Anda di halaman 1dari 24

TUGAS 4

KOMPOSISI SEL
Oleh : Kelompok VIII

Alifa Pritian Nurtiara NPM : 1815041030


Ardelia Widya Santi NPM : 1815041038
Devi Sagitha Anggraini NPM : 1815041048
Naufal Irfan Almazid NPM : 1815041018

Mata Kuliah : Mikrobiologi


Dosen : Panca Nugrahini, S.T., M.T
Dr. Joni Agustian S.T., M.Sc

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Lampung
Bandar Lampung
19 SEPTEMBER 2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup
terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan
makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel merupakan unit terkecil dari suatu bentuk
kehidupan. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses
kehidupan terus berlangsung. Sel mempunyai bagian bagian untuk menunjang fungsi tersebut.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolism), reproduksi, iritabilitas,
digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang
dilakukan oleh sel. Adapun Senyawa penyusun kimia bagian-bagian sel, misalnya dinding sel, membran, organel, dan inti sel,
umumnya merupakan senyawa organik berukuran besar. Senyawa organik penyusun sel secara garis besar dapat dikelompokan
atas 4 kelompok utama, yakni : Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat.

1.2 Tujuan Umum


Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah mikrobiologi mengenai
komposisi persenyawaan kimia yang menyusun sel dan fungsinya

1.3 Tujuan Khusus


1. Memahami karakteristik persenyawaan kimia yang menyusun sel dan fungsinya
2. Mengetahui elemen-elemen dasar sel
3. Mengetahui jenis molekul di sel
4. Mengetahui jenis polimer dan small molekul yang ada di sel
5. Mengetahui fungsi dari setiap molekul penyusun sel
6. Memenuhi tugas Mikrobiologi
BAB II

ISI
1. KELOMPOK KIMIAWI SEL

Sel hidup tersusun dari kumpulan elemen, yang terbanyak hampir 99% dari berat sel adalah elemen C, H ,N , dan O.
Bahan dasar sebuah sel terdiri atas air sekitar 70-85%, protein sekitar 10-20%, lemak 2%, karbohidrat 1%, dan elektrolit.
Komponen kimia dalam sel dapat berupa komponen anorganik, misalnya air dan ion-ion mineral, dan komponen organik
misalnya protein, lipida, karbohidrat, dan asam nukleat.

Kelompok kimiawi penyusun sel terdiri atas dua domain yaitu makromolekul dan mikromolekul.
A. Makromolekul

(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/31/ProteinStructure.jpg/350px-ProteinStructure.jpg)

Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
Makromolekul adalah molekul yang sangat besar. Polimer baik itu alami maupun sintetik merupakan makromolekul,
misalnya hemoglobin. Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke dalam makromolekul, misalnya lipid.
Bagaimanapun juga, sistem jaringan atom besar lainnya seperti ikatan kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul.
Istilah makromolekul ini pertama kali diperkenalkan oleh pemenang hadiah nobel Hermann Staudingersekitar tahun 1920an.
Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai susunan berulang dari satuan-satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer,
antara monomer satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan kovalen. Monomer tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi
kimia dimana dua molekul saling berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang lain dengan melepas satu
molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena molekul yang hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi
dehidrasi). Monomer dirangkai bersama untuk kemudian membentuk suatu polimer melalui proses yang dikenal sebagai sintesis
kondensasi. Sedangkan makromolekul yang dibentuk disebut dengan polimer.

Berikut merupakan beberapa contoh makromolekul yang penting dalam makhluk hidup.
1. Polisakarida
Merupakan produk polimerisasi monosakarida, membentuk amilum, selulose, glikogen, atau polisakarida kompleks

2. Protein dan Polipeptida


Merupakan susunan 20 macam asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida

3. Asam Nukleat
Merupakan rantai empat macam nukleotid. Di dalam molekul DNA asam nukleat ini merupakan sumber primer informasi
genetik

(http://oryza-sativa135rsh.blogspot.co.id)
A. Protein

(https://www.ilmukimia.org/wp-content/uploads/2013/04/strukturprimersekundertersierkuartenerprotein-1.png)

1. Pengertian Protein
Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan
protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari amino dan gugus karboksil.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam
makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari
protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia
berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan
enzim atau subunit enzim. jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu,
protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik . Kode
genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.
Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi,
terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu,
dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.

2. Komponen Penyusun Protein


Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang
saling berikatan.

Struktur asam amino


Suatu asam amino-α terdiri atas:
1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

Berdasarkan strukturnya, protein diklasifikasikan menjadi:


A. Protein globular, memiliki pelipatan-pelipatan yang kompleks, struktur tertier dengan bentuk yang tidak teratur.
B. Protein serabut, memanjang, lipatan sederhana, umum dijumpai pada protein struktural.

3. Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
A. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh,
B. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
C. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
D. Sumber energi
E. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
F. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
G. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Pembagian protein juga dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan strukturnya. Berdasarkan fungsinya, protein diklasifikasikan
menjadi
1. protein enzim, berperan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
2. protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
3. protein transpor, berperan sebagai pengangkut subtansi-subtansi penting, dan
4. protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.

4. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh,
proses kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan
protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
2.Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang
menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem. Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
a. Hipotonuso gangguan pertumbuhan
b. Hati lemak
3.Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

B. Karbohidrat

http://sainsbiologi.com/wp-content/uploads/2016/12/monosakarida-disakarida-dan-polisakarida.jpg)

1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap
gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi
sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih
murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar
luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku
sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan
pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk
laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui
proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari
seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk
membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk
akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui
fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus
umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.

2. Penggolongan Karbohidrat
a) Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:
 Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme
sebagai karbohidrat.
 Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-
enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.
b) Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya
 Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa, hanya terdiri dari satu gugus.
Rumus umumnya yaitu C6H12O6.Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula.
Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
 Glukosa
Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan
tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Dalam aliran darah
(disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. N 80-120 mg %.
Melebihi normal disebut hiperglikemia, pada penderita Diabetes Mellitus.
 Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri
(laevus=kiri). Merupakan jenis sakarida yang paling manis, Banyak dijumpai pada buah-buahan, mahkota bunga, madu dan hasil
hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
 Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
 Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela, kentang dan sagu.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:


1. Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk
glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang
berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.
Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan
enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka
protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein
(KEP) tidak dapat dihindari lagi.
3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang
berlebihan.
4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi membantu penyerapan
kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.
6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk
pencernaan, memperlancar defekasi.

3. LEMAK

(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/20/Common_lipids_lmaps.png/1200px-Common_lipids_lmaps.png)
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat
tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan alkohol. Dalam sel hidup, lemak
berfungsi sebagai komponen utama membran plasma, pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin. Lemak dalam sel mahluk
hidup umumnya terdapat dalam bentuk lemak sederhana, lemak gabungan, atau turunan lemak.

 Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida). Asam lemak penyusun lemak dapat
berupa asam lemak jenuh atau asam lemak tak jenuh.
 Lemak gabungan merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak, alkohol, dan zat-zat lain.
Lemak gabungan merupakan komponen struktural yang terpenting pada membran sel.
 Turunan lemak (Steroid) merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai hidrokarbon ber bentuk cincin (siklik). Steroid
terdapat pada protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin (progesteron, testosteron), vitamin D, kolesterol, dan
estradiol.
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya
dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam
air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol
panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974).

Fungsi Lipida
Fungsi lipida termasuk (soendoro, 1981) :
a.) Penyimpan energy dan transport
b.) Struktur membrane
c.)Kulit pelindung, komponen dinding sel
d.)Penyampai kimia

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai berikut (Toha, 2005) :
 Komponen struktur membran
Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier
permeabel.
 Lapisan pelindung pada beberapa jasad
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau
penambahan air yang berlebihan.
 Bentuk energi cadangan.

3. Karakteristik Lipid
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi
dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan
merupakan subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air
dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik
beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari riset biokimia, khususnya dalam penelitian
molekular mengenai membran. Pernah diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional
sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen
biologi yang penting, contohnya, sistem transport aktif dan respon selular terhadap rangsang luar (Armstrong, 1995). Jaringan
bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam
jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30% (Riawan, 1990).

Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa kimia yang mempunyai sifat-
sifat :
 Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll.
serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
 Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95%asam lemak).
 Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari
asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.

Dalam penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1.) Karakteristik Fisik Lipid
Berikut ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu (Rolifartika, 2011) :
 Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
 Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur
rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat)
mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –
17 °C.
 Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak
rantai panjang tidak larut dalam air.
 Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
 Pada suhu kamar, jika berbentuk cair cenderung disebut dengan minyak. Jika berbentuk padat disebut sebagai lemak.
 Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat penting dalam pembentukan membran sel
 Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian molekul yang nonpolar dan hidrofob dan di
bagian ada yang polar dan hidrofil (suka air).
 Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen setiap molekulnya lebih rendah dari
yang dimiliki karbohidrat. Juga larut dalam pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Minyak mempunyai titik leleh
dan titik didih lebih rendah daripada lemak.
2.) Karakteristik Kimia Lipid
Beberapa karakteristik kimia lipid adalah sebagai berikut:
 Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena
salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
 Pembentukan membran, misel (micelle) dan emulsi.
Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah nonpolar. Akan tetapi asam lemak,
beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan bagian yang non polar. Karena
itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut dalam air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar. Pada oil
water interface, bagian yang polar dalam fase air (water phase) sedangkan bagian yang nonpolar pada fase minyak (oil phase).
Dengan adanya polar lipid tersebut dapat membentuk membran biologik dengan lapis ganda (double layer).

