penggunaan Istilah: dalam isi buku ini
Simbol dan Penggunaan istilah konsisten pada
Lambang yang seluruh bagian
menggambarkan
buku.
konsep, prinsip,
asas, hukum dan
sebagainya yang
memiliki makna
tertentu ajek atau
konsisten pada
seluruh bagian
buku.
2. Konsistensi √ Penggunaan
Penggunaan Simbol simbol, konsep,
dan Lambang: prinsip, asas,
Penggunaan hukum dan
symbol, konsep, sebagainya yang
prinsip, asas, hukum memiliki makna
dan sebagainya tertentu ajek atau
yang memiliki konsisten pada
makna tertentu ajek seluruh bagian
atau konsisten pada buku.
seluruh bagian
buku.
Pembahasan Aspek Kelayakan Bahasa
Terdapat tujuh komponen penilaian pada aspek kelayakan bahasa, yaitu sesuai
dengan perkembangan peserta didik memiliki persentasi sebesar 100% adalah valid
(layak).; komunikatif memiliki persentasi sebesar 75% yang berarti valid (layak) ;
dialogis dan interaktif memiliki persentasi sebesar 100% yang berarti valid (layak); lugas
memiliki persentasi sebesar 75% yang berarti valid (layak); koherensi dan keruntutan
alur piler memiliki persentasi sebesar 100% yang berarti valid (layak); kesesuaian
dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar memiliki persentasi sebesar 100% yang
berarti valid (layak); dan Penggunaan Istilah, Simbol dan Lambang memiliki persentasi
sebesar 100% yang berarti valid (layak). Berdasarkan hasil penilaian terhadap buku pada
aspek kelayakan bahasa secara keseluruhan memiliki persentasi sebesar 92,8% adalah
valid, artinya buku pada aspek kelayakan bahasa telah layak untuk digunakan dan tidak
perlu direvisi.

6.3 Kelayakan Penyajian

SUB KOMPONEN PENILAIAN ALASAN


KOMPONEN DAN DESKRIPSI PENILAIAN
1 2 3 4

A. Teknik 1. Konsistensi √ Sistematika


Penyajian Sistematika Sajian penyajian dalam
Dalam Bab : setiap bab ajek
Sistematika
dan taat asas
penyajian dalam
setiap bab ajek dan
taat asas
2. Kelogisan √ Penyajian sesuai
Penyajian : dengan alur
Penyajian berpikir deduktif
sesuaidengan alur
berpikir deduktif
3. Hubungan Antar √ Tidak begitu
Fakta, Antar terlihat /
Konsep dan Antar tergambarkan
Teori :
hubungan yang
Terdapat hubungan
logis antar fakta,
yang logis antar
fakta, konsep dan konsep dan teori.
teori.
4. Keruntutan Konsep √ Penyajian konsep
: dari yang mudah
Penyajian konsep ke yang sukar,
dari yang mudah ke dari yang konkret
yang sukar, dari
ke yang abstrak
yang konkret ke
dan dari yang
yang abstrak dan
sederhana ke
dari yang sederhana
ke yang kompleks yang kompleks
dan dari yang dan dari yang
dikenal sampai dikenal sampai
yang tidak dikenal. yang tidak
dikenal.

5. Keseimbangan √ Uraian substansi


Antar Bab dan antar Bab dan
Keseimbangan antar Sub Bab
Substansi Antar
dalam Bab
Sub Bab dalam Bab
: proporsional
Uraian substansi dengan
antar Bab dan antar mempertimbangk
Sub Bab dalam Bab an KI dan KD.
proporsional
dengan
mempertimbangkan
KI dan KD.
6. Kesesuaian Ilustrasi √ Ilustrasi dengan
dengan Materi Materi Dalam
Dalam Bab: Bab:
Kesesuaian dan
ketepatan Kesesuaian dan
penggunaan ketepatan
ilustrasi dengan penggunaan
materi. ilustrasi dengan
materi.
7. Penyajian Tabel, √ Tabel, gambar
Gambar dan dan Lampiran
Lampiran: diambil dari suatu
Tabel, Gambar dan
Sumber disertai
Lampiran diambil
rujukan.
dari suatu Sumber
disertai rujukan.
8. Identitas Tabel, √ Setiap Tabel,
Gambar dan Gambar dan
Lampiran : Lampiran diberi
Setiap Tabel,
nomor, judul dan
Gambar dan
keterangan yang
Lampiran diberi
sesuai.
nomor, judul dan
keterangan yang
sesuai.
B. Pendukung 1. Pengantar : √ Pengantar pada
Penyajian Pengantar pada Buku berisi
Materi Buku berisi tujuan tujuan penulisan
penulisan buku, buku, sistematika
sistematika buku, buku, serta hal-
serta hal-hal yang hal yang dianggap
dianggap penting
penting bagi
bagi pembaca.
pembaca.

2. Lampiran : √ Glosarium berisi


Glosarium istilah-istilah
Glosarium berisi penting dalam
istilah-istilah teks dengan
penting dalam teks
penjelasan arti
dengan penjelasan
istilah tersebut,
arti istilah tersebut,
ditulis secara
ditulis secara
alfabetis dan alfabetis dan
disertai nomor- disertai nomor-
nomor halaman nomor halaman
tempat istilah tempat istilah
tersebut. tersebut.

3. Lampiran : Daftar √ Daftar buku dan


Pustaka : sumber acuan
Daftar buku dan yang digunakan
sumber acuan yang sebagai bahan
digunakan sebagai rujukan ditulis
bahan rujukan
secara alfabetis
ditulis secara
alfabetis dan dan mengikuti
mengikuti konvensi konvensi
penulisan daftar penulisan daftar
pustaka yang lazim. pustaka yang
lazim.

4. Lampiran : Index : √ Indeks berupa


Indeks berupa istilah-istilah
istilah-istilah penting dan
penting dan nama- nama-nama ahli
nama ahli kimia kimia dalam teks,
dalam teks, ditulis ditulis secara
secara alfabetis dan
alfabetis dan
diberi nomor
diberi nomor
halaman tempat
halaman tempat
istilah dan atau ahli
tersebut. istilah dan atau
ahli tersebut.

5. Ringkasan di Setiap √ Ada ringkasan di


Akhir Bab : setiap akhir bab
Ada ringkasan di yang
setiap akhir bab menggunakan
yang menggunakan
kalimat ringkas,
kalimat ringkas,
jelas dan mudah
jelas dan mudah
dipahami
dipahami pembaca
pembaca

C. Penyajian 1. Berpusat Pada √ Penyajian materi


Pembelajar- Peserta Didik : menempatkan
an Penyajian materi pembaca sebagai
menempatkan subjek
pembaca sebagai pembelajaran
subjek
pembelajaran
2. Keterlibatan √ Penyajian materi
pembaca : bersifat interaktif
Penyajian materi dan partisipatif
bersifat interaktif yang memotivasi
dan partisipatif
pembaca terlibat
yang memotivasi
secara mental dan
pembaca terlibat
emosional dalam
secara mental dan
emosional dalam pencapaian tujuan
pencapaian tujuan bukuteks.
bukuteks.
3. Keterjalinan √ Penyajian materi
Komunikasi bersifat dialogis
Interaktif : yang
Penyajian materi
memungkinkan
bersifat dialogis
pembaca seolah-
yang
olah
memungkinkan
pembaca seolah- berkomunikasi
olah berkomunikasi dengan penulis
dengan penulis buku.
buku.
4. Kesesuaian dengan √ Pendekatan dan
Karakteristik Buku metode penyajian
Pendekatan dan sesuai dengan
metode penyajian karakteristik judul
sesuai dengan
buku
karakteristik judul
buku
5. Kemampuan √ Penyajian materi
merangsang dapat merangsang
berpikir pembaca pembaca untuk
Penyajian materi
berpikir tingkat
dapat merangsang
tinggi seperti
pembaca untuk
analisis, sintesis
berpikir tingkat
tinggi seperti dan kreatif.
analisis, sintesis
dan kreatif.
6. Kemampuan √ Setiap bab secara
Memunculkan implisit
umpan balik : mendorong
Setiap bab secara pembaca untuk
implisit mendorong suatu rekayasa ide
pembaca untuk untuk lebih
suatu rekayasa ide memahami
untuk lebih bukuteks.
memahami buku.
Pembahasan Aspek Kelayakan Penyajian
Terdapat tiga komponen penilaian pada aspek kelayakan penyajian, yaitu teknik
penyajian memiliki persentasi sebesar 87,5% adalah valid (layak); pendukung penyajian
materi memiliki persentasi sebesar 95% yang berarti valid (layak); penyajian
pembelajaran memiliki persentasi sebesar 87,5% yang berarti valid (layak) dan tidak
perlu direvisi. Berdasarkan hasil penilaian terhadap buku ini pada aspek kelayakan
penyajian secara keseluruhan memiliki rata-rata sebesar 90% adalah sangat valid, artinya
buku ini pada aspek kelayakan penyajian telah sangat layak untuk digunakan dan tidak
perlu direvisi.