4.Klasifikasi Lipid
Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada tabel di
bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok
pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis. Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh
ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena
prostaglandin berperan dalam kerja hormon.
Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan
senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen
utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak
sfingosin. Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin
D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam
lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene
ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.
Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :

Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak hewan, seperti lemak babi dan mentega adalah
jenuh, daging merupakan lemak jenuh.

Lemak tak Jenuh


Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Lemak tumbuhan
dan ikan disebut sebagai minyak. Misalnya minyak jagung dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu
mencegah terjadinya penggumpalan molekul lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya menjadi padat. Menu makanan
yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah satu dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit
kardiovaskuler pada manusia. Pada kondisi ini simpanan yang disebut kerak (plak) berkembang dilapisan internal pembuluh darah
yang menghambat aliran darah dan mengurangi kelenturan pembuluh tersebut.

Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini adalah pemisahan minyak goreng (suatu asam lemak cair)
dari larutan asam cuka dan botol bumbu salad.

Selain lemak, golongan lipid yang penting lainnya adalah fosfolipid dan steroid.
 Fosfolipid (fosfor dan lipida) merupakan komponen utama membran sel.
 Steroid adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas empat cincin yang menyatu. Salah satu
steroid yakni kolesterol.
(http://sule-epol.blogspot.co.id)
Tabel klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi

Bahan bakar metabolik, blok pembangun untuk lipid lain


1 Asam Lemak Prostaglandin modulator intrasel

Penyimpanan asam lemak, senyawa metabolik struktur


2 Estergliseril Asilgliserol Fosfogliseril membran

3 Fingolipid fingomielin Glikosfingolipid Struktur membran Membran antigen, permukaan

Derivat sterol kolesterol Ester Kolesterol


4 Asam empedu Membran dan struktur lipoprotein penyimpanan dan
angkutan
Hormon steroid pencernaan lipid dan absorbsi

Vitamin D Pengaturan metabolik

Metabolisme kalsium dan fosfor

TerpenDolikol Sintesis glikoprotein


5 Vitamin A Penglihatan, integritas epitel
Vitamin E Antioksidan lipid
Vitamin K Pejendalan darah

4. Asam Nukleat

Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam
ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa
informasi genetik. Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan fosfat, gula pentosa
(yaitu ribosa atau deoksiribosa), serta basa nitrogen (basa organik).

Asam nukleat adalah salah satu makromolekul penting pada makhluk hidup. Terdapat dua macam asam nukleat pada
makhluk hidup, yaitu dalam bentuk DNA (Deoxyribonucleic Acid) atau RNA (Ribonucleic Acid). Keduanya merupakan molekul
pembawa informasi genetik. Tipe polimer dari molekul DNA dan RNA mempunyai struktur yang panjang dari ikatan monomer
nukleotida yang berulang.

(http://4.bp.blogspot.com/-Or5KbaEZK9M/TtNhEA_-RcI/AAAAAAAAAEY/D_eU_77EaX8/s1600/Picture10.jpg)

Urutan nukleotida dalam asam nukleat membentuk sebuah kode yang menyimpan dan meneruskan informasi sel yang
dibutuhkan dalam pertumbuhan sel dan reproduksi. Satu nukleotida juga melakukan pemindahan energi atau komponen reaktan
dari satu sistem ke sistem lain di dalam sel. Masing-masing nukleotida terdiri atas basa nitrogen, gula berkarbon lima, satu atau
lebih phosphat, semua komponen tersebut dihubungkan oleh ikatan kovalen.

Penyusun Nukleotida:
1. Basa Nitrogen
Terdiri atas dua jenis, yaitu basa nitrogen purin dan pirimidin yang berbentuk cincin nitrogen dan karbon.
 Basa Nitrogen Pirimidin
Terdiri atas satu cincin karbon dan nitrogen. Terdiri atas uracil (U), thymine (T), dan cytosine (C)
 Basa Nitrogen Purin
Terdiri atas dua cincin karbon dan nitrogen. Terdiri atas adenine (A) dan Guanine (G).

Semua informasi genetic makhluk hidup terletak pada susunan liniar empat base tersebut. Oleh karena itu keempat base
tersebut mengkode struktur primer semua macam protein (yang terdiri dari 20 asam amino).

 Gula Pentosa
Yaitu gula yang terdiri dari lima atom karbon. Pentose yang menyusun asam nuklrotida adalah ribose dan
deoksiribosa. Deoksiribosa adalah pentose yang menyusun DNA, sedangkan ribose adalah pentose yang
menyusun RNA. Perbedaan antara keduanya adalah pada oksigen pada carbon nomor 2’ tidak ada pada
deoksiribose.
 Phospat
Gugusan pospat yang mengikat molekul basa nitrogen dengan gula pentosa dengan ikatan ester.
Nukleotida merupakan nukleosida yang gugus gula pada posisi 5’-nya mengikat asam fosfat (gugus fosfat)
dengan ikatan ester. Nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa
(derivat purin atau pirimidin) melalui ikatan glikosida.