Perbandingan Materi Yang Ada Pada Buku Prinsip-Prinsip Biokimia Jilid 1 dan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Program Studi Akademi Kebidanan Institut
Kesehatan Helvetia Medan

NO MATERI SILABUS BUKU

1. Aspek kimia dalam tubuh √ √

2. Enzim dan koEnzim √ √

1. Oksidasi biologi dan senyawa berenergi tinggi √ -

2. Siklus Krebs √ -

3. Metabolisme karbohidrat √ √

4. Metabolisme Lipid √ √

5. Metabolisme Asam Amino √ √

6. Siklus asam sitrat dan metabolisme karbohidrat, lipid, dan √ √


protein

7. Kelainan pada metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein √ -


sebagai akibat kelaparan dan definisi insulin.
8. Darah √ -

9. Imunologi √ -

10. Pernafasan √ -

11. Mineral √ -

12. Konsep laboratorium klinik dan pemeriksaannya √ -


VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
Secara keseluruhan materi yang terdapat dalam buku sudah sangat lengkap dan
bagus. Buku ini dapat dijadikan bahan referensi mahasiswa dalam menambah wawasan
mengenai biokimia karena dalam buku ini setiap konsep mudah dipahami yang disertai
dengan penampilan menarik berupa gambar, tabel, grafik, bagan, illustrasi, dan lainnya.
Sumber referensi dicantumkan setiap akhir bab, dan ada juga penjelasan untuk kata-kata
asing di akhir setiap bab
Berdasarkan analisis kelayakan buku menurut BSNP dapat dilihat bahwa buku ini
sudah sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran, namun ada beberapa
poin pada aspek yang tidak sesuai dengan penilaian dikarenakan buku yang sudah
lawas, terbit pada 1985.

7.2 SARAN
Buku ini sangat cocok digunakan sebagai sumber belajar namun harus tetap
disertai dengan sumber-sumber yang baru agar pembelajaran semakin baik dan ilmu
yang diperoleh terus berkembang. Dalam menganalisis kelayakan buku menurut BNSP
sebaiknya di validasi oleh validator yang ahli didalam setiap aspek kelayakan isi,
bahasa dan penyajian.

Kepustakaan

Page,D.S., (1985), Prinsip- Prinsip Biokimia, jilid 2, Erlangga, Jakarta.


IDENTITAS BUKU II

Judul buku : Principles of Biochememistry


(Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1)
No. ISBN : 0-7-1674339-6
Pengarang :Albert L. Lehninger
Alih Bahasa : Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja
Penerbit : Erlangga
Tahun terbit : 1982
Kota terbit : Jakarta
Tebal buku : 369 halaman
Bahasa teks : Indonesia
I. PENGANTAR
Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu
Kimia juga menitik beratkan terhadap komposisi bahan dan sifat-sifat yang berhubungan
dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan perbedaan interaksi senyawa satu dengan
senyawa lainnya dalam reaksi kimia untuk membentuk zat-zat baru. Biokimia merupakan
ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa yang ada di dalam sistem hidup,
penyusunan senyawa-senyawa tersebut ke dalam sel-sel dan interaksi kimia yang terjadi. Sel-
sel pada makhluk hidup tersusun dari biomolekul. Untuk dapat mempertahankan hidup, sel-
sel mengalami metabolisme (reaksi pada sel). Dalam metabolisme, sel menyerap energi dari
makanan atau nutrisinya, energi ini digunakan untuk membentuk biomolekul penyusun sel.
Buku “Principles of Biochemistry” (Dasar-Dasar Biokimia) Jilid 1 ini terutama
ditujukan bagi mahasiswa yang baru pertama kali mempelajari biokimia. Buku ini
menyajikan berbagai materi, yaitu : bagian I tentang biomolekul yang terdiri dari dua belas
bab antara lain : biokimia : logika molekul organism hidup, sel, komposisi benda hidup :
biomolekul, air, asam amino dan peptide, protein : stuktur kovalen dan fungsi biologi, protein
serat, globular protein : struktur dan fungsi hemoglobin, enzim, vitamin dan unsure kelumit di
dalam fungsi enzim, karbohidrat : struktur dan fungsi biologi, lipidan dan membrane.
Daftar Isi Buku :
Bagian 1 Biomolekul
BAB 1 : Biokimia : Logika Molekul Organisme Hidup
BAB 2 : Sel
BAB 3 : Komposisi Benda Hidup: Biomolekul
BAB 4 : Air
BAB 5 : Asam amino dan peptida
BAB 6 : Struktur Kovalen dan Fungsi Biologis
BAB 7 : Protein Serat
BAB 8 : Globular Protein: Struktur dan Fungsi Hemoglobin
BAB 9 : Enzim
BAB 10 : Vitamin dan Unsur Kelumit di dalam Fungsi Enzim
BAB 11 : Karbohidrat: Struktur dan Fungsi Biologi
BAB 12 : Lipida dan Membran
II. RINGKASAN ISI BUKU
BAGIAN 1 :Biomolekul
Senyawa-senyawa organik sederhana yang merupakan pembentuk organisme hidup
adalah bersifat khas dan tidak ada di bumi sekarang ini, kecuali sebagai produk aktivitas
biologis. Senyawa pembangun ini, yang disebut biomolekul, dipilih selama masa evolusi
biologis agar sesuai dalam melaksanakan fungsi-fungsi sel tertentu, senyawa-senyawa
tersebut identik dengan semua organisme. Biomolekul dihubungkan satu sama lain dan
berinteraksi dalam bentuk “permainan” molekul atau logik. Ukuran, bentuk dan reaktivitas
kimiawi biomolekul memungkinkan mereka tidak saja untuk berfungsi sebagai unsur
pembentuk struktur sel yang rumit, tetapi juga berperan serta dalam transformasi energi dan
materi yang berlangsung secara dinamis dan berkesinambungan. Oleh sebab itu biomolekul
haruslah diteliti dari dua pandangan, yakni dari pandangan kimiawan dan dari pandangan
biologiwan. Biokimia adalah superkimia (superchemistry).

Bab 1: Logika Molekul Organisme Hidup


Biokimia bertujuan memahami bagaimana interaksi molekul satu dengan lainnya
membawa sifat-sifat keadaan hidup ini. Belum pernah dalam pengamatan dalam logika
molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum fisis yang
telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah memerlukan pendefinisian hukum
baru. Mesin-organik lunak sel hidup berfungsi di dalam kerangka hukum-hukum yang sama
yang mengatur mesin buatan manusia, akan tetapi, reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan
sel telah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia.
Azas-azas di atas, yang menyimpulkan logika molekul keadaan hidup tampaknya
berlaku bagi semua sel, walaupun kita mungkin berpendapat bahwa pernyataan ini bersifat
terlalu sederhana. Dalam penelusuran yang terarah ini, kita telah melihat bahwa biokimia
mempunyai sistem hakiki, yakni, suatu himpunan prinsip penyususnan. Ini bukan hanya
sekedar kumpulan fakta kimia mengenai senyawa hidup yang tidak saling berhubungan.
Setelah sekarang kita mempelajari biokimia, prinsip penyusunan ini seharusnya digunakan
sebagai kerangka acuan.
Di dalam buku ini, pertama-tama kita akan menerangkan berbagai kelas biomolekul.
Lalu kita dapat melangkah lagi untuk menganalisis reaksi-reaksi isotermal yang terangkat
secara berurutan, mampu menyesuaikan diri sendiri dan dikatalisa oleh enzim, yang
memungkinkan proses metabolisme yakni, suatu aliran senyawa dan energi di antara
organisme dan lingkungannya. Akhirnya, kita akan mendiskusikan dasar molekul
penggandaan diri pada sel, dan translasi informasi DNA satu dimensi menjadi protein tiga
dimensi. Kita juga akan melihat, bagaimana biokimia juga memberikan pengertian baru dan
penting dalam fisiologi manusia, nutrisi dan kedokteran, biologi tumbuhan dan pertanian,
evolusi dan ekologi, dan dalam daur energi senyawa antara matahari, bumi, dan dunia
tumbuhan serta hewan.