(http://oryza-sativa135rsh.blogspot.co.id)
B. Mikromolekul
Secara singkat, mikromolekul adalah hasil katabolisme dari makromolekul supaya nantinya dapat diserap oleh tubuh melalui
usus. Bila bicara ukuran, mikromolekul adalah unit fungsional terkecil dari makromolekul atau biasa kita sebut dengan monomer.
Contoh dari mikromolekul adalah asam amino, glukosa, asam lemak, gliserol, dan lain sebagainya.
1. Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar dalam menyusun sel (50 – 65% berat sel). Air
adalah komponen esensial cairan tubuh yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan ekstrasel. Air dalam
sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis.
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup
95% dari total air di dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam
bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel
(De Robertis., 1975)
2. Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang dibutuhkan dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus
ada untuk menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah mempertahankan fungsi
metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai penghancur radikal bebas . Beberapa contoh vitamin yang saat ini telah ditemukan antara
lain A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.

3. Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim,
menjaga keseimbangan asam dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan jumlah yang besar (makroelemen) dan
dalam jumlah sedikit (mikroelemen. Beberapa contoh mineral makroelemen misalnya kalsium, magnesium, fosfor, klor,natrium,
dan belerang. Sedangkan contoh mineral mikroelemen antara lain zat besi, yodium, seng, kobalt, fluorin.

4. Small Molecules
Molekul kecil adalah senyawa organik dengan berat molekul yang relatif kecil dan bukan merupakan polimer. Di dalam
farmakologi, molekul kecil adalah sebuah molekul yang mengikat erat (high affinity) sebuah biopolimer, seperti protein, asam
nukleat atau polisakarida - dan kemudian mengubah aktivitas atau fungsi biopolimer tersebut.
Dengan batas atas berat molekul sekitar 800 dalton, molekul kecil dapat terdifusi dengan cepat melintasi membran sel
dan menjangkau permukaan intraselular. Molekul kecil mempunyai banyak fungsi biologis, seperti menjadi molekul sel sinyal,
obat, pestisida dll. Senyawa molekul kecil dapat terjadi secara alami, seperti metabolit sekunder - atau buatan, seperti obat
antivirus. Atau bersifat merusak (bahasa Inggris: detrimental), seperti teratogen dan karsinogen.
Monomer, seperti asam amino, asam deoksiribonukleat, monosakarida merupakan molekul kecil. Oligomer yang sangat
kecil juga biasanya merupakan molekul kecil, seperti dinukleotia, peptida - seperti antioksidan glutationa, dan disakarida -
contohnya sukrosa.

(Wikipedia)
Kandungan molekul pada setiap sel

 Air : 70 - 90% berat basah


 Polimer : 96.1% berat kering
 Small Molecules : 3.9% berat kering

(Agustian, J)
2. JENIS POLIMER SEL

PENGERTIAN POLIMER
Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang
disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh
terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih
dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen
karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear
berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian,
Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene,
polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai
sekarang

A. Jenis Polimer Sel


Klasifikasi jenis polimer yang terdapat dalam suatu sel adalah

JenisMolekul % BeratKering Molekul JenisMolekul


Protein 55 2 x 106 1000
DNA 3,1 2.13 1
RNA (total) 20,5 - -
RRNA - 6 x 104 3
TRNA - 2 x 105 60
MRNA - 1 x 103 400
Lipida 9,1 2 x 107 4
Lipopolisakarida 3,4 1 x 106 1
Peptidoglikan 2,5 1 1
Glikogen 2,5 4 x 103 1

B. Karakteristik jenis polimer


 Molekul Protein
- Heteropolimer asam amino, setiap molekul protein terdiri atas kombinasi 20 jenis asam amino A yang bisa mencapai
ratusan atau ribuan subunit AA
- Enzim dapat mengandung atom Fe, Mo, W, Ca, Zn
- Setiap jenis asam amino akan dihubungkan oleh ikatan peptida

 DNA (deoxyribose nucleic acid)


- Merupakan polimer nukleotida
1 molekul nukelotida : 1 molekul basa nitrogen + 1 molekul deoksiribosa + satu molekul fosfat. Setiap molekul
nukleotida dibungkan oleh ikatan diester
- Ada 4 jenis basa nitrogen
Purin adenin (A), guanin (G)
Pirimidin timin (T), citosin (C)
Ke-4 basa berpasangan membentuk ke-2 lapisan (double stranded) DNA yang membentuk double helix
Setiap pasangan basa dihubungkan oleh ikatan hidrogen
 RNA (ribosenucleic acid)
- Mirip dengan DNA tetapi lebih banyak satu atom oksigen
- Basa nitrogen : Adenin  Timin ; Urasil  Citosin
- Terdiri atas 1 (satu) lapisan (single stranded, tidak ada pasangan)

 Lipida
- Merupakan kelompok asam lemak (gliserol yang diesterifikasi)
- Senyawa ini dapat mengikat fosfor, asam amino, gula, dan lain-lain

Contoh : CH2O – CO – (CH2)nCH3

Trigliserida

CHO – CO – (CH2)nCH3

CH2O – CO – (CH2)nCH3

Fosfolipida CH2O – CO – (CH2)nCH3

O CHO – CO – (CH2)nCH3

X – O – P – O – CH2O

 Lipopolisakarida
- Struktur kompleks polimer lipida dan gula

 Peptidoglikan
- Struktur kompleks polimer gula dan asam amino
 Glikogen
- Struktur kompleks polimer gula, glukosa

C. JENIS SMALL MOLECULES


http://www.biofrontline.com/page9.html

Pada biokimia, molekul kecil adalah senyawa organik dengan berat molekul yang relatif kecil dan bukan merupakan
polimer.
Di dalam farmakologi, molekul kecil adalah sebuah molekul yang mengikat erat (high affinity) sebuah biopolimer, seperti
protein, asam nukleat atau polisakarida - dan kemudian mengubah aktivitas atau fungsi biopolimer tersebut.
Dengan batas atas berat molekul sekitar 800 dalton, molekul kecil dapat terdifusi dengan cepat melintasi membran sel
dan menjangkau permukaan intraselular. Molekul kecil mempunyai banyak fungsi biologis, seperti menjadi molekul sel sinyal,
obat, pestisida dll. Senyawa molekul kecil dapat terjadi secara alami, seperti metabolit sekunder - atau buatan, seperti obat
antivirus. Atau bersifat merusak (bahasa Inggris: detrimental), seperti teratogen dan karsinogen.
Monomer, seperti asam amino, asam deoksiribonukleat, monosakarida merupakan molekul kecil. Oligomer yang sangat
kecil juga biasanya merupakan molekul kecil, seperti dinukleotia, peptida - seperti antioksidan glutationa, dan disakarida -
contohnya sukrosa.
(Wikipedia)

Molekul JenisMolekul
Asam Amino 120
Nukleotida 100
AsamLemak 50
Gula 250
Ko-Enzimdan Grup Prostetik 300
(Agustian, J)
a. Asam Amino

http://schipaey.blogspot.com/2015/08/20-jenis-asam-amino.html

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina
(biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama
(disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk
larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku
ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak
dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Struktur
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH 2), gugus karboksil
(COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan
satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut
merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai
samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
(Wikipedia)
Polimerisasi asam amino
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung
dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya.
Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang
merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam
reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
(Wikipedia)
Zwitter-ion

(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/de/Amino_acid_zwitterions.svg/220px-
Amino_acid_zwitterions.svg.png)

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam
dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik,
gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi
bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan
demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai
struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk
zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral. Karena mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino
dapat mengalami reaksi terhadap asam maupun basa.
(http://www.ilmukimia.org)

Asam amino dasar (standar)


Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian,
pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino
baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode
genetik.

Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu
huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:

Alifatik hidroksi- dikarboksilat Amida As. amino As. Amino Prolin As. amino
sederhana alifatik basa sulfur aromatik
Glisina (Gly, Serina (Ser, Asam aspartat Asparagina Lisina (Lys, Sisteina Prolina Fenilalanina
G) S) (Asp, D) (Asn, N) K) (Cys, C) (Pro, P) (Phe, F)

Alanina Treonina Asam Glutamina Arginina Metionina Tirosina


(Ala, A) (Thr, T) glutamat (Glu, (Gln, Q) (Arg, R) (Met, M) (Tyr, Y)
E)

Valina (Val, Histidina Triptofan


V) (His, H) (Trp, W)

Leusina
(Leu, L)

Isoleusina
(Ile, I)

Fungsi biologi asam amino


1. Penyusun protein, termasuk enzim.
2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

(Wikipedia)
a. Nukleotida
Nukleotida adalah molekul yang membentuk bagian penting dari RNA dan DNA, membuat mereka penting bagi setiap
organisme di Bumi. Molekul-molekul khusus juga terlibat dalam reaksi enzim dalam tubuh dan produksi energi kimia.
(Dianti, S)
Nukleotida adalah molekul yang tersusun dari gugus basa heterosiklik, gula, dan satu atau lebih gugus fosfat. Basa
penyusun nukleotida biasanya adalah berupa purina atau pirimidina sementara gulanya adalah pentosa (ribosa), baik berupa
deoksiribosa maupun ribosa.
Nukleotida adalah monomer penyusun RNA, DNA, dan beberapa kofaktor, seperti CoA, FAD, FMN, NAD, dan NADP.
Dalam sel, kofaktor ini memainkan peran penting dalam fiksasi energi (misalnya fotosintesis), metabolisme, dan transduksi sinyal
seluler.
(Wikipedia Contributors)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Nucleotides.png)