Bab 2: Sel
Semua sel dikelilingi oleh membran plasma, mempunyai sitoplasma, ribosom, dan
suatu daerah inti sel atau inti sel. Ukuran dan bentuk sel dipengaruhi oleh kecepatan difusi
fisik molekul nutrien dan oksigen dan oleh nisbah daerah permukaan terhadap volume sel.
Terdapat dua golongan sel: prokaryotik dan eukaryotik. Prokaryotik, yang terdiri dari bakteri
dan ganggang hijau-biru merupakan sel kecil sederhana yang secara khas tidak mempunyai
membran yang mengelilingi senyawa genetiknya. Golongan ini dilengkapi dengan dinding
sel dan membran plasma, dan beberapa, mempunyai flagela untuk bergerak. Sitoplsma sel
prokaryotik tidak mengandung organel yang dikelilingi membran, tetapi mengandung
ribosom dan granula nutrien. Sel prokaryotik tumbuh dan membelah diri dengan kecepatan
tinggi. Escherichia Coli adalah prokaryotik yang paling banyak dipelajari, sangat bermanfaat
di dalam penelaahan biokimia dan genetik.
Sel eukaryotik jauh lebih besar daripada prokaryotik, volumenya 1000 sampai 10.000
kali lebih besar. Selain inti sel yang dikelilingi oleh membran yang terbentuk sempurna dan
beberapa kromosom, sel eukaryotik juga mengandung organel yang dikelilingi membran. Di
antaranya, terdapat mitokondria, yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan bakar sel dan
menghasilkan ATP, dan kloroplas (di dalam sel fotosintetik) yang menangkap energi sinar
untuk mengubah CO2 menjadi glukosa. Mitokondria dan kloroplas dipandang berasal dari
bakteri. Organel eukaryotik lainnya termasuk retikulum endoplasmik, yang berfungsi untuk
membawa produk sekresi ke badan Golgi, di sini dibungkus untuk dikeluarkan dari sel.
Lisosom mengandung enzim degradatif, dan periksosom memisahkan enzim-enzim
pembentuk dan pengurai peroksida dari bagian sel lainnya. Sitoplasma sel eukaryotik juga
mengandung sedikitnya tiga jenis mikrofilamen dan mikrotubulus. Bersama-sama,
mikrofilamen, mikrotubulus, dan jaringan mikrotrabekuler membentuk suatu silia dan
flagela; aktivitas dorongnya dijalankan oleh pasangan mikrotubulus. Sel eukaryotik juga
mengandung ribosom, beberapa di antaranya bersifat bebas, yang lain terikat pada permukaan
retikukulum endoplasmik.
Virus adalah struktur, supramolekuler tidak-hidup yang terdiri dari molekul asam
nukleat, dikelilingi oleh kulit protein. Molekul ini mampu menjangkit sel induk spesifik
menyebabkan sel ini melakukan replikasi partikel virus berdasarkan instruksi genentik yang
diberikan oleh asam nukelatnya.

Bab 3: Komposisi Benda Hidup: Biomolekul


Kebanyakan benda padat pada organisme hidup terdiri dari senyawa organik karbon
yang secara kovalen, berikatan dengan atom karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
tampaknya, karbon telah terseleksi selama proses evolusi biologi karena sejumlah sifatnya
yang menguntungkan. Diataranya, kemampuan atom karbon untuk membentuk ikatan
tunggal dan ganda dengan sesamanya, yang memungkinkan pembentukan struktur kerangka
yang sangat bervariasi; struktur linier, bercabang dan siklik yang mengikat berbagai jenis
gugus fungsionil. Biomolekul organik juga mempunyai bentuk atau konformasi dalam tiga
dimensi yang khas. Banyak biomolekul yang berada dalam bentuk asimetri atau khiral, yang
disebut enansiomer.
Kebanyakan benda organik di dalam sel hidup terdiri dari empat jenis utama
makromolekul, yakni, asam nukleat protein, polisakarida, dan serangkaian molekul lipid.
Tiap jenis sistem makromolekul tersusun atas relatif hanya beberapa jenis molekul untuk
pembangun yang berikatan kovalen. Protein terdiri dari rantai yang terbuat dari duapuluh
jenis asam amino, asam nukleat adalah rantai empat dari empat unit nukleotida, dan
polisakarida adalah rantai dari unit-unit gula. Terdapat tingkatan struktural di dalam
organisasi molekul sel. Sel mengandung organel, seperti inti sel dan mitokondria, yang
seterusnya mengandung struktur supramolekuler, seperti membran dan ribosom, dan
molekul-molekul ini terdiri dari kelompok makromolekul yang bergabung bersama-sama,
diikat oleh sejumlah gaya tarik yang lemah. Tetapi, didalam makromolekul, unit pembangun
diikat satu dengan yang lain oleh ikatan kovalen.
Biomolekul unit pembangun yang kita ketahui mungkin pertamakali muncul secara
spontan dari gas atmosfir dan air di bawah pengaruh energi, pada awal mula sejarah bumi.
Proses ini, yang disebut evolusi kimia, dapat ditiru di laboratorium. Biomolekul unit
pembangun yang kita kenal saat ini tampaknya telah terseleksi selama awal evolusi biologi
sebagai molekul-molekul yang paling sesuai dengan fungsi biologisnya. Biomolekul unit
pembangun ini hanya berjumlah sedikit, tetapi bersifat multifungsionil. Masing-masing dapat
menjalankan berbagai jenis fungsi di dalam sel.
Bab 4: Air
Air adalah senyawa yang paling berlimpah di organimse hidup. Titik beku, titik didih,
dan panas penguapan air yang tinggi adalah akibat gaya tarik inter molekuler yang kuat,
dalam bentuk ikatan hidrogen di antara molekul air yang berdekatan. Cairan air mempunyai
susunan yang kisarannya cukup pendek, dan terdiri dari bongkah-bongkah berikatan hidrogen
yang waktu paruhnya amat pendek. Sifat-sifat kepolaran dan ikatan hidrogen air membuatnya
sebagai pelarut ampuh untuk berbagai senyawa ionik dan molekul polar lainnya. Air juga
mendispersikan molekul amfipatik, seperti sabun, untuk membentuk misel, yakni, gumpalan
molekul yang gugus hidrofobiknya tersembunyi dari muka air dan gugus bermuatannya
terletak pada permukaan luar.Air mengion sedikit saja, membentuk ion-ion H+dan OH-. Di
dalam larutan encer, konsentrasi ion H+dan OH-. Konsentrasi ion hidrogen pada sistem
biologi biasanya dinyatakan dalam istilah pH, yang didefinisikan sebagai pH = -log [H+].
Asam didefinisikan sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Suatu
pasangan asam-basa konjugat terdiri dari donor proton HA dan akseptor protonnya A-.
Kecendrungan dari suatu asam HA untuk memberikan protonnya dinyatakan oleh konstanta
disosiasinya (K’ = [H+][A-] / [HA]) atau oleh fungsi pK’, yang didefinisikan sebagai –log K’.
pH dari suatu larutan asam lemah secara kuantitatif berhubungan dengan pK’-nya dan dengan
nisbah konsentrasi senyawa donor proton dan akseptor proton.
Suatu pasangan asam-basa konjugat dapat berfungsi sebagai buffer, dan
mempertahankan perubahan pH; kapasitas kerjanya terbaik pada keadaan pH sama dengan
pK’. Pasangan buffer yang paling penting dalam biologi adalah H2CO3 – HCO3- dan H2PO4- -
HPO42-. Aktivitas katalitik enzim dipengaruhi secara nyata oleh pH.

Bab 5: Asam amino dan peptida


Ke 20 asam amino yang biasa dijumpai sebagai produk hidrolisis protein mengandung
suatu gugus α-karboksil, α-amino, dan gugus R yang berbeda-beda, yang bersubstitusi pada
atom α-karbon. Atom α-karbon dari asam amino (kecuali glisin) bersifat asimetrik, dan
karenanya dapat berada dalam minimum dua bentuk stereoisomer. Hanya stereoisomer-L,
yang setara dengan L-gliseraldehida, yang ditemukan di dalam protein. Asam amino
digolongkan atas dasar polaritas gugus R. Golongan non-polar mencakup alanin, leusin,
isoleusin, valin, prolin, fenilalanin, triptofan, dan metionin. Golongan polar-netral termasuk
glisin, serin, treonin, sistein, tirosin, asparagin, dan glutamin. Golongan bermuatan negatif
(asam) mengandung asam aspartat dan asam glutamat, dan golongan bermuatan positif (basa)
mengandung arginin lisin dan histidin.
Asam amino monoamino monokarboksilat merupakan asam diprotik
(+NH3CHRCOOH) pada pH rendah. Jika pH ditingkatkan menjadi kira-kira 6, pada titik
isoelektrik ini, proton dibebaskan dari gugus karboksil untuk membentuk senyawa dua kutub
atau zwitterion +NH3CHRCOO- yang bermuatan netral. Peningkatan pH yang lebih tinggi lagi
menyebabkan hilangnya gugus proton yang kedua dan menghasilkan senyawa ion
NH2CHRCOO-. Asam amino dengan gugus R yang mengion dapat berada dalam bentuk ion
lain, tergantung pada pH. Asam amino membentuk senyawa turunan berwarna dengan
penambahan ninhidrin. Campuran kompleks asam amino dapat dipisahkan, diidentifikasi, dan
diduga jumlahnya oleh metoda elektroforesis atau kromatografi pertukaran ion. Asam amino
dapat disatukan secara kovalen melalui ikatan peptida, membentuk senyawa peptida, yang
juga dibentuk dari hidrolisa tidak sempurna polipeptida.