Nama-nama nukleotida disingkat menjadi kode empat-huruf standar. Huruf pertama berupa huruf kecil dan menandakan
bawa nukleotida yang dipertanyakan adalah sebuah ribonukleotida (r) atau deoxyribonucleotid (d). Huruf ke-2 menandakan
nukleosida yang berhubungan dengan nukleobasa:

G: Guanina
A: Adenina
T: Timina
C: Sitosina
U: Urasil biasanya tidak ada dalam DNA, tetapi menggantikan timina pada RNA

Huruf ke-3 dan ke-4 menandakan panjang dari rantai fosfat yang terikat (Mono-, Di-, Tri-) dan keberadaan sebuah fosfat
(P).

(Wikipedia)
b. Asam Lemak
Asam lemak adalah asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis ester terutama gliserol dan kolesterol. Asam
lemak yang terdapat di alam biasanya mengandung atom karbon genap (karena disintesis dari dua unit karbon) dan
merupakan derivat berantai lurus. Rantai dapat jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap) dan tidak jenuh (mengandung
satu atau lebih ikatan rangkap). Asam-asam lemak tidak jenuh mengandung lebih sedikit dari dua kali jumlah atom
hidrogen sebagai atom karbon, serta satu atau lebih pasangan atom-atom karbon yang berdekatan dihubungkan oleh
ikatan rangkap.
(http://www.nafiun.com)

Jenis Asam Lemak


Asam lemak memiliki ikatan rangkap karbon–karbon yang dikenal sebagai tak jenuh. Asam lemak tanpa ikatan rangkap
dikenal sebagai asam lemak jenuh. Mereka juga memiliki beda panjang.

 Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom karbon. (Pasangan atom karbon yang
terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan dengan adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.) Dua atom karbon dalam rantai yang terikat di sebelah ikatan
rangkap dapat membentuk konfigurasi cis atau trans.

(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/jv/3/3d/Asam_lemak_jenuh_dan_tak_jenuh.JPG)
 Asam lemak esensial

Asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tetapi tidak dapat dibuat dalam jumlah yang mencukupi dari substrat lain,
dan oleh karenanya harus diperoleh dari luar, disebut asam lemak esensial. Terdapat dua kelompok asam lemak esensial: pertama,
yang memiliki ikatan rangkap berjarak tiga atom karbon dari ujung metil; dan kedua, yang memiliki ikatan rangkap berjarak enam
atom karbon dari ujung metil. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengintroduksi ikatan rangkap pada asam lemak di luar
karbon 9 dan 10, dihitung dari sisi asam karboksilat. Dua asam lemak esensial adalah asam linoleat (linoleic acid, LA) dan asam
alfa-linolenat (alpha-linolenic acid, ALA). Mereka banyak terdapat dalam minyak tumbuhan. Tubuh manusia memiliki
keterbatasan kemampuan dalam mengubah ALA menjadi asam lemak omega-3 yang lebih panjang — asam eikosapentaenoat
(eicosapentaenoic acid, EPA) dan asam dokosaheksaenoat (docosahexaenoic acid, DHA), yang dapat pula diperoleh dari ikan.

(Bolsover, Stephen R.)


 Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam lemak jenuh adalah asam lemak yang jenuh dengan
hidrogen (karena ikatan rangkap mengurangi jumlah hidrogen pada masing-masing karbon). Masing-masing karbon dalam rantai
memiliki 2 atom hidrogen (kecuali karbon omega di ujung yang memiliki 3 hidrogen), karena asam lemak jenuh hanya memiliki
ikatan tunggal.

(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Arachidic_formula_representation.svg/300px-
Arachidic_formula_representation.svg.png)

c. Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan
atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan
energi yang akan digunakan oleh sel.

(Wikipedia)

d. Koenzim

Koenzim ialah sebuah zat yang bekerja dengan enzim untuk memulai atau membantu fungsi enzim. Koenzim ini tidak
bisa berfungsi sendiri dan membutuhkan kehadiran enzim. Sebuah non-protein organik yang memainkan peran penting dalam
beberapa reaksi yang dikatalisis oleh enzim itu sendiri.

Fungsi Koenzim

Pada koenzim ini berfungsi sebagai pembawa sementara produk setengah reaksi. Mereka biasanya berpartisipasi dalam
interaksi substrat-enzim dengan menyumbang atau menerima gugus kimia tertentu. Sebuha koenzim selalu mendapatkan kembali
bentuk aslinya meskipun mungkin telah diubah selama reaksi. Banyak vitamin yang merupakan precursor dari koenzim.
contohnya saja seperti: vitamin B yang berfungsi sebagai koenzim penting bagi enzim untuk membentuk lemak, karbohidrat dan
protein.

(http://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2016/08/koenzim.png)

Koenzim merupakan salah satu dari sejumlah senyawa organik bebas yang menyebar yang memiliki fungsi sebagai
kofaktor dengan enzim dalam meningkatkan berbagai reaksi metabolisme. Koenzim berpartisipasi dalam katalisis yang dimediasi
enzim stoikiometri, dimodifikasi selama reaksi dan mungkin memerlukan reaksi yang dikatalisasi enzim lain untuk
mengembalikan mereka ke keadaan aslinya.

(Setiawan, S.)

e. Gugus prostetik

Gugus Prostetik secara kimiawi hampir sama dengan koenzim, yaitu senyawa non-protein yang dapat terdialisa dan
termostabil, namun ikatannya dengan apoenzim cukup kuat, sehingga biasanya tidak bersifat reversibel. Sifat ikatannya dengan
apoenzim inilah yang membedakan gugus prostetik dengan koenzim. Tidak seperti koenzim yang dapat terikat, lepas, kemudian
diikat lagi oleh apoenzim selama kerja enzim, maka gugus prostetik umumnya berada dalam keadaan terikat terus menerus
menjadi satu dengan bagian apoenzim. Hanya saja, dalam mekanisme kerja enzim, ia mengalami perubahan-perubahan bentuk,
misalnya dari keadaan tereduksi berubah menjadi keadaan teroksidasi, dan kemudian berubah lagi menjadi keadaan tereduksi, dan
seterusnya. Beberapa contoh gugus prostetik adalah molibdopterin, lipoamida dan biotin.

f. (Sinaga, E)
4. Fungsi Molekul Sel

Protein

(http://1.bp.blogspot.com/_bpcHRep-BY4/TUfcWV4SD3I/AAAAAAAAAE0/bWElGOkVFuk/s1600/Picture2.png)

 Katalisa
- Sebagian protein di sel merupakan enzim
- Sangat mendasar untuk pertumbuhan, replikasi, dan perawatan sel
 Penyusun Struktur Sel
- Pembentuk komponen-komponen sel
 Sistem Kontrol
- Sebagian protein berfungsi sebagai sensor dan juga sebagai perespon kondisi-kondisi eksternal sel
 Penyaring Molekul
- Pembentuk saluran khusus untuk pemasukan dan pembuangan molekul-molekul sel
(Agustian, J)
Fungsi Bagi Tubuh

 Menyokong berbagai aktivitas pada organ tubuh dan pula metabolisme tubuh.
 Pada setiap gramnya, protein dapat menghasilkan molekul-molekul protein sebanyak 4,1 kalori, yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi.
 Sebagai sarana untuk mengatur metabolisme pada tubuh.
 Untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam basa. Sehingga kestabilan PH cairan pada tubuh
kita akan berjalan dengan normal.
 Dapat digunakan untuk seseorang yang sedang menjalani diet gula untuk dijadikan sebagai asupan energi
utama dalam tubuhnya.
 Protein merupakan bahan sintetis substansi yang sangat dibutuhkan tubuh seperti organel sel, zat antibody,
dan juga hormone.
 Dapat difungsikan juga sebagai zat pembangun untuk membantu proses pertumbuhan pada anak-anak dan
remaja. Karena protein akan memberikan asupan yang sangat cukup terhadap sel-sel dalam tubuh.
 Protein juga dapat menangkal radikal bebas ataupun zat-zat asing yang akan merusak dan menelusup pada
tubuh kita untuk menghancurkanya, sehingga kesehatan tubuh akan sangat terjaga.
 Fungsi protein bagi tubuh manusia yang paling utama yaitu untuk pembentukan serta sel-sel pada tubuh.
Dan protein akan jadi makananya otot supaya dapat tumbuh dan berkembang. Jadi jika otot terpenuhi oleh
protein, maka otot akan terpelihara dengan baik. Sehingga dapat membantu pembakaran lemak untuk
menyeimbangkan berat badan supaya tetap ideal.
 Protein sebagai peranan dalam mempercepat reaksi biologis.
 Protein juga dapat berfungsi untuk mengangkut serta menyimpan zat yang akan berubah menjadi protein
yang terdapat pada hemoglobin, sehingga dapat mengangkut oksigen pada eritrosit, dan protein yang
terdapat pada mioglobin juga dapat mengangkut oksigen dalam otot
(http://uraiansehat.com)

DNA

(https://ghr.nlm.nih.gov/primer/illustrations/dnastructure.jpg)

 Sebagai tempat sintesis RNA dan Asam Amino


 Sebagai pembawa informasi genetik DNA.
 Memiliki peran dalam menduplikasi diri dan dalam pewarisan sifat.
 Sebagai ekspresi informasi genetik.
 Pengarah sintesis RNA pada sebuah proses kimia atau transkripsi.
 Kode untuk pengaktifan protein dan penonaktifan gen.
 Membuat protein.