Bab 6: Protein: Struktur Kovalen dan Fungsi Biologis


Protein merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel, menyusun
lebih dari setengah berat kering. Protein terdiri dari rantai polipeptida panjang, yang disusun
oleh 100 sampai 1000 unit asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Beberapa protein
berbentuk serabut dan bersifat tidak larut; yang lain berbentuk globular, dengan rantai
polipeptida yang berlipat-lipat.
Sel mengandung ratusan atau ribuan jenis protein, masing-masing dengan fungsi atau
aktivitas biologi yang berbeda. Namun demikian, semuanya terbuat dari susunan 20 asam
amino yang sama, tetapi berbeda dalam deret unit asam aminonya. Protein homolog dari
berbagai spesies organisme memperlihatkan homologi deret: yakni, letak tertentu di dalam
rantai polipeptida. Protein homolog mengandung asam amino yang sama, dan tidak
tergantung pada spesies. Protein globular biasanya menjadi tidak larut dan kehilangan
aktivitas biologi tanpa kerusakan kerangka polipeptida, dengan pemanasan, penambahan pH
ekstrim, atau perlakuan dengan pereaksi tertentu.

Bab 7 : Protein Serat


Terdapat empat jenis protein serat yang mempunyai peranan pelindung atau pemberi
struktur dalam organisme hewan : α-keratin, 𝛽-keratin, kolagen dan elastin. Protein-protein
ini telah memberikan pengertian penting dalam hubungan antara struktur dan fungsi molekul
protein. α-keratin adalah protein bersifat liat dan secara khas tidak larut, ditemukan pada
rambut, wol, sayap, sisik, tanduk, kuku dan kulit penyu. Analisis sinar-x memperlihatkan
bahwa α-keratin menunjukkan unit perulangan pada kira-kira 0,54 nm panjangnya dengan
rantai polipeptida yang membelit terhadap sesamanya.
𝛽-keratin dengan contoh menonjol diantaranya : serat sutera, menunjukkan suatu
perulangan pada kira-kira 0,70 nm, yang juga diperoleh pada pemanasan basah dan
peregangan α-keratin. Pada 𝛽-keratin, rantai polipeptida meluas disepanjang satu sumbu
dengan cara zig-zag. Rantai polipeptida yang berdekatan pada 𝛽-keratin berikatan hydrogen
satu terhadap yang lain, dengan arah antiparalel, dan tersusun menjadi suatu lembaran
berlipat, dengan gugus R yang mencuat ke atas dan ke bawah struktur lembaran tersebut. 𝛽-
keratin mengandung banyak residu glisin dan alanin.
Kolagen merupakan protein yang paling berlimpah pada vertebrata. Protein ini
ditemukan pada urat, serta kulit, pembuluh darah, tulang dan tulang rawan. Serat kolagen
terdiri dari tiga rantai polipeptida yang saling membelit, masing-masing tersusun dalam jenis
khusus heliks berputar, yang mengandung kira-kira 21 persen residu prolin dan
hidroksiprolin. Serat kolagen tidak meregang, dan protein ini mempunyai daya than tegangan
yang tinggi. Kolagen diubah menjadi gelatin, suatu campuran polipeptida yang larut dan
dapat dicerna, oleh hidrolisis sebagian. Elastin yang merupakan protein khas dari jaringan
pengikat, terdiri dari suatu jalinan rantai polipeptida yang dijembatani oleh desmosin. Protein
ini mempunyai sifat elastic. Myosin, aktin, dan tubulin merupakan unit intraseluler protein
filament yang berpartisipasi dalam aktivitas kontraksi dan gerak yang tergantung pada energy
ATP.

Bab: 8 Globular Protein: Struktur dan Fungsi Hemoglobin


Rantai polipetida protein globular berlipat erat-erat, dalam semua protein globular,
rantai polipeptida melipat dengan amat kompak, dengan sedikit atau tanpa rongga interior
yang tersedia bagi molekul air. Bukti-bukti telah diberikan oleh penemuan, bahwa banyak
protein globular yang terdenaturasi, yang kehilangan aktivitas biologinya, akan kembali ke
struktur asal secara spontan, dan memperoleh aktivitas biologi semula.
Protein oligomer globular, yang mempunyai dua atau lebih rantai polipeptida
mempunyai struktur yang lebih besar dan lebih kompleks dan seringkali berpartisipasi dalam
aktivitas pengaturan. Hemoglobin mempunyai kurva oksigenasi yang berbentuk sigmoid,
yang dengan baik beradaptasi untuk mengikat oksigen di dalam paru-paru dan
membebaskannya di dalam jaringan periferi. Mioglobin, sebaliknya, mempunyai daya ikat
yang jauh lebih tinggi terhadap oksigen, dengan kurva kejenuhan berbentuk hiperbolik, yang
memberikan protein ini sifat-sifat menguntungkan bagi penyimpanan oksigen di dalam otot.

Bab 9 : Enzim
Enzim adalah protein yang mengkatalisa reaksi kimiawi spesifik. Enzim mengikat
molekul substrat membentuk kompleks enzim-substrat yang bersifat sementara, yang terurai
membentuk enzim bebas dan produknya. Tiap-tiap enzim juga memiliki pH optimum, selain
spesifisitas yang khas bagi substratnya. Enzim dapat terinaktifasi oleh modifikasi tidak dapat
balik terhadap beberapa gugus fungsional yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Enzim
dapat juga dihambat secara dapat balik, oleh senyawa yang bersifat kompetitif atau non
kompetitif.
Di samping aktivitas katalitiknya, beberapa enzim memiliki aktivitas pengatur dan
berperan sebagai pemacu atau pengatur kecepatan reaksi metabolisme. Beberapa enzim
pengatur, yang dinamakan enzim alosterik, diatur kecepatannya oleh pengikatan dapat balik-
nonkovalen molekul modulator atau pengatur spesifik pada sisi alosterik atau sisi pengatur.
Beberapa enzim terdapat dalam bentuk ganda, yang disebut isoenzim, yang mempunyai
sifat-sfat kinetika yang berbeda. Pada banyak penyakit genetik manusia, satu atau lebih enzim
mengalami kerusakan fungsi sebagai akibat mutasi yang menurun.

Bab 10 : Vitamin dan Unsur Kelumit di dalam Fungsi Enzim


Vitamin adalah senyawa organik dalam jumlah mikro yang essensial di dalam fungsi
kebanyakan bentuk kehidupan, tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme dan
harus diperoleh dari sumber di luar tubuh. Kebanyakan vitamin yang larut di dalam air
berfungsi sebagai komponen berbagai koenzim atau gugus prostetik emzim yang penting
dalam metabolisme sel. Tiamin (vitamin B1) merupakan komponen aktif tiamin pirofosfat,
suatu koenzim yang dibutuhkan sebagai pembawa sementara asetaldehida di dalam
dekarboksilasi enzimatik piruvat, suatu produk utama dari pemecahan glukosa di dalam sel.
Riboflavin (vitamin B2) adalah komponen koenzim flavin mononukleotida (FMN) dan flavin
adenin dinukleotida (FAD) yang berfungsi sebagai pembawa hidrogen, gugus prostetik pada
enzim oksidatif. Piridoksin (vitamin b6) adalah prekursor esensial-esensial bagi piridoksal
fosfat, gugus prostetik enzim transminase dan enzim lain yang mengubah asam amino.
Vitamin B12 dalam bentuk turunan 5’-deoksiadenosilnya berfungsi di dalam pertukaran
enzimatik atom hidrogen dan gugus pensubstitusi tertentu di antara atom-atom karbon yang
berdekatan.
Vitamin yang larut di dalam lemak memainkan peran penting lainnya. Vitamin A
merupakan prekursor pigmen peka cahaya di dalam siklus visual sel batang pada vertebrata.
Vitamin D3 merupakan prekursor biologik utama 1,25-dihidroksikolekasiferol yang memiliki
aktivitas seperti hormon di dalam mengatur metobolisme Ca2+ di dalam usus kecil dan tulang.
Vitamin K merupakan kofaktor di dalam pembentukan residu γ-karboksi-glutamil secara
enzimatik pada protrombin, suatu protein plasma pengikat Ca2+yang penting dalam
pengggumpalandarah.