(Eko)
RNA
(https://s3-us-west-2.amazonaws.com/courses-images/wp-
content/uploads/sites/1094/2016/11/03164522/OSC_Microbio_10_03_RNAStruct2.jpg)

 Sebagai penyimpan informasi


 Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organisme hidup.
 mRNA : sebagai tempat sintesis protein dari asam amino
 rRNA : sebagai pengatur rangkaian asam amino agar mulai dari awal yang benar (RNA docking)
 tRNA : sebagai pemindah asam amino ke mRNA
(http://www.artikelsiana.com)

Lipida

 Pembentuk struktur membran


 Peran utama dari lipid dalam tubuh Anda adalah untuk menyediakan energi untuk otot dan proses tubuh.
 Melindungi tubuh, lapisan lemak di bawah kulit membantu untuk menjaga secara reguler suhu tubuh internal meskipun
suhu eksternal sering berubah-ubah.
 Untuk pencernaan dan penyerapan makanan serta nutrisi. Asam empedu yang dihasilkan dari lipid dalam hati
memungkinkan lemak dan air untuk campuran dalam usus Anda dan membantu dalam pemecahan dan penyerapan
makanan.
 Kolesterol adalah jenis lemak yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon steroid penting dalam tubuh. Estrogen,
testosteron, progesteron dan bentuk aktif dari vitamin D semua terbentuk dari kolesterol dan diperlukan untuk
mempertahankan kehamilan, mengembangkan karakteristik seks dan mengatur kadar kalsium dalam tubuh.

(http://usaha321.net)

Glikogen

 Dalam otot rangka, glikogen merupakan cadangan energi yang dapat disadap selama olahraga.
 Glikogen dalam fungsi hati untuk menjaga kadar gula darah
(http://artikeltop.xyz)
Small Molecules

 Prekursor polimer
 Material yang terlibat dalam biosintesa and generasi energi
 Koenzim/kofaktor

(Agustian, J)

Peptidoglikan

 Peptidoglikan berfungsi hampir sama seperti kulit pada manusia. Dinding sel membatasi ukuran dan bentuk sel bakteri
dan membantu untuk mengusir organisme penyerang.
 Penyusun dinding sel

(Hisham)
BAB III

KESIMPULAN

1. Kelompok kimiawi terdiri atas:


 Persenyawaan makromolekul
- Zat-zat dengan berat molekul sangat besar(ribuan)
- Senyawa-senyawaPolimer
 Persenyawaan Mikromolekul
- Zat-zat dengan berat molelul rendah
- Air,Small Molecules

2. Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari
satu unit monomer.

3. Klasifikasi jenis polimer yang terdapat dalam suatu sel adalah Protein, DNA, RNA, RRNA, TRNA, MRNA,
Lipida,Lipopolisakarida, Peptidoglikan, Glikogen.

4. Molekul kecil (Small Molecules) adalah senyawa organik dengan berat molekul yang relatif kecil dan bukan merupakan
polimer.

5. Fungsi molekulsel

a. Protein sebagai Katalisa, penyusun struktur sel.


b. DNA sebagai tempat sintesis RNA dan Asam Amino
c. RNA
- mRNA : sebagai tempat sintesis protein dari asam amino
- rRNA :sebagai pengatur rangkaian asam aminoagar mulai dari awal yang benar (RNAdocking)
- tRNA :sebagaipemindah asam amino ke mRNA
d. Lipida sebagai pembentuk struktur membran
e. Peptidoglikan sebagai penyusun dinding sel
f. Glikogen sebagai bahan makanan cadangan
g. Small Molecules sebagai material yang terlibat dalam biosintesadan generasi energi
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia Contributors “Molekul Kecil” https://id.wikipedia.org/wiki/Molekul_kecil

Bolsover, Stephen R. et al. (15 February 2004). Cell Biology: A Short Course. John Wiley & Sons. pp. 42ff. ISBN 978-0-471-
46159-3.

Wikipedia Contributors “Gula” https://id.wikipedia.org/wiki/Gula

Sinaga, E “Gugus Prostetik” http://ernawatisinaga.blog.unas.ac.id/tag/gugus-prostetik/

Unknown Author “Fungsi Protein Bagi Tubuh” http://uraiansehat.com/fungsi-protein-bagi-tubuh/

Eko, 2015. “Fungsi DNA” http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-dna/

Unknown Author ‘Fungsi Lipid dalam Tubuh” http://usaha321.net/5-fungsi-lipid-didalam-tubuh- manusia.html

Wikipedia Contributors “Asam Lemak” https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak

Anda mungkin juga menyukai