Bab 11 : Karbohidrat: Struktur dan Fungsi Biologi


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empirik (CH2O)n.
Karbohidrat digolongkan sebagai monosakarida atau gula (satu unit aldehida atau keton);
oligosakarida (beberapa unit monosakarida); dan polisakarida, molekul besar linear atau
bercabang yang mengandung banyak unit monosakarida. Monosakarida atau gula sederhana
memiliki satu unit aldehida atau keton. Gula yang paling banyak terdapat di alam, seperti
ribosa, glukosa, fruktosa, dan manosa, adalah rangkaian gula D.
Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan oleh suatu ikatan
kovalen. Maltosa mengandung dua residu D-glukosa dalam ikatan α (1-4) glikosida. Laktosa
mengandung D-galaktosa dan D-glukosa. Sukrosa, suatu gula nonpereduksi, mengandung unit
D-glukosa dan D-fruktosa yang digabungkan oleh atom karbon anomernya.
Polisakarida (glikan) mengandung banyak unit monosakarida yang berikatan
glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat. Polisakarida yang
paling penting adalah pati dan glikogen. Selulosa, polisakarida strukturan pada tumbu-
tumbuhan mempunyai unit D-glukosa yang berikatan β (1-6). Sel hewan memiliki kulit luar
atau glikokaliks fleksibel yang mengandung rantai oligosakarida yang berikatan dengan lipid
dan protein.

Bab 12 : Lipida dan Membran


Lipida adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak, dan tidak larut di
dalam air, yang dapat diekstrak dengan pelarut nonpolar. Beberapa lipida berfungsi sebagai
komponen struktural membran, yang lain sebagai bentuk penyimpan bahan bakar. Asama
lemak yang merupakan komponen berlemak dari lipida, biasanya memiliki jumlah atom
karbon yang genap, yang paling banyak dijumpai memiliki 16 atau 18 atom karbon. Asam
lemak dapat bersifat jenuh atau tidak jenuh, garam sodium atau potasium dari asam lemak
disebut sabun.
Lipida polar, yang memiliki kepala bersifat polar dan ekor bersifat nonpolar,
merupakan komponen utama membran, yang paling banyak adalah fosfogliserida. Kolesterol,
suatu senyawa sterol, merupakan prekursor banyak senyawa steroid dan juga merupakan
komponen membran plasma yang penting.

III. KEUNGGULAN BUKU


a. Keterkaitan antar Bab
Pada buku Lehninger Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1 yang tediri dari dua belas
bab yang memuat materi antara lain biokimia : logika molekul organism hidup, sel,
komposisi benda hidup : biomolekul, air, asam amino dan peptide, protein : stuktur
kovalen dan fungsi biologi, protein serat, globular protein : struktur dan fungsi
hemoglobin, enzim, vitamin dan unsure kelumit di dalam fungsi enzim, karbohidrat :
struktur dan fungsi biologi, lipidan dan membrane.
Keunggulannya adalah beberapa bab sudah saling terkait antara satu bab dengan
bab lainnya seperti bab 1 yang membahas mengenai biokimia ; logika molekul
organisme hidup pada bagian akhir bab dibahas mengenai sel menghasilkan energy
dalam bentuk kimia dan metabolisme sel. Bagian akhir dari bab 1 ini terkait pada bab 2
yang membahas mengenai Sel. Dari hal ini dapat membantu pembaca untuk
mempermudah memahami isi buku karena bab yang ada di dalam buku ini sudah
terkait. Sehingga, pada saat pembaca ingin membaca bab selanjutnya telah mengetahui
konsep awal karena di bagian akhir bab telah dijelaskan sedikit untuk materi bab
selanjutnya.
b. Kemutakhiran Isi Buku
Dalam buku ini teori-teori yang dikembangkan sebagian besar diambil dari
masalah di kehidupan sehari-hari, sehingga isi buku lebih mutakhir. Dalam buku ini
juga sudah memiliki teori-teori yang benar dan memberikan wawasan lebih kepada si
pembaca.
Kutipan pustaka atau referensi pada buku ini juga dilengkapi dengan jurnal-jurnal
yang terkait. Kutipan referensi yang diambil dari penelitian-penelitian yang terbaru
pada tahunnya. Buku ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam
mempelajari biokimia dasar.
IV. KELEMAHAN BUKU
a. Keterkaitan antar Bab
Dalam buku ini untuk keterkaitan antar bab, tidak kami temukan adanya
kelemahan, karena menurut analisis kami bab-bab yang ada dalam buku Lehninger
Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1 telah mempunyai keterkaitan antara bab satu dengan bab
lainnya. Sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami isi buku tersebut.
b. Kemutakhiran Isi Buku
Pada buku ini teori yang dikembangkan dari masalah sudah cukup mutakhir,
namun untuk referensi buku ini sudah termasuk terbitan tahun yang sudah lama yaitu
tahun 1982, sehingga untuk lebih up to date bisa mencari dan menggunakan buku
terbitan yang lebih terbaru yang sudah direvisi atau buku terbitan lainnya yang
membahas mengenai dasar-dasar biokimia juga.

V. IMPLIKASI
a. Teori/Konsep
Dalam buku Lehninger Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1 terdapat beberapa teori dan
konsep yang dapat membangun dan memberikan wawasan kepada pembaca terutama
teori dan konsep tentang biomolekul karena memang pada jilid 1 lebih memfokuskan
mengenai biomolekul. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai teori dan konsep dari
biokimia mengenai logika molekul organisme hidup, sel, komposisi benda hidup, air,
asam amino dan peptide, protein , enzim, vitamin, karbohidrat dan lipidan dan
membrane. Seperti salah satunya dalam bab 2 yang membahas mengenai sel, di dalam
buku ini dijelaskan mengenai konsep kelas utama sel yang tediri dari dua yaitu :
Prokaryotis dan Eukaryotis.
Buku ini dapat digunakan menjadi bahan referensi bagi pembaca serta masukan
untuk mengetahui lebih dalam mengenai Dasar-Dasar Biokimia.

b. Program pembangunan di Indonesia


Dari hasil membaca buku ini, pembaca dapat menguasai materi dan konsep
mengenai dasar-dasar biokimia. Melalui konsep dan teori yang telah dipahami,
pembaca dapat memanfaatkannya dalam bidang eksperimental sehingga hasil
penelitiannya dapat berguna dalam program pembangunan di Indonesia terutama
dalam bidang penelitian sains.
c. Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)
Setelah analisis buku Lehninger “Dasar-Dasar Biokimia”, menurut kami buku ini
sudah bagus untuk menjadi bahan referensi mahasiswa dalam mempelajari biokimia
terutama tentang biomolekul. Di dalam buku ini juga sudah lumyan menarik karena
menyajikan gambar serta tabel-table dengan baik. Namun, masih ada beberapa gambar
dan tabel yang tidak berwarna sehingga kurang menarik bagi pembaca. Di dalam buku
juga ada beberapa kata yang sulit dimengerti oleh pembaca karena buku ini adalah buku
terjemahan, sehingga ada beberapa kata yang terjemahannya membuat pembaca sedikit
sulit untuk memahami isinya.

VI. ANALISIS KELAYAKAN BUKU MENURUT BSNP


Terdapat tiga aspek penilaian terhadap buku ini yaitu kelayakan isi, kelayakan bahasa,
dan kelayakan penyajian dengan menggunakan Jenis skala likert dengan skor 1-4yaitu
dengan kriteria :
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = kurang baik
1 = tidak baik.
Analisis yang digunakan adalah Analisis deskriptif dilakukan yakni dengan cara
menghitung presentase nilai dari aspek kelayakan isi, bahasa dan penyajian.
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Tabel Kriteria Kelayakan Analisis Presentase


Presentase Keterangan
80,00 – 100 Baik/Valid/Layak
60,00 – 79,99 Cukup Baik/Cukup Valid/Cukup Layak
50,00 – 59,99 Kurang Baik/Kurang Valid/Kurang Layak
0 - 49,99 Tidak Baik (Diganti)
(Riduwan, 2012)
a. Kelayakan Isi
PENILAIAN ALASAN
PENILAIAN BUTIR (DESKRIPSI)
1 2 3 4 PENILAIAN

H. Cakupan 3. Keluasan Materi : √ Karena materi yang


Materi Materi yang diuraikan diuraikan dalam
mencerminkan buku sesuai dengan
substansi materi yang tujuan buku tersebut.
terkandung dalam
tujuan buku teks yang
dianalisis

4. Kedalaman Materi : √ Materi diuraikan


Materi diuraikan sesuai dengan
mulai dari pengenalan pembahasan dan
konsep sederhana dibahas dari konsep
menuju konsep lebih yang sederhana
rumit serta sampai konsep yang
menunjukkan terumit dan juga
keterkaian antar menunjukkan
konsep dan penerapan keterkaitan antar
konsep sesuai tujuan konsepnya.
bukuteks.
I. Keakuratan 7. Akurasi Fakta : √ Buku ini berisi
Fakta atau peristiwa tentang kimia yang
yang disajikan merupakan ilmu
rasional dan sesuai pasti, tentu isinya
dengan kenyataan. rasional dan sesuai
dengan kenyataan.

8. Akurasi Konsep : √ Konsep yang


Konsep yang disajikan sesuai
disajikan sesuai dengan definisi yang
dengan definisi yang berlaku dalam bidang
berlaku dalam bidang kimia.
ilmunya dan tidak
menimbulkan banyak
tafsir

9. Akurasi √ Prinsip/ hukum yang


Prinsip/Hukum : disajikan akurat dan
Prinsip/hukum yang sesauai dengan yang
disajikan sesuai berlaku dalam bidang
dengan prinsip/hukum kimia.
yang berlaku dalam
bidang ilmunya secara
tepat.

10. Akurasi √ Prosedur/ metode


Prosedur/Metode : yang disajikan dapat
Prosedur/Metode diterapkan secara
yang disajikan dapat
diterapkan secara benar.
runtut dan benar.

11. Akurasi Teori : √ Teori yang berlaku


Teori yang berlaku sesuai dengan bidang
sesuai dengan bidang kimia.
ilmunya.

12. Keterkaitan Antara √ Fakta dan konsep


Fakta dan Konsep : yang diuraikan saling
Eksperimen yang terkait dan dapat
diuraikan dalam teks digeneralisasikan
dapat menghasilkan menjadi konsep yang
fakta yang dapat mudah dipahami.
diamati dan dapat Akan tetapi di dalam
digeneralisasikan buku masih kurang
menjadi konsep yang eksperimennya.
mudah dipahami.

J. Kemutahira 5. Kesesuaian dengan √ Materi yang


n Perkembangan Ilmu disajikan up to date
Materi yang disajikan pada masanya.
up to date sesuai Namun karena ilmu
dengan perkembangan kimia merupakan
ilmu kimia terkini. ilmu pasti sehingga
buku ini masih sesuai
dengan
perkembangan ilmu
kimia saat ini.

6. Keterkinian : √ Materi, contoh, dan


Materi, contoh dan latihan belum
latihan yang disajikan mencerinkan
relevan dan menarik peristiwa dan
serta mencerminkan kejadian dan kondisi
peristiwa, kejadian terkini.
dan kondisi terkini.

7. Kutipan Up to date : √ Kutipan dalam teks


Kutipan dalam teks sudah relevan dengan
releven dengan materi materi, akan tetapi
yang diuraikan dan lebih baik lagi
valid serta up to date apabila
dan bersumber pada menambahkan
pustaka yang sumber pustaka
digunakan. untuk referensi
materi yang terkait.
8. Satuan Yang √ Satuan yang
Digunakan : digunakan adalah
Satuan yang satuan internasional
digunakan, baik (SI).
satuan dasar maupun
satuan turunan
menggunakan satuan
internasional (SI),
kecuali yang tidak ada
pada satuan SI.

K. Menumbuh 5. Menumbuhkan √ Tidak terdapat


kan Semangat contoh-contoh yang
karakter Kewirausahaan : penting untuk
Produktif Memotivasi pembaca menumbuhkan
untuk bekerja keras semangat
dan maju melalui kewirausahaan.
contoh-contoh
industri yang penting
untuk kehidupan dan
perekonomian.
6. Menumbuhkan Etos √ Belum menyajikan
Kerja : contoh-contoh yang
Memotivasi pembaca mencerminkan cara
untuk disiplin dalam kerja kimiawan
belajar dan bekerja, dalam menghasilkan
melalui contoh-contoh temuannya.
cara kerja kimiawan
dalam menghasilkan
temuan.

7. Menumbuhkan √ Isinya dapat


Semangat Inovasi, meningkatkan
Kreativitas dan kreativitas pembaca
Berpikir Kritis : dalam menghasilkan
Memotivasi pembaca karya-karya dan
menghasilkan karya- gagasan baru di
karya dan gagasan bidang kimia.
baru serta mencari
jawaban wacana
dalam buku.

8. Menumbuhkan Daya √ Uraian metode dan


Saing : prosedur yang
Uraian, metode dan disajikan belum
prosedur yang dapat memotivasi
disajikan memotivasi pembaca
pembaca untuk menumbuhkan daya
menghasilkan sesuatu saing pembaca.
yang memiliki nilai
lebih atau nilai
tambah dibandingkan
produk lain.

L. Merangsang 3. Menumbuhkan √ Uraian, metode dan


Keingintahu- Rasa Ingin Tahu : prosedur merangsang
an Uraian, metode dan pembacauntuk
(Curiosity) prosedur merangsang bepikir lebih jauh.
pembaca bepikir lebih
jauh.

4. Memberi Tantangan √ Isinya memotivasi


Untuk Belajar Lebih pembaca untuk
Jauh: mencari informasi
Memotivasi pembaca lebih lanjut atau
untuk melakukan lebih lengkap karena
penyelidikan atau disetiap bab terdapat
mencari informasi acuan beberapa
lebih lanjut atau lebih artikel yang menarik.
lengkap dari yang
sudah tercantum pada
buku.

M. Mengemban 5. Mengembangkan √ Uraian, metode dan


gkan Kecakapan Personal prosedur yang
Kecakapan Uraian, metode dan disajikan memotivasi
Hidup (Life prosedur yang pembaca mengenal
Skill) disajikan memotivasi kelebihan dan
pembaca mengenal kekurangan diri serta
kelebihan dan mendorong untuk
kekurangan diri serta mengembangkan diri
mendorong untuk sendiri sebagai
mengembangkan diri pribadi mandiri,
sendiri sebagai pribadi makhluk sosial dan
mandiri, makhluk makhluk ciptaan
sosial dan makhluk Tuhan.
ciptaan Tuhan.

6. Mengembangkan √ Uraian, metode dan


Kecakapan Sosial : prosedur yang
Uraian, metode dan disajikan mendorong
prosedur yang pembaca untuk
disajikan mendorong berkomunikasi,
pembaca untuk berinteraksi dan
berkomunikasi, bekerja sama dengan
berinteraksi dan orang lain.
bekerja sama dengan
orang lain.

7. Mengembangkan √ Uraian, metode dan


Kecakapan prosedur yang
Akademik:Uraian, disajikan memotivasi
metode dan prosedur pembaca untuk
yang disajikan menggali dan
memotivasi pembaca memanfaatkan
untuk menggali dan
informasi dalam
memanfaatkan
menyelesaikan
informasi dalam
menyelesaikan masalah dan
masalah dan membuat membuat keputusan
keputusan dalam kerja dalam kerja ilmiah.
ilmiah.

8. Mengembangkan √ Uraian, metode dan


Kecakapan prosedur yang
Vokasional disajikan
Uraian, metode dan mengembangkan
prosedur yang kemampuan
disajikan psikomotorikyang
mengembangkan diperlukan untuk
kemampuan melukakan kegiatan
psikomotorik yang atau pekerjaan
diperlukan untuk tertentu khususnya
melukakan kegiatan bidang kimia.
atau pekerjaan
tertentu.

N. Mengemban 3. Apresiasi terhadap √ Uraian, metode dan


gkan Kekayaan atau prosedur yang
Wawasan Potensi Indonesia : disajikan dapat
Ke- Uraian, metode dan membuka wawasan
Indonesiaan prosedur yang pembaca.
dan disajikan dapat
Konstektual membuka wawasan
pembaca.

4. Menyajikan Contoh √ Uraian, metode dan


Dari Lingkungan prosedur yang
Lokal dan Nasional : disajikan
Uraian, metode dan menggambarkan
prosedur yang peran kimia dalam
disajikan perkembangan sains,
menggambarkan lingkungan,
peran kimia dalam teknologi dan
perkembangan sains, masyarakat.
lingkungan, teknologi
dan masyarakat.

 Pembahasan Kelayakan isi


Terdapat tujuh komponen penilaian pada aspek kelayakan isi, yaitu cakupan
materi memiliki persentasi kelayakan sebesar 100% adalah valid (layak). keakuratan
materi memiliki persentasi kelayakan sebesar 95,8% yang berarti valid (layak);
kemutakhiran memiliki persentasi kelayakan sebesar 75% yang berarti cukup valid
(cukup layak); menumbuhkan karakter produktivitas memiliki persentasi kelayakan
sebesar 50% yang berarti kurang baik dan ; merangsang keingintahuan memiliki rata-rata
sebesar 100% yang berarti valid (layak); mengembangkan kecakapan hidup memiliki
persentasi kelayakan sebesar 87,5% yang berarti valid (layak); dan mengembangkan
wawasan keindonesiaan dan kontekstual memiliki persentasi kelayakan sebesar 100%
yang berarti valid ( layak). Berdasarkan hasil penilaian terhadap buku pada aspek
kelayakan isi secara keseluruhan memiliki persentasi sebesar 86,9% adalah valid/layak,
artinya buku ini pada aspek kelayakan isi telah layak untuk digunakan.

b. Kelayakan Bahasa
PENILAIAN
SUB KOMPONEN DAN
KOMPONEN 1 2 3 4 ALASAN
DESKRIPSI
PENILAIAN

H. Sesuai 3. Kesesuaian dengan √ Bahasa yang


dengan Perkembangan digunakan
Perkembang Berpikir Peserta sederhana dan
an Peserta Didik: mudah dipahami
Didik Bahasa yang dalam hal
digunakan untuk menjelaskan konsep
menjelaskan konsep maupun ilustrasi
maupun ilustrasi aplikasi konsep.
aplikasi konsep
mudah dipahami
pembaca secara runtut
dari hal yang konkrit
menuju hal yang
abstrak yang dapat
dibayangkan peserta
didik.

4. Kesesuaian dengan √ Bahasa yang


Tingkat digunakan sudah
Perkembangan Sosial- sesuai dengan
Emosional pembaca : kematangan emosi
Bahasa yang peserta didik.
digunakan sesuai
dengan kematangan
emosi peserta didik
yang menunjukkan
konsep-konsep dari
lingkungan terdekat
sampai dengan
lingkungan global
I. Komunikatif 3. Keterpahaman √ Bahasa yang
pembaca Terhadap digunakan menarik
Pesan : dan lazim digunakan
Pesan (Uraian materi, dalam komunikasi
metode dan prosedur) sehari-hari.
disajikan dengan
bahasa yang menarik
dan lazim digunakan
dalam komunikasi
bahasa Indonesia
sehari-hari.

4. Kesesuaian Ilustrasi √ Ilustrasi yang


dengan Substansi digunakan bisa
Pesan : dipahami dan sesuai
Ilustrasi yang dengan substansi
digunakan untuk pesan yang ingin
menjelaskan materi disampaikan sesuai
dalam setiap bab atau dengan tujuan.
sub bab relevan
dengan pesan yang
ingin disampaikan
sesuai tujuan buku
teks.

J. Dialogis dan 3. Kemampuan √ Bahasa yang


Interaktif Memotivasi pembaca digunakan dapat
Untuk Merespon memotivasi
Pesan : pembaca, sehingga
Bahasa yang mendorong
digunakan pembaca untuk
menumbuhkan rasa membaca buku
senang ketika peserta tersebut sampai
didik membacanya tuntas.
sehingga mendorong
pembaca untuk
membaca buku
tersebut sampai
tuntas.

4. Dorongan Berpikir √ Bahasa yang


Kritis Pada pembaca : digunakan mampu
Bahasa yang merangsang
digunakan mampu pembaca untuk
merangsang pembaca mempertanyakan
untuk dan mencari
mempertanyakan dan jawaban dari buku.
mencari jawaban dari
buku.
K. Lugas 3. Ketepatan Struktur √ Bahasa yang
Kalimat : digunakan sudah
Kalimat yang dipakai sesuai dengan
mengikuti tata kalimat Bahasa Indonesia
yang benar sesuai Yang Baik dan
Bahasa Indonesia Benar.
Yang Baik dan
Benar.
4. Kebakuan Istilah : √ Istilah yang
Istilah yang digunakan sesuai
digunakan sesuai dengan Kamus
dengan Kamus Besar Besar Bahasa
Bahasa Indonesia dan Indonesia dan atau
atau istilah teknis istilah teknis ilmu
ilmu pengetahuan pengetahuan yang
yang disepakati. disepakati.

L. Koherensi 4. Keterkaitan antar Bab √ Uraian Materi antar


dan dengan Sub Bab, Bab dengan Sub
Keruntutan antara Sub Bab Bab, antara Sub Bab
Alur Pikir dengan Sub Bab dan dengan Sub Bab dan
antara Sub Bab antara Sub Bab
dengan Alinea : dengan alinea yang
Uraian Materi antar
berdekatan
Bab dengan Sub Bab,
mencerminkan
antara Sub Bab
keterkaitan isi.
dengan Sub Bab dan
antara Sub Bab
dengan Alinea yang
berdekatan
mencerminkan
keterkaitan isi.

5. Keterkaitan antara √ Uraian materi dalam


Kalimat dalam satu satu kalimat dengan
alinea : kalimat lainnya
Uraian materi dalam dalam satu alinia
satu kalimat dengan mencerminkan
kalimat lainnya dalam keruntutan dan
satu alinia keterkaitan yang
mencerminkan cukup erat.
keruntutan dan
keterkaitan yang
cukup erat.

6. Keutuhan Makna √ Uraian materi dalam


dalam Bab, Sub Bab satu Bab
dan Alinea : mencerminkan
Uraian materi dalam kesatuan tema dan
satu Bab uraian materi dalam
mencerminkan satu alinea
kesatuan tema dan mencerminkan satu
uraian materi dalam pokok pikiran.
satu alinea
mencerminkan satu
pokok pikiran.

M. Kesesuaian 3. Ketepatan Tata √ Kalimat yang


dengan Bahasa : digunakan dalam
Kaidah Kalimat yang menguraikan materi
Bahasa digunakan dalam mengacu pada Tata
Indonesia menguraikan materi Bahasa Indonesia
yang Benar mengacu pada Tata yang Baik dan
Bahasa Indonesia Benar.
yang Baik dan Benar.

4. Ketepatan Ejaan √ Ejaan yang


Ejaan yang digunakan digunakan mengacu
mengacu pada Ejaan pada Ejaan Yang
Yang Disempurnakan. Disempurnakan.

N. Penggunaan 3. Konsistensi √ Penggunaan istilah


Istilah, Penggunaan Istilah: dalam isi buku ini
Simbol dan Penggunaan istilah konsisten pada
Lambang yang seluruh bagian
menggambarkan buku.
konsep, prinsip, asas,
hukum dan
sebagainya yang
memiliki makna
tertentu ajek atau
konsisten pada
seluruh bagian buku.

4. Konsistensi √ Penggunaan simbol,


Penggunaan Simbol konsep, prinsip,
dan Lambang: asas, hukum dan
Penggunaan symbol, sebagainya yang
konsep, prinsip, asas, memiliki makna
hukum dan tertentu ajek atau
sebagainya yang konsisten pada
memiliki makna seluruh bagian
tertentu ajek atau buku.
konsisten pada
seluruh bagian buku.

Pembahasan Aspek Kelayakan Bahasa


Terdapat tujuh komponen penilaian pada aspek kelayakan bahasa, yaitu sesuai
dengan perkembangan peserta didik memiliki persentasi sebesar 100% adalah valid
(layak).; komunikatif memiliki persentasi sebesar 87,5% yang berarti valid (layak) ;
dialogis dan interaktif memiliki persentasi sebesar 100% yang berarti valid (layak); lugas
memiliki persentasi sebesar 100% yang berarti valid (layak); koherensi dan keruntutan
alur piler memiliki persentasi sebesar 100% yang berarti valid (layak); kesesuaian
dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar memiliki persentasi sebesar 87,5% yang
berarti valid (layak); dan Penggunaan Istilah, Simbol dan Lambang memiliki persentasi
sebesar 100% yang berarti valid (layak). Berdasarkan hasil penilaian terhadap buku pada
aspek kelayakan bahasa secara keseluruhan memiliki persentasi sebesar 96,4% adalah
valid, artinya buku pada aspek kelayakan bahasa telah layak untuk digunakan dan tidak
perlu direvisi.

c. Kelayakan Penyajian
SUB KOMPONEN PENILAIAN ALASAN
KOMPONEN DAN DESKRIPSI PENILAIAN
1 2 3 4

D. Teknik 9. Konsistensi √ Sistematika


Penyajian Sistematika Sajian penyajian dalam
Dalam Bab : setiap bab ajek dan
Sistematika taat asas
penyajian dalam
setiap bab ajek dan
taat asas

10. Kelogisan Penyajian √ Penyajian sesuai


: dengan alur
Penyajian berpikir deduktif
sesuaidengan alur
berpikir deduktif

11. Hubungan Antar √ Terdapat hubungan


Fakta, Antar Konsep yang logis antar
dan Antar Teori : fakta, konsep dan
Terdapat hubungan teori.
yang logis antar
fakta, konsep dan
teori.

12. Keruntutan Konsep : √ Penyajian konsep


Penyajian konsep dari yang mudah ke
dari yang mudah ke yang sukar, dari
yang sukar, dari yang yang konkret ke
konkret ke yang yang abstrak dan
abstrak dan dari yang dari yang sederhana
sederhana ke yang ke yang kompleks
kompleks dan dari dan dari yang
yang dikenal sampai dikenal sampai
yang tidak dikenal. yang tidak dikenal.
13. Keseimbangan √ Uraian substansi
Antar Bab dan antar Bab dan antar
Keseimbangan Sub Bab dalam Bab
Substansi Antar Sub proporsional
Bab dalam Bab : dengan
Uraian substansi mempertimbangkan
antar Bab dan antar KI dan KD.
Sub Bab dalam Bab
proporsional dengan
mempertimbangkan
KI dan KD.

14. Kesesuaian Ilustrasi √ Ilustrasi dengan


dengan Materi Materi Dalam Bab:
Dalam Bab:
Kesesuaian dan Kesesuaian dan
ketepatan ketepatan
penggunaan ilustrasi penggunaan
dengan materi. ilustrasi dengan
materi.

15. Penyajian Tabel, √ Tabel, gambar dan


Gambar dan Lampiran telah ada
Lampiran: namun ada
Tabel, Gambar dan beberapa tidak
Lampiran diambil disertai sumber
dari suatu Sumber rujukan.
disertai rujukan.

16. Identitas Tabel, √ Setiap Tabel,


Gambar dan Gambar dan
Lampiran : Lampiran diberi
Setiap Tabel, Gambar nomor, judul dan
dan Lampiran diberi keterangan yang
nomor, judul dan sesuai.
keterangan yang
sesuai.

E. Pendukung 6. Pengantar : √ Pengantar pada


Penyajian Pengantar pada Buku Buku berisi tujuan
Materi berisi tujuan penulisan buku,
penulisan buku, sistematika buku,
sistematika buku, serta hal-hal yang
serta hal-hal yang dianggap penting
dianggap penting bagi pembaca.
bagi pembaca.

7. Lampiran : √ Glosarium berisi


Glosarium istilah-istilah
Glosarium berisi penting dalam teks
istilah-istilah penting dengan penjelasan
dalam teks dengan arti istilah tersebut,
penjelasan arti istilah ditulis secara
tersebut, ditulis alfabetis dan
secara alfabetis dan disertai nomor-
disertai nomor-nomor nomor halaman
halaman tempat tempat istilah
istilah tersebut. tersebut.

8. Lampiran : Daftar √ Daftar buku dan


Pustaka : sumber acuan yang
Daftar buku dan digunakan sebagai
sumber acuan yang bahan rujukan
digunakan sebagai ditulis secara
bahan rujukan ditulis alfabetis dan
secara alfabetis dan mengikuti konvensi
mengikuti konvensi penulisan daftar
penulisan daftar pustaka yang lazim.
pustaka yang lazim.

9. Lampiran : Index : √ Indeks berupa


Indeks berupa istilah- istilah-istilah
istilah penting dan penting dan nama-
nama-nama ahli nama ahli kimia
kimia dalam teks, dalam teks, ditulis
ditulis secara secara alfabetis dan
alfabetis dan diberi diberi nomor
nomor halaman halaman tempat
tempat istilah dan istilah dan atau ahli
atau ahli tersebut. tersebut.

10. Ringkasan di Setiap √ Ada ringkasan di


Akhir Bab : setiap akhir bab
Ada ringkasan di yang menggunakan
setiap akhir bab yang kalimat ringkas,
menggunakan jelas dan mudah
kalimat ringkas, jelas dipahami pembaca
dan mudah dipahami
pembaca

F. Penyajian 7. Berpusat Pada √ Penyajian materi


Pembelajar- Peserta Didik : menempatkan
an Penyajian materi pembaca sebagai
menempatkan subjek
pembaca sebagai pembelajaran
subjek pembelajaran

8. Keterlibatan pembaca √ Penyajian materi


: masih belum
Penyajian materi bersifat interaktif
bersifat interaktif dan dan partisipatif
partisipatif yang yang memotivasi
memotivasi pembaca pembaca terlibat
terlibat secara mental secara mental dan
dan emosional dalam emosional dalam
pencapaian tujuan pencapaian tujuan
bukuteks. buku teks.

9. Keterjalinan √ Penyajian materi


Komunikasi sudah bersifat
Interaktif : dialogis yang
Penyajian materi memungkinkan
bersifat dialogis yang pembaca seolah-
memungkinkan olah berkomunikasi
pembaca seolah-olah dengan penulis
berkomunikasi buku namun masih
dengan penulis buku. ada beberapa
penyajian yang
membingungkan
pembaca.

10. Kesesuaian dengan √ Pendekatan dan


Karakteristik Buku metode penyajian
Pendekatan dan sesuai dengan
metode penyajian karakteristik judul
sesuai dengan buku
karakteristik judul
buku

11. Kemampuan √ Penyajian materi


merangsang berpikir dapat merangsang
pembaca pembaca untuk
Penyajian materi berpikir tingkat
dapat merangsang tinggi seperti
pembaca untuk analisis, sintesis
berpikir tingkat tinggi dan kreatif.
seperti analisis,
sintesis dan kreatif.
12. Kemampuan √ Setiap bab secara
Memunculkan umpan implisit mendorong
balik : pembaca untuk
Setiap bab secara suatu rekayasa ide
implisit mendorong untuk lebih
pembaca untuk suatu memahami
rekayasa ide untuk bukuteks.
lebih memahami
bukuteks.

Pembahasan Aspek Kelayakan Penyajian


Terdapat tiga komponen penilaian pada aspek kelayakan penyajian, yaitu teknik
penyajian memiliki persentasi sebesar 84,3% adalah valid (layak); pendukung penyajian
materi memiliki persentasi sebesar 85% yang berarti valid (layak); penyajian
pembelajaran memiliki persentasi sebesar 83,3% yang berarti valid (layak) dan tidak
perlu direvisi. Berdasarkan hasil penilaian terhadap buku ini pada aspek kelayakan
penyajian secara keseluruhan memiliki rata-rata sebesar 84,2% adalah sangat valid,
artinya buku ini pada aspek kelayakan penyajian telah sangat layak untuk digunakan dan
tidak perlu direvisi.

Perbandingan Materi Yang Ada Pada Buku Lehninger Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1
dan Silabus Program Studi Akademi Kebidanan (D3) Institut Kesehatan Helvetia
Medan

NO MATERI SILABUS BUKU

1. Aspek kimia dalam tubuh √ √

2. Enzim dan koEnzim √ √

1. Oksidasi biologi dan senyawa berenergi tinggi √ -

2. Siklus Krebs √ -

3. Metabolisme karbohidrat √ √

4. Metabolisme Lipid √ √

5. Metabolisme Asam Amino √ √

6. Siklus asam sitrat dan metabolisme karbohidrat, lipid, dan √ -


protein

7. Kelainan pada metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein √ -


sebagai akibat kelaparan dan definisi insulin.
8. Darah √ -

9. Imunologi √ -

10. Pernafasan √ -

11. Mineral √ √

12. Konsep laboratorium klinik dan pemeriksaannya √ -


VII. KESIMPULAN DAN SARAN
a. KESIMPULAN
Dari hasil analisis kami tentang buku Lehninger “Dasar-Dasar Biokimia” Jilid 1,
secara keseluruhan buku ini sangat baik dalam menambah wawasan mengenai biokimia
terutama dalam biomolekul. Dari hasil analisis kelayakan menurut BSNP yang terdiri
dari tiga aspek yaitu aspek kelayakan isi, aspek kelayakan bahasa dan aspek penyajian
dapat disimpulkan bahwa buku ini telah layak (valid) karena dari hasil presentasi yang
di dapat dari tabel kelayakan sudah mempunyai rata-rata di atas 80% sehingga buku ini
dikategorikan baik/valid dan layak untuk digunakan.
Buku ini juga memiliki isi materi yang lengkap dan bagus sehingga dapat
dijadikan buku acuan atau sekedar bahan referensi bagi mahasiswa yang ingin
mempelajari lebih dalam mengenai biokimia terutama biomolekul.

b. SARAN
Untuk kedepannya diharapkan penerjemah untuk buku-buku sains terutama kimia
lebih memperhatikan hasil terjemahannya agar pembaca tidak mengalami kesulitan
dalam memahami isi materi yang ada di dalam buku tersebut.

Kepustakaan
Lehninger, A,L., (1982), Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